"seandainya saja ayahnya Raffa masih ada dia pasti bangga melihat anaknya sudah berhasil dan sukses membesarkan perusahaan yang sudah dia bangun dengan kerja kerasnya" ucap Bu Radhiya
"iya bu seandainya kalau bapak ada mungkin bapak bangga melihat Tuan Raffa sukses dalam usahanya" ucap Bi Risma
"kenapa dia pergi dikala anaknya sudah sukses dan kenapa dia juga membawa anak pertamanya pergi bersama dia" ucap Bu Radhiya
"Ibu tidak boleh gitu biar akan pak Adlan dan Mas Rifky tenang disana lagi pula semua sudah menjadi takdir Tuhan, Tuhan yang menentukan kapan kita mati, kapan kita sukses, dan kapan kita menikah, itu semua sudah berada di tangan tuhan, lagi pula kita manusia di dunia ini itu tidak abadi jangankan manusia nabi kita saja bisa meninggal meskipun beliau seorang nabi tapi beliau bisa meninggal apa lagi kita yang hanya manusia biasa, jadi ibu gak boleh sedih lagi cukup ibu doa kan saja mereka jika ibu rindu"ucap Bi Risma
"saya ikhlas melepaskan kepergian mereka tapi meskipun saya bisa mengucapkan kata ikhlas tapi didalam lubuk hati saya yang sangat dalam ini saya masih menginginkan mereka ada sampai Raffa bisa berjalan di jalan hidup yang ia pilih sendiri" ucap Bu Radhiya
"Bi saya jadi ingat keinginan Raffa yang tidak akan pernah bisa ia capai, apa Bi Risma tau itu apa" lanjut Bu Radhiya
"apa itu bu?"tanya Bi Risma
"keinginan Raffa yang tidak pernah akan ia dapat kan lagi adalah menikah dengan didampingi keluarganya lengkap, tapi saat Raffa tau jika ayah dan kakaknya meninggal dalam kecelakaan hari itu seketika keinginan Raffa sirna begitu saja, saya ingat dimana Raffa sangat sedih dan hancur di situ semua kebahagiaan Raffa yang selama ini ia punya pergi bersamaan dengan meninggalnya kedua orang yang ia sayangi"ucap Bu Radhiya
"mungkin jika kedua orang yang penting dalam hidupnya masih ada mungkin juga kebahagiaan Raffa juga pasti masih ada senyum yang manis, wajah tertawa yang hanya di ketahui oleh keluarganya, wajah bahagia ketika ia berhasil mencapai semua keinginan yang ia dapat" ucap Bu Radhiya
...****************...
"Nisa kamu satu mobil dengan saya biar nanti kamu bisa langsung sampai dan mempersiapkan bahan meeting kita hari ini" ucap Raffa dengan nada dingin yang ia punya
"iya pak"jawab Anisa singkat
"Pak Reno ayo jalan keburu telat nanti" ucap Raffa kepada supirnya
"Baik tuan"ucap Pak Reno
Raffa dan Anisa pun berangkat ke tempat meeting yang di tuju dengan menaiki mobil pribadi Raffa yang memang tidak pernah dinaiki siapapun selain dirinya dan supir tapi hari ini berbeda Raffa mengijinkan orang lain masuk ke mobil pribadinya bahkan dia sendiri yang meminta kayaknya ada sesuatu yang Raffa sembunyikan apakah itu.
Apa jangan-jangan Raffa....., ah gak mungkin lah ya seorang Muhammad Dayan Alhanan Fahreza menyukai asistennya yang baru saja bekerja belum ada se hari, ya mungkin saja Raffa hanya membawa satu mobil dan gak mungkin kalau Anisa pergi dengan menaiki angkutan umum ya meskipun ada mobil kantor tapi kan mobil kantor sedang di pakai Diego salah satu teman sekaligus orang kepercayaan Raffa di kantor.
Tidak lama kemudian mereka telah sampai di sebuah restoran yang biasa di tuju Raffa untuk meeting.
...*BERSAMBUNG*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments