"Kenapa kamu tidak jawab? Bukankah kamu punya mulut untuk bicara?" tanya wanita itu lagi. Membuat selera makan Shanum mendadak hilang. Nasi yang barusan terasa nikmat pun kini rasanya benar-benar hambar.
"A-aku sedang makan, Bu." Shanum menjawab dengan suara bergetar karena sedikit ketakutan.
Wanita dengan tubuh cukup gemuk tersebut menatap Shanum dengan penuh selidik. Meneliti setiap inchi tubuh Shanum, setelahnya seringai terlihat jelas di sebelah sudut bibirnya hingga membuat Shanum makin ketakutan.
"Habiskan makananmu segera, setelah ini ikutlah denganku!" perintah wanita itu.
"Ikut ke mana, Bu?" tanya Shanum. Berusaha mengumpulkan keberanian.
"Jangan banyak tanya! Ikut denganku setelah ini atau kamu mau ikut sekarang dan buang makananmu itu!" Suara wanita yang penuh penekanan itu membuat Shanum memakan nasinya dengan cepat. Bahkan, tanpa mengunyah halus, Shanum sudah susah payah menelannya.
Baru saja memasukkan nasi terakhir ke dalam mulut, wanita dengan nama Sekar tersebut sudah menarik tangan mungil Shanum lalu mengajaknya pergi dari sana. Shanum pun hanya bisa menurut. Membiarkan wanita itu mencengkeram tangannya dan menarik tanpa peduli pada Shanum yang kesusahan menyeimbangi.
Mereka masuk ke sebuah rumah sederhana, bahkan seperti rumah tidak berpenghuni. Tubuh Shanum meringsut saat Sekar menghempaskan tangan bocah itu dengan kasar. Shanum sedikit mengernyit dan mengusap pergelangan tangan yang sudah memerah.
"Kamu tidak punya tempat tinggal 'kan?" tanya Sekar. Senyumnya terlihat meledek dan Shanum hanya mengangguk mengiyakan.
"Kalau begitu kamu akan tinggal di sini. Aku akan memberimu makan dan tidur gratis, tapi kamu harus bekerja untukku!" perintah Sekar. Shanum hanya menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan yang susah dijelaskan.
Shanum berpikir, untuk gadis sekecil dirinya memang pekerjaan apa yang bisa dilakukan? Mengenyam pendidikan saja Shanum belum pernah merasakannya.
"Aku tidak bisa bekerja, Bu." Shanum menjawab lirih. Kepalanya menunduk dalam karena takut pada sorot mata Sekar yang menajam, seolah akan melahap hidup-hidup gadis kecil itu.
"Kamu bisa mengemis atau berpura-pura cacat untuk menarik perhatian orang lain dan mereka akan memberi sumbangan untukmu." Sekar tersenyum licik.
"Tapi, Bu. Aku takut dimarahi." Shanum sama sekali tidak berani mengangkat kepala meski hanya sedikit.
"Siapa yang akan memarahimu? Tidak akan ada yang berani. Jadi, lebih baik kamu turuti perintahku dan jangan pernah sekalipun kamu menentang apalagi membangkang!" Sekar kembali menarik tubuh mungil Shanum dan menyuruhnya masuk ke dalam.
Shanum terkejut saat pintu ruangan terbuka, ada beberapa anak kecil di sana. Terlihat seumuran dengannya. Wajah mereka pun sama lusuhnya dengan Shanum. Tidak memakai pakaian layak dan tampak kusam. Tidak berbeda jauh dengan seorang gelandangan, pengemis, dan sebagainya.
"Masuklah! Aku akan membuka pintu ini saat waktunya makan malam!"
Shanum tersentak saat Sekar mendorong tubuh mungilnya masuk lalu mengunci pintu tersebut dari luar. Mendengar suara pintu dikunci, Shanum memukul pintu tersebut dan terus saja meminta Sekar untuk membukanya. Namun, tidak ada tanda-tanda pintu akan dibuka.
"Buka, Bu! Aku mau keluar!" teriak Shanum, terus menggedor pintu tersebut.
Air mata Shanum mengalir deras membasahi hampir seluruh wajahnya. Sungguh, Shanum sangat takut saat ini. Ketika Shanum masih terus menggedor pintu, tiba-tiba gerakan tangannya terhenti saat seorang anak lelaki yang paling besar di sana, menepuk pundak Shanum.
"Jangan berisik! Lebih baik sekarang kamu duduk di ujung sana. Kalau sampai kamu masih berisik, aku tidak akan segan-segan merobek mulutmu!" ancam anak lelaki itu.
Tubuh Shanum bergetar hebat. Lalu berlari ke sudut ruangan dan menangis terisak di sana. Dalam hati Shanum terus saja berdoa meminta bantuan kepada siapa saja. Berharap Diandra akan menolongnya dari atas sana.
...****************...
#Day3
#Team1
#Absen66
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Kar Genjreng
kenapa ketemu si nenek sekar suruh jadi pengemis.kenapa ga keremu Dengan ku biar ku besarkan ..ku jadi kan Anak ke tiga..biar Anak perempuan ku jadi dua 😂😂👍👍
2023-07-07
0