Mau apa?

Tidak tau harus kemana, akhirnya Pandu menepikan mobilnya di pinggir jalan. Sekarang sudah jam dua malam.

"Lo udah makan belum?" Sebelum mengajak Celine turun dari mobil, Pandu memastikan sesuatu terlebih dahulu. Pertanyaan itu hanya di jawab dengan gerakan menggeleng oleh Celine.

"Ya udah kita makan dulu," Pandu kembali melajukan mobilnya mencari tempat makan yang masih tersedia di jam seperti ini.

"Tapi duit gue cuma dikit, dan gue harus hemat, Pan!"

"Lo gila ya? kalau udah sama gue tenang aja, gue nggak nyuruh lo bayar kok."

Hanya sekitar lima belas menit, akhirnya mereka berhenti disebuah warung nasi goreng. "Turun!" titah Pandu sedikit memaksa.

"Iya, galak amat sih, temen lagi sedih di bentak-benat gitu." Padahal Pandu sama sekali tidak berniat untuk membentaknya hanya saja lelaki itu memang sedikit kasar dalam berucap, harusnya Celine paham itu. Tapi karena malam ini hatinya sedang berkecamuk, maka hal seperti itu pun membuatnya kembali bersedih.

"Lah, malah nangis, ya ampun sorry Cel, gue nggak maksud--" berusaha untuk menarik salah satu tangan Celine yang sedang menutup wajahnya. "Kenapa semua jahat banget sih sama gue, mestinya tadi gue nggak usah jawab telpon dari lo, pasti gue udah bahagia ketemu Ibu, lo udah gagalin rencana gue Pan!!"

"Apa lo bilang? ketemu Ibu? lo mau bunuh diri?" Celine mengangguk, sambil menangis sesenggukan. Ingin sekali Pandu memaki, tapi entah siapa yang harus dimaki, melihat Celine seperti ini. hatinya pun hancur.

Bangsaaaaat!! Umpatnya kesal dalam hati sambil memukul stir dihadapannya. Pandu turun dari mobil, kemudian memaksa gadis itu untuk turun, "Bentar Pan, gue ngelap ingus sama air mata dulu dong, kan malu kalo keluar dalam keadaan kayak gini." sambil mengambil tisu di dashboard, ia usap wajahnya. Pandu tak habis pikir mengapa gadis ini saat sedih dan menangis pun terlihat menggemaskan.

Duduk berhadapan, Pandu terus menatap Celine yang sedang lahap menikmati makanannya, "Ya ampun, berapa hari lo nggak makan?" tanya Pandu sambil menyodorkan air mineral ke hadapannya.

"Gue terakhir makan, kemarin pagi, dari siang gue di kamar terus." jawab Celine berbicara dengan nasi goreng yang penuh dalam mulutnya.

"Malang bener nasib lo ya,"

"Lo nikahin gue dong Pan," entah bercanda atau serius, Celine seperti kehilangan akal saat mengucapkan itu. Otaknya benar-benar buntu. Sontak Pandu menyemburkan kembali air yang sedang ia teguk, "Ih, jorok!!" Celine langsung menjauhkan wajahnya.

"Ehem, nikahin elo?" tanya Pandu sekali lagi. Celine mengangguk, "Tunggu selesai kuliah, gue kerja. Gue pasti nikahin elo kok." jawabnya sambil menatap lurus ke Celine. "Gue bercanda, Pan. jangan serius gitu,"

Pandu kembali meneguk air dihadapannya, sudah serius, ternyata hanya candaan buat Celine.

Satu jam lamanya mereka berada disitu, "Udah jam tiga pagi Cel," ucap Pandu sembari melirik ke arah jam tangannya.

"Iya, lo ada jadwal kuliah nggak besok?"

"Ada, pagi-pagi banget, jam lapan, tapi gue nggak mungkin ninggalin lo gitu aja kan?"

"Iya tau gue, terus gue harus kemana?" Celine mengangkat kepalanya dengan wajah sendu,

"Ya udah ikut gue,"

"Pan, kemana Pan?"

"Udah lo ikut aja,"

"Tapi bentar deh, gue mau beli kartu perdana baru dulu. Nomor gue yang ini mau gue buang aja, biar mereka nggak nyariin." Pandu mengangguk, memenuhi setiap permintaan gadis itu.

Setelah urusan nomor baru selesai, Pandu membawa Celine ke sebuah kos-kosan wanita mewah. "Kita dimana ini? Pan ini kos-kosan elit, gue mana ada duit buat bayar, tabungan gue tinggal dua jutaan." tanpa menghiraukan ocehan Celine, Pandu turun dan kembali memaksa Celine untuk turun.

"Gue yang urus, untuk sebulan kedepan gue bayarin. lo nurut aja nggak usah bantah, oke?"

Entah dari mana ia bisa mengetahui ada kos-kosan elit itu di daerah ini, tepatnya tidak jauh dari rumahnya. Setelah mendapatkan kamar yang cocok, Pandu mengeluarkan sejumlah uang dan membayar kepada Ibu-Ibu pengelola kos.

"Tenang aja, kos-kosan ini bebas kok. Pacar boleh keluar-masuk," ucap Ibu paruh baya tersebut sambil cekikian.

"Hem, iya Bu. Baguslah kalau gitu, tapi sayang saya bukan pacarnya."

------------------

"Ini kamarnya terlalu bagus, Pandu, gue bisa kok tinggal di kamar yang biasa-biasa aja asalkan masih layak." Kamar itu sudah di penuhi dengan berbagai fasilitas, ranjang, meja belajar, lemari, TV, AC dan Kulkas, lengkap.

Celine duduk di tepi ranjang single itu, kemudian berbaring menatap langit-langit ruangan itu, tubuhnya sangat lelah, bukan hanya tubuhnya tapi juga hati dan pikirannya.

"Andai gue punya uang lebih banyak, gue bakal nyewa apartemen buat lo Cel, biar lo nyaman." Pandu duduk di tepi ranjang, mendekati Celine yang sedang berbaring.

"Makasih Pan, lo baik banget ama gue." Pandu semakin mendekatinya, jarak mereka hanya beberapa centi meter sekarang, membuat Celine panik.

"Pandu, lo mau apa? jangan macam-macam ya!!" teriak Celine.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Baik banget deh Pandu..Menurut ku Pandu pasti serius suka ama Celin..

2023-08-04

0

Wahyunii

Wahyunii

aku suka kata "menggemaskan" apalagi Ayahnya tuan putri Erina yg berucap😍😍

2022-01-27

0

🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫

🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫

dihh nolongin yg ikhlas woi

2022-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Rapuh
2 Mau apa?
3 Sang Penyelamat
4 Menentukan Pilihan
5 Mundur ?
6 Penasaran
7 Perempuan Licik
8 Terungkap
9 Celine Berbeda
10 Basah
11 Panas
12 Tidak Lebih
13 Hantu Cantik
14 Menerima Penawaran
15 Bercanda
16 Cowok Nggak Berguna
17 Oh.. Asin
18 Dua Bulan Kemudian
19 Jalan Yuk?
20 Anak Kecil
21 Labil
22 Emosi
23 Cium Kening
24 Tamu Tak Terduga
25 Hilang Sudah
26 Kekhawatiran
27 Waktu Satu Bulan
28 Datang Lagi
29 Salah Orang
30 Selamat
31 Berhasil Membuka Hati
32 Terimakasih Untuk Semuanya
33 Menyadari Kebodohan
34 Emosi
35 Orang Gila
36 sekedar info bukan up
37 Mimpi Yang Aneh
38 Kangen
39 Penyesalan
40 Terima Atau Tidak?
41 Bidadari
42 Aku dan Kamu
43 Melepas Rindu
44 Curhat
45 Good Luck, Baby!
46 Ray, hebat!
47 Gara-Gara Kamu
48 Kejujuran Ray
49 Kita Percepat Saja
50 Amarah Celine
51 Jadi atau Tidak?
52 Menjadi Suami-Istri
53 Bukan Malam Pertama
54 Mau Tapi Malu
55 Hubby
56 Peluk Sampai Pagi
57 Ketahuan
58 Apalagi Salahku?
59 Dilanjutkan atau Tidak?
60 Suamiku Om-Om
61 Bukan Suami Jahat
62 Aku Tidak Cemburu
63 Dibuang Aja!
64 Bucin
65 Laptop Baru
66 Mencuri Kesempatan
67 Malu Menikmati
68 Tak ada yang tulus
69 Bukan Hantu
70 Kehilangan
71 Celine Menyerah
72 Segampang itu?
73 Cukup Sekali Saja
74 Akan Berakhir
75 Melihat Perjuangannya
76 Amplop Cokelat
77 Berhenti Bercanda
78 Janda dan Duda
79 Bunga
80 Di Kamar Mandi
81 Cuci Mulut
82 Honeymoon
83 Kabar Buruk
84 Hadiah
85 Extra Part 1
86 Extra Part 2 (END)
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Rapuh
2
Mau apa?
3
Sang Penyelamat
4
Menentukan Pilihan
5
Mundur ?
6
Penasaran
7
Perempuan Licik
8
Terungkap
9
Celine Berbeda
10
Basah
11
Panas
12
Tidak Lebih
13
Hantu Cantik
14
Menerima Penawaran
15
Bercanda
16
Cowok Nggak Berguna
17
Oh.. Asin
18
Dua Bulan Kemudian
19
Jalan Yuk?
20
Anak Kecil
21
Labil
22
Emosi
23
Cium Kening
24
Tamu Tak Terduga
25
Hilang Sudah
26
Kekhawatiran
27
Waktu Satu Bulan
28
Datang Lagi
29
Salah Orang
30
Selamat
31
Berhasil Membuka Hati
32
Terimakasih Untuk Semuanya
33
Menyadari Kebodohan
34
Emosi
35
Orang Gila
36
sekedar info bukan up
37
Mimpi Yang Aneh
38
Kangen
39
Penyesalan
40
Terima Atau Tidak?
41
Bidadari
42
Aku dan Kamu
43
Melepas Rindu
44
Curhat
45
Good Luck, Baby!
46
Ray, hebat!
47
Gara-Gara Kamu
48
Kejujuran Ray
49
Kita Percepat Saja
50
Amarah Celine
51
Jadi atau Tidak?
52
Menjadi Suami-Istri
53
Bukan Malam Pertama
54
Mau Tapi Malu
55
Hubby
56
Peluk Sampai Pagi
57
Ketahuan
58
Apalagi Salahku?
59
Dilanjutkan atau Tidak?
60
Suamiku Om-Om
61
Bukan Suami Jahat
62
Aku Tidak Cemburu
63
Dibuang Aja!
64
Bucin
65
Laptop Baru
66
Mencuri Kesempatan
67
Malu Menikmati
68
Tak ada yang tulus
69
Bukan Hantu
70
Kehilangan
71
Celine Menyerah
72
Segampang itu?
73
Cukup Sekali Saja
74
Akan Berakhir
75
Melihat Perjuangannya
76
Amplop Cokelat
77
Berhenti Bercanda
78
Janda dan Duda
79
Bunga
80
Di Kamar Mandi
81
Cuci Mulut
82
Honeymoon
83
Kabar Buruk
84
Hadiah
85
Extra Part 1
86
Extra Part 2 (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!