Bab 3. Selembar Kertas Sampah

Bab 3

Daniel datang menjemput Sandra ke kampus, sampai sekarang gadis itu tidak diizinkan untuk membawa mobilnya sendiri. Saat dia masuk ke area parkir universitas, banyak mahasiswa memandangi dia. Mereka menyangka kalau pemuda itu adalah seorang eksekutif muda, karena naik mobil mewah dan berpakaian rapi.

Kedua teman Sandra juga ikutan heboh saat melihat Daniel. Mereka dengan sengaja menggoda pemuda itu.

"Daniel, kapan kamu punya waktu luang?" tanya Anna sambil menatap penuh damba.

"A—"

"Dia sibuk," potong Sandra dengan memasang wajah galak dan menatap tajam kepada Daniel.

"Hei, setidaknya dia punya hari libur, 'kan?" Anna kini protes kepada temannya.

"Dia itu selain menjadi sopir, dia juga merangkap menjadi pelayan pribadi aku. Jadi, sewaktu-waktu aku memerlukan dirinya, maka dia harus siap," balas Sandra dengan lirikan merendahkan kepada Daniel. Seolah dia mengatakan kalau suaminya itu hanyalah seorang pelayan baginya.

"Kamu sebagai majikan seharusnya kasih jatah libur minimal satu hari dalam seminggu," ucap Mery kepada Sandra karena dia juga ingin mencoba pergi kencan dengan Daniel.

"Dia tahu apa konsekuensi dalam pekerjaannya," tukas gadis berambut panjang dengan muka masam.

Daniel juga merasa kesal dengan tingkah Sandra dan keluarganya. Namun, dia harus sabar sampai waktu yang pas untuk membalas semua perlakuan mereka kepadanya. Keluarga itu lupa kalau nasibnya saat ini sedang berada di tangannya.

***

Saat dalam perjalanan pulang mobil mereka dibuntuti. Daniel sadar itu ketika masih di kampus tadi. Saat dirinya sedang bicara dengan Sandra dan teman-temannya, dia tetap mengawasi keadaan sekitar mereka. Setelah kejadian bom di pabrik, pemuda itu jadi semakin meningkatkan pengawasan disekitarnya.

"Sandra, kamu pegangan yang kuat. Aku akan meningkatkan kecepatan laju mobil," kata Daniel.

"Sandra? Nona Sandra! Ingat itu. Kamu harus tahu kedudukan kamu itu ada di mana," pekik Sandra dengan menatap tajam kepada laki-laki yang sedang memegang setir.

Daniel tidak memedulikan ucapan wanita itu. Dia langsung tancap gas melaju lebih cepat untuk lepas dari kejaran mobil berwarna hitam yang terus mengikutinya.

"Hai, bodoh! Jangan ngebut, aku tidak mau mati!" umpat Sandra kepada Daniel sambil memegang kencang kursi dan sabuk pengamannya.

Pemuda itu masih tidak mendengar ucapan sang gadis. Dia masih fokus pada jalanan agar bisa menyalip kendaraan lain tanpa terjadinya tabrakan. Sesekali dia juga melihat ke belakang, ternyata mobil itu juga meningkatkan kecepatannya.

'Aku harus tenang dan berpikir bagaimana caranya agar bisa secepatnya lolos dari mereka,' batin Daniel.

Sandra merasa jantungnya mau copot karena Daniel mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi dan dirinya takut akan terjadi kecelakaan. Ocehan dia pun tidak didengarkan oleh laki-laki itu.

"Kalau aku sampai mati, maka aku akan terus menghantui kamu!" teriak Sandra sambil semakin kencang memegang kursi dan menutup matanya.

Di sebuah jalan pertigaan Daniel membelokan mobil dan belok lagi ke gang sempit. Tidak lama kemudian mobil yang membuntuti mereka lewat dan jalan terus. Dirasa sudah aman, Daniel pun memutar arah laju kendaraannya ke jalan biasa dia lalui jika hendak pulang ke rumah.

Sandra membuka matanya dan melihat keadaan sudah aman. Laju mobil juga sudah normal seperti biasanya.

"Dengar, ya! Aku tidak suka cara mengemudi kamu tadi. Akan aku laporkan kepada Papa kalau kamu mau membunuhku!" bentak Sandra sambil memasang wajah galak.

Daniel masih tetap saja terdiam sambil mengemudi. Tidak sampai 30 menit mereka sudah sampai dengan selamat. Lalu, Sandra turun tanpa menunggu dibukakan pintu untuknya. Dia membanting pintu dengan keras tanpa mengucapkan terima kasih.

***

"Hei, Daniel! Cepat antar aku ke mall. Aku dan teman-teman akan pergi nonton," perintah Sandra dengan ketus kepada pemuda yang sedang mengotak-ngatik sebuah handphone yang sudah rusak milik salah satu pelayan di rumah itu.

Mau tidak mau Daniel pun meninggalkan pekerjaannya itu dan mengantar istrinya untuk bermain dengan teman-temannya di kampus. Kalau dulu, Tuan Besar Jimmy akan memberinya uang untuk jajan selagi menunggu urusan tuanya selesai.

Selagi menunggu Sandra kembali, Daniel memilih duduk di sebuah cafe sambil menikmati segelas kopi hangat dan sepotong cake. Laki-laki itu ngambil satu batang rokok untuk menghilangkan rasa bosan. Sudah 2 jam lebih Sandra belum juga menghubungi dirinya. Maka dia pun berjalan ke arah basement mall. Saat dia melewati sebuah tong sampah daur ulang. Tanpa sengaja dia melihat ada selembar kertas undian dengan nomer 12121999. Lalu, dia pun mengambilnya.

"Nomer yang cantik," gumam Daniel diiringi senyuman tipis..

"Eh, sama dengan tanggal kelahiran mama," lanjut pria itu dengan tatapan sendu karena mengingat kembali sosok mendiang ibunya.

"Eh, sama dengan tanggal kelahiran mama," lanjut pria itu dengan tatapan sendu karena mengingat kembali sosok mendiang ibunya.

Dia pun memasukan selembar kertas undian yang dipungutnya dari tong sampah ke dalam saku celana.

***

Sandra marah-marah kepada Daniel karena wanita itu ingin pergi ke klub malam bersama teman-temannya, tetapi laki-laki itu melarang karena keadaan sedang tidak aman baginya.

"Aku yakin orang seperti kamu tidak punya teman seorang teman pun. Iya, 'kan?" Sandra memandang rendah Daniel.

Laki-laki itu tidak menjawab satupun ocehan gadis itu dari tadi. Dia hanya menjalankan tugas atau janjinya kepada Tuan Jimmy Li. Selain harus melindungi keluarga Li, dia juga harus mencari tahu dalang dari semua yang sudah melakukan kejahatan ke keluarga ini.

"Kamu jangan besar kepala karena status kamu yang sudah menjadi suami aku. Itu hanya hitam di atas putih. Aku tidak akan mengakui kamu sebagai suamiku," ucap Sandra meracau meluapkan rasa marahnya kepada Daniel.

"Laki-laki yang aku cintai adalah Ronald! Ingat itu!" bentak Sandra dan Daniel diam seakan dia tidak peduli akan hal itu.

Jalanan malam ini sangat ramai karena sedang akhir pekan. Banyaknya orang-orang dan kendaraan yang lalu lalang membuat jalanan padat merayap. Daniel melihat ke arah layar Videotron yang sedang menampilkan pengumuman pemenang undian lotre dari perusahaan FJK. Pemuda itu ingat dengan kertas yang dia ambil dari tong sampah tadi. Di sana juga ada nama perusahaan FJK. 

"Dan sekarang kita akan acak nomer beruntung yang akan mendapatkan uang sebesar 300 juta Yuan. Hadiah yang fantastis!" ucap pembawa acara.

"Ayo, kita putar rodanya!" Seorang laki-laki memutar tuas dan bola-bola kecil terlihat masuk ke lubang yang berderet menampilkan angka 12121999.

"Nomer yang beruntung adalah 1 2 1 2 1 9 9 9. Siapakah pemilik nomer ini? Silakan hubungi admin kami. Hadiah bisa diambil keesokan hari," ucap pembaca acara.

'Eh, apa? Nomer itu ...!' Mata Daniel memicing untuk memastikan nomer yang terlihat jelas dilayar Videotron adalah nomer yang sama dengan di selembar kertas yang dia pungut dari tong sampah.

'Benar! Itu nomer yang sama dengan lembar undian lotre di saku celanaku ini.' Daniel merasakan jantungnya berdebar kencang, tapi terselip rasa bahagia di hatinya. Hadiah yang akan dia dapatkan sangatlah besar.

Senyum tipis terlukis dari wajah Daniel sambil menatap ke arah layar raksasa yang masih memperlihatkan deretan angka yang sangat berarti baginya.

'Bagaimana caranya aku menghubungi mereka saat ini, ya? Mana mungkin aku menelepon mereka di depan Sandra,' batin Daniel.

***

Terpopuler

Comments

Sutikno 23

Sutikno 23

asik dapat rejeki banyak sekali

2024-11-20

1

Wishnu Soesanto

Wishnu Soesanto

tgl 12,bulan 12,tahun 1999 kelahiran ibunya berarti umur ibunya belum 24 atau tahun 1999 yang salah mungkin juga cerita ini ditulis tahun 2040 kali?

2024-07-03

3

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

lanjut

2024-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Menjadi Menantu Konglomerat
2 Bab 2. Menantu Tidak Berguna
3 Bab 3. Selembar Kertas Sampah
4 Bab 4. Uang 300 Juta Yuan
5 Bab 5. Leon Kecelakaan
6 Bab 6. Musuh Mengintai Kembali
7 Bab 7. Lolos Dari Kejaran Musuh
8 Bab 8. Menyelamatkan Sandra
9 Bab 9. Terjadi Teror Kembali
10 Bab 10. Merawat Sandra
11 Bab 11. Kelompok Black Eyes
12 Bab 12. Kelompok Red Hair
13 Bab 13. Identitas Daniel
14 Bab 14. Kediaman Li Diserbu Musuh
15 Bab 15. Daniel Tertembak
16 Bab 16. 1000 Emas Batangan
17 Bab 17. Pertentangan Dari Leon Dan Sindy
18 Bab 18. Tinggal Berdua Di Apartemen
19 Bab 19. Mendapatkan Serangan Mendadak
20 Bab 20. Bukan Sopir, Tapi CEO
21 Bab 21. Kenapa Sandra Menjadi Ahli Waris
22 Bab 22. Masa Lalu Keluarga Li
23 Bab 23. Mencari Rekan Kerja Sama
24 Bab 24. Pertemuan Pertama Daniel & Jimmy Li
25 Bab 25. Mencari Surat Kuasa
26 Bab 26. Perusahaan Peter Mulai Goyah
27 Bab 27. Mulai Berburu Harta Karun
28 Bab 28. Ledakan
29 Bab 29. Titik Yang Salah
30 Bab 30. Harta Karun Ditemukan
31 Bab 31. Perebutan Harta Karun (1)
32 Bab 32. Perebutan Harta Karun (2)
33 Bab 33. Taktik Untuk Melarikan Diri
34 Bab 34. Tidak Sesuai Harapan
35 Bab 35. Identitas Daniel Ketahuan
36 Bab 36. Kisah Masa Lalu Osama
37 Bab 37. Mata-Mata Osama
38 Bab 38. Dalang Dibalik Kupon Undian
39 Bab 39. Pulang
40 Bab 40. Pertemuan
41 Bab 41. Dikejar Musuh
42 Bab 42. Sandra Hilang
43 Bab 43. Mengejar Sandra
44 Bab 44. Pertempuran Di Bekas Pabrik Kayu
45 Bab 45. Bantuan Musuh Berdatangan
46 Bab 46. Kedatangan Kelompok Red Hair
47 Bab 47. Kematian Damian
48 Bab 48. Emergency
49 Bab 49. Kehilangan Sahabat Sejati
50 Bab 50. Mencari Pendonor
51 Bab 51. Peter Mulai Berulah
52 Bab 52. Kembaran Nathan
53 Bab 53. Kebenaran Yang Baru Diketahui
54 Bab 54. Kesedihan Daniel
55 Bab 55. Balas Dendam Dimulai
56 Bab 56.
57 Bab 57. Daniel Kehilangan Sesuatu Yang Penting
58 Bab 58. Datang Ke Markas
59 Bab 59. Kedatangan Orang Di Masa Lalu
60 Bab 60. Pegunungan Mugen
61 Bab 61. Semua Mulai Bergerak Menyusun Rencana
62 Bab 62. Pertarungan Anak Buah Dua Kelompok Mafia
63 Bab 63. Teror Kelompok Black Eyes
64 Bab 64. Hadiah Dari Sandra
65 Bab 65. Paket Balasan
66 Bab 66. Racun Mematikan
67 Bab 67. Kegalauan Sandra
68 Pengumuman
69 Bab 69.
70 Bab 70. Guru Fang
71 Bab 71.
72 Bab 72. Anak-Anak Peter
73 Bab 73. Metode Pengobatan
74 Bab 74. Musuh Mencari Keberadaan Sandra
75 Bab 75. Latihan
76 Bab 76. Mulai Bergerak
77 Bab 77. Mengatur Strategi Penyerangan
78 Bab 78. Serangan Ke Apartemen Daniel
79 Bab 79. Penyerbuan Kembali Ke Kediaman Li
80 Bab 80.
81 Bab 81. Kedatangan Nathan
82 Bab 82. Kematian Arthur
83 Bab 83. Keadaan Genting
84 Bab 84. Meloloskan Diri
85 Bab 85. Latihan Hidup Dan Mati
86 Bab 86. Kedatangan Maria
87 Bab 87. Penyesalan Nikolas
88 Bab 88. Identitas Ken
89 Bab 89. Daniel Pulang
90 Bab 90. Mulai Melakukan Pembalasan Dendam
91 Bab 91. Kerja Sama
92 Bab 92.
93 Bab 93. Ajakan Maria
94 Bab 94. Mata Dibalik Tirai
95 Bab 95. Kekacauan Di Peragaan Busana
96 Bab 96. Pergi Jalan-jalan
97 Bab 97. Villa Milik Peter
98 Bab 98. Ruang Rahasia
99 Bab 99. Ketahuan
100 Bab 100. Kecurigaan Ken
101 Bab 101. Menyusun Taktik
102 Bab 102. Pulau Coral
103 Bab 103. Bersiap-siap
104 Bab 104.
105 Bab 105. Pertempuran Baru Dimulai
106 Bab 106. Pertempuran Di Pulau Coral
107 Bab 107. Ketahuan
108 Bab 108. Pertempuran Dimulai
109 Bab 109. Daniel Vs Ken (1)
110 Bab 110. Daniel Vs Ken (2)
111 Bab 111. Peter Murka
112 Bab 112. Persiapan Pertarungan Terakhir
113 Bab 113. Penyerangan Markas
114 Bab 114. Baku Tembak
115 Bab 115. Pertempuran Akhir Red Hair Vs Black Eyes (1)
116 Bab 116. Pertempuran Akhir Red Hair & Black Eyes (2)
117 Bab 117. Pertempuran Akhir Red Hair & Black Eyes (3)
118 Bab 118. Pertempuran Akhir Red Hair & Black Eyes (4)
119 Bab 119. Masa Lalu Nathan & Nathalie
120 Bab 120. Akhir Pertempuran
121 Pemenang Giveaway & Karya Baru
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1. Menjadi Menantu Konglomerat
2
Bab 2. Menantu Tidak Berguna
3
Bab 3. Selembar Kertas Sampah
4
Bab 4. Uang 300 Juta Yuan
5
Bab 5. Leon Kecelakaan
6
Bab 6. Musuh Mengintai Kembali
7
Bab 7. Lolos Dari Kejaran Musuh
8
Bab 8. Menyelamatkan Sandra
9
Bab 9. Terjadi Teror Kembali
10
Bab 10. Merawat Sandra
11
Bab 11. Kelompok Black Eyes
12
Bab 12. Kelompok Red Hair
13
Bab 13. Identitas Daniel
14
Bab 14. Kediaman Li Diserbu Musuh
15
Bab 15. Daniel Tertembak
16
Bab 16. 1000 Emas Batangan
17
Bab 17. Pertentangan Dari Leon Dan Sindy
18
Bab 18. Tinggal Berdua Di Apartemen
19
Bab 19. Mendapatkan Serangan Mendadak
20
Bab 20. Bukan Sopir, Tapi CEO
21
Bab 21. Kenapa Sandra Menjadi Ahli Waris
22
Bab 22. Masa Lalu Keluarga Li
23
Bab 23. Mencari Rekan Kerja Sama
24
Bab 24. Pertemuan Pertama Daniel & Jimmy Li
25
Bab 25. Mencari Surat Kuasa
26
Bab 26. Perusahaan Peter Mulai Goyah
27
Bab 27. Mulai Berburu Harta Karun
28
Bab 28. Ledakan
29
Bab 29. Titik Yang Salah
30
Bab 30. Harta Karun Ditemukan
31
Bab 31. Perebutan Harta Karun (1)
32
Bab 32. Perebutan Harta Karun (2)
33
Bab 33. Taktik Untuk Melarikan Diri
34
Bab 34. Tidak Sesuai Harapan
35
Bab 35. Identitas Daniel Ketahuan
36
Bab 36. Kisah Masa Lalu Osama
37
Bab 37. Mata-Mata Osama
38
Bab 38. Dalang Dibalik Kupon Undian
39
Bab 39. Pulang
40
Bab 40. Pertemuan
41
Bab 41. Dikejar Musuh
42
Bab 42. Sandra Hilang
43
Bab 43. Mengejar Sandra
44
Bab 44. Pertempuran Di Bekas Pabrik Kayu
45
Bab 45. Bantuan Musuh Berdatangan
46
Bab 46. Kedatangan Kelompok Red Hair
47
Bab 47. Kematian Damian
48
Bab 48. Emergency
49
Bab 49. Kehilangan Sahabat Sejati
50
Bab 50. Mencari Pendonor
51
Bab 51. Peter Mulai Berulah
52
Bab 52. Kembaran Nathan
53
Bab 53. Kebenaran Yang Baru Diketahui
54
Bab 54. Kesedihan Daniel
55
Bab 55. Balas Dendam Dimulai
56
Bab 56.
57
Bab 57. Daniel Kehilangan Sesuatu Yang Penting
58
Bab 58. Datang Ke Markas
59
Bab 59. Kedatangan Orang Di Masa Lalu
60
Bab 60. Pegunungan Mugen
61
Bab 61. Semua Mulai Bergerak Menyusun Rencana
62
Bab 62. Pertarungan Anak Buah Dua Kelompok Mafia
63
Bab 63. Teror Kelompok Black Eyes
64
Bab 64. Hadiah Dari Sandra
65
Bab 65. Paket Balasan
66
Bab 66. Racun Mematikan
67
Bab 67. Kegalauan Sandra
68
Pengumuman
69
Bab 69.
70
Bab 70. Guru Fang
71
Bab 71.
72
Bab 72. Anak-Anak Peter
73
Bab 73. Metode Pengobatan
74
Bab 74. Musuh Mencari Keberadaan Sandra
75
Bab 75. Latihan
76
Bab 76. Mulai Bergerak
77
Bab 77. Mengatur Strategi Penyerangan
78
Bab 78. Serangan Ke Apartemen Daniel
79
Bab 79. Penyerbuan Kembali Ke Kediaman Li
80
Bab 80.
81
Bab 81. Kedatangan Nathan
82
Bab 82. Kematian Arthur
83
Bab 83. Keadaan Genting
84
Bab 84. Meloloskan Diri
85
Bab 85. Latihan Hidup Dan Mati
86
Bab 86. Kedatangan Maria
87
Bab 87. Penyesalan Nikolas
88
Bab 88. Identitas Ken
89
Bab 89. Daniel Pulang
90
Bab 90. Mulai Melakukan Pembalasan Dendam
91
Bab 91. Kerja Sama
92
Bab 92.
93
Bab 93. Ajakan Maria
94
Bab 94. Mata Dibalik Tirai
95
Bab 95. Kekacauan Di Peragaan Busana
96
Bab 96. Pergi Jalan-jalan
97
Bab 97. Villa Milik Peter
98
Bab 98. Ruang Rahasia
99
Bab 99. Ketahuan
100
Bab 100. Kecurigaan Ken
101
Bab 101. Menyusun Taktik
102
Bab 102. Pulau Coral
103
Bab 103. Bersiap-siap
104
Bab 104.
105
Bab 105. Pertempuran Baru Dimulai
106
Bab 106. Pertempuran Di Pulau Coral
107
Bab 107. Ketahuan
108
Bab 108. Pertempuran Dimulai
109
Bab 109. Daniel Vs Ken (1)
110
Bab 110. Daniel Vs Ken (2)
111
Bab 111. Peter Murka
112
Bab 112. Persiapan Pertarungan Terakhir
113
Bab 113. Penyerangan Markas
114
Bab 114. Baku Tembak
115
Bab 115. Pertempuran Akhir Red Hair Vs Black Eyes (1)
116
Bab 116. Pertempuran Akhir Red Hair & Black Eyes (2)
117
Bab 117. Pertempuran Akhir Red Hair & Black Eyes (3)
118
Bab 118. Pertempuran Akhir Red Hair & Black Eyes (4)
119
Bab 119. Masa Lalu Nathan & Nathalie
120
Bab 120. Akhir Pertempuran
121
Pemenang Giveaway & Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!