Celine ingin sekali menangis malam ini, tapi ia tahan. Namun bagaimana pun wajah sendunya tak dapat ia sembunyikan. Malam ini saja, baru di hari pertama ia bekerja sudah ada dua laki-laki berbeda yang menyentuhnya. Celine yang tak pernah pacaran tentu sangat asing dengan hal-hal semacam itu. Di sudut meja, ia kembali menunduk. Benar apa kata Erick, ia tak cocok disini. Tapi, bagaimana? bulan depan adalah saatnya untuk membayar kuliah. Memikirkan itu rasanya kepalanya mau pecah.
Perlahan ia menghampiri Eva yang sedang merapikan beberapa gelas di bar tender, "Va, gue mau nanya boleh?" Eva menoleh tanpa menghentikan aktifitasnya. "Apa?"
"Ehm, gaji kita disini berapa? gue... nggak mau munafik gue emang butuh uang." Celine memelankan suaranya agar tak didengar orang-orang sekitar.
"Gaji kita kecil, jangan ngarap lebih. Dua juta doang. Tapi lo bisa nyari penghasilan lebih disini. Kalau lo pintar." Jelas Eva, Celine mendengar dengan saksama.
"Caranya?" mendapatkan uang lebih, siapa sih yang tak tergiur. Celine penasaran bagaimana caranya.
"Lo beneran polos atau pura-pura begoo, sih?" Eva tertawa melihat raut wajah Celine yang begitu lugu.
"Sumpah, gue beneran nggak tau." jawabnya jujur.
"Gini ya gue jelasin, kalau ada pelanggan disini yang tertarik sama lo, dan ngajak lo, ehm... walaupun nggak sampe 'tidur' tapi setidaknya lo bikin mereka senang, nah dijamin deh pemasukan lo bakal banyak." Celine tercengang mendengar itu. Mengapa kalimat penjelasan Eva terdengar begitu mengerikan.
"Apalagi dapat Mas-Mas yang royal," lanjut Eva lagi.
"Elo... pernah?" tanya Celine hati-hati.
Eva tertawa sebelum menjawab, "Ya pernah lah, gue selalu sedia ini, siapa tau ada pelanggan dadakan." Eva mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jeans nya. "Apa itu?" Celine yang baru sekali melihat benda seperti itu, tentulah bingung.
"Ya ampun, Celine sayang... lo benar-benar lugu. Mending lo cabut deh dari sini, sayang banget cewek kayak lo harus rusak disini." Eva kembali tertawa.
"Tapi gue butuh uang Va, bulan depan mesti bayar uang semesteran." Celine frustasi, ia meremaas rambutnya sendiri.
"Terserah lo deh gimana? gue nggak bisa ngasih saran apa-apa. Sorry." Eva meninggalkan Celine dan melanjutkan pekerjaannya.
Celine masih diam, di posisi yang sama. "Ini tolong lo antar ke meja sembilan tuh, buat pelanggan tetap yang lagi ngobrol sama Erick." Celine meraih nampan dari tangan Eva, kemudian berjalan menuju pada meja yang di maksud.
Sambil berjalan ia menunduk, hanya fokus pada arah yang ia tuju saja, setelah meletakkan nampan itu di atas meja, ia benar-benar terkejut dengan siapa ia berhadapan saat ini, hingga tak sengaja menyenggol botol bir di atas meja dan tumpah. Parahnya hingga membasahi baju pelanggan itu. "Ma-maaf Pak, saya nggak sengaja." Masih menunduk, segera ia minta maaf.
"Lo begoo banget sih, hari pertama kerja udah bikin kesalahan, cepet beresin ini!" titah Erick yang sedang menahan emosi karena ulah Celine.
"Iya Kak, maaf." Celine segera mengelap meja tersebut.
"Sorry Ray, anak baru. Maklum kalau rada--"
"Udah nggak apa-apa bro, santai. Gue maklumin kok." sambil mengelap meja tersebut, Celine tak sanggup lagi membendung air matanya, ia benar-benar menangis.
"Cengeng gitu aja nangis, kan udah gue bilang kalau lo nggak betah disini mending mundur. Tenang aja, upah lo hari ini gue bayar."
"Masih mau kerja kok Kak." setelah selesai urusan membersihkan meja dan mengganti bir yang tumpah, Celine buru-buru menjauh dari meja itu.
Ya ampun, semoga aja gue salah lihat orang tadi.
"Jangan ngelamun mulu dong Cel," Eva menyadarkan lamunannya. "Elo nikmatin aja hidup ini," lanjutnya.
Celine tak menjawab apapun, ia masih berusaha untuk bersembunyi di sudut, menghindari seseorang.
"Gue juga dulu kayak elo, makanya sebelum terlanjur mending lo mundur." Eva terus berbicara, Celine tak fokus mendengarnya, sesekali matanya tertuju pada meja sembilan tadi untuk memastikan tamu yang datang itu adalah orang yang benar-benar tak asing baginya.
Haruskah ia mundur sebelum ada lagi orang yang mengenalnya melihatnya bekerja disini?
------------
Jangan lupa pencet like dan tinggalin komentarnya yak biar rame. Hehe 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
follow ig @liza2219md
pak dosen
2022-03-09
0
Aqiyu
pak Dosen patah hati kali yach
2022-02-16
0
🙃😉
waktunya beraksi pa dosen😉
2022-01-19
0