Adinda Ratu Felisya

"Huh... Mau ditolongin kok malah kabur sih, mana neriakin aku setan lagi" kesal seorang gadis dengan mengerucutkan bibirnya.

Dia adalah seorang gadis yang berniat membantu Lio yang tengah berjongkok didepan motornya. Ia meyakini bahwa motor yang ada didepan pemuda itu tengah mengalami masalah sehingga ia berniat untuk membantunya. Namun bukannya berhasil membantu, pemuda itu sudah keburu kabur karena berpikir bahwa dirinya adalah hantu padahal belum melihat dirinya sepenuhnya.

Gadis itu segera saja melihat penampilannya sendiri hingga pemuda itu mengira jika dirinya adalah hantu. Saat melihat penampilannya sendiri, gadis itu hanya bisa menggaruk kepalanya yang tertutup hijab. Ia menepuk keningnya pelan sambil meringis saat tahu bahwa dirinya memakai gamis atau pakaian serba putih dari ujung rambut hingga kakinya.

"Pantas saja dia berpikir bahwa aku adalah setan. Ternyata pakaianku yang serba putih ini penyebabnya" gumam gadis itu.

Seorang gadis itu bernama Adinda Ratu Felisya atau yang biasa dipanggil Ratu. Dia merupakan seorang anak ustadz dan juga tetua di desa ini. Bahkan ayahnya ini dihormati oleh seluruh warga di desanya dan juga murid-murid pengajiannya. Namun kehidupannya tak seindah yang orang lihat walaupun ayahnya begitu dihormati. Dia kehilangan ibunya saat berumur dua tahun membuat ayahnya harus mengurusnya sendirian.

Ayahnya juga sangatlah keras dalam mendidiknya terutama dalam perihal agama. Karena status ayahnya yang begitu dihormati ini, Ratu dituntut menjadi sosok yang sempurna dan tak boleh melakukan kesalahan. Tindak tanduknya selalu diatur oleh ayahnya sehingga ia menjadi seorang sosok gadis yang lemah lembut, penurut, polos, dan baik hati. Malah terkadang karena terlalu baik membuat dirinya sangat mudah dimanfaatkan orang. Dia juga merupakan sosok yang taat beribadah dan memakai pakaian yang menutup auratnya.

Malam itu memang dirinya pulang malam karena tadi sempat di suruh ayahnya untuk mengambil buku dan Al-Qur'an yang tertinggal di mushola dekat rumahnya. Namun saat akan pulang ke rumah, ternyata dia bertemu pemuda yang berjongkok didekat motornya itu.

***

Ratu berjalan santai meninggalkan tempatnya bertemu pemuda tadi. Bahkan dengan merasa tak bersalahnya, ia juga meninggalkan sepeda motor laki-laki itu. Lagi pula selama ini kampungnya aman-aman saja walaupun ada yang memarkirkan motornya didepan rumah.

Ratu memang pemberani jika keluar malam-malam begini namun hanya saat masih di sekitar desa ini saja. Lagi pula banyak juga orang yang malam-malam begini keliling untuk ronda.

"Kemana ya pemuda tadi?" gumamnya.

Ia begitu penasaran dengan pemuda tadi yang berlari kearah memasuki area kebun-kebun yang ada di desa itu. Terlebih disana hanya dikelilingi oleh sungai yang jika tak hati-hati tentu saja bisa celaka.

Sepanjang perjalanan menuju rumahnya ia memikirkan kemana pemuda itu pergi. Ia merasa bersalah karena telah menakut-nakuti pemuda itu dengan penampilannya sehingga pergi.

Tak berapa lama ia berjalan, Ratu sampai juga di sebuah rumah sederhana yang menjadi tempat tinggalnya bersama sang ayah. Ia segera saja masuk kedalam setelah mengucapkan salam. Saat pintu terbuka, terlihatlah dalam rumah itu gelap dan sangat sepi.

"Sepertinya ayah udah tidur" gumamnya.

Ratu pun memilih untuk masuk dalam kamarnya kemudian membersihkan diri terlebih dahulu. Setelah selesai membersihkan diri, ia segera merebahkan tubuhnya diatas ranjangnya kemudian terlelap dalam mimpi.

***

Keesokan harinya...

Ratu sudah bangun semenjak adzan shubuh. Setelah menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim, ia segera memasak sarapan untuk ayahnya yang kini masih berada di masjid. Menu sarapan telah ia siapkan, ia bergegas membersihkan seluruh rumahnya.

Tak lupa juga ia menyapu halaman dan menyirami tanamannya sembari menunggu pedagang sayur lewat. Beberapa menit menunggu, ternyata pedangang sayurnya tak lewat juga hingga sang ayah kembali pulang dari masjid.

"Ratu, ayo sarapan dulu bersama ayah" ajak Ayah Ratu yang bernama Hakim.

"Iya ayah" jawab Ratu dengan lembut.

Walaupun ayahnya keras dalam mendidik anaknya, namun ia tetaplah menjadi sosok yang akan lembut pada Ratu. Urusan makan bersama dan segala macam aturan lainnya selalu diterapkan oleh ayahnya agar hubungan keduanya lebih dekat.

Ratu segera saja masuk ke dalam rumahnya mengikuti langkah sang ayah. Keduanya langsung saja makan bersama dalam keadaan hening. Saat-saat seperti inilah yang ditunggu Ratu karena ayahnya takkan bersikap galak kepadanya.

"Ayah, Ratu ijin pergi ke pasar ya. Ini pedagang sayur yang biasanya lewat nggak datang soalnya" ijin Ratu dengan sopan.

"Hati-hati, nak. Oh ya jangan lupa nanti beli jajanan pasar untuk disajikan ke masjid yang mengadakan pengajian" pesan Ayah Hakim.

"Baik ayah" jawab Ratu dengan patuh.

Ratu pun segera bersiap kemudian pergi ke pasar menggunakan sepedanya. Ratu masihlah anak gadis SMA jenjang akhir yang hari ini libur karena merupakan hari minggu. Ia selalu menggunakan sepedanya atau jalan kaki untuk menuju ke sekolah bersama dengan teman-temannya yang lain.

Ratu dengan segera mengayuh sepedanya dengan senyum yang terus merekah dari bibirnya. Wajahnya yang cantik dengan pipi chubby dan mata bulat tentu membuatnya menjadi incaran para laki-laki diluaran sana. Namun tentu jika ingin mendekati gadis itu haruslah berurusan dengan ayahnya dulu.

"Lho... Ini motor sejak semalam kok masih disini. Berarti itu cowok masih ada di desa ini" gumam Ratu sambil memperhatikan sekitarnya.

Tak ada orang yang dicarinya semalam di sekitarnya membuat Ratu yakin jika laki-laki itu masihlah di dalam kebun atau pos ronda terdekat. Walaupun semalam tak melihat secara jelaa bagaimana wajah pemuda itu, namun Ratu masihlah ingat bagaimana postur badan dan juga jaket yang dikenakannya.

"Biarlah... Nanti ku ceritakan saja sama ayah. Semoga ayah nggak marah kalau aku cerita tentang semalam ingin membantu seorang laki-laki" gumamnya.

Selama ini ayahnya selalu membatasi dirinya berinteraksi dengan laki-laki sehingga ia sedikit takut dengan kemarahan ayahnya karena semalam berniat membantu pemuda yang tak dikenalnya. Terlebih pemuda itu menggunakan motor besar yang identik dengan sebuah geng motor.

Akhirnya Ratu memilih untuk melanjutkan perjalanannya kearah pasar. Tak berapa lama, sampailah ia di sebuah pasar yang sudah sangat ramai pembeli dan penjual. Ratu memarkirkan sepedanya di tempat khusus kemudian berjalan masuk ke area pasar.

Namun tiba-tiba saja perhatiannya tertuju pada sesuatu yang ia kenal berada di ujung gang kecil yang ada di area pasar itu. Karena penasaran, Ratu memilih mendekat untuk membuktikan apa yang menjadi pemikirannya.

"Benar, ini pemuda yang semalam. Kok bisa dia tidur disini? Mana udah siang gini kok belum bangun" gumamnya.

"Bangun..." pekik Ratu sambil membuka sedikit jaket yang menutupi wajah pemuda itu.

Baaaaaa....

Episodes
1 Delio Arga Sanggawa
2 Adinda Ratu Felisya
3 Pertemuan
4 Tidak Bisa Pulang
5 Diajak Ke Masjid
6 Kebiasaan
7 Kegaduhan
8 Masa Lalu
9 Kekesalan
10 Kerjasama
11 Permintaan Maaf
12 Pencarian Lio
13 Membantu
14 Pelayanan Tak Baik
15 Kedekatan
16 Ayah Hakim
17 Mulai
18 Belajar
19 Pertanyaan Mengejutkan
20 Rindu Tak Terbalas
21 Pertolongan
22 Marah
23 Masalah Pemimpin
24 Kekesalan Lio
25 Keadaan Ratu
26 Godaan
27 Masalah Markas
28 Dapat Sinyal
29 Geger
30 Gosip
31 Kerjasama
32 Insiden
33 Perbincangan Seru
34 Ribut?
35 Mencari
36 Akibat
37 Meluruskan
38 Pedas vs Pedas
39 Preman
40 Hikmah
41 Pamit
42 Pergi
43 Kembali Ke Kota
44 Kejutan
45 Aman
46 Pulang Sekolah
47 Mall
48 Permainan
49 Kabar
50 Pembangunan
51 Berkumpul
52 Jangan Buat Khawatir
53 Sekolah Baru
54 Ngeyel
55 Dugaan Sementara
56 Menyalahkan
57 Kepanikan
58 Keributan
59 Kerusuhan
60 Bantuan
61 Kecurangan
62 Progress Pembangunan
63 Kecurigaan Lio
64 Seperti Balapan
65 Farel Ngamuk
66 Laporan
67 Nathan Terluka
68 Menahan
69 Komunikasi
70 Kisah Nathan
71 Ujian Nasional
72 Ujian Nasional 2
73 Perancangan
74 Lesu
75 Persiapan Reuni
76 Reuni Akbar
77 Reuni Akbar 2
78 Pengkhianat
79 Pengkhianat 2
80 Tragedi
81 Ratu Ke Kota
82 Kota
83 Bertemu
84 Perbincangan
85 Kampus
86 Permintaan
87 Mendatangi AREX
88 Masalah Usai
89 Pembully
90 Kekesalan
91 Sidang
92 Keputusan
93 Berbincang
94 Berbincang 2
95 Sabar
96 Kebersamaan
97 OSPEK
98 OSPEK 2
99 Insiden
100 Keren
101 Diomeli
102 Keributan
103 Pulang
104 Santai
105 Masuk Kuliah
106 Penangkapan
107 Penangkapan 2
108 Trending
109 Perselisihan
110 Masalah Kampus
111 Kebersamaan
112 Kepastian
113 Berita Pernikahan
114 Pernikahan
115 Terkejut
116 Pak Hakim Menikah
117 Syukuran
118 Waktu Berlalu
119 Lamaran?
120 Bersatu
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Delio Arga Sanggawa
2
Adinda Ratu Felisya
3
Pertemuan
4
Tidak Bisa Pulang
5
Diajak Ke Masjid
6
Kebiasaan
7
Kegaduhan
8
Masa Lalu
9
Kekesalan
10
Kerjasama
11
Permintaan Maaf
12
Pencarian Lio
13
Membantu
14
Pelayanan Tak Baik
15
Kedekatan
16
Ayah Hakim
17
Mulai
18
Belajar
19
Pertanyaan Mengejutkan
20
Rindu Tak Terbalas
21
Pertolongan
22
Marah
23
Masalah Pemimpin
24
Kekesalan Lio
25
Keadaan Ratu
26
Godaan
27
Masalah Markas
28
Dapat Sinyal
29
Geger
30
Gosip
31
Kerjasama
32
Insiden
33
Perbincangan Seru
34
Ribut?
35
Mencari
36
Akibat
37
Meluruskan
38
Pedas vs Pedas
39
Preman
40
Hikmah
41
Pamit
42
Pergi
43
Kembali Ke Kota
44
Kejutan
45
Aman
46
Pulang Sekolah
47
Mall
48
Permainan
49
Kabar
50
Pembangunan
51
Berkumpul
52
Jangan Buat Khawatir
53
Sekolah Baru
54
Ngeyel
55
Dugaan Sementara
56
Menyalahkan
57
Kepanikan
58
Keributan
59
Kerusuhan
60
Bantuan
61
Kecurangan
62
Progress Pembangunan
63
Kecurigaan Lio
64
Seperti Balapan
65
Farel Ngamuk
66
Laporan
67
Nathan Terluka
68
Menahan
69
Komunikasi
70
Kisah Nathan
71
Ujian Nasional
72
Ujian Nasional 2
73
Perancangan
74
Lesu
75
Persiapan Reuni
76
Reuni Akbar
77
Reuni Akbar 2
78
Pengkhianat
79
Pengkhianat 2
80
Tragedi
81
Ratu Ke Kota
82
Kota
83
Bertemu
84
Perbincangan
85
Kampus
86
Permintaan
87
Mendatangi AREX
88
Masalah Usai
89
Pembully
90
Kekesalan
91
Sidang
92
Keputusan
93
Berbincang
94
Berbincang 2
95
Sabar
96
Kebersamaan
97
OSPEK
98
OSPEK 2
99
Insiden
100
Keren
101
Diomeli
102
Keributan
103
Pulang
104
Santai
105
Masuk Kuliah
106
Penangkapan
107
Penangkapan 2
108
Trending
109
Perselisihan
110
Masalah Kampus
111
Kebersamaan
112
Kepastian
113
Berita Pernikahan
114
Pernikahan
115
Terkejut
116
Pak Hakim Menikah
117
Syukuran
118
Waktu Berlalu
119
Lamaran?
120
Bersatu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!