" Braak "
Bunyi pintu yang di buka Keysha sangat keras. Hingga yang di dalam ruangan semua serentak menatap kearah Keysha saat ini. Tatapan semua orang berbeda beda di dalam ruangan itu. Para perawat menatap bingung sedangkan Julian menatap Keysha penuh harap.
Julian langsung tenang saat Keysha datang. Dia berhenti berontak dan duduk diam sambil menatap Keysha. Keysha sadar kalau Julian masih takut jadi dia berusaha mendekat.
" Kamu sudah sadar? Kenapa mengambuk? mereka hanya ingin memeriksa kamu saja. Kenapa berontak? "
Tangan Keysha di genggam dengan erat oleh Julian dia seolah menyalurkan rasa takut dan tidak nyamannya pada Keysha saat ini.
" Tenang lah.. mereka hanya ingin memerikasa kamu saja. Aku akan menemani kamu di sini. "
Keysha membiarkan tangannya tetap di genggam oleh Julian selama pemeriksaan itu berlangsung. Sedangkan para perawat disana menyampaikan rasa terimakasi mereka melalui sorot mata mereka masing masing. Dan di tanggapi dengan senyuman saja oleh Keysha.
Selesai pemeriksaan dan di katakan kalau Julian hanya trauma ringan dan tidak ada luka dalam di tubuhnya, Keysha akhirnya duduk di sebelah Julian. Dia ingin tau asal usul pemuda itu.
" Kamu mau bicara dengan aku? "
Julian hanya mengangguk saja.
" Siapa nama kamu? Kenapa kamu ada di negara ini? Kenapa dengan aku kamu tidak mengamuk dan siapa yang bisa aku hubungi untuk mengabarkan keadaan kamu? "
Keysha langsung pada inti pembicaraannya. Dia tidak mau terlalu lama basa basi yang akhirnya banyak membuang waktunya.
" Nama aku Julian Sanjaya. Aku berasal dari negara yang sama dengan kamu. Aku datang kemari karena ingin berkerja di negara ini untuk mencari peruntungan di temapat ini. Tapi ternyata nasib buruk selalu menimpa aku. Aku di tipu dan di jual ke klub malam dan ingin di jadilan alat untuk mereka yang mau membayar pelayanan aku. "
Keysha sama sekali tidak ada menyela perkataan Julian. Dia hanya memperhatikan cara Julian bercerita untuk mencari tau kebenaran di balik ceritanya.
" Aku tidak terima di perlakukan begitu dan akhirnya memilih kabur. Tapi ternyata tidak semudah itu. Berulang kali aku mencoba kabur tapi selalu berhasil di tangkap dan yang terakhir aku pikir dengan kabur saat di beli bisa mempermudah jalan aku. Tapi ternyata tidak semudah itu. Mereka bisa menangkap aku dan ingin melakukan hal itu pada aku. Untung kamu datang dan memberikan aku bantuan. Terimakasi."
Keysha menganggukkan kepalanya. Dia belum mendengar apa jawaban untuk pertanyaan dia selanjutnya. Tapi Julian sepertinya tidak ingat dengan pertanyaan dia.
" Siapa yang bisa aku hubungi saat ini? "
Julian menatap Keysha dengan pandangan putus asa. Dia tidak bisa menjawab apapun lagi.
" Aku tidak memiliki siapapun lagi. Tidak ada yang bisa kamu hubungi lagi. Kalau kamu mau, tinggalkan saja aku sendiri di tempat ini. "
Keysha jelas menghela napas lelahnya. Dia tidak menyangka akan terlibat dalam hal seperti sekarang ini. Dan dia sangat mengutuk dirinya yang selalu menjadi orang tidak tegaan di saat watu yang tidak tepat.
" Baiklah.. kamu berobat dulu di tempat ini sampai sembuh. Jangan pikirkan biaya. Aku sudah membayar semuanya. Pikirkan saja kesembuhan kamu. "
Julian berpikir kalau di akan di tinggalkan oleh Keysha saat itum Tapi ternyata Keysha bangkir dari duduknya karena mau pindah ke sofa. Dia mulai duduk dan mengeluarkan laptop dan kertas kertas yang dia bawa. Dia ingin mulai berkerja lagi. Tapi ternyata Julian masih memandangi dirinya.
" Kenapa lagi? "
" Kamu tidak pergi? "
" Bukankah kau mengatakan tadi tidak memiliki siapun? Jadi kenapa aku harus pergi? Aku tetap akan menjdi penanggung jawab mu di tempat ini.".
Senyum kecil keluar dari bibir Julian. Dia tidak menyangka kalau wanita yang terus berkata jutek padanya ini mempunyai hati yang hangat.
" Terimakasi.. siapa nama kamu? "
" Keysha Andini"
" Terimakasi Key.. "
Keysha hanya menatap sekilas Julian. Hanya untuk memastikan dia sudah mengistirahatkan tubuhnya lagi. Mungkin karena efek obat, Julian mulai tertidur lagi.
" Dia sudah tidur, sebaikanya aku menemui dokter yang menangani dia tadi. Aku harus tau kondisinya. Aku rasa trauma dia sangat berat. Aku merasa kasihan melihat dia seperti itu. "
Keysha pergi ke ruangan dokter yang menangani Julian dan dia ingin menanyakan berbagai macam hal yang menjanggal di pikirannya.
" Permisi dokter..
" Iya.. silakan duduk. Ada yang bisa saya bantu? "
" Dok, mengenai pasien yang tadi dokter priksa dan mengamuk itu, apa yang terjadi padanya? "
" Jadu begini, dia sepertinya mengalami trauma. Mungkin itu ada hubungan dengan luka luka di tubuhnya. Dan dia mempunyai masalah krisis kepercayaan saat ini. "
Keysha tau kalau ini akan menjadi panjang urusannya bila dia sampai melaporkan kepolisi tentang kejadian ini. Jadi dia tidak mau melakukan hal itu. Dia hanya ingin mengobati Julian saja.
" Apa ada pengobatan yang bisa di lakukan pada dia dok? "
" Bisa di lakukan oleh orang terdekatnya untuk masalah ini nona. Dia kerisis kepercayaan. Jadi buatlah dia percaya pada anda. Dan nanti coba anda ajak dia bercerita dan buat dia merasa aman. Dengan begitu dia akan menjadi lebih baik."
"Jadi tidak perlu di bawa kepsikiater kan dok? "
" Untuk itu tidak perlu. Karena kerissis kepercayaan itu yang membuat dia nanti semakin tertekan dan pengobatan tidak akan beguna"
" Baik terimakasi dok. Saya permisi."
Keysha kembali ke ruangan Julian dengan pikiran bagaimana cara membantu pemuda itu. Karena Keysha dapat melihat keputus asaan di mata Julian sebelumnya. Dan itu membuat Keysha tidak berani meninggalkan Julian sendirian. Karena bisa saja dia nantinya berbuat nekad dan memilih mengahkiri hidupnya untuk mengurangi penderitaanya.
" Aku paham akan apa yang dia rasakan saat ini. Jadi aku tidak mau dia sampai kenapa kenapa nanti. Aku akan obati dia dulu. Dan nanti bila sudah lebih baik, aku akan kirim dia pulang. Untuk sementara membiayai dia sepertinya aku bisa lakukan. "
Keysha sudah memutuskan akan mengobati Julian nantinya. Rasa kemanusiaan Keysha sungguh luar biasa. Mungkin karena Keysha merasa Julian sama seperti dirinya sebelumnya jadi sekarang dia mau menolong Julian.
" Mungkin apa yang kamu alami tidak sama dengan yang aku alami. Tapi rasa putus asa dan rasa sakit itu, masih membekas di ingatan aku. Jadi tidak ada salahnya aku menolong kamu saat ini. Itung itung aku beramal untuk kebaikan dimasa depan. "
Keysha lalu melanjutkan pekerjaan dia di laptopnya. Dia saat ini sedang memeriksa semua tugas yang di kirimkan oleh siswa di kelasnya. Karena Keysha berkerja sebagai asisten dosen juga saat ini. Banyak pekerjaan yang Keysha lakukan. Yaitu, asisten dosen, programer dan ilusiator. Semua dia kerjakan hanya untuk dia bisa mendapatkan uang lebih untuk biaya hidup dia. Dan mengirimkan pada keluarganya di negaranya.
" Bulan ini aku harus kirim lagi. Ibu bilang uangnya sudah habis. Aku harus lebih giat lagi berkerja. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Winters
keren Kesyha emg
2023-05-20
0
kim myujin 💜
semangat nulisnya thor
2023-05-19
1
Gadih Hazar
Teruslah tanam kebaikan Keysa karena pastinya kamu juga akan menuai kebaikan nantinya..
2023-05-11
2