Malam ini

...🌹🌹🌹...

Dreet dreet dreet.

Hape Elis bergetar, panggilan masuk di hapenya.

"Siapa yang menghubungi mu, Nona? Kenapa tidak kau angkat?" tanya Daniel, saat melihat Elis tidak kunjung juga menjawab panggilan teleponnya.

Elis hanya melihat, siapa nama kontak yang tertera pada layar hape-nya. Tanpa berniat untuk menjawab panggilan telpon yang menjerit minta di angkat.

"Tidak penting, untuk apa aku menghiraukan panggilan telponnya." ucap Elis dengan santai.

Elis menyilangkan ke dua tangannya di depan dadanya. Setelah menyimpan kembali hapenya ke dalam tasnya.

"Apa Tuan Wiliam yang menghubungi, Nona?" tanya Daniel dengan tatapan menyelidik, lalu tersenyum sinis.

Daniel memasang wajah masam, dasar bajingannn, sudah jelas jelas dia memilih wanita jalanggg itu... masih saja berani menghubungi Elis! Dasar pria pengganggu. Lihat, apa yang bisa aku lakukan pada mu, Tuan Wiliam.

"Bukan urusan mu! Sudah fokus saja pada jalan, kita pasti sudah di tunggu orang rumah." ujar Elis.

Pandangan Elis menatap ke luar jendela, namun pikiranmya masih tidak habis pikir dengan keputusan sang papa.

Flashback.

Di atap mall, saat sore hari menjelang. Setelah Elis dan Daniel puas berlama lama di atap, hanya dengan menatap langit senja yang cerah kala itu.

"Kapan Nona ingin saya bicara pada Tuan besar soal pernikahan kita?" tanya Daniel dengan serius.

"Secepatnya." ucap Elis dengan mantap.

Daniel menganggukkan kepalanya, lalu merogoh saku celananya dan mendiel kontak seseorang.

"Siapa yang kau hubungin?" tanya Elis dengan kening mengkerut, menatap tanya Daniel.

Daniel memberikan isyarat pada Elis untuk diam, dengan meletakkan jari telunjuk tangan kirinya di depan bibirnya sendiri.

"Sok misterius... emang gua pikirin apa... lo mau telpon siaoa kek, apa perduli gue!" sungut Elis dengan sebal.

Elis melirikan ekor matanya ke arah Daniel yang kini menjauh darinya beberapa langkah.

Dasar supir sok penting, bisa bisanya dia mau main rahasia rahasiaan dari ku! Ingat ya, setelah menikah nanti... tidak ada yang bisa kau sembunyikan dari ku, aku harus tau apa pun yang kau lakukan!

"Halo pah, aku ada kabar baik untuk papa." ucap Daniel pada seseorang yang tengah ia hubungi lewat sambungan teleponnya.

Sesekali Daniel melihat sekilas wajah kesal Elis yang terus meliriknya diam diam. Hanya bibir yang tersungging, Daniel perlihatkan pada Elis.

[ "Kabar baik apa anak bodoh! Jika kau meminta ku untuk melamar Elisabeth Sadiki, itu baru kabar baik untuk ku!" ] suara gerutuan seorang pria paruh baya, terdengar dari sebrang sana.

"Jika aku katakan iya, apa bisa membuat papa bahagia?"

[ "Dasar bodohhh, tentu saja aku sangat bahagia. Jadi Elisabeth Sadiki sudah setuju untuk menikah dengan mu? Apa itu benar? Kau tidak sedang bercanda kan?" ]

"Aku mana mungkin bercanda, pah! Papa kabari saja om Brian. Bilang padanya, secepatnya papa akan melamar Elisabeth untuk ku, putra papa paling ganteng hehehe." ujar Daniel dengan terkekeh.

[ "Bocah semprulll!" ]

Orang yang di hubungi Daniel, langsung memutuskan sambungan teleponnya, setelah memaki putranya sendiri.

"Ayo Nona, biar aku antar Nona pulang!" seru Daniel dengan menyimpan hapenya ke dalam saku jas yang ia kenakan.

"Dasar sok sibuk kau!" gumam Elis dengan berjalan lebih dulu.

Dreet dreet dreeet.

Daniel langsung menjawab panggilan teleponnya.

...Calling...

...Papa calon mertua...

Daniel membatin, apa papa sudah mengatakannya pada om Brian?

"Iya om Brian, ada yang bisa saya bantu?" tanya Daniel setelah ia menjawab panggilan telepon dari Brian Sadiki.

Elisa yang sudah berjalan lebih dulu, jadi menghentikan langkah kakinya dan menatap Daniel dengan tatapan tanda tanya. Saat nama papanya di sebut Daniel.

[ "Apa benar kau ingin melamar Elisabeth, putri om?" ] tanya Brian, langsung pada tujuan ia menelpon.

"Iya om Brian, rencananya dalam waktu dekat ini om. Aku meminta papa untuk melamarkan Elisabeth untuk menjadi istri ku, om... apa om keberatan?" tanya Daniel dengan santai, karena ia sudah tahu jawaban apa yang akan di berikan Brian.

[ "Om tidak akan keberatan... jika malam ini juga kau dan papa mu datang ke Mension Sadiki untuk melamar Elis! Bagaimana? Kau mau kan, jika malam ini juga datang untuk melangsungkan lamaran?" ]

"Hahahha pasti om, aku tidak akan keberatan... jika malam ini datang ke Mension Sadiki untuk melamar Nona Elis!"

Elis membola, bahkan saking terkejutnya, membuat ke dua bola mata Elis hampir lepas dari tempatnya.

[ "Tunggu apa lagi, cepat matikan telpon om... kau dan Elis harus kembali ke Mension Sadiki dalam keadaan cantik dan ganteng, urusan di rumah biar om dan papa mu yang akan urus!" ]

Daniel membuang nafasnya dengan kasar, menyimpan kembali hape-nya ke dalam saku jasnya. Setelah memutuskan sambungan telponnya dengan Brian Sadiki.

"Daniel, apa aku tidak salah dengar? Tadi papa kan yang menelpon mu? A- apa papa ingin malam ini juga kita melangsung kan acara lamaran?" tanya Elis dengan ragu.

Daniel menganggukkan kepalanya, membukakan pintu mobil untuk Elis.

"Jadi sekarang kita ke mana?" tanya Elis yang dalam seketika langsung blang, tidak bisa berfikir.

"Tentu saja ke butik, merubah penampilan kau dan aku. Karena kita berdua akan menjadi pemeran utamanya dalam acara nanti malam!" terang Daniel, ia melajukan kembali mobilnya, meninggalkan pelataran parkir mall.

Flashback and.

Ciiit.

Daniel menginjak pedal rem, begitu sampai di Mension Sadiki.

Tak.

...💖💖💖...

Bersambung...

Like dan komentarnya dong, 😅😅

...Kehaluan semata, bukan sebuah kenyataan ya.🌹🌹...

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

stefani

2023-05-23

0

Ara Aulia

Ara Aulia

😅😅 itu mAh mau u daniel

2023-05-07

1

Ara Aulia

Ara Aulia

bujuk dah. malam ini jua? udah kaya makan cabe, pedes ey

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Stefani
3 Penjara cinta Daniel Wijaya
4 Malam ini
5 Papa sangat setuju
6 Manja
7 Pewaris tunggal
8 Jomblo ngenes
9 Dapat di andalkan
10 Rumah sakit waras
11 Flashback Saras
12 Flashback Saras 2
13 Membuat mu yakin
14 Pengantin
15 Apa aku mulai terpesona
16 Bodohnya Elis
17 Paling berharga
18 Hitam di atas putih
19 Villa keluarga
20 Kucing anggora
21 Bini dua
22 Ada cinta
23 Manfaatin Daniel
24 Lari berdua
25 Terbuai
26 Hair dryer
27 Pengganggu
28 Sarapan
29 Tragisss dan menyesalll
30 Aku jauh lebih pintar
31 Rumah sakit
32 Menguji
33 Membangunkan kucing anggora
34 Menikmati hidup
35 Sama saja
36 Belajar gila
37 Seliar dan sebar bar
38 Lepas kendali
39 Oleh oleh
40 Switer rajut
41 Demi menyenangkan menantu
42 Rumah baru
43 Demi menyenangkan mu
44 Salah mengartikan
45 Gak penting
46 Ella
47 Antisipasi
48 Bertanya atau menuduh
49 Bisa habis aku
50 Pria bermulut besar
51 Pemilik hati
52 Meragukan ku
53 Ruang pribadi
54 Weny, pengacara
55 Weny (Tidak suka)
56 Mencari alasan
57 Memastikan
58 Modal nekat
59 59. nanti
60 60. mengenali jalan
61 61. sakit
62 62. menggoda
63 Mengelak
64 Aku coba
65 Mimpi di siang bolong
66 Di depan umum
67 Mela
68 Aku yang terjebak
69 Pertengkaran
70 Teror
71 Kamar tamu
72 Penyusup
73 Berakhir di rumah sakit waras
74 Flashback dokter Zee
75 Untung saja
76 Bekerja untuk ku
77 Di sengat bibir
78 Gerobak bakso
79 Calon daddy siaga
80 Dokter Zee vs Ella
81 Batas kesabaran Wiliam
82 Zee dan Ella
83 Hanya terkejut
84 Mengikuti mu
85 Terdengar aneh
86 Patut di curigai
87 Perkara mekar
88 Gadis bayaran
89 Pelayan yang berbeda
90 Mati kutu
91 Bukan cuma pura pura
92 Tabrakan beruntun
93 Kena tipu (Mela)
94 Salah kan dia
95 Kian bersinar
96 Beri aku kesempatan Elis!
97 Di manfaatkan Daniel
98 Melawan Daniel
99 Boni
100 Boni lagi
101 Langit sore
102 Hubby
103 Papa kutuk
104 Seafood
105 Kerang hijau
106 Ketar ketir
107 Mela, Arsandi
108 Pura pura
109 Gak perduli
110 Niat jahat di balas kontan
111 Video call
112 Aku ingin tau
113 Sisi lain Daniel
114 Karangan belaka Daniel
115 Singkirkan itu
116 Stay di sini
117 Menunggu perintah
118 Menolak
119 William Stefani
120 Memikirkan Daniel
121 Arif Sudirja, cemburu
122 Bikin iri
123 Nyariin kamu
124 Kamu jahat
125 Kram
126 Aku atau kau
127 Jadi wanita nya
128 Ceker mercon
129 Gegara ceker
130 Boneka usang
131 Buka toko lagi
132 Map coklat
133 Hadiah perkenalan
134 Aku atau Elis
135 Es doger
136 Mana ada
137 Anda kurang beruntung
138 Graha Parma, Leo
139 Sejak kapan
140 Bakso tanpa bakso
141 Mobil bak terbuka
142 Dua cangkir kopi hitam
143 Langit petang
144 Keinginan Elis
145 Pikiran buruk lagi
146 Koki Adi
147 Pak Dedi
148 Anak saya
149 Ketidak berdayaan Arsandi
150 Merindukan
151 Elis gak mau tau
152 Perlu waktu
153 Bantu aku (Mela-Arsandi]
154 Gak bisa nolak
155 Sampo stroberi
156 Berubah pikiran
157 Hamil kebooo
158 Apa mungkin
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Perjanjian
2
Stefani
3
Penjara cinta Daniel Wijaya
4
Malam ini
5
Papa sangat setuju
6
Manja
7
Pewaris tunggal
8
Jomblo ngenes
9
Dapat di andalkan
10
Rumah sakit waras
11
Flashback Saras
12
Flashback Saras 2
13
Membuat mu yakin
14
Pengantin
15
Apa aku mulai terpesona
16
Bodohnya Elis
17
Paling berharga
18
Hitam di atas putih
19
Villa keluarga
20
Kucing anggora
21
Bini dua
22
Ada cinta
23
Manfaatin Daniel
24
Lari berdua
25
Terbuai
26
Hair dryer
27
Pengganggu
28
Sarapan
29
Tragisss dan menyesalll
30
Aku jauh lebih pintar
31
Rumah sakit
32
Menguji
33
Membangunkan kucing anggora
34
Menikmati hidup
35
Sama saja
36
Belajar gila
37
Seliar dan sebar bar
38
Lepas kendali
39
Oleh oleh
40
Switer rajut
41
Demi menyenangkan menantu
42
Rumah baru
43
Demi menyenangkan mu
44
Salah mengartikan
45
Gak penting
46
Ella
47
Antisipasi
48
Bertanya atau menuduh
49
Bisa habis aku
50
Pria bermulut besar
51
Pemilik hati
52
Meragukan ku
53
Ruang pribadi
54
Weny, pengacara
55
Weny (Tidak suka)
56
Mencari alasan
57
Memastikan
58
Modal nekat
59
59. nanti
60
60. mengenali jalan
61
61. sakit
62
62. menggoda
63
Mengelak
64
Aku coba
65
Mimpi di siang bolong
66
Di depan umum
67
Mela
68
Aku yang terjebak
69
Pertengkaran
70
Teror
71
Kamar tamu
72
Penyusup
73
Berakhir di rumah sakit waras
74
Flashback dokter Zee
75
Untung saja
76
Bekerja untuk ku
77
Di sengat bibir
78
Gerobak bakso
79
Calon daddy siaga
80
Dokter Zee vs Ella
81
Batas kesabaran Wiliam
82
Zee dan Ella
83
Hanya terkejut
84
Mengikuti mu
85
Terdengar aneh
86
Patut di curigai
87
Perkara mekar
88
Gadis bayaran
89
Pelayan yang berbeda
90
Mati kutu
91
Bukan cuma pura pura
92
Tabrakan beruntun
93
Kena tipu (Mela)
94
Salah kan dia
95
Kian bersinar
96
Beri aku kesempatan Elis!
97
Di manfaatkan Daniel
98
Melawan Daniel
99
Boni
100
Boni lagi
101
Langit sore
102
Hubby
103
Papa kutuk
104
Seafood
105
Kerang hijau
106
Ketar ketir
107
Mela, Arsandi
108
Pura pura
109
Gak perduli
110
Niat jahat di balas kontan
111
Video call
112
Aku ingin tau
113
Sisi lain Daniel
114
Karangan belaka Daniel
115
Singkirkan itu
116
Stay di sini
117
Menunggu perintah
118
Menolak
119
William Stefani
120
Memikirkan Daniel
121
Arif Sudirja, cemburu
122
Bikin iri
123
Nyariin kamu
124
Kamu jahat
125
Kram
126
Aku atau kau
127
Jadi wanita nya
128
Ceker mercon
129
Gegara ceker
130
Boneka usang
131
Buka toko lagi
132
Map coklat
133
Hadiah perkenalan
134
Aku atau Elis
135
Es doger
136
Mana ada
137
Anda kurang beruntung
138
Graha Parma, Leo
139
Sejak kapan
140
Bakso tanpa bakso
141
Mobil bak terbuka
142
Dua cangkir kopi hitam
143
Langit petang
144
Keinginan Elis
145
Pikiran buruk lagi
146
Koki Adi
147
Pak Dedi
148
Anak saya
149
Ketidak berdayaan Arsandi
150
Merindukan
151
Elis gak mau tau
152
Perlu waktu
153
Bantu aku (Mela-Arsandi]
154
Gak bisa nolak
155
Sampo stroberi
156
Berubah pikiran
157
Hamil kebooo
158
Apa mungkin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!