Mulai Mengemis

Sesuai dengan perintah Sekar kemarin, Shanum benar-benar mengemis bersama dengan anak-anak yang lain. Lelaki paling besar yang kemarin memarahi Shanum bergerak sebagai pemimpin. Sekar meminta Shanum mengganti pakaian dengan baju yang sangat lusuh dan sudah sobek di beberapa bagian supaya bisa menarik simpati orang-orang.

"Kamu harus ingat! Jangan sampai kamu berbicara lancang dan mengatakan aku menyuruhmu. Kalau ada yang bertanya, katakan saja kamu memang gelandangan yang tidak punya rumah. Kamu paham!" hardik Sekar. Shanum mengangguk dengan cepat.

"Sky, kamu awasi anak baru ini, kalau sampai dia ceroboh, katakan padaku dan aku tidak akan memberinya makan sehari penuh," perintah Sekar kepada Sky—anak lelaki paling besar tadi. Sky tidak menjawab, hanya mengangguk cepat.

Setelah Sekar selesai memberi perintah sekaligus ancaman untuk Shanum, anak-anak kecil itu pun menyebar. Mencari tempat yang sekiranya bisa mendapat uang dari orang-orang. Sky meminta Shanum tidak jauh darinya supaya anak lelaki itu bisa mengawasi Shanum.

"Kamu duduk di sana dan mintalah uang dari orang-orang. Pastikan kamu terlihat sangat mengenaskan supaya mereka mau memberimu uang. Aku akan mengawasi kamu dari sini," suruh Sky. Shanum mengangguk cepat dan hanya berani menurut.

Tubuh mungil dengan rambut kumal yang dikucir asal berjalan menuju ke tempat di mana tadi ditunjuk oleh Sky. Shanum berdiri dengan mengangkat tangan yang memegang sebuah plastik bekas snack. Meminta belas kasihan dari orang-orang.

Dari banyaknya orang yang lewat di sana, hanya beberapa yang memberi uang itu saja hanya recehan. Banyak yang bersikap seolah tidak peduli dan berlalu begitu saja. Shanum tidak peduli pada terik matahari yang mulai terasa membakar kulitnya. Ia berkali-kali mengusap keringat yang sudah membasahi dahi. Perut gadis itu rasanya sangat lapar karena tadi pagi hanya diberi sarapan tiga sendok nasi dan satu potong tempe goreng.

Shanum menoleh, mencari keberadaan Sky. Ia melihat Sky sedang berdiri di bawah pohon dan terus menatap ke arahnya. Shanum ingin sekali mengatakan pada Sky kalau dirinya lapar, tetapi Shanum tidak memiliki sedikit pun keberanian. Gadis itu melongok, melihat uang recehan yang hanya sedikit di dalam plastik bekas snack itu. Shanum pun mendes*h kasar.

"Ikut aku!"

Shanum terkejut saat mendengar suara Sky tepat di belakangnya. Padahal barusan Shanum melihat Sky masih di bawah pohon. Apakah Sky bisa berlari dengan sangat cepat, batin Shanum bertanya-tanya.

Tanpa bertanya ataupun protes, Shanum mengekor Sky. Berusaha menyeimbangi langkah Sky yang sangat lebar bagi Shanum. Maklum saja, tinggi Shanum hanyalah sebatas dada Sky.

Kening Shanum mengerut saat melihat Sky berhenti di depan sebuah warung makan, lalu Sky meminta Shanum supaya menunggu sebentar. Shanum mengangguk mengiyakan. Beberapa menit berlalu Sky keluar dengan membawa sebungkus nasi. Lalu mengajak Shanum duduk di tempat yang sangat sepi.

"Makanlah. Tapi cuma sama tempe," perintah Sky. Menyerahkan sebungkus nasi kepada Shanum yang langsung diterima oleh gadis itu.

"Kakak tidak makan?" tanya Shanum saat melihat hanya ada sebungkus nasi. Sky menggeleng cepat.

"Aku masih kenyang," kilah Sky. Ia terkejut saat Shanum tiba-tiba menarik tangannya dan mengajak duduk bersama.

"Aku yakin Kak Sky belum makan. Kalau begitu nasi ini kita bagi dua saja." Shanum membuka sebungkus nasi itu.

"Aku masih kenyang." Sky masih saja berkilah, padahal ia pun sama laparnya seperti Shanum.

"Kata Kak Diandra, kita itu tidak boleh berbohong. Dosa. Aku tahu Kak Sky lapar." Shanum berbicara sembari sibuk membagi nasi dan sepotong tempe menjadi dua bagian. Sky hanya diam dan terus mengamati Shanum. "Kita itu harus berbagi meskipun sedikit. Ayo, Kak, kita makan."

Shanum menyerahkan setengah bagian nasi itu kepada Sky. Sementara Shanum memakan nasi yang sebagian lagi. Sky pun mengambil nasi itu dan memakannya. Tatapannya tidak pernah lepas dari Shanum yang terlihat sangat lahap.

Dia sangat baik sekali. Batin Sky mengagumi gadis kecil di sampingnya.

****

#Day4

#Team1

#Absen66

Terpopuler

Comments

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

ceritanya sangat menarik, ga melulu soal percintaan ataupun kekuasaan.

2023-10-20

0

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

aku kira sky bener2 jahat. untunglah shanum masih ketemu orang baik.

2023-10-20

0

💐Nie Surtian💐

💐Nie Surtian💐

Seandainya bisa membantu Shanum, Sky & anak² kecil lainnya yg disuruh Sekar...

2023-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!