LIMA

Hari ini subuh-subuh Yuma sudah bangun, seorang pekerja lagi yang biasa di panggil bik Endang sengaja mengetuk pintu kamar Yuma agar ikut dengannya untuk lekas bersiap memulai hari. Bik Endang merupakan pekerja yang biasanya mengurusi bagian dapur di rumah itu, ada satu lagi pak udin yang merupakan tukang taman. Rumah besar nan mewah itu jarang datang orang, hanya tuan Gerry dan mamanya yang tinggal di situ.

Yuma belum tahu pasti apakah tuan Gerry sudah menikah atau belum tapi sejak kemarin dia tinggal di situ dan mulai bekerja, dia belum melihat majikan lainnya selain mereka berdua.

Tuan Gerry yang pagi-pagi sudah bangun langsung duduk di kursi teras rumah sambil merokok dan minum kopi. Yuma sempat melirik majikannya itu menikmati rokoknya dengan piyama yang masih melekat di badan.

Tapi tiba-tiba seorang wanita dari arah lantai atas yang mengenakan baju tidur minim dan nyaris tembus pandang muncul dan langsung memeluk tuan Gerry dari belakang, wanita bertubuh seksi itu juga duduk di pangkuan tuan Gerry dan mencumbunya di ruang terbuka. Yuma yanv kebetulan lewat di situ sampai terkejut dengan pandangannyannya itu.

"Astaga!" Yuma berceletuk sambil mengelus dadanya. Untung suaranya tidak terlalu besar dan masih terkontrol. Yuma lekas membuang pandangannya dan masuk ke dapur menemui bik Endang.

" Bik, itu siapa wanita yang sedang bersama pak Gerry?" Tanya Yuma kepada bik Endang yang sibuk memotongi sayur.

"Oh.... Itu. Memangnya majikan kita belum ada cerita?" Tanya bik Endang yang masih memotongi kentang dan wortel untuk membuat sup.

Yuma menggeleng pelan. Bik Endang kemudian melirik sekitarnya, untuk memastikan tidak ada yang mendengar percakapan mereka.

"Itu, mantan istri pak Gerry. Mereka memang begitu, padahal sudar cerai." Kata bik Endang dengan suara yang di pelankan.

"Ha? Masa iya? Masih sedekat itu?" Yuma kaget dan tidak menyangka.

"Mbak lihat apa? " Tanya bik Endang memastikan apa sebenarnya yang barusan di lihat Yuma.

Yuma tidak menjawab dengan kalimat, tapi kedua tangannya memberi simbol yang menandakan orang sedang berciuman.

Bik Endang menghela nafas saja.

"Iya, bibik juga sama, sering lihat mantan istrinya malam-malam datang kesini dengan pak Gerry. Masuk ke kamar berduaan lagi mereka. " Sahut bik Endang yang memang kamarnya bisa melihat ke arah tangga menuju kamar atas melalui kaca besar.

"Oh.... Gitu. Terus kenapa mereka bisa pisah bik kalau masih bermesraan seperti itu?" Tanya Yuma penasaran.

"Yang bibik dengar katanya karena belum punya keturunan. Pak Gerry butuh pewaris, sementara istrinya belum bisa kasi keturunan. Mungkin karena emosi mereka jadi cerai. Tapi pak Gerry sebenarnya masih sering menghubungi mantan istrinya itu. " Kata bibik dengan suara berbisik.

"Lalu kenapa gak balikan lagi?" Tanya Yuma sambil mengerutkan keningnya.

" Mantan istrinya sudah telanjur kawin lagi."Ujar bik Endang. Yuma kaget minta ampun. Ternyata apa yang dia lihat di depan matanya itu bukan sekedar pemandangan biasa. Dia tengah melihat kisah cinta yang tidak biasa dan langka. Bahkan lengkap dengan bumbu-bumbu perselingkuhan diantara keduanya. Bik Endang kemudian kembali sibuk dengan kerjaannya di meja dapur, sementara Yuma masih tercengang dengan kenyataan yang barusan dia dengar.

Tapi, ah...sudahlah. Lagian dia hanyalah pengasuh dan bekerja di situ. Yang penting baginya adalah gaji yang dia dapat banyak dan lancar. Selebihnya, dia enggan ikut campur.

Yuma kemudian minta ijin berlalu dari dapur dan mengurus mama tuan Gerry, bik Endang menjawab dengan anggukan. Yuma membuka pintu kamar majikan perempuannya lalu membangunkan majikannya itu untuk sarapan dan minum obat. Dia menyiapkan obat-obatan yang harus di minun majikannya itu pagi ini. Lalu setelah selesai, dia dengan sigap memandikan majikannya dengan air hangat, mengganti pakaiannya dan kembali membaringkannya di tempat tidur lagi.

Yuma sempat melihat ke bawah jendela yang langsung menunjukkan pemandangan tuan Gerry dan mantan istrinya yang seperti masih betah berlama-lama bermesraan di kursi teras.

"Jangan di pandangi mulu, mbak.... Biarin aja." Tiba-tiba sebuah suara membuyarkan pandangan Yuma. Ternyata majikan perempuannya tahu betul apa yang kini tengah Yuma pandangi.

"Ehh.... Ibu, enggak, ini lagi lihat burung terbang tadi." Balas Yuma jadi tidak enak hati karena tertangkap majikannya itu sedang memandangi Gerry anaknya.

"Gak usah pura-pura, anggap biasa saja, Gerry memang gitu. Kadang emosi sekejap tapi setelahnya justru dia yang susah lepas dari wanitanya. Biari saja, nanti juga sadar sendiri kalau perbuatannya itu salah." Ucap mamanya bijaksana. Yuma hanya tertegun mendengar perkataan majikannya itu, dia belum sepenuhnya paham seperti apa majikannya itu dari sudut pandangnya sendiri.

"Kata pak Gerry ibu sakit ya sampai sulit berjalan?" Tanya Yuma langsung dengan niat ingin tahu sebab perempuan paruh baya itu menjadi seperti ini.

Majikan perempuannya itu menggeleng pelan.

"Bukan sakit sampai lumpuh, tapi saya jatuh sampai lumpuh." Jawab majikannya itu pelan.

Yuma mengerutkan keningnya mendengar perkataan majikannya itu, yang dia tahu kalau majikannya itu sakit tapi tidak tahu kalau dia jatuh sehingga menyebabkan kakinya tidak berfungsi lagi.

"Di dorong mantan istrinya itu." Kata majikannya itu lagi dengan nada lirih. Yuma terkejut, keningnya mengerut mendengar jawaban dari majikannya barusan. Dia kini mendapati dua jawaban yang berbeda.

"Gerry memang selalu menutupi itu dari siapapun untuk melindungi mantan istrinya itu." Sambung majikannya itu. Sementara Yuma dengan hati yang panas dan emosi karena mendengar perkataan majikannya itu sampai geleng-geleng kepala. Kini dia tahu Gerry dan mantan istrinya itu sangat jahat kepada orangtuanya sendiri. Seharusnya seorang anak dan menantu tidak berbuat demikian kepada orangtuanya. Hati Yuma bertambah sakit karena membandingkan dengan dirinya yang sudah ditinggal pergi selamanya oleh ibunya. Tanpa dia sadari kedua matanya berkaca-kaca, dia kemudian keluar dari kamar majikannya dan sengaja berjalan ke arah tuan Gerry dan wanita yang merupakan mantan istrinya itu.

Yuma tiba-tiba sudah berdiri disamping kedua sejoli yang baginya sudah tidak tahu malu itu.

"Kau?!" Gerry kaget bukan main. Sementara mantan istrinya langsung loncat dari pangkuannya.

"Maaf pak, saya cuma mau tanya apa siang ini saya boleh keluar dulu membeli perlengkapan mandi saya." Kata Yuma yang sebenarnya sengaja menganggu mereka dan mencari-cari alasan saja agar kedua sejoli itu lekas menyudahi kemesraan mereka.

"Terserahmu saja, jangan tanya ke saya mulai besok apapun mengenai keperluanmu sampaikan ke mamaku." Ucapnya cuek karena sudah merasa diganggu.

"Em... Tapi, maksud saya pak, apa saya boleh minta antar pak satpam di depan? Karena kebetulan saya tidak bisa bawa motor sendiri." Yuma bertanya lagi, dia masih sengaja melontarkan pertanyaan-pertanyaan basa-basi.

Wajah Gerry sudah memerah dan cemberut karena kesalnya.

"Siapa dia?" Tiba-tiba sang mantan istri yang belum pernah melihat Yuma di rumah itu mendekati Yuma dengan heran.

"Perkenalkan bu, saya pengasuh nyonya mama pak Gerry di rumah ini." Kata Yuma memperkenalkan dirinya.

"Owwh.... Babu!" Balas mantan istrinya itu dengan sinis.

Yuma diam saja mendengar ucapan sinis barusan, dia memandangi wajah mantan istri Gerry dengan tajam.

"Saya dengar anda juga mantan istrinya, ya?" Yuma dengan berani melontarkan kalimat sindiran itu tepat di hadapan mantan istri majikannya itu. Sontak Gerry dan wanita itu terkejut karena sindiran Yuma. Tapi Yuma tidak peduli, dia bahkan tidak menyesal jika harus di pecat karena perkataannya barusan. Baginya rasa sakit hatinya mendengar kisah majikan perempuannya tadi jauh lebih menyiksa dirinya daripada hanya sekedar kehilangan pekerjaan karena ucapannya.

"Terlalu kau!" Balas Gerry yang langsung bangkit dari duduknya dengan tatapan yang ganas.

Terpopuler

Comments

Mama aiman

Mama aiman

baru mampir kak

2023-05-31

1

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

Yuma mengganggu saja🤭

2023-05-27

1

Nuhume

Nuhume

Hajar Yuma🔥🔥🔥🔥

2023-05-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!