Disisi lain, Della sebenarnya sangat lelah harus terus menyembunyikan semuanya.
Setelah semua orang pergi Della pun terduduk di lantai dan mulai terisak, dia sudah tak bisa lagi menahannya.
"Aku lelah... aku lelah... bisakah aku mati untuk meninggalkan semua dunia busuk ini," tangis wanita itu.
Della terus terisak tanpa henti, karena dia benar-benar capek, tanpa di ketahui oleh dirinya.
Ada seseorang yang menyaksikan apa yang terjadi pada wanita itu, tapi karna tak ingin membuat Della makin sedih.
Jadi dia memilih untuk menjauh saja dan akan melakukan apapun untuk membuat menantunya itu tak sedih lagi.
Jadi dia memilih untuk pergi saja dan meninggalkan dompetnya, karena tak mau menganggu.
Perlahan-lahan Della mulai tenang, saat bangun dan membereskan semua piring kotor.
Tak sengaja dia melihat dompet dari mertuanya, dan langsung saja dia menyimpannya dengan aman.
Jika tidak pasti akan habis di ambil oleh Rasyid, karena pria itu sangat keterlaluan.
Setelah beres melakukan semua pekerjaannya, Della bersiap untuk ke warung makan yang sudah menjadi miliknya.
Dia ingin melihat apa yang harus di beli untuk mengisi warung itu agar saat dia buka nanti tak ada yang kekurangan.
Tapi dia kaget karena melihat motornya sudah tak ada dan melihat motor dari suaminya yang di tinggal di rumah.
"Ya Tuhan, kenapa pria ini begitu menyebalkan, jika saja aku bisa mungkin aku akan menghajarnya," gumamnya.
Tapi dia hanya bisa menghela nafas, bagaimana pun kelakuan dari suaminya.
Della menerima karena dia tau jika dia bercerai bisa saja keluarganya akan melakukan hal gila lain.
Dia pun membawa motor Mega pro itu berangkat ke warung yang ternyata bensinnya habis.
Sedang di sisi lain, Rasyid sedang di tongkrongan yang biasa di jadikan markas bersama teman-temannya itu.
"Hei kenapa muka mu cemberut begitu, istri mu kabur dari rumah?" ledek teman pria itu.
"Apa maksud mu,tak mungkin itu terjadi, aku hanya tak mengira, dua tahun menikah tapi istriku tak hamil juga," kata Rasyid kesal.
"Sepertinya itu tak mungkin, apa kalian tak pernah melakukannya, padahal aku dan dia sering melakukannya," jawab Rasyid tak terima.
"Tapi apa istrimu menikmatinya atau tidak, sepertinya kamu itu egois loh," kata Faruk.
Mendengar dirinya di ledek membuat Rasyid marah, "memang kamu tau apa, kamu menuduhku tak berguna,"
"Ayolah Rasyid,aku hanya bicara dan kenapa kamu begitu marah, santai saja jika kamu memang tak mengalami masalah," jawab pria itu santai.
Rasyid pun kembali duduk dan memikirkan apa yang di katakan oleh temannya itu.
Kalau di pikir-pikir lagi memang istrinya jarang mau kalau di ajak hubungan, dan jika melakukannya pun Della sepertinya tidak pernah bereaksi seperti apa yang selama ini dia saksikan di film-film biru yang dia tonton.
"Apa aku seburuk itu, hingga istriku saja bersikap begitu dingin saat di ranjang," batin Rasyid.
"Woi kenapa diam,jika itu memang benar aku punya solusi untuk mu," kata Faruk yang tersenyum dengan penuh rencana yang entah apa itu.
Siang itu Faruk dan Rasyid serta dua teman mereka datang ke sebuah tempat yang begitu rahasia.
Dan ternyata mereka melakukan sesuatu untuk membesarkan adik mereka bersama-sama.
Disisi lain, Della berhenti di tempat truk muatan milik mertuanya yang memang sedang panen jagung.
Dia tak melihat sosok suaminya yang tadi pamit ingin membantu ayah mertuanya tapi nyatanya pria itu entah berada di mana.
Ia berjalan mencari sosok ayah mertuanya, yang ternyata masih di area para pekerja kupas jagung di sawah.
"Ayah mertua!" suara teriakan itu membuat pak Hartono menoleh.
Pria itu pun tersenyum melihat ke arah menantu perempuannya yang terlihat cantik dengan baju yang selalu sopan.
"Ada apa nduk, dan hati-hati nanti kamu bisa jatuh," kata pak Hartono yang melihat Della lari-lari kecil ke arahnya.
Dan melihat sosok wanita cantik itu akan jatuh, reflek pak Hartono menahan tubuh Della dengan pelukan.
"Terima kasih ayah, maaf aku hanya ingin mengantar dompet ayah yang tertinggal di rumah kami tadi,"
"Seharusnya nanti saja juga bisa, tapi terima kasih untuk hal itu, oh ya nanti mungkin ada beberapa orang yang mengantar keperluan warung, kamu tunggu di warung ya," kata pak Hartono.
"Iya ayah mertua, kalau begitu saya pamit ya," kata Della yang langsung pergi.
Tapi dia menoleh dan tersenyum sambil mengatakan, "terima kasih,"
Della pun pergi mengunakan motor milik suaminya, dan sesampainya di warung itu, ternyata benar.
Dan itu semua adalah orang yang mengantar bahan makanan dan juga barang-barang yang juga di bantu menatanya.
Bahkan dia terkejut karena sudah ada lima orang yang datang dan bilang jika mereka di minta pak Hartono untuk membantu di warung.
"Baiklah, setelah ini aku akan mandiri dan tak merepotkan ayah mertua," katanya dengan semangat.
Sedang Rasyid yang baru menyelesaikan terapi yang menyakitkan tapi demi rasa puas dia pun tak menggubrisnya.
Saat di rumah, ternyata sudah tak ada orang, jadi dia memutuskan untuk beristirahat karena rasanya nyeri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments