Happy Reading.
"Sayang, gimana keadaan mu?"
Deg!
Tidak, itu bukan suara Axelo, itu suara Arsya suaminya. Laura kecewa ternyata Axelo tidak menyusulnya pergi.
Laura bangkit untuk pergi ke kamar mandi, entah kenapa kekecewaan nya membuat dia mengabaikan kekhawatiran suaminya.
Arsya merasa jika istrinya itu berubah, entah ada apa dengan sang istri hingga sikap Laura menjadi berbeda seratus delapan puluh derajat.
Sementara di ruang tengah, Axelo, Andara dan Adam sedang membicarakan masalah serius. Sepertinya kali ini Andara harus menyiapkan hati dan mentalnya karena Adam sang calon ayah mertua menyukai dirinya.
Kenapa harus menyiapkan hati dan mental? Ya tentu saja, karena dia takut mengecewakan Adam jika calon ayah mertuanya itu tahu jika hubungan nya dengan Axelo hanyalah pura-pura saja dan sebuah simbiosis mutualisme.
Andara menginginkan seorang pria untuk menjadi suaminya agar sang Ibu tidak terus menerus mencarikannya calon dan mengatur kencan buta untuknya. Selain itu juga dia mendapatkan bayaran yang tentu saja sangat banyak.
Bayangkan guys, sebulan mendapatkan gaji seratus lima puluh juta, di kali tiga puluh enam, hitunglah sendiri karena Andara pasti pingsan jika disuruh menghitung sekarang.
"Aku suka dengan sikapmu, kalau memang Axel ingin menjadikan mu seorang istri, kenapa tidak secepatnya saja, pasti seluruh keluarga besar Airlangga akan sangat senang mengetahui jika Axelo akhirnya menemukan jodohnya," ujar Adam sambil tertawa.
Axelo menaikkan kedua alisnya sambil menatap Andara. Seakan mengatakan jika mereka harus menuruti keinginan sang ayah.
"Saya terserah Mas Axel, saya menurut saja," jawab Andara menunduk. Bukan tersipu malu, tapi untuk mengurangi rasa gugupnya.
"Axel sih juga nurut sama Ayah, kalau memang pernikahan kita dipercepat, itu juga lebih baik," ujar Axelo.
Sepertinya memang lebih cepat memang lebih bagus, agar perjanjian mereka juga bisa dipercepat, meskipun sudah ada hitam diatas putih jika kontrak kerja Andara hanya 36 bulan saja.
*****
Axelo mengantarkan Andara pulang ke rumah dengan selamat dan masih sehat wal afiat bahkan tidak kekurangan satu apapun. Padahal Andara sudah berjaga-jaga jika nanti dia tidak akan mendapatkan restu semudah itu.
"Makasih ya, kamu sudah berakting dengan baik, sepertinya mulai sekarang kita memang harus membiasakan diri untuk sering bersama, agar kecanggungan diantara kita hilang, aku ingin akting kita nanti bisa lebih natural," ujar Axelo.
Saat ini mereka memang belum turun dari mobil meskipun sudah sampai.
"Iya Pak, eh Mas. Aku usahakan ya, soalnya kadang kalau lihat siapa keluarga besar Mas Axel tuh bikin insecure, apalagi Bu Laura cantik banget, eh tadi dia muram loh Mas, pasti sedih ya," ucap Andara. Dia memang bisa melihat luka di matanya saat melihat Axelo yang mengacuhkan nya saat makan malam tadi.
Andara memang tidak tahu bagaimana hubungan mereka, tapi jelas sekali perselingkuhan itu tidak dibenarkan dan Andara juga menyalakan Laura yang seakan tidak mau move on dari Axelo.
"Sebenarnya aku dan Laura berhubungan sudah hampir setahun, aku duluan yang menggoda Laura dan membuatnya jatuh hati padaku, karena tidak bisa dipungkiri jika sejak pertama kali lihat Laura saat di bawa ke rumah utama oleh Arsya, aku langsung jatuh hati. Selama Lima tahun aku memendam perasaan cinta ini, hingga akhirnya saat Laura menjadi sekretaris ku, saat itu pula aku mulai memperlihatkan perhatian ku!"
Andara hampir melongo saat mendengar Axelo tiba-tiba menceritakan kisahnya bersama Laura. Dan apa katanya tadi, Axelo yang menggoda Laura, jadi benar kan kalau predikat playboy pebinor itu disematkan oleh Andara untuk calon suami kontrak nya itu.
"Jadi, sekarang kenapa Mas Axel tiba-tiba memutuskan Bu Laura? Nggak mungkin kan kalau jawabannya udah nggak cinta? Aku bisa lihat kok kalau sebenarnya mas Axel masih punya rasa untuk Bu Laura?" Axelo terkekeh saat mendengar ucapan Andara.
'Ternyata kamu tuh benar-benar polos ya?' batin Axelo menatap Andara yang tengah menatap ke depan.
"Sebenarnya aku mau putus sama dia tuh udah sejak dua bulan lalu, tapi entah kenapa setiap melihat Laura merengek dengan wajah yang sedih membuat ku nggak tega, saat dia memaksa ingin pergi berdua dan meminta ditemani keluar, aku tidak kuasa menolaknya. Hingga suatu malam, aku lihat kamu yang tengah memergokinya kami, saat itu aku benar-benar pusing, aku nggak mau kamu mengatakan hal yang sebenarnya pada Arsya, sayangku terhadap saudara lelaki ku itu benar-benar besar, aku tidak ingin menjadi orang yang dia benci. Ayah juga sudah menerorku dengan perjodohan yang akan dia lakukan," jawab Axelo yang membuat Andara manggut-manggut paham.
"Jadi, memintamu menikah dengan ku itu adalah sebuah pilihan yang tepat!"
Bersambung.
Hai semua, aku ada rekomendasi karya keren banget 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
74 Jameela
Laura Laura....nyadar dirilah...
2024-05-30
1
Rena utami
axel, ngapain sih kamu gangguan laura? kemari aja gangguin aku...wakakak...
2024-03-02
0
Norfadilah
Heeemmm.. Pebinor ini bikin greget...😀😀
2023-06-26
2