Pemulihan Reyna Terhambat

 “Maaf Pak Bram, saya harus menyampaikan kepada anda mengenai perkembangan pemulihan kesehatan Nyonya Reyna yang terhambat!”

“Kaki kanannya saat ini justru tidak bisa digerakkan sama sekali. Padahal kemarin Nyonya Reyna sudah bisa berjalan dengan baik dan lancar!” jelas dokter membuat Bram menghela nafasnya panjang.

“Reyna memang sangat panik saat mendengar berita atau melihat keadaan yang tidak sesuai dengan keinginannya. Dan sikapnya yang terlalu paniklah yang membuat kakinya kembali tidak bisa digerakkan!” tutur Bram yang tidak ada mimik rasa bersalah sedikit pun.

“Namun jika saya telisik lebih dalam lagi, Pak Bram. Pemulihan istri anda terhambat dikarenakan anda sendiri yang tidak bisa memberikan perhatian khusus untuknya beberapa waktu terakhir ini. Padahal perkembangan kesehatannya sudah sangat signifikan!”

Penjelasan dokter kali ini membuat Bram tidak terima. Ia justru berkilah dan mengatakan jika selama ini dia yang mengurus Reyna dengan sangat baik dan penuh perhatian. Pengakuan Bram kali ini langsung dipatahkan oleh dokter yang mengikuti perkembangan kesehatan Reyna dari awal.

“Jika memang anda mengurus istri anda dengan baik dan penuh perhatian, seharusnya istri anda tidak keberatan anda masuk ke dalam ruangan dan melihat keadaannya!”

“Yang saya temui, istri anda justru memohon kepada saya untuk tidak mengizinkan anda masuk ke dalam ruangan dan melihat keadaannya!” jelas dokter dengan sangat tegas.

“Dan untuk kebaikan pasien, saya mohon anda tidak bertemu dengan istri anda sampai beberapa waktu ke depan agar pemulihan istri anda bisa berjalan dengan baik!”

‘Argh! Sial! Apa yang sebenarnya Reyna beberkan dengan dokter pribadinya?’ gumam Bram dalam hati.

Sedangkan Reyna sendiri kini tengah menangisi dirinya yang tidak bisa menggerakkan kaki kanannya lagi. Glen pun sangat tidak tega melihat kepedihan yang dialami oleh Reyna saat ini.

“Aku sekarang benar-benar sangat payah, Glen. Aku hanyalah istri yang tidak berdaya. Bahkan sekarang kaki kananku tidak bisa digerakkan lagi!” keluh Reyna dalam isak tangisnya.

“Saya sama sekali tidak melihat kepayahan dalam diri anda Nona! Justru yang menurut saya payah adalah suami anda yang tidak bisa menilai mana yang baik dan mana yang buruk!” timpal Glen yang berusaha menghibur Reyna.

“Tapi aku sekarang sudah tidak bisa apa-apa lagi Glen! Lihatlah kaki kananku. Ini benar-benar sangat sulit untuk digerakkan.”

“Apa saya boleh coba memegangnya, Nona?” tanya Glen meminta izin kepada Reyna.

Reyna pun langsung menganggukkan kepalanya. Glen kini duduk di tepi bed Reyna dan mulai memegang titik syaraf yang ada di kelima jari kaki Reyna.

“Awh!” pekik Reyna kesakitan saat Glen memijit tepat pada titik syarafnya.

“Apa ini terlalu sakit, Nona?” tanya Glen menghentikan pijatannya.

”Rasanya seperti orang yang sedang kesetrum, Glen!”

“Bermakna anda akan bisa kembali berjalan dalam waktu dekat ini, Nona! Sebab jika anda tidak merasakan setruman tadi, kemungkinan pemulihan akan lama.”

Penjelasan Glen barusan membuat mata Reyna berbinar. “Benarkah, Glen? Dari mana kau mengetahui hal ini?” tanya Reyna.

“Emmm, saya memang sengaja mempelajari terapi untuk penderita stroke akhir-akhir ini, Nona! Setidaknya saya bisa membantu anda untuk kembali bangkit dan semangat lagi!” jawab Glen membuat Reyna merasa sangat gembira.

“Kalau begitu lakukan lagi, Glen! Aku percaya denganmu!” pinta Reyna.

Glen pun kembali memijat titik syaraf yang ada di kaki Reyna seperti apa yang sudah ia pelajari. Lama-lama pijatan Glen mulai membuat jemari Reyna bisa digerakkan. Hal ini membuat Reyna memandang takjub ke arah Glen.

“Kau benar Glen. Jemari kakiku sudah mulai bisa digerakkan!”

Melihat usahanya langsung membuahkan hasil membuat Glen semakin bersemangat mempraktekkan apa yang akhir-akhir ini ia pelajari.

“Emm, Nona, sebenarnya ada titik syaraf yang harus saja pijat juga mulai dari belakang tumit, betis, dan juga tulang kering anda! Tapi saya ...”

“Tidak perlu sungkan, Glen. Lakukan saja sesuai dengan apa yang kau pelajari!” ucap Reyna yang langsung memotong ucapan Glen.

Akhirnya Glen pun mulai memijat titik syaraf di bagian tumit, betis, dan juga tulang kering Reyna. Awalnya Reyna sedikit meringis menahan rasa sakit yang terasa seperti setruman di kakinya. Namun lama kelamaan ia justru tertidur dengan lelap.

Setelah ia rasa cukup, Glen mulai menghentikan terapinya dan memandangi wajah cantik Reyna yangs sedang tertidur pulas. Perlahan Glen mendekati Reyna dan memberanikan dirinya untuk menyentuh wajah Reyna dengan ujung jari telunjuknya.

“Kali ini aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu, Nona muda!” gumam Glen pelan.

Grab!

Tiba-tiba tangan Glen dipeluk erat oleh Reyna dan membuat Glen sangat terkejut. Namun Reyna saat ini masih memejamkan matanya. Glen pun menghela nafasnya panjang.

“Hampir saja ketahuan!” gumam Glen sambil berusaha melepaskan tangan Reyna.

Sayangnya Reyna justru semakin memeluk tangannya dengan erat seolah tidak ingin ia lepaskan. Akhirnya Glen pun hanya bisa pasrah sambil duduk di samping Reyna. Tak lama kemudian Glen pun turut terlelap di samping Reyna.

Bram yang tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan Reyna dan hanya bisa melihat dari pintu ruangan. Tangannya langsung mengepal geram saat melihat Glen dan juga Reyna yang tampak begitu dekat.

“Sial! Sopir tidak tahu diri itu sudah berani menyentuh istriku! Aku harus membuat perhitungan dengannya!” gumam Bram dengan kesal.

Tak lama kemudian ponselnya pun berdering dan tampak panggilan dari Mawar. Bram pun langsung menjauh dan menjawab panggilan dari Mawar.

“Bagaimana kabar istrimu yang payah itu Mas Bram?” tanya Mawar di ujung panggilan.

“Kaki kanannya tidak bisa digerakkan lagi dan pemulihannya kini justru terhambat!” balas Bram sambil menahan rasa cemburunya mengingat kedekatan Glen dengan Reyna.

“Wow! It’s a great news I like, baby. Apalagi sampai dia sampai menghembuskan nafas terakhirnya!”

“Jangan gila, Mawar! Sudahlah, untuk dalam waktu dekat ini jangan hubungi aku dulu!” tutur Bram dan langsung mematikan panggilannya secara sepihak.

Kemudian Bram duduk sambil mengusap wajahnya kasar. Ada penyesalan terdalam dalam dirinya saat Reyna mengetahui permainannya dengan Mawar secara diam-diam di belakangnya. Ia takut Reyna akan mengadu kepada papa mertuanya.

Ia tidak hanya diminta untuk menceraikan putrinya, namun juga akan didepak dari perusahaan besar yang sudah beberapa tahun ini membuat namanya melambung tinggi. Untung saja saa Pak Hirata sedang ada perjalanan bisnis ke China.

“Kali ini aku harus meminta maaf kepada Reyna dengan sungguh-sungguh agar dia mau memaafkan aku. Jangan sampai ia menyerah mempertahankan pernikahan ini! Aku benar-benar tidak ingin bercerai dengannya!”

Ia pun langsung berdiri dan kembali menuju ke ruangan dimana Reyna dirawat. Kemudian ia memilih untuk menunggu Reyna di luar ruangan sampai Reyna memperbolehkannya masuk ke dalam.

Terpopuler

Comments

Lies Atikah

Lies Atikah

makan tuh si mawar beracun

2024-10-08

0

Elsa Pasalli

Elsa Pasalli

Telat kamu Bram, tiada maaf bagimu 😠😠😠 kamu laki laki tidak tau diri

2023-07-08

2

Nirwana Asri

Nirwana Asri

ini mah bisa2nya othor 🤣🤣🤣

2023-06-04

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!