Pertengkaran

Aku memasuki kelas. Dengan perasaan semangat. Hanya saja sebuah pemandangan tidak mengenakan sedang terjadi didalam kelas.

Tiva. Terlihat menangis. Matanya sembab. Ini memang masih begitu pagi. Dikelas hanya ada aku, Tiva, Vivi, dan seorang anak perempuan yang juga teman sekelas ku. Namanya Ninda. Vivi melihat Tiva yang sesenggukan di kursinya dari jarak agak jauh. Sedangkan Ninda mengusap usap punggung Tiva. Aku menuju kursiku yang tidak jauh dari tempat Vivi.

"Vivi, ada apa dengan Tiva." Bisikku pada Vivi.

"Entahlah, saat aku datang Ia sudah begitu, dan saat aku ingin bertanya, Ninda melihatku seakan ingin memakan ku jika aku bergerak." Vivi melirik Ninda yang terlihat sinis pada kami.

Tapi saat Tiva menengadahkan kepalanya. Ekspresi wajahnya berubah menjadi sendu dan simpatik. Entah itu memang ekspresi wajahnya tulus atau hanya sekedar cari perhatian.

"Tiva, ini milikmu kan ?" Aku mengembalikan tanda pengenalnya yang jatuh kemarin.

"Inikan, tanda pengenal ku yang hilang, kenapa bisa ada padamu ?" Tiva terlihat terkejut.

" Hei, pasti kau yang mengambilnya bukan, karena kau, Tiva harus kehilangan kesempatannya untuk menjadi member girlband, sadar diri dong, kalau kau pengen menyaingi Tiva,  jangan hancurin dia juga." Ninda begitu berapi api.

"Aku tidak…." Aku ingin mengatakan yang sebenarnya. Tapi,

" Kau tidak apa, hah, kau pasti mau cari alasan iyakan, gak usah sok baik deh." Ninda memotong pembicaraanku begitu saja.

" Apa kau benar mengambil tanda pengenal ku hanya untuk menjatuhkan ku, dan saat aku sudah jatuh kau mengembalikannya seolah kau tidak tau apa apa ?" Tiva terlihat begitu sedih.

"Sudahlah Tiva, gak usah ngaladenin anak tidak tau diri ini." Ninda menarik Tiva keluar dari kelas.

Tiva yang di tarik hanya pasrah dan keluar.

"Vira, apa itu benar ?" Vivi terlihat penasaran.

"Sebenarnya tidak, aku hanya menemukannya saat ini jatuh dari dalam tasnya." Aku menunjukan tanda pengenalnya.

"Iya sih, apa untungnya juga untukmu kalau Tiva gagal jadi member girlband, toh juga gak ngaruh untuk kamu." Vivi berfikir.

" Itu dia, tapi Tiva sepertinya udah kemakan omongannya Ninda." Aku duduk di kursiku.

Hingga semua siswa datang Tiva dan Ninda belum juga kembali. Mereka baru masuk kedalam kelas saat bel berbunyi.

"Vira, liat tuh." Vivi yang bangkunya tidak jauh dariku melirik kearah Tiva dan Ninda.

Spontan aku melirik Ke arah mereka. Ninda dan Tiva melihatku dengan pandangan yang begitu sinis. Aku hanya menarik napas dalam dalam.

Hari ini terasa lama sekali berlalu. Dengan tatapan kebencian dari Ninda dan Tiva. Tidak hanya itu. Ninda tidak segan segan untuk menyindir dan berkata kata tak pantas tentang diriku.

Aku merasa begitu kesal. Tapi aku tidak ingin membuat masalah di minggu minggu pertamaku. Aku harus bersabar dalam menghadapi omongan tak mengenakan Ninda.

" Eh pencuri kau sudah mau pulang." Ninda menarik tanganku saat kami berada di pintu gerbang.

"Aku bukan pencuri." Aku menekan kata kataku.

" Kalau bukan pencuri apa ?." Ninda menatapku tajam.

"Maling, begal, atau apa ?" Ninda tertawa mengejek.

"Nin, udah Nin, ayo kita pulang." Tiva yang dari tadi diam mulai lelah dengan kelakuan Ninda.

"Tapi, Tiv." Ninda menatap Tiva kecewa.

"Udah Nin, orang kek dia gak usah di ladenin." Tiva menatapku sinis.

" Aku bukan pencuri, atau sebangsanya, aku hanya menemukan tanda pengenal mu itu." Aku mulai muak.

"Mana ada maling yang ngaku." Ninda mulai mendorong pelan bahuku.

" Heh, gak usah main tangan dong." Aku tidak terima.

" Hanya karena aku diam, bukan berarti aku terima perlakuan kalian, gak usah kegeeran deh, emang kalian sehebat itu hingga Aku berbuat keji hanya untuk menjatuhkan kalian." Aku tidak suka perlakuan mereka.

" Ninda, pulang sekarang, atau aku tinggalkan." Tiva meninggalkanku dan Ninda.

"Tiva tunggu." Ninda berlari mengejarnya, sambil sesekali menoleh padaku.

Aku sangat kesal pada mereka, beraninya mereka menuduhku. Masih untung tanda pengenalnya aku temukan. Dasar tidak tau terima kasih. Aku sangat kesal. Kesal sekali.

Episodes
1 Pendaftaran
2 Pengumuman
3 Hari Pertama
4 Ativa
5 Pertengkaran
6 Puncak Kekesalan
7 Permintaan Maaf
8 Pertengkaran Tiva dan Ninda
9 Hampir Berkelahi
10 Teman ?!
11 Rencana Ke Rumah Tiva
12 Nana Vi dan Tinyo
13 Mimpi
14 Aku Ingin
15 Kerja kelompok
16 Mulai Membaik
17 Mimpi Lucu Teman Teman
18 Kejadian Memalukan
19 Saudaraku ?!
20 Hasil Usaha
21 Ganjaran yang Tertunda
22 Kelas Baru, Cerita Baru, Teman Baru
23 Kejutan Kelas Baru
24 Nilai Jay-yum
25 Kita Senasib
26 Tiga Manusia Menyebalkan
27 Drama Persahabatan
28 Si Pintar
29 Ulangan
30 Hidupku Terasa Hampa Tanpa..
31 Bodoh ?!
32 Ayan ?!
33 Kok Dia ?!
34 Pekan Semester
35 Hasil
36 Ngegosip Author Sendiri
37 Kerja Kelompok
38 Di Tinggalkan
39 Permintaan Maaf
40 Haruskah aku ?
41 Jaket rasa Daster
42 Pindah
43 Keputusan
44 Filosofi Favoritmu menjadi favoritku juga
45 Mimpi Kami
46 orang itu bernama
47 mati muda
48 Anak Ridwan Arum
49 Kalian berdua Sahabat Terbaikku
50 Mata Tidak Bisa Berbohong
51 Tiga Bulan
52 Sahabatku
53 Aiden Sedih ?
54 gelang pasangan
55 aneh
56 pertemuan
57 mungkinkah
58 haru
59 aiden
60 bermain
61 tertangkap
62 pertengkaran
63 mengaku
64 membantu
65 bahan gibah
66 bulan itu indah bukan
67 ketika Vira marah
68 ninda
69 si kembar di luar nalar
70 keluarganya
71 aira
72 kebenaran
73 sudah di mulai
74 zifanya Richard
75 ridwan
76 awal ke tegangan
77 oleh oleh khusus
78 tujuan di balik kebusukan
79 aku melindunginya
80 jadi kau adalah aira?
81 kecewa
82 tidak menduga
83 di jatuhkan
84 tertangkap
85 mereka sahabat terbaik ku
86 pulang
87 hari pertama
88 wajah baru di smp z
89 saudara
90 minta maaf
91 tidak membantu
92 minta maaf secepatnya
93 kau benar dan aku tidak salah
94 jadi artinya
95 kepikiran
96 ngajarin?
97 belajar di rumah jay-yum
98 bertengkar
99 the end
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pendaftaran
2
Pengumuman
3
Hari Pertama
4
Ativa
5
Pertengkaran
6
Puncak Kekesalan
7
Permintaan Maaf
8
Pertengkaran Tiva dan Ninda
9
Hampir Berkelahi
10
Teman ?!
11
Rencana Ke Rumah Tiva
12
Nana Vi dan Tinyo
13
Mimpi
14
Aku Ingin
15
Kerja kelompok
16
Mulai Membaik
17
Mimpi Lucu Teman Teman
18
Kejadian Memalukan
19
Saudaraku ?!
20
Hasil Usaha
21
Ganjaran yang Tertunda
22
Kelas Baru, Cerita Baru, Teman Baru
23
Kejutan Kelas Baru
24
Nilai Jay-yum
25
Kita Senasib
26
Tiga Manusia Menyebalkan
27
Drama Persahabatan
28
Si Pintar
29
Ulangan
30
Hidupku Terasa Hampa Tanpa..
31
Bodoh ?!
32
Ayan ?!
33
Kok Dia ?!
34
Pekan Semester
35
Hasil
36
Ngegosip Author Sendiri
37
Kerja Kelompok
38
Di Tinggalkan
39
Permintaan Maaf
40
Haruskah aku ?
41
Jaket rasa Daster
42
Pindah
43
Keputusan
44
Filosofi Favoritmu menjadi favoritku juga
45
Mimpi Kami
46
orang itu bernama
47
mati muda
48
Anak Ridwan Arum
49
Kalian berdua Sahabat Terbaikku
50
Mata Tidak Bisa Berbohong
51
Tiga Bulan
52
Sahabatku
53
Aiden Sedih ?
54
gelang pasangan
55
aneh
56
pertemuan
57
mungkinkah
58
haru
59
aiden
60
bermain
61
tertangkap
62
pertengkaran
63
mengaku
64
membantu
65
bahan gibah
66
bulan itu indah bukan
67
ketika Vira marah
68
ninda
69
si kembar di luar nalar
70
keluarganya
71
aira
72
kebenaran
73
sudah di mulai
74
zifanya Richard
75
ridwan
76
awal ke tegangan
77
oleh oleh khusus
78
tujuan di balik kebusukan
79
aku melindunginya
80
jadi kau adalah aira?
81
kecewa
82
tidak menduga
83
di jatuhkan
84
tertangkap
85
mereka sahabat terbaik ku
86
pulang
87
hari pertama
88
wajah baru di smp z
89
saudara
90
minta maaf
91
tidak membantu
92
minta maaf secepatnya
93
kau benar dan aku tidak salah
94
jadi artinya
95
kepikiran
96
ngajarin?
97
belajar di rumah jay-yum
98
bertengkar
99
the end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!