Sepulang dari luar kota, Reyna membawa pulang sopir baru pilihan papanya dan membuat Bram merasa sangat cemburu. Sopir Reyna kali ini jauh lebih tampan darinya. Tidak hanya itu, sopir pribadi Reyna kali ini juga diminta untuk menjadi asisten pribadi saat Reyna harus meeting keluar kota.
“Hai Mas Bram, apa kabar?” sapa Reyna saat pulang meeting dari luar kota.
“Aku baik, sayang. Siapa ini?” tanya Bram sambil menunjuk ke arah lelaki yang berdiri di belakang Reyna.
“Oh, kenalkan dia Glen, sopir pribadi sekaligus asisten pribadi aku yang dipilih oleh papa. Jadi kamu bisa fokus terhadap tugasmu di kantor, Mas!” jelas Reyna membuat Bram sedikit kesal mendengarnya.
‘Apa-apaan ini Pak Hirata? Aku pikir dia akan memberikan mandat untukku agar terus mendampingi Reyna memimpin perusahaan dan nantinya juga akan mengangkatku sebagai CEO.’
‘Kenapa dia malah memberikan Reyna sopir yang sekaligus menjabat sebagai asisten, dan memintaku agar fokus pada pekerjaanku sebagai kepala manager perusahaan?’
‘Sial! Langkahku untuk menguasai perusahaan Hirata Group justru semakin jauh dan panjang jika seperti ini!’ gumam Bram dalam hati.
“Mas Bram!” panggil Reyna membuyarkan lamunan Bram. “Apa Mas Bram tidak mau berkenalan dengan Glen?”
Glen mengulurkan tangannya ke arah Bram. “Saya Glen, Pak!”
“Bram!” jawab Bram sambil membalas uluran tangan Glen dengan singkat.
“Sayang, apa aku boleh mengobrol dengan Glen?” tanya Bram kemudian kepada Reyna.
“Tentu saja! Aku justru merasa sangat senang jika kalian berdua bisa saling akrab!” balas Reyna yang kemudian melangkahkan kakinya untuk ke kamarnya.
Bram pun langsung mengajak Glen untuk berbincang di teras rumah.
“Ceritakan tentang dirimu, Glen! Aku harus tahu secara detail, siapa lelaki yang bekerja dengan istriku!” pinta Bram.
“Saya hanya mahasiswa S2 yang diminta oleh Pak Hirata untuk menjadi sopir pribadi Non Reyna, Pak Bram! Kebetulan saya sedang melakukan penelitian di perusahaan Pak Hirata untuk bahan tesis saya!” jelas Glen.
“Berapa usiamu?”
“Dua puluh enam tahun, pak!”
“Sudah punya kekasih?”
Pertanyaan Bram kali ini langsung dijawab oleh Glen dengan gelengan kepalanya. “Belum pak! Saya masih harus fokus dengan misi saya!”
“Oke, kalo begitu fokuslah bekerja dan jangan pernah tergoda dengan istri saya!” tegas Bram.
“Siap pak!”
Bram pun kemudian berdiri dan masuk ke dalam rumahnya, sedangkan Glen kini menyandarkan tubuhnya di kursi teras.
“Oh My God!” Glen mengusap wajahnya kasar. “Kali ini aku benar-benar sudah gila karena jatuh cinta dengan wanita yang sudah bersuami!”
“Bahkan aku sampai rela untuk mengaku sebagai mahasiswa S2 yang sedang melakukan penelitian di perusahaan Hirata.”
Glen Ainsley, adalah dosen sekaligus pemilik Universitas Swasta Indonesia yang baru saja menyelesaikan gelar doktornya di Jerman. Saat tiba di bandara, ia langsung terpesona dengan kecantikan Reyna yang juga sedang menunggu jemputan di dekat pintu kedatangan.
Sayangnya saat Glen hendak berkenalan dengan Reyna, ia sudah dijemput oleh papanya. Sejak saat itu, Glen terus saja mencari informasi tentang Reyna. Satu bulan kemudian, Glen bertemu dengan pak Hirata di sebuah acara besar di kampusnya.
Akhirnya Glen memutuskan untuk menyamar menjadi mahasiswa S2 yang ingin melakukan penelitian di perusahaan Hirata Group. Permintaan Glen diterima. Sayangnya saat ia bertemu dengan Reyna untuk kedua kalinya, Glen harus menelan pil kekecewaan karena Reyna ternyata telah menikah.
Glen sebenarnya sudah ingin mundur dari awal mengetahui Reyna sudah menikah dengan Bram. Namun saat ia mengetahui Bram memiliki asisten pribadi yang tidak diketahui oleh Reyna, Glen menjadi curiga dan bertekad untuk mencari tahu siapa Mawar sebenarnya.
“Apa?! Jadi Mawar itu selingkuhannya Pak Bram?” tanya Glen terkejut saat mendapatkan informasi dari Mbok Darmi.
“Sssttt!”
“Jangan keras-keras ngomongnya! Nanti Pak Bram tau!” ucap Mbok Darmi.
Mbok Darmi pun akhirnya menceritakan ancaman Pak Bram yang ditujukan kepadanya jika tidak menjaga rahasia. Glen pun semakin geram mendengarnya.
‘Kali ini aku harus menguak kebusukan Bram di depan Reyna!’ tekad Glen dalam hati. ‘Aku tidak rela jika wanita yang aku cintai justru tenggelam mencintai pria yang salah seperti Bram!’
Namun beberapa bulan berlalu, Glen masih saja belum bisa mengumpulkan bukti perselingkuhan Bram dengan Mawar sampai akhirnya Reyna terjatuh dari tangga dan mengalami stroke di usia yang sangat muda.
Hal ini membuat Glen hanya bisa bertemu dengan Reyna jika dibutuhkan saat mengantar ke rumah sakit untuk terapi. Sedangkan hari-hari biasanya, Reyna dirawat secra khusus oleh seorang perawat dan juga suaminya sendiri.
🍄🍄🍄
Di rumah sakit, Reyna langsung ditangani oleh Dokter andalan Reyna. Sedangkan Glen dan juga Bram kini menunggu di luar ruangan. Glen memandangi Bram dengan tatapan jijik.
“Aku tahu apa yang sedang ada dalam pikiranmu, Glen! Kau pasti akan meremehkan aku yang sudah berselingkuh di belakang istriku, kan?” tembak Bram tanpa ada rasa malu sedikit pun.
“Kau tidak pernah tahu apa kebutuhan biologis seorang suami yang sudah enam bulan tidak melakukan hubungan suami istri!”
Bugh!
Glen langsung memukul rahang Bram dengan sangat keras sampai ujung bibirnya mengeluarkan darah segar.
“Harusnya anda tahu pak kalau istri anda sedang sakit dan masa pemulihan! Apa anda tidak bisa bersabar?!” gertak Glen yang sudah tidak bisa menahan amarahnya terhadap Bram.
Bram mengusap ujung bibirnya yang telah mengeluarkan darah dengan ibu jarinya. “Jangan sok menjadi pahlawan, Glen! Apa kau cukup tertarik dengan istriku yang penyakitan itu?” tanya Bram membuat Glen semakin tersulut amarah.
Bugh!
Pukulan Glen kembali mendarat di rahang Bram.
“Saya tegaskan kepada anda, Pak Bram! Saya memang sangat tertarik dengan istri anda! Saya harap anda segera menceraikan istri anda secepatnya!” balas Glen dengan tegas.
Bram pun terkekeh pelan dengan gaya meremehkan Glen. Ia memandangi Glen dari atas sampai ke bawah.
“Apa kau sungguh tidak punya kaca di rumah sampai kau tidak sadar siapa dirimu sebenarnya hah?!”
“Camkan baik-baik sopir tidak tahu diri! Aku tidak akan pernah menceraikan istriku, dan kau!” Bram menudingkan jari telunjuknya ke arah Glen. “Aku pecat dari sopir pribadi istriku!”
“Sayangnya bukan anda yang berhak memecat saya, Pak Bram! Karena saat ini saya bekerja dengan Nona Reyna atas perintah dari Pak Hirata!” tegas Glen tanpa gentar sedikit pun.
Tak lama kemudian, dokter yang memeriksa Reyna pun keluar dari ruangan dan memanggil Glen untuk masuk ke dalam.
“Pak Glen, Bu Reyna meminta anda untuk masuk ke dalam!” tutur dokter tersebut.
“Tapi dok, saya suaminya!” protes Bram tidak terima.
“Anda bisa ikut dengan saya ke ruangan saya untuk membicarakan tentang masalah yang dialami oleh istri anda!” ajak Dokter tersebut.
Dengan langkah yang sangat berat, Bram pun mengikuti dokter tersebut menuju ke ruangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sardes Nainggolan
kira kira apa yg akan d bicarakan dokter pada bram
2024-02-07
0
Rini Mustika
ini novel ke 3 yg q baca dn semua yg q baca bagus bagus 'semangat buat kak Author nya...
2023-09-13
3
Nirwana Asri
visualnya thor
2023-06-04
1