Menikah

"Nona, sebelumnya saya mau bertanya, apa anda tau kenapa anda di minta datang ke gereja hari ini? " Ucap Will dengan wajah serius. Ia mengajak Fey berbincang di salah satu cafe yang tidak jauh dari gereja.

"Itu karena tuan muda mu akan menikah kan? " Jawab Fey polos.

"Lalu, Apa anda tau siapa yang akan menjadi mempelai wanitanya? " Mimik wajah Will nampak begitu serius, membuat Fey jadi kebingungan.

'Mana aku tau, melihat calon istrinya saja aku tidak pernah'.

" Tidak. Tapi saya yakin calon istrinya tuan muda pasti sangat cantik".

" Itu anda" Sahut Will singkat dan padat.

"Hah? Apa?! " Fey pun terkejut, ia mengira bahwa dia hanya salah dengar.

"Anda lah yang akan menjadi calon istri dari tuan Dev Harington".

" Anda bercanda kan? Saya ini cuma melamar jadi pembantu, mana mungkin tiba² jadi calon istrinya. Ada² saja".

"Apa wajah saya terlihat sedang bercanda, nona? ".

'Omaygoot.... Jadi ini beneran?'.

" Ada banyak wanita di dunia ini, mana mungkin tuan muda ingin menikahi saya?".

Will meletakkan kertas perjanjian di atas meja.

Saat membacanya Fey terkejut "bagaimana bisa? Kenapa ada tanda tanganku di sini? Kapan aku setuju? ".

" Mungkin anda lupa".

Fey langsung teringat dengan kejadian kemarin, waktu dimana dia menandatangani kertas kosong di atas materai.

"Apa ini? Jika membatalkan perjanjian secara sepihak akan di kenakan denda sebesar 1 Miliar? " Fey terkejut membacanya.

"Itu benar".

'Sudah gila, siapa yang menulis perjanjian ini, tidak waras'.

" Saya tidak setuju, saya merasa di tipu dan di peras. Mana bisa menulis perjanjian secara sepihak? Toh saat itu saya cuma menandatangani kertas kosong, berarti perjanjian ini tidak sah".

"Salah anda sendiri. Perjanjian tetaplah perjanjian, meski anda berusaha menolak tapi bukti sudah terpampang jelas di depan mata, tanda tangan anda sudah ada di sini. Jika anda melanggar maka saya bisa menuntut anda" Tegas Will dengan tatapan nyalang.

"Niat awal saya cuma ingin jadi pembantu, bukan menikah. Tuan muda mu kalo pengen cepet² nikah suruh cari orang lain saja, aku tidak mau" Fey kesal, ia beranjak dari tempat duduknya dan berniat untuk pergi.

'Dasar gila! mana ada yang mau nikah dengan cara seperti ini? kenal aja nggak, emang dia pikir aku ini wanita apaan? '.

Namun perkataan Will menghentikan langkah kakinya "Saya dengar ayah anda masuk rumah sakit, bagaimana jika kita membuat kesepakatan. Anda menikah dengan tuan Dev, dan ayah anda akan di biayai sampai dia sembuh".

Fey hanya diam menatap Will dengan bingung.

'Ini tawaran yang bagus, jika ku menerima tawaran ini maka aku tidak perlu menikah dengan rentenir jahat itu. Tapi.... '.

" Umurku masih 18 tahun, aku belum siap menikah".

"Setiap bulan tuan muda juga akan memberi anda uang, bukankah anda juga butuh uang? ".

" Tapi ini menyangkut harga diri" Fey kembali duduk di kursinya.

"Nona jangan khawatir, ini tidak akan lama, jika tuan muda bosan dia akan menceraikan anda".

'Pernikahan bukan mainan. Tapi demi ayah.... '.

Setelah berpikir sejenak Fey pun menjawab " Baik, saya setuju" Ucap Fey sedikit bimbang.

"Tapi ada satu syarat".

" Apa? ".

" Dia tidak boleh menyentuhku, tidak ada kontak Fisik di antara kami".

"Masalah itu lebih baik anda bicarakan langsung saja pada tuan muda".

...****************...

Siapa sangka, Dev sejak tadi mendengarkan percakapan itu dari balik teleponnya. Ternyata sekretaris Will membawa penyadap suara agar tuannya dapat mendengarkan obrolan tersebut.

"Hahaha.... Pede sekali gadis ini. Dia kira aku akan tergoda dengan tubuhnya? cih, menggelikan''.

Dev tertawa terbahak² di dalam mobil, Sang sopir yang tengah mengemudikan mobil tersebut pun ikut merinding dibuatnya.

...****************...

"Setelah Anda menikah nanti, Anda cukup mematuhi semua yang tuan perintahkan. Selebihnya jangan membuat tuan muda marah".

"Apa saya boleh punya pacar? Bagaimana jika saya menyukai pria lain? Apa itu boleh? " Pertanyaan Fey membuat dahi Will mengkerut.

"Jika anda berani silahkan saja".

" Lebih baik anda ganti baju sekarang, nona sudah di tunggu tuan muda di gereja" Tutur Will selepas membaca pesan di Hpnya.

______________

Sesampainya di tempat tujuan, Will membukakan pintu mobil untuk Fey.

Fey dengan anggun keluar dari mobil tersebut.

Ketika mengetahui Fey datang, Dev spontan menoleh ke belakang, dengan lekat ia mengamati penampilan calon istrinya dari atas sampai bawah. Fey memakai gaun pernikahan sederhana, beralaskan sandal jepit di kakinya, matanya pun tampak sembap karena tak memakai polesan make up sedikitpun.

'Dasar kampungan, jelek sekali, tidak bisakah dia berdandan sedikit, malu² in' Kata Dev membatin.

Ia dengan gagahnya datang menghampiri Fey dan menggandeng lengan tangannya, menariknya untuk masuk bersama. Fey tertegun untuk sesaat, Meski Dev masih mengenakan masker namun setelan jas berwarna putih yang ia pakai hari ini membuat auranya terpancar cerah bak rembulan.

Fey dan Dev berjalan ke atas altar. Di ruangan itu tampak sepi, hanya ada seorang nenek² tua yang duduk di atas kursi roda sembari di kawal oleh beberapa bodyguard di sisiNya.

'Tidak pernah terbayang sebelumnya bahwa aku akan menikah dengan cara seperti ini, bahkan aku menikah dengan orang yang tidak ku kenal. Tuhan... Tolong berikan kesembuhan pada ayahku agar pengorbananku ini tidak sia²'.

Pinta Fey pasrah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!