Papa sangat setuju

...💖💖💖...

Ciiit.

Daniel menginjak pedal rem, begitu sampai di Mension Sadiki.

Tak.

Elis menjitak kepala Daniel dengan cukup kencang.

"Dasar supir bodoh!" sungut Elis dengan marah.

"Aku salah apa lagi Nona?" Daniel mengelusss kepalanya yang di jitak Elis.

"Kalo mau berhenti tuh pelan pelan! Percuma kau punya surat izin mengemudi, jika berhenti saja tidak tau aturan!" sungut Elis.

"Cihs begitu saja kau marah. Bagaimana dengan Tuan Wiliam yang sudah menghianati mu, kau tidak semarah ini!" ejek Daniel.

"Percuma bicara dengan mu, kau pasti tidak akan mengerti apa yang hati ku rasakan!" sungut Elis dengan kesal, ke luar dari mobil.

Brak.

Pintu mobil Elis tutup dengan kasar. Membuat Daniel berjingkat kaget.

"Dasar Nona manja! Aku jauh merasakan sakitnya, melihat wanita yang aku cintai, berpacaran dengan pria lain. Dan untungnya aku berhasil membuat Wiliam meninggalkan mu di saat malam pertunangan kalian!" seringai terbit di bibir Daniel.

Elis yang sudah di ambang pintu, menoleh ke belakang, melihat Daniel yang masih betah berlama lama di dalam mobil.

"Heh bodoh, nyali mu besar juga ya, masih mau membuat ke dua pria tua di dalam sana menunggu seumur hidup mereka?"

Brak.

Daniel ke luar dari dalam mobil, dengan langkah lebar menyusul Elis yang sudah berjalan di depannya.

"Aku rasa bukan ke dua pria tua di dalam sana yang tidak bisa menunggu." ejek Daniel dengan tangan merangkul bahu Elis.

Membuat Elis mendongakkan kepalanya, menatap tajam Daniel. "Maksud mu? Jangan ngaur ya! Itu hanya ada dalam hayalan mu! Dasar kang halu!" Elis balas mengejek Daniel.

"Selamat datang kembali Nona, Tuan!" ucap maid yang menyambut kedatangan Elis dan Daniel.

"Papa di mana, bi?" tanya Elis tanpa menjawab sapaan sang maid.

"Tuan besar dan tamunya, sudah menunggu di taman belakang, Nona!" ucap maid.

Hap.

Tanpa permisi lagi, Daniel langsung menggendong Elis ala ala bridal. Membuat Elis menggerutu kesal.

"Akhhhh! Hei Daniel! Kurang ajarrr kau ya! Berani sekali menggendong ku? Memang kau pikir aku ini anak kecil yang harus di gendong?" Elis melingkarkan ke dua tangannya di leher Daniel.

"Aku membantu mu melangkah lebih cepat Nona! Kau tidak ingin bukan... membuat ke dua pria tua yang ada di taman belakang menunggu lama untuk kehadiran kita, calon pasangan suami istri!" Daniel menatap genit pada Elis. Membuat Elis yang melihatnya merona merah karena malu.

Bugh bugh bugh.

Elis memukul dada bidang Daniel.

"Wah wah wah, rupanya kabar baik akan segera datang ini, kau lihat itu Devano!" ucap Brian Sadiki, saat melihat Daniel yang menggendong Elis.

"Aku jadi tidak sabar ingin melihat putra dan putri kita naik pelaminan!" ucap Devano.

Daniel menurunkan Elis dari gendongannya dengan wajah senang, sedangkan Elis menunjukkan wajah sebaliknya, ia teramat malu dengan apa yang sudah di lakukan Daniel di depan papa dan sahabat papanya.

Daniel menyalami tangan kanan Devano dan Brian secara bergantian. Di ikuti dengan Elis yang melakukan apa yang di lakukan Daniel pada ke dua pria tua, yang tidak lain orang tua mereka berdua.

"Kami tidak terlambat kan, pah?" tanya Daniel pada papanya, Daniel mendudukan dirinya di kursi.

Elis mendudukan dirinya di kursi yang berhadapan dengan Daniel. "Papa? Kau memanggil om Devano dengan sebutan papa? Apa aku tidak salah dengar?" tanya Elis dengan tatapan tidak percaya.

"Ahahahha kau lihat itu Devano, putri ku sangat percaya jika Daniel hanya lah orang biasa." kekeh Brian dengan mengelusss pucuk kepala Elis dengan kasih sayang.

"Pah?" Elis menatap papanya dengan tatapan menuntut penjelasan.

Brian menggenggammm jemari Elis yang ada di atas meja. "Maaf sayang, tapi sepertinya sudah saatnya kau harus tahu ini. Bagaimana menurut mu, Devano?" Brian bertanya lebih dulu pada Devano, sebelum mengatakannya pada putri tunggalnya.

"Aku tidak keberatan." ucap Devano dengan santai.

"Jangan bilang ada yang kalian sedang sembunyikan dari ku?" ucap Elis dengan menatap Devano, Brian dan Daniel secara bergantian.

"Ehem, jadi Nona!" Daniel beranjak dari duduknya, tangan kanannya meraih sesuatu yang tengah di sodorkan Brian di bawah meja.

Tatapan Elis mengikuti ke mana Daniel melangkah. Daniel berlutut di depan Elis dengan tangan kanannya menyodorkan sebuah kotak kecil, saat di buka kotak kecil itu nampak sebuah berlian yang terpancar cahayanya.

"Mau kah kau menikah dengan ku, pria yang berstatuskan supir pribadi mu, yang tidak lain adalah putra kandung dari papa Devano?" tanya Daniel dengan tatapan penuh harap.

"Hah? Jadi selama ini kau menjadi supir ku hanya untuk memata matai ku saja? Kau berpura pura jadi pria biasa? Tapi aslinya kau itu seorang anak orang kaya? Kau putra om Devano?" cicit Elis dengan tebakannya yang sudah di jamin benar.

Daniel menganggukkan kepalanya dengan mantap. "Bisa kau jawab pertanyaan ku, Nona Elis?"

Elis tampak berfikir, jika aku membatalkan kerja sama dengan bocah ini, kayanya gak mungkin, rasanya sangat riskan, yang ada aku gagal membuat Wiliam menyesal karena sudah meninggalkan aku.

"Ehem, sayang... tunggu apa lagi? Papa sangat setuju jika kalian menikah. Tapi untuk saat ini, papa ingin kalian melangsungkan lamaran lebih dulu!" terang Brian, mencoba membuat Elis mengerti.

Elis menatap jengkel Daniel, pantas saja ini anak sangat yakin jika papa akan menerima lamarannya. Secara om Devano adalah sahabat baik papa dan almarhumah mama. Mana mungkin papa menolak lamaran dari putra sahabatnya sendiri.

Daniel menyematkan cincin berlian ke jari manis Elis dengan senyum merekah di bibirnya, sedangkan Elis sendiri tidak sadar karena terlalu larut dengan pemikiran pada papanya yang langsung setuju dengan rencana ke duanya yang ingin menikah.

"Selamat ya kawan, akhirnya kita akan menjadi satu keluarga!" Brian memeluk dan menepuk nepuk punggung Devano.

"Selamat juga untuk mu, kawan! Akhirnya putra dan putri kita bisa bersatu!" ucap Devano.

Cup.

Daniel mengecup sekilas bibir ranum Elis yang tampak menggoda di matanya.

"Kau!" seru Elis dengan menyentuh bibirnya dengan jemarinya sendiri.

Daniel tersenyum penuh arti.

"Jadi kapan kalian berencana untuk menikah?" tanya Brian.

...💖💖💖...

Bersambung...

Like dan komentarnya dong, 😅😅

...Berawal dari kehaluan, di tuangkan dalam tulisan. Jadi lah karya author dalam bentuk bacaan 😅😅...

...Kehaluan semata, bukan sebuah kenyataan 🌹🌹...

Terpopuler

Comments

Ara Aulia

Ara Aulia

aisss d saksiin orag tua doang, g ada yg laen gitu?

2023-05-09

1

Ara Aulia

Ara Aulia

elis masih cinta ama Wiliam?

2023-05-09

0

Ara Aulia

Ara Aulia

bujuk dah, lagi sensus penduduk itu?

2023-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Stefani
3 Penjara cinta Daniel Wijaya
4 Malam ini
5 Papa sangat setuju
6 Manja
7 Pewaris tunggal
8 Jomblo ngenes
9 Dapat di andalkan
10 Rumah sakit waras
11 Flashback Saras
12 Flashback Saras 2
13 Membuat mu yakin
14 Pengantin
15 Apa aku mulai terpesona
16 Bodohnya Elis
17 Paling berharga
18 Hitam di atas putih
19 Villa keluarga
20 Kucing anggora
21 Bini dua
22 Ada cinta
23 Manfaatin Daniel
24 Lari berdua
25 Terbuai
26 Hair dryer
27 Pengganggu
28 Sarapan
29 Tragisss dan menyesalll
30 Aku jauh lebih pintar
31 Rumah sakit
32 Menguji
33 Membangunkan kucing anggora
34 Menikmati hidup
35 Sama saja
36 Belajar gila
37 Seliar dan sebar bar
38 Lepas kendali
39 Oleh oleh
40 Switer rajut
41 Demi menyenangkan menantu
42 Rumah baru
43 Demi menyenangkan mu
44 Salah mengartikan
45 Gak penting
46 Ella
47 Antisipasi
48 Bertanya atau menuduh
49 Bisa habis aku
50 Pria bermulut besar
51 Pemilik hati
52 Meragukan ku
53 Ruang pribadi
54 Weny, pengacara
55 Weny (Tidak suka)
56 Mencari alasan
57 Memastikan
58 Modal nekat
59 59. nanti
60 60. mengenali jalan
61 61. sakit
62 62. menggoda
63 Mengelak
64 Aku coba
65 Mimpi di siang bolong
66 Di depan umum
67 Mela
68 Aku yang terjebak
69 Pertengkaran
70 Teror
71 Kamar tamu
72 Penyusup
73 Berakhir di rumah sakit waras
74 Flashback dokter Zee
75 Untung saja
76 Bekerja untuk ku
77 Di sengat bibir
78 Gerobak bakso
79 Calon daddy siaga
80 Dokter Zee vs Ella
81 Batas kesabaran Wiliam
82 Zee dan Ella
83 Hanya terkejut
84 Mengikuti mu
85 Terdengar aneh
86 Patut di curigai
87 Perkara mekar
88 Gadis bayaran
89 Pelayan yang berbeda
90 Mati kutu
91 Bukan cuma pura pura
92 Tabrakan beruntun
93 Kena tipu (Mela)
94 Salah kan dia
95 Kian bersinar
96 Beri aku kesempatan Elis!
97 Di manfaatkan Daniel
98 Melawan Daniel
99 Boni
100 Boni lagi
101 Langit sore
102 Hubby
103 Papa kutuk
104 Seafood
105 Kerang hijau
106 Ketar ketir
107 Mela, Arsandi
108 Pura pura
109 Gak perduli
110 Niat jahat di balas kontan
111 Video call
112 Aku ingin tau
113 Sisi lain Daniel
114 Karangan belaka Daniel
115 Singkirkan itu
116 Stay di sini
117 Menunggu perintah
118 Menolak
119 William Stefani
120 Memikirkan Daniel
121 Arif Sudirja, cemburu
122 Bikin iri
123 Nyariin kamu
124 Kamu jahat
125 Kram
126 Aku atau kau
127 Jadi wanita nya
128 Ceker mercon
129 Gegara ceker
130 Boneka usang
131 Buka toko lagi
132 Map coklat
133 Hadiah perkenalan
134 Aku atau Elis
135 Es doger
136 Mana ada
137 Anda kurang beruntung
138 Graha Parma, Leo
139 Sejak kapan
140 Bakso tanpa bakso
141 Mobil bak terbuka
142 Dua cangkir kopi hitam
143 Langit petang
144 Keinginan Elis
145 Pikiran buruk lagi
146 Koki Adi
147 Pak Dedi
148 Anak saya
149 Ketidak berdayaan Arsandi
150 Merindukan
151 Elis gak mau tau
152 Perlu waktu
153 Bantu aku (Mela-Arsandi]
154 Gak bisa nolak
155 Sampo stroberi
156 Berubah pikiran
157 Hamil kebooo
158 Apa mungkin
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Perjanjian
2
Stefani
3
Penjara cinta Daniel Wijaya
4
Malam ini
5
Papa sangat setuju
6
Manja
7
Pewaris tunggal
8
Jomblo ngenes
9
Dapat di andalkan
10
Rumah sakit waras
11
Flashback Saras
12
Flashback Saras 2
13
Membuat mu yakin
14
Pengantin
15
Apa aku mulai terpesona
16
Bodohnya Elis
17
Paling berharga
18
Hitam di atas putih
19
Villa keluarga
20
Kucing anggora
21
Bini dua
22
Ada cinta
23
Manfaatin Daniel
24
Lari berdua
25
Terbuai
26
Hair dryer
27
Pengganggu
28
Sarapan
29
Tragisss dan menyesalll
30
Aku jauh lebih pintar
31
Rumah sakit
32
Menguji
33
Membangunkan kucing anggora
34
Menikmati hidup
35
Sama saja
36
Belajar gila
37
Seliar dan sebar bar
38
Lepas kendali
39
Oleh oleh
40
Switer rajut
41
Demi menyenangkan menantu
42
Rumah baru
43
Demi menyenangkan mu
44
Salah mengartikan
45
Gak penting
46
Ella
47
Antisipasi
48
Bertanya atau menuduh
49
Bisa habis aku
50
Pria bermulut besar
51
Pemilik hati
52
Meragukan ku
53
Ruang pribadi
54
Weny, pengacara
55
Weny (Tidak suka)
56
Mencari alasan
57
Memastikan
58
Modal nekat
59
59. nanti
60
60. mengenali jalan
61
61. sakit
62
62. menggoda
63
Mengelak
64
Aku coba
65
Mimpi di siang bolong
66
Di depan umum
67
Mela
68
Aku yang terjebak
69
Pertengkaran
70
Teror
71
Kamar tamu
72
Penyusup
73
Berakhir di rumah sakit waras
74
Flashback dokter Zee
75
Untung saja
76
Bekerja untuk ku
77
Di sengat bibir
78
Gerobak bakso
79
Calon daddy siaga
80
Dokter Zee vs Ella
81
Batas kesabaran Wiliam
82
Zee dan Ella
83
Hanya terkejut
84
Mengikuti mu
85
Terdengar aneh
86
Patut di curigai
87
Perkara mekar
88
Gadis bayaran
89
Pelayan yang berbeda
90
Mati kutu
91
Bukan cuma pura pura
92
Tabrakan beruntun
93
Kena tipu (Mela)
94
Salah kan dia
95
Kian bersinar
96
Beri aku kesempatan Elis!
97
Di manfaatkan Daniel
98
Melawan Daniel
99
Boni
100
Boni lagi
101
Langit sore
102
Hubby
103
Papa kutuk
104
Seafood
105
Kerang hijau
106
Ketar ketir
107
Mela, Arsandi
108
Pura pura
109
Gak perduli
110
Niat jahat di balas kontan
111
Video call
112
Aku ingin tau
113
Sisi lain Daniel
114
Karangan belaka Daniel
115
Singkirkan itu
116
Stay di sini
117
Menunggu perintah
118
Menolak
119
William Stefani
120
Memikirkan Daniel
121
Arif Sudirja, cemburu
122
Bikin iri
123
Nyariin kamu
124
Kamu jahat
125
Kram
126
Aku atau kau
127
Jadi wanita nya
128
Ceker mercon
129
Gegara ceker
130
Boneka usang
131
Buka toko lagi
132
Map coklat
133
Hadiah perkenalan
134
Aku atau Elis
135
Es doger
136
Mana ada
137
Anda kurang beruntung
138
Graha Parma, Leo
139
Sejak kapan
140
Bakso tanpa bakso
141
Mobil bak terbuka
142
Dua cangkir kopi hitam
143
Langit petang
144
Keinginan Elis
145
Pikiran buruk lagi
146
Koki Adi
147
Pak Dedi
148
Anak saya
149
Ketidak berdayaan Arsandi
150
Merindukan
151
Elis gak mau tau
152
Perlu waktu
153
Bantu aku (Mela-Arsandi]
154
Gak bisa nolak
155
Sampo stroberi
156
Berubah pikiran
157
Hamil kebooo
158
Apa mungkin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!