Victor mengendarai mobilnya denganmu kecepatan sedang. Semakin hari dia merasakan kehampaan di hati nya. Perasaan cinta nya untuk Bianca semakin hari semakin hilang secara perlahan. Dan di titik ini sebenar nya perasaan itu sudah benar-benar musnah, hilang tanpa meninggalkan sisa bahkan tidak ada meski hanya sebutir debu. Pengkhianatan itu selalu Victor lihat di mata Bianca. Setiap memandang nya, Victor merasa jijik sekali. Sejak dulu Victor selalu memegang dengan baik nasihat orang tua nya agar dia bisa menjaga diri dan mencari perempuan yang juga bisa menjaga diri, dalam artian perempuan itu masih menjaga mahkota nya dengan baik. Victor selalu berusaha menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu di luar batas. Memang sangat sulit, apalagi dia tinggal di negara yang bebas seperti ini.
Saat pertama kali berhubungan dengan Bianca, Victor sudah mengatakan hal itu dan Bianca mengerti serta mengatakan akan menjaga dirinya dengan baik. Tetapi di tengah jalan ternyata Bianca justru mengkhianati nya. Victor merasa kecewa sekali, dan saat ini cinta nya pada Bianca sudah benar-benar hilang. Meskipun dia selalu mencoba untuk kembali menumbuhkan perasaan itu tetapi hatinya benar-benar sudah mati. Dan sekarang justru terjebak dengan janji nya pada Bianca.
Victor selalu di bayangi oleh kenyataan yang akan di hadapi nya nanti. Dia akan menikahi Bianca, hidup bersama perempuan yang tidak di cintai nya. Entah pernikahan seperti apa yang akan dia jalani itu. Membayangkan nya saja selalu membuat dada nya merasa sesak sekali. Victor tidak pernah bisa menerima sebuah pengkhianatan seperti itu karena selama ini dia juga tidak pernah mengkhianati siapa pun. Dia menjaga diri agar tidak melakukai hati siapapun apalagi melukai hati orang yang sangat dia cintai. Semua itu Victor hindari.
Dan sebenarnya saudara kembar nya yaitu Vicky sudah sering mengingatkan nya agar melepaskan rantai yang mengikatnya denga Bianca. Karena perempuan seperti Bianca itu tidak perlu di kasihani dan di beri kepercayaan. Seseorang yang sudah berani berkhianat ke depan nya pasti bisa melakukan hal seperti itu lagi. Sekali berkhianat akan selalu mencari kesempatan untuk berkhianat lagi. Sehingga cara terbaik yang harus di lakukan Victor adalah mengakhiri hubungan nya dengan Bianca. Akan tetapi Victor tidak pernah bisa mengkhianati janji yang di buat nya. Dia sudah berucap untuk menikahi Bianca sebagai pertanggung jawaban nya akan nasib Bianca yang saat ini lumpuh. Maka dia harus melakukan itu meski hati nya menolak.
Kadang kala Victor juga membayang kan dia bisa lepas dari belenggu itu, dan kemudian bertemu dengan perempuan lain yang bisa mengalihkan dunia nya. Seseorang yang lemah lembut, memiliki kepribadian baik, manis, cerdas, berwawasan luas, dan mampu untuk membuat nya jatuh cinta. Tetapi bagi Victor itu sangat tidak mungkin karena dia tentu tidak akan bisa mengkhianati janji nya pada Bianca.
★★★
Perempuan itu duduk manatap jendela kamarnya.Yang menunjukkan pemandangan halaman depan rumahnya. Wajah nya cantik, kulitnya putih dan rambut hitam tergerai lurus. Dia duduk di kursi roda, tampak sedang menantikan seseorang datang untuk mengunjungi nya.
Bianca Tsabitha. Itulah nama nya. Dia berusia 25 tahun, dan tinggal bersama kakaknya. Kakak Bianca menikah dengan seorang laki-laki berkewarganegaraan Amerika, dan keluarga Bianca sendiri berasal dari Indonesia. Orang tua nya tinggal disana. Sebelumnya Bianca berkuliah dan bekerja di kantor milik kakak ipar nya. Tetapi berhenti saat dia mengalami kecelakaan dengan dengan Victor dan di nyatakan lumpuh. Saat ini Bianca hanya menikmati harinya di rumah di sesekali dia mengikuti kelas masakk. Bianca ingin bisa memasak agar saat menikah dengan Victor, dia tidak mengecewakan lelaki itu.
Saat di diagnosis lumpuh oleh dokter, Bianca tentu kecewa dan sedih sekali, impian nya seolah pupus begitu saja. Dia takut orang-orang terdekatnya menjauhi nya termasuk Victor, apalagi Victor sudah dia kecewakan dengan mengkhianati nya. Kecelakaan itu terjadi juga karena kesalahan nya memberitahu Victor di saat yang tidak tepat yaitu saat berkendara. Bianca takut sekali, akan tetapi beruntung nya Victor mau bertanggung jawab, memaafkan nya juga tetap ingin menikahi nya.
Bianca masih menanggung beban kesalahan dan pengkhianatan nya pada Victor. Itulah kenapa saat ini dia ingin menebus kesalahan nya itu dengan menjadi orang yang lebih baik lagi. Berharap Victor benar-benar mau melupakan masalalu dan kembali mencoba memulai semua nya dari awal meskipun Bianca mengakui bahwa itu sulit sekali. Selalu ada perasaan bersalah di hati nya ketika bersama Victor.
Lamunan Bianca terbuyarkan ketika ada sebuah mobil memasuki halaman depan. Itu adalah mobil Victor. Dia pun bergegas memutar kursi roda nya untuk keluar dan menyambut kekasih nya itu. Dia sudah memasak sesuatu untuk Victor, berharap lelaki itu menyukai nya.
****
Bianca tersenyum ketika menghidangkan makanan itu di meja, dibantu oleh beberapa pelayan dia meletakkan makanan-makanan itu untuk Victor. Ya. Bianca khusus memasak untuk Victor malam ini, dia mengikuti kelas memasak untuk mengisi kesibukannya dan memutuskan untuk mengundang Victor mencicipi hasilnya.
"Aromanya enak." Victor mencoba tersenyum lembut, "Sepertinya mereka mengajarimu dengan baik." Victor mengambil makanannya dan mencicipi, lalu memutar bola matanya, "Dan rasanya juga enak." Puji nya lagi.
Bianca terkekeh, menarik kursi rodanya mendekat dan duduk di seberang Victor.
"Kau yakin kau tidak berbohong untuk menyenangkanku?" Tanya Bianca menelisik.
"Tidak." Victor mengunyah dengan bersemangat, "Masakan ini memang benar-benar lezat."
"Nanti setelah kita menikah, aku akan memasakkan makan malam untukmu setiap malam." Bianca tertawa. "Aku akan memilih menu yang berbeda-beda supaya kau tidak bosan."
Victor langsung menelan dengan susah payah, makanan yang dikunyahnya tiba-tiba terasa seperti pasir ketika Bianca menyinggung pernikahan. Hingga dia harus meminum air untuk membantunya menelan makanannya.
Dia berusaha menjaga wajahnya tetap penuh senyum supaya Bianca tidak menyadari perubahan suasana hatinya. Dan rupanya Bianca memang tidak menyadarinya, perempuan itu sedang menerawang membayangkan persiapan pernikahan mereka.
"Mama dan papa akan kesini minggu depan, dan semoga kita bisa membicarakan persiapan pernikahan dengan lebih terperinci ya." Mata Bianca berkaca-kaca ketika menatap Victor. "Terima kasih sayang, atas cintamu yang penuh maaf, aku bersyukur karena bisa memilikimu."
Bianca mencoba tersenyum tetapi yang muncul adalah senyuman pahit yang tak tertahankan.
Sekitar satu jam kemudian.
Ketika mobil Victor berlalu, Bianca menatap dari teras dengan keheningan yang menyesakkan.
Semakin lama Victor semakin berbeda dan terasa begitu jauh, dia menyadarinya. Bianca tahu insiden pengkhianatannya yang sangat fatal itu membuat Victor semakin jauh dari dirinya. Tetapi lelaki itu bersedia mendampinginya untuk seterusnya, berkomitmen supaya menjaganya. Dan Bianca sangat takut kehilangan Victor, dia tidak bisa hidup tanpa lelaki itu.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 338 Episodes
Comments