Karena kaget dengan kedatangan wanita yang dia tunggu tunggu, Julian tidak menyadari kalau saat ini dia dalam masalah besar karena sudah membuat Keysha marah dengan tingkah lakunya.
" Apa yang kau lakukan haaahh? Apa kau sadar dengan perbuatan mu ini? "
Bentakan dari Keysha membuat Julian menyadari perbuatan dia tadi. Dia melihat Keysha yang saat ini sedang menatap dirinya tajam dan terlihat raut wajah lelah dari wanita itu. Tapi tetap saja Keysha terlihat manis di waktu yang bersamaan.
" Aku.. "
" Apa kau bosan hidup? bila iya, silakan keluar daru tempat ini. Hiduplah di jalanan dan jangan pernah bertemu dengan aku lagi. Jangan tunjukan wajah kau ini di hadapan aku. Karena itu akan sangat mengganggu. "
" Maaf.. "
" Kau tau, aku datang kemari hanya untuk memastikan keadaan kau saja. Aku mengabaikan pekerjaan yang sedang aku lakukan untuk menjenguk mu. Dan apa yang aku lihat saat aku datang. Kau malah berbuat bodoh seperti ini. Apa tidak cukup kau melakukan kesalahan dengan datang kemari? masih mau menyusahakan orang lain juga? "
Julian sadar dia sudah banyak merepotkan Keysha. Dia bahkan lupa kalau Keysha tidak hanya menjaga dia saja. Tapi mempunyai kesibukan sendiri juga. Dan apa hak dia untuk menuntut Keysha datang menemui dia segera tadi.
" Maaf aku salah. "
Keysha menarik napasnya dan menghembuskan perlahan. Dia melakukan hal itu sebanyak 3 kali untuk meredakan emosi yang dia miliki saat ini.
" Kenapa kau ingin berbuat nekad? "
Julian hanya menggelengkan kepalanya. Dan hal itu lagi lagi membuat Keysha geram dan ingin marah pada Julian. Tapi dia tidak bisa melakukan hal itu disaat ini. Karena semua itu akan mempengaruhi kesehataan Julian.
" Jawab aku dengan benar. "
Nada bicara Keysha sangat rendah dan itu sangat menakutkan untuk Julian. Dengan perlahan dia mengangkat kepalanya lagi menghadap Keysha dan ingin menjelaskan segalanya.
" Sebenarnya aku.. "
Julian lagi lagi menghentikan perkataannya. Dia terlihat ragu untuk berbicara pada Keysha. Dan itu membuat Keysha harus mempunyai kesabaran ekstra untuk Julian.
" Lanjutkan"
" Aku... aku takut di tinggalkan dan di abaikan lagi. Aku takut sendirian"
Keysha mengangkat sebelah alisnya mendengar hal ini. Kenapa bisa Julian berpikir begitu sedangakan dia bersama laki laki itu saat ini.
" Itu... kamu tidak datang sampai larut malam begini. Jadi aku pikir kamu pergi meninggalkan aku di tempat ini sendiri. "
Keysha langsung menepuk jidatnya karena mendengar jawaban dari Julian. Dia tidak menyangka kalau Julian akan betbuat nekad hanya karena dia lupa waktu untuk datang ke rumah sakit.
Tapi setelah Keysha sadar kalau Julian saat ini sedang dalam keadaan yang tidak baik untuk mentalnya, Akhirnya Keysha mengendurkan otot lehernya.
" Aku minta maaf karena aku meninggalkan kamu terlalu lama. Tapi sungguh aku sangat sibuk tadi. Banyak hal yang harus aku urus dari pagi. Jangan ulangi hal gila barusan. Aku tidak mau terus di liputi rasa bersalah nntinya. Aku membawa kamu kemari dan menolong kamu kemarin bukan untuk menyaksikan kamu bunuh diri di tempat ini. "
Julian merasa bersalah pada Keysha. Karena dia dari tadi memang sudah sadar kalau Keysha telihat sangat kelelahan. Dan dia di ruangan ini membuat ulah karena Keysha lama datang.
" Maaf.. kamu pasti sangat lelah. "
" Lupakan. Bagaimana keadaan kamu saat ini? Apa sudah ada pemeriksaan dokter lagi? Bagaimana makan kamu? Semua obat apa sudah di minum? "
Julian tersenyum mendengar semua pertanyaan yang di tanyakan oleh Keysha. Dia menanyakan semua hal dalam satu waktu. Dan telihat seperti ingin cepat selesai melakukan pekerjaannya.
" Kenapa lagi sekarang? "
" Kamu sangat lucu. Kamu bertanta tanpa henti dan semua kamu tanyakan sekaligus pada aku. Jadi aku harus jawab yang mana dulu? "
Keysha sadar kalau saat ini semua perkataan dia terlalu cepat untuk orang yang mendengarnya. Ini karena Keysha sudah terbiasa melakukan segala sesuatu dengan cepat dan seperti di kejar oleh waktu. Jadi dia tidak pernah mau melewatkan waktu sebentar saja untuk hal yang tidak begitu penting untuknya.
" Hemm maaf.. Kamu bisa jawab yang mana saja dari pertanyaan aku. "
" Dokter sudah datang dan memeriksa aku. Tapi tidak ada mengatakan apapun hasilnya pada aku. Untuk makan, aku sudah makan. Tapi makan malam belum. Karena tadi aku merasa kesepian. Kalau obat, jelas sudah sepeti yang kamu pesan tadi padi. "
Keysha hanya menganggukan kepalanya saja mendengar hal itu. Dia baru ingat saat menanyakan makan pada Julian kalau dia sendiri belum makan apapun dari pagi. Jadi dia akan keluar lagi untuk membeli roti saja untuk pengganjal perut.
" Kamu bis makan sendiri kan? Aku ingin menanyakan keadaan kamu dulu pada dokter. Dan sekalian aku akan membeli roti dulu untuk mengisi perut. "
" Kamu belum makan? "
" Jangan pikirkan aku. Makan saja itu dulu. Aku keluar sebentar. Barang barang aku, aku tinggalkan disini. Jadu tidak mungkin aku akan pergi meninggalkan kamu"
Julian mengangguk paham. Dia nyaman bicara dengan Keysha. Hanya saja Keysha tidak pernah mau bercerita lebih padanya. Keysha menutup diri dan hanya berbicara hal yang penting saja pada dirinya. Tapi untuk Julian saat ini, itu sudah sangat cukup. Mengingat dia yang tidak pernah bertemu orang yang sebaik Keysha sebelumnya.
" Dia pasti sangat lelah saat ini. Dia sampai melewatkan jam makannya hanya karena pekerjaan. Entah apa yang dia kerjakan saat ini. Dia terlihat sudah sangat terbiasa dengan kesibukan yang banyak itu. Bahkan Keysha terlihat tidak bisa bersantai dalam menjalani kegiatannya."
Julian dapat melihat semua itu walaupun dia hanya berbicara dengan Keysha hanya beberapa kali. Tapi melihat dari cara bicara Keysha dan tingkah lakunya. Julian dapat memastikan kalau Keysha memang tidak pernah bisa bersantai dalam menjalani harinya.
" Apa aku akan menjadi beban untuk dia nanti? Dia menyuruh aku untuk tetap disini dengannya. Apa tidak masalah untuk dia? "
Daripada Julian terus memikirkan hal itu, dia memilih mengikuti apa yang Keysha katakan. Dia harus makan dan meminum obatnya lagi. Setelah itu dia akan menunggu kedatangan Keysha.
" Apa aku terlalu serius dalam menjalani hari aku? kenapa aku merasa perkataan dia tadi itu seolah mengatakan hal itu? Apa memang benar begitu? "
Keysha memikirkan kegiatan kesehariannya selama ini dan memikirkan juga perkataan dari Julian. Tapi kembali lagi Keysha mengingatkan dirinya. Kalau dia bersantai sekarang ini, masa depan dia nanti akan suram. Dan semua rencana dia akan gagal. Jadi Keysha melupakan kembali apa yang di katakan oleh Julian.
" Tok tok tok. "
" Permisi.. "
" Masuk.. "
" Selamat malam dok.. saya wali pasien di kamar 207. Saya mau menanyakan untuk hasil pemeriksaannya pasien itu. Karena kebetulan tadi saya tidak ada dari pagi di tempat ini karena sibuk. "
" Waahhh kebetulan kamu datang. Rencananya memang saya mau memanggil kamu untuk bicara mengenai keadaan pasien saat ini. "
Keysha menunggu kelanjutannya dengan tidak sabar. Karena dokter tersebut menunda perkataannya dengan mengotak atik komputer do depannya . Sepertinya dokter itu sedang ingin melihat hasil pemeriksaan Julian saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Liling Sarungallo
mampir lagi ya Thor.
2023-06-02
1
Mila Nuur
semangat 💪💪 ceritanya sangat menarik.
2023-05-28
1
Krupuk Cocol Sambel
semangat kak
2023-05-20
1