03 🌹
" Hahaha... akhirnya kamu itu mengagumi aku juga kan, Aku tahu walaupun mataku tertutup tapi aku bisa merasakan kalau kamu telah menatapku dengan begitu terkagumnya kalau aku ini adalah laki-laki yang benar-benar tampan." Gumam Abimanyu sembari tersenyum di dalam hatinya.
" Lebih baik aku lama-lama aja tertutup mata ini, biar dia selalu menjaga aku di sini, biarkan dia merasa bersalah gara-gara pukulannya yang tidak disengajanya itu." Gumamnya lagi.
Namun sayangnya sandiwara pingsan yang dilakukan oleh Abimanyu itu pun terhenti, gara-gara seekor semut menggigit di ujung kakinya, dia pun merasa sakit dan ingin berteriak namun ditahannya, kemudian dia pun berpura-pura membuka matanya dan melihat-lihat ke kiri dan ke kanan serta ke langit-langit rumah Delisa tersebut, padahal dia menahan sakit di ujung kakinya karena gigitan semut rangrang yang kebetulan lewat di ujung kakinya itu.
" Ya Tuhan, sakit sekali kakiku,apa yang menggigitku ini ?" Gumamnya di dalam hati sembari terus menatap ke arah langit-langit rumah Delisa seakan-akan dia baru menyadari dirinya itu berada di mana.
" Delisa dia sudah bangun! Coba kamu tanyakan siapa tahu karena pukulan kamu itu yang tidak sengaja itu sudah menyadarkannya dari kesadaran ketidak ingatan dalam otaknya itu " Ucap Ranti antusias.
Delisa menganggukkan kepalanya sembari menyentuh pundak Abimanyu dengan pelan.
" Kamu bisa bangun dan dudukkan, agar kita bisa berbicara dengan baik-baik dan tidak bertengkar lagi, seperti tadi." ucap Delisa, Abimanyu pun kemudian bangun dari duduknya dan bersandar di dinding rumah Delisa, karena rumah Delisa terbuat dari kayu biasa dan tidak terbuat dari beton keramik.
" Aku memang mau bangun dan ingin melihat siapa yang menggigit kakiku biar aku habisi sekalian." Gumamnya sembari duduk dari tidurnya itu.
" Katakan padaku siapa sebenarnya kamu?" tanya Delisa.
Abimanyu kemudian duduk bersila dan tangannya mengusap-ngusap jari kakinya yang tergigit semut tersebut.
" Aku.... Aduh! Sepertinya aku tetap tidak mengingat siapa aku sebenarnya,, aku benar-benar tidak tahu siapa aku ini dan berasal dari mana apakah aku ini memiliki keluarga atau tidak, aku benar-benar lupa, tidak ada sama sekali yang aku ingat."
Delisa menghela nafasnya dengan panjang sembari menatap lekat ke arah Ranti.
Ranti hanya mengekspresikan dengan mengangkat kedua bahunya sembari tersenyum saja.
" Baiklah kalau memang kamu belum mengingat siapa diri kamu, silakan kamu tinggal di rumahku ini, tapi ingat! kamu tidak boleh menggunakan apapun yang ada di dalam rumah ini tanpa seizin ku! kalau kamu melanggarnya aku akan mengembalikan kamu ke jalan tadi, saat kita bertemu pertama kali!" Ucap Delisa sembari menatap ke arah Abimanyu.
Abimanyu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya seraya menengok kiri dan kanan memperhatikan benda apa saja yang ada di dalam rumahnya Delisa.
" Apa yang akan aku gunakan? sedangkan isi di dalam rumahnya aja cuma ada sebuah televisi, itu pun televisi zaman dulu." Gumamnya di dalam hati lagi.
" Terus aku tidurnya di mana? masa aku tidurnya di tengah-tengah ruangan seperti ini."
" Kamu bisa tidur di kamar itu ( menunjuk kamar yang masih tertutup) dan kamu tidak boleh memasuki kamar ku apapun yang terjadi! Dan satu hal lagi, kalau orang sekitar sini bertanya siapa kamu, kamu bisa mengatakan kalau kamu itu adalah saudaraku yang jauh dan baru sampai ke kota ini, dan lagi kamu tidak perlu untuk keluar rumah tanpa seizin diriku, kamu bisa nonton televisi aja, tapi itu pun tidak boleh nonstop, karena televisi ini bisa mengeluarkan asap kalau terlalu lama dihidupkan." terang Delisa.
" Hahaha...! Kamu melarang aku untuk keluar rumah, sedangkan aku kamu suruh nonton televisi di dalam rumah saja seharian? tapi kamu baru saja berkata kalau televisi kamu itu tidak bisa digunakan nonstop, aku pasti bosan berada di dalam rumah kamu sendirian." Ucap Abimanyu sembari tertawa lebar membuat Delisa merasa kesal dengan ucapan Abimanyu itu.
" Kalau kamu tidak mau mengikuti apa kataku, silakan kamu pergi dari rumahku, aku tidak mau bertanggung jawab seperti apa yang kamu katakan saat kejadian itu."
Abimanyu pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya sembari berkata.
" Baiklah! aku akan mengikuti apa kata kamu." Ucapnya namun dia bergumam dalam hatinya.
" Karena hanya ini jalan ku untuk menghindari beberapa waktu kedepan keluarga tiriku itu, biarkan saja mereka menganggap aku sudah tiada sementara waktu, di tempat ini tidak mungkin mereka ketahui, aku bersyukur bertemu dengan wanita ini di samping dia cantik, tempatnya juga tidak mungkin digapai oleh saudara tiriku tersebut."
" Apakah kamu setuju dengan apa yang aku ucapkan itu? tentang hal-hal yang tidak boleh kamu lakukan di rumah ini, karena rumah ini adalah istanaku yang mungkin tidak kamu miliki!" ucap Delisa sembari mendelik ke arah Abimanyu.
" Aku akan mengikuti apa yang kamu katakan." Ucap Abimanyu tersenyum lebar.
Delisa pun menghela nafasnya dengan panjang.
" Bagus! kalau kamu memahami semuanya, silakan kamu menuju ke kamar kamu di sebelah kamarku itu, tapi satu lagi, tidak boleh kamu mengobrak-abrik kamar itu ataupun merubah perabotan yang ada didalamnya, karena itu adalah kamar pribadi kedua orang tuaku."
Abimanyu pun menganggukkan kepalanya, kemudian dia berdiri dari duduknya dan melangkah menuju ke arah kamar tersebut dan menutup pintunya, Ranti pun kemudian duduk di samping Delisa mereka berdua terdiam, hanya helaan nafas mereka yang terdengar sembari menatap ke arah pintu kamar yang sudah tertutup rapat kembali.
" Kamu yakin Del dia tinggal di sini.?"
" Yah! Bagai mana lagi Ran,tapi Aku mohon padamu nanti bantu aku ya, kalau para tetangga bertanya tentang laki-laki itu bilang saja dia namanya Gaje saudara jauh dariku yang baru nyampai di kota ini, jangan sampai mereka tahu kalau dia hilang ingatan, aku mohon padamu ya."
Ranti pun menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
Delisa pun kemudian melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya dia melihat jam itu sudah menunjukkan pukul 9.30 ia pun langsung menepuk jidatnya sembari bersuara.
" Aku harus segera ke kantor, karena hari ini paket yang aku antar sangat banyak sekali, oh ya aku mohon bantuan kamu lagi ya."
" Apa yang harus aku bantu.?"
" Kamu nggak kerja hari ini?"
" Hari ini aku off giliran aku libur, besok baru masuk."
" Buatkan makanan untuknya ya? tapi persediaan makananku di rumah habis, Aku minta punya kamu ya untuk dia, mungkin saja dia belum makan."
Ranti menganggukkan kepalanya.
" Oke! Aku akan membawakan makanan untuknya, kebetulan aku tadi baru memasak, lebih baik kamu berangkat gih, nanti kamu dimarahi Bos kamu lagi." Ucap Ranti sembari berdiri dan mengajak sahabatnya itu melangkah keluar, sebelum berangkat bekerja kembali Delisa menutup pintu rumahnya tersebut, dia pun kemudian melajukan motor inventaris kantornya itu dengan kecepatan tinggi, agar segera sampai di kantor Ekpedisi tempat dia bekerja.
Sedangkan Ranti pulang ke rumahnya untuk mempersiapkan beberapa masakan yang sudah dia buat untuk Abimanyu santap, setelah tersedia dia pun kemudian memasuki rumah Delisa dan mengetuk pintu kamar Abimanyu.
Abimanyu membuka pintu tersebut dia tersenyum, begitu juga dengan Ranti dan Ranti pun menyuruh Abimanyu untuk makan di tempat makan Delisa sering makan, karena rumah Delisa tidak memiliki meja makan terpaksa Abimanyu harus makan lesehan, setelah memberikan makanan tersebut Ranti pun berpamitan pada Abimanyu dan dianggukkan oleh Abimanyu, Ranti melangkah meninggalkan Abimanyu yang duduk bersila menghadapi beberapa makanan yang sudah diberikan oleh Ranti, dia tersenyum melihat makanan tersebut, kemudian dia pun memakannya dengan lahapnya karena memang kebetulan perutnya terasa lapar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
nama Abimanyu di ganti gaje 🤭🙈
2023-06-10
1
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak..🤗🤗😍😍😍😍😍🤗
2023-05-21
1