Malam Pertama?!

Trisha mengacak lemari yang ada di kamar itu. Trisha mencari sesuatu yang bisa ia gunakan di malam pertamanya bersama Zeeko.

Trisha tersenyum ketika melihat lingerie seksi yang sudah disiapkan oleh ibu mertuanya.

"Ah, ini dia! Terima kasih, Bibi Emilia. Kau memang yang terbaik."

Trisha langsung memakai lingerie berwarna hitam itu. Trisha mengagumi bentuk tubuhnya yang terlihat bagus ketika memakai lingerie.

"Wow! Zeeko pasti tidak akan bisa menolak pesonaku ini!" Trisha menyeringai.

Trisha duduk di tepi tempat tidur dan menunggu Zeeko keluar dari kamar mandi. Trisha menunggu dengan gaya anggun dan sensual. Ditambah dengan menyilangkan kedua kakinya seakan sedang menantang Zeeko.

Begitu pintu kamar mandi terbuka, Zeeko yang hanya memakai handuk di pinggang, dan mengusak rambutnya yang basah dengan handuk kecil masih belum memperhatikan sekelilingnya.

"Trish, mana pakaian gantiku?" tanya Zeeko masih terlihat santai.

"Trish!" Zeeko menoleh kearah tempat tidur dimana Trisha berada. Gadis itu menatap Zeeko lekat. Dengan gaya sensual Trisha meminta Zeeko mendekat menggunakan kode jari telunjuknya yang melambai.

"Kemarilah!" ucap Trisha.

Mata Zeeko membola melihat penampilan Trisha yang sangat menggodanya. Ia meneguk salivanya. Sesuatu yang sudah lama berpuasa kini kembali bergejolak.

"Trish, apa yang kau lakukan? Kau sedang menantangku?"

Trisha melihat kearah handuk Zeeko. Ada sesuatu yang mulai bangun disana. Padahal Trisha belum melakukan apapun padanya.

"Kemarilah, Zee..."

Suara serak Trisha membuat Zeeko bersemangat. Ia sudah tak sabar ingin bertarung dengan guru karate ini. Pasti tenaga mereka sebanding, begitu pikir Zeeko.

Zeeko berjalan mendekat dan berdiri di hadapan Trisha.

"Kau yakin tidak akan menyesalinya, Trish?"

Trisha tersenyum smirk. "Kaulah yang akan menyesal!"

Secepat kilat Trisha menarik tubuh Zeeko lalu memutarnya. Hingga tubuh Zeeko berada di bawah Trisha dalam posisi tertelungkup. Dan satu tangannya Trisha kunci ke belakang. Dan hal itu pastinya membuat Zeeko mengerang kesakitan.

"Aw! Trish, apa yang kau lakukan? Kau menyakitiku!" teriak Zeeko.

"Dasar otak mesum! Kau pikir aku akan menyerahkan hal berharga padamu dengan mudah, hah?!" Trisha menekan tangan Zeeko makin kuat. Lagi, Zeeko berteriak kesakitan.

"Kau gadis bar-bar yang aneh! Mana ada seorang istri menganiaya suaminya sendiri di malam pengantin mereka! Kau sungguh kejam!"

Trisha tersenyum seringai. "Aku akan melepaskanmu. Tapi dengan satu syarat!"

"Katakan apa syaratnya, aku akan melakukan apapun. Sungguh!"

"Hah, baiklah." Trisha membungkuk dan menempelkan bibirnya di telinga Zeeko.

"Syaratnya, kau harus mengubah kebiasaan burukmu selama menikah denganku! Kau tidak boleh menemui wanita malam manapun di klub yang kau datangi. Jika kau dalam perjalanan bisnis ke luar negeri, maka aku akan ikut denganmu kemanapun kau pergi. Apa kau mengerti?!"

Zeeko mendengus kesal dalam hati. Sejak awal ia sudah tahu jika Trisha pasti akan melakukan hal ini padanya. Dan ya, kenapa mendadak Zeeko kehilangan tenaga karena Trisha? Kemana Zeeko yang lihai berkelahi itu?

Zeeko menganggukkan kepala. "Iya, aku mengerti. Sekarang lepaskan aku!"

"Ah ya, satu lagi. Kau tidak akan mendapatkan tubuhku jika kau belum memberikan hatimu untukku!" Trisha bangun dari tubuh Zeeko dan menuju ke kamar mandi. Trisha bermaksud mengganti baju minimnya dengan piyama yang biasa ia gunakan saat tidur. Rupanya memakai lingerie hanya taktik Trisha saja agar Zeeko terpancing.

Trisha keluar dari kamar mandi dalam balutan piyama. Trisha terkejut karena melihat Zeeko sudah siap dengan pakaian casualnya.

"Zee, kau mau kemana?"

Zeeko menatap Trisha tajam. "Aku ingin mencari udara segar."

Rupanya dikerjai oleh Trisha membuat Zeeko merajuk. Ia marah. Namun ia tak bisa melampiaskannya pada Trisha.

"Cari angin atau pergi ke klub?" cibir Trisha.

Zeeko malas berdebat. "Terserah apa katamu!"

"Dengar ya, Zee. Aku sudah katakan padamu jangan macam-macam di luaran sana. Baru saja kau setuju dengan syarat yang kuajukan. Kau harus menepatinya!" Trisha selalu bersikap tegas meski kini Zeeko adalah suaminya. Trisha hanya berusaha menjaga pernikahan mereka. Ia tak ingin Zeeko terkena masalah. Dan yang terpenting, Trisha tak ingin kedua keluarga kecewa dengan sikap Zeeko yang masih menjadi casanova.

"Kau tenang saja! Bukankah seorang pria sejati disegani karena ucapannya? Aku adalah pria sejati. Dan aku akan menepatinya!"

Setelah mengatakan hal itu, Zeeko keluar dari kamar pengantin. Malam pertama mereka, dilalui dengan kesunyian di sisi Trisha.

"Apa aku terlalu keras padanya? Tapi... Apa yang kulakukan ini wajar sebagai seorang istri. Ah, sudahlah! Jika besom bibi Emilia bertanya... Bilang saja kalau aku dan Zeeko menikmati malam pertama kami."

...****************...

Zeeko mendatangi klub malam milik Madame Linda. Bukan untuk bersenang-senang. Tapi hanya sekedar duduk dan ditemani sebotol wine. Linda yang duduk menemani Zeeko hanya terdiam. Linda bukan tipe orang yang suka ikut campur urusan orang lain. Inilah yang membuat Zeeko menerima Linda sebagai sahabat.

Linda asyik menghisap rokoknya. Dan Zeeko sibuk dengan gelas berisi wine di tangannya.

"Bukankah malam ini adalah malam pertamamu sebagai pengantin dengan gadis itu? Kenapa malah datang ke klub? Apa istrimu sedang datang bulan hingga tak bisa melayanimu?"

Zeeko menatap tajam Linda. Omongan Linda meskipun terkadang pedas, tapi Zeeko tak merasa tersinggung sedikitipun. Begituah pertemanan mereka. Saling memahami dan mengerti. Hingga bisa saling merasakan hanya lewat sebuah tatapan.

"Trisha memberikan syarat padaku."

Linda mengerutkan keningnya. "Syarat? Maksudmu semacam perjanjian setelah menikah?"

Zeeko mengangguk.

"Lalu?"

"Apanya?

"Apa persyaratannya?"

"Ck, kau ini! Trisha memintaku untuk berubah. Selama kami menikah, aku harus menjaga ikatan suci ini dan tidak mengotorinya."

"Itu bagus! Aku suka dengan gaya Trisha."

Zeeko menatap malas. "Aku tidak suka, Lind. Dia terlalu mengatur. Dia itu bar-bar. Malam pertama saja dia sudah berani menyakitiku. Bagaimana dengan malam-malam berikutnya?"

Linda tertawa lepas. Entah kenapa melihat sahabatnya menderita membuat Linda bahagia.

"Stop, Lind! Ini tidaklah lucu! Ini kehidupanku! Kehidupan bebasku kini terhalang oleh gadis bernama Trisha!"

Zeeko terlihat frustrasi. Linda menepuk bahu Zeeko. "Sebaiknya sekarang kau pulang. Besok kau akan berangkat berbulan madu kan?"

Meski awalnya menolak, tapi Linda tak ingin ambil resiko. Linda menghubungi Max untuk menjemput Zeeko pulang ke rumah.

Tiba di kamar, Max menuntun Zeeko hingga merebahkan tubuh besar pria itu.

"Apa yang terjadi dengannya, Max?" tanya Trisha khawatir.

"Aku baik-baik saja! Jangan memperbesar masalah ini!" Zeeko masih bisa merespon suara Trisha. Itu artinya Zeeko memang masih sadar.

Trisha memberi kode pada Max untuk keluar kamar. "Sekali lagi terima kasih ya, Max."

Baru kali ini Max berinteraksi langsung dengan Trisha. Max bisa melihat ketulusan di mata Trisha. Bahkan sebuah cinta untuk Zeeko juga ada disana.

"Kau beruntung mendapatkan Nona Trisha, Tuan. Semoga saja kau bisa berubah," gumam Max dalam hati.

Terpopuler

Comments

Radya Arynda

Radya Arynda

semangaat trisha, , , buat duda oreo, , , berubah ngak jadi duda celup sana celup sini . 💪💪💪💪

2023-05-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!