sosok aiden

setelah 3 hari perjanjian, Baron kembali datang ke rumah indah,nampak dirinya membawa satu koper besar yang entah apa isinya.

ternyata,2 hari sebelumnya tresa telah menerima pernikahan itu,dan memutuskan untuk Risen dari kantornya,karena akan fokus kepada kehidupannya bersama suaminya yang Peter pan.

"selamat sore,Bu indah.....masih ingat perjanjian kita?".tanya Baron sambil duduk dan mengangkat koper ke atas meja.

"su-sudah tuan,putri saya tresa mau menerima pernikahan ini,asalkan janji yang tuan Baron berikan dapat terpenuhi".

"haha,untuk itu tidak usah hawatir,saya selalu mengunci ucapan saya!".Baron lalu membuka koper hitam yang besar itu,setelah dibuka mata indah langsung melotot dan hampir keluar pupil mata.

"haha,anda ini memang sangat menyukai uang! di koper ini ada 500 juta uang,uang ini dapat digunakan anda untuk apa saja....tapi....tentu saja uang ini tidak mencakup biaya pengobatan suami anda dan pendidikan anak laki laki anda!tapi...masih banyak uang yang menanti anda hehe".Baron berkata dengan sangat lantang,dan memberikan koper berisi 500 juta uang itu ke hadapan indah.

setelah mendapatkan uang,indah dengan cepat memanggil manggil nama tresa,dan tak berselang lama tresa pun hadir dengan sebuah dress indah,karena ternyata indah sengaja memakaikan pakaian itu agar Baron merasa puas.

"haha anak anda ini memang sangat perfect!, kalau begitu....karena saya merasa puas,saya tambah uang ini dengan cek senilai 2 miliar!". ucap Baron yang langsung menuliskan nominal uang diatas sebuah kertas.

indah lagi lagi melotot dan langsung melirik ke arah tresa.

'astaga?....bukankah ini sama dengan diriku dijual oleh ibu ku sendiri?'.batin tresa sambil menahan tangis karena merasa tak percaya ibunya bisa setega ini.

"yasudah tres,kamu hati hati yah nanti disana, sudah pasti tuan Baron akan menjaga mu dengan sangat baik".indah lalu memeluk tubuh tresa dengan lembut, walaupun dirinya merasa senang mendapatkan banyak uang,tapi hatinya tetaplah seorang ibu yang tak rela anaknya pergi jauh.

"iya Bu....bilang ke bapa yah,tresa gak bisa sering datang ke rumah sakit karena lagi sibuk,jangan kasih tahu yang sebenarnya".tresa tak ingin bila sang ayah merasa prustasi setelah mengetahui kenyataan sebenarnya,jadi ia lebih memilih menyembunyikan nya.

"iya tres,hati hati yah....kamu jangan lupa sama Agam,kalo ada waktu luang pulang,dia pasti kangen".indah lalu mencium pipi tresa dengan sangat lembut.

tresa memang tak habis pikir akan sikap sang ibu yang berubah ubah,namun dirinya juga tetap mencintai dan menyayangi sang ibu sepenuh hati.

"iya Bu,tresa berangkat dulu".

tresa lalu pergi meninggalkan rumah kesayangan nya yang telah menjadi saksi pertumbuhannya, tresa juga dengan langkah berat harus meninggal kan desanya yang penuh dengan kenangan kenangan yang indah.

namun,mungkin ini memang sudah takdir bagi tresa,jadi ia hanya dapat menjalani nya dan menerimanya.

"tresa...saya akan membawa kamu tinggal di rumah utama saya,yang ada di Yogyakarta,saya harap anda bisa mengurus anak saya dengan baik".Baron lalu memasuki mobil dan di susul oleh tresa.

"tresa.....saya tahu....mungkin pilihan ini memang berat untuk kamu,tapi saya mohon untuk beri kasih sayang kepada anak saya.... bagaimanapun dia menjadi seperti itu karena lingkungan hidupnya,jadi... saya harap anda bisa membimbingnya dengan baik".

Baron berkata dengan sangat pelan dan penuh kasih,sehingga membuat tresa sadar bahwa sebenarnya yang diinginkan Baron bukanlah tresa,tapi menginginkan kasih sayangnya untuk sang anak.

"baik tuan......saya.....sebisa mungkin akan memberi kan kasih sayang yang cukup untuk anak anda".

tresa lalu mulai pasrah dan ingin fokus kepada masa depannya untuk menjadi istri dari seorang pria Peter pan,tresa juga harus menyiapkan kesabaran dan mental untuk calon suaminya yang pasti akan sangat susah di atur.

......................

malam pun tiba,tresa kini telah sampai disebuah rumah yang begitu besar,tembok pagar yang menjulang tinggi,serta kolam kolam yang tersusun rapih,tresa menemukan banyak pohon pohon dan rumput rumput hijau sintesis yang senantiasa menghiasi rumah putih dengan puluhan pintu dan jendela itu.

"baik tresa....mari masuk".ajak baron yang lalu keluar dari mobil dan diikuti oleh tresa.

sebelum memasuki pintu rumah,Baron mulai menjelaskan mengenai fisik dan identitas anaknya yang bernama Aiden,Baron juga mulai menceritakan pola makan Aiden,dan apa saja yang tidak disukai olehnya.

setelah tresa paham,ia lalu masuk kedalam rumah dengan langkah pelan dan ragu didalam hatinya.

"kamu tunggu sebentar di sini,saya akan memanggil Aiden untuk datang dan bertemu dengan kamu".ucap Baron yang lalu pergi meninggalkan tresa.

tresa lalu mulai menelusuri setiap inci rumah,namun di pikirannya kini hanya ada satu kata.. yaitu sunyi,tresa tak habis pikir kepada Baron,padahal rumahnya begitu besar namun nampaknya hanya ada beberapa pelayan saja.

'apa mungkin.....tuan Baron sengaja hanya memengerjaka beberapa pelayan?'.batin tresa sambil terus menelusuri rumah Baron.

saat tengah melihat lihat,Baron pun muncul sambil menggandeng sesosok pria yang memakai baju kodok dan topi kelinci,wajahnya juga di poles bedak dengan sangat banyak.

'apa ini Aiden itu?'.

tresa lalu berdiri dan menyambut hangat kehadiran Aiden.

"ayah!ayah!pe-perempuan ini ciapa?".sosok Aiden itu lalu mengeluarkan suara sambil mengedip ngedipkan matanya,nampak sekali sindrom peter pan yang ada ditubuhnya,sehingga membuat tresa merasa bimbang.

"Aiden sayang,kenalkan...ini....teman baru kamu,nanti dia yang akan memandikan kamu, memberimu makan,dan mengajakmu main". Baron berbicara dengan sangat lembut kepada Aiden,sehingga membuat tresa tak percaya akan sikap Baron yang bisa selembut itu pada anak nya.

"o-oh memangnya kemana mbo nduk!aku mau nya dia aja yang urus Aiden!.

"Aiden,mbo nduk itu kan sudah tua,nanti dia kecapean gimana?kan nantinya kalau sakit gak bisa lagi ketemu sama Aiden,jadi...sekarang Aiden kenalan dulu yah sama teman barunya".

tresa dengan ramah lalu mengulurkan tangannya sambil tersenyum,nampak ketakutan di wajah Aiden ketika berdekatan dengan tresa.

"Aiden.....kenalkan yah nama kakak tresa,jadi... kalau ada bantuan,Aiden boleh panggil kak tresa".ucap tresa yang akhirnya membuat Aiden sedikit menerima dan membalas uluran tangan tresa.

"i-iya,na-nama aku Aiden".

setelah kedunya berkenalan,Baron tersenyum lalu menyuruh Aiden untuk mengganti pakaian dengan jas.

karena ternyata malam ini, pernikahan antara Aiden dan tresa akan dilaksanakan.

"baiklah tresa.....kamu pergi masuk kedalam kamar yang ada disana, pernikahan antara Aiden dan kamu akan segera berlangsung malam ini juga.

"baik tuan".

tresa lalu memasuki kamar dan benar benar menurut memakai sebuah dress gaun pengantin berwarna putih.

dan mulai memoles wajahnya dengan sedikit make up.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!