Jangan Pernah Bermimpi

Keesokan harinya, Yudhistira akhirnya kembali datang ke kediaman keluarga Alamsyah bersama sang oma setelah dipaksa oleh omanya.

"Ayo, Yudhis! Oma sudah siap," ajak sang oma yang baru muncul dari dalam kamar.

"Mau kemana, Oma?" tanya Yudhistira, tidak mengerti.

"Kamu mau mengembalikan mobil Nak Maira, kan?"

"Oma mau ikut? Mau ngapain?" tanya Yudhistira sambil berjalan keluar, mengikuti langkah sang oma.

"Ya mau silaturahim sama keluarga Om Rehan-lah, Yud, mau ngapain lagi memangnya?" Sang oma tetap melenggang dan kemudian masuk ke dalam mobil Maira yang berwarna merah muda.

"Oma, ini mobilnya yang mau mengembalikan ke sana bukan Yudhis, Oma, tapi Pak Kardi," ucap Yudhistira, menahan pintu mobil yang hendak ditutup oleh omanya.

"Oma sudah menyuruh Pak Kardi untuk mengantarkan Bi Sum belanja ke super market," balas sang oma dengan santainya.

"Tapi Yudhis sudah ada janji sama teman-teman, Oma!" protes pemuda yang pakaiannya tidak pernah rapi tersebut.

"Lain kali saja, ketemuannya sama teman-teman kamu. Sudah sering juga, kan, kamu nongkrong tidak jelas sama mereka."

"Ayo, cepat! Nanti keburu malam, Yudhis," titahnya yang kemudian menutup pintu mobil.

Pemuda yang penampilannya seperti berandalan tersebut hanya bisa menghela napas panjang, patuh pada perintah sang oma meski dengan menyimpan kekesalan.

"Ck! Ada-ada saja, sih, Oma," gerutu Yudhistira sambil masuk ke dalam mobil dan kemudian duduk di bangku belakang kemudi.

Sang oma yang sudah duduk manis di bangku belakang, tersenyum dikulum.

Ya, sebenarnya pemuda jangkung tersebut memang enggan untuk kembali ke rumah gadis yang menurutnya menyebalkan tersebut karena akibat Maira mengadu pada sang oma dan omanya menyuruh Yudhistira untuk bertukar mobil dengan mobil girly milik Maira, semalam dirinya habis di bully oleh teman-temannya.

Yudhistira bisa saja pulang ke rumah terlebih dahulu untuk berganti mobil, tapi dia tidak yakin jika dirinya dapat kembali keluar setelah sampai di rumah karena sang oma pasti akan melarangnya untuk keluar malam.

Itulah sebabnya, dengan sangat terpaksa Yudhistira membawa mobil Maira untuk menemui teman-temannya sesama anak jalanan. Akibatnya, semalam Yudhistira diledekin habis-habisan oleh anak buah dan teman-temannya.

Apalagi, kunci motornya yang disita oleh sang oma juga belum dikembalikan, membuat Yudhistira tidak dapat ikut balapan liar semalam, hingga kekesalan pemuda tersebut semakin bertambah.

"Yudhis, apa kamu sudah kasih kabar sama Nak Maira kalau sore ini kamu mau mengembalikan mobilnya?" tanya sang oma, ketika Yudhistira mulai melajukan mobil milik Maira.

"Bagaimana cara kasih kabar ke dia, Oma? Yudhis 'kan tidak punya nomor teleponnya."

"Memangnya, kemarin kalian tidak sempat bertukar nomor telepon?" Sang oma mengerutkan dahi, hingga dahi yang telah berkerut tersebut semakin banyak dan dalam liputannya.

"Yudhis, Yudhis. Ada anak gadis secantik dan sebaik Nak Maira, kok, didiemin saja. Harusnya kamu gerak cepat, Yud, untuk bisa mendapatkan dia," lanjut sang oma.

"Ah, Oma. Gadis cantik di luar sana 'kan, banyak, Oma. Yang ngejar-ngejar Yudhis juga cantik-cantik," balas pemuda yang tengah fokus dengan kemudinya tersebut.

"Kalau gadis-gadis di luar sana, apalagi yang suka kamu temui di jalanan seperti mereka yang sering mencari kamu ke rumah, oma tidak suka, Yudhis. Mereka itu tidak punya tata krama, beda sama Nak Maira yang meskipun centil tapi memiliki sikap yang sopan dan santun pada orang tua."

Sang oma nampak masih ingin melanjutkan wejangan, ketika mobil yang dikendarai Yudhistira memasuki pintu gerbang kediaman keluarga Alamsyah, membuat wanita tua tersebut mengurungkan ucapannya.

Kehadiran Yudhistira dan sang oma disambut oleh security yang bertugas.

"Mas mau bertemu dengan Nona Muda Maira, ya? Mari silahkan." Security yang sudah paham tujuan pemuda dan wanita tua yang baru saja datang tersebut, mempersilahkan Yudhis dan omanya.

Laki-laki berusia sekitar empat puluh tahun itu kemudian menuntun tamu majikannya, untuk masuk ke dalam rumah megah keluarga Alamsyah.

"Silahkan duduk dulu, Bu, Mas. Biar saya panggilkan Nona Muda.

"Ada apa Pak?" tanya Maida yang hendak keluar, untuk bertemu dengan sang gebetan.

"Ada tamu untuk Non Maira, Non," balas security tersebut, sopan.

"Oh, iya. Biar saya yang panggil Mela, Pak. Makasih ya, Pak Danu." Maida tersenyum ramah pada Pak Danu, security di kediaman megah tersebut.

Laki-laki berbadan tegap tersebut mengangguk hormat dan kemudian segera berlalu untuk kembali ke pos jaga.

Sementara Maida menemui dulu tamu untuk sang adik kembar sebelum memanggil Maira.

"Nak Maira kok sudah rapi, mau pergi kemana?" tanya omanya Yudhistira, ketika melihat Maida yang sudah menyangklong tas punggung kecil, menghampiri.

"Saya bukan Maira, Oma, tapi Maida, saudari kembar Maira," balas gadis yang pembawaannya lebih kalem dari sang adik, seraya menyalami wanita tua yang datang bersama Yudhistira.

"Oma ini, omanya Mas Yudhis, ya?" tanya Maida kemudian, menebak setelah semalam mendengar cerita dari sang adik.

"Benar, Nak. Oh, jadi kalian ini saudara kembar? Sama-sama cantik, oma sampai tidak bisa membedakan kalian berdua." wanita tua itu tersenyum lebar.

"Ah, oma bisa saja memujinya. Makasih, Oma." Maida tersipu malu.

"Tunggu sebentar ya, Oma. Mai panggilkan Dik Rara dulu," pamit Maida kemudian.

"Yudhis, kamu harus bisa mengambil hati salah satu dari mereka berdua. Oma yakin, mereka itu gadis yang baik dan kamu akan menjadi laki-laki yang sangat beruntung jika kamu berhasil mendapatkan Nak Maira atau Nak Maida." Sang oma menatap cucunya dengan penuh harap.

"Apalagi kalau Yudhis bisa mendapatkan dua-duanya ya, Oma. Pasti Yudhis akan menjadi orang yang paling beruntung sedunia," balas Yudhistira, bercanda.

"Maksud Mas Yudhis, apa? Jangan pernah bermimpi, ya!"

🌹🌹🌹 bersambung ... 🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

zian al abasy

zian al abasy

yudis maruk ktnya gdis nyebelin tp mlah mau dua"ny🤣

2023-12-28

1

Bilal Muammar

Bilal Muammar

yudis...yudis....🤭
mbok yo ojo maruk maruk.....

2023-09-08

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

1 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙗𝙡𝙢 𝙩𝙚𝙣𝙩𝙪 𝙙𝙥𝙩 𝙔𝙪𝙙𝙞𝙨 𝙞𝙣𝙞 𝙢𝙖𝙪 𝙙𝙥𝙩 2 2 𝙣𝙮𝙖 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 Saya Bukan Gadis Kecil
2 Mobil Girly
3 Dik Mela dan Mas Yudhis
4 Jangan Pernah Bermimpi
5 Kisah Yudhistira
6 Pertama dan Terakhir
7 Gadis Comel
8 Semoga Tidak Ada yang Jahil
9 Cowok yang Lemah
10 Pejuang Pencari Cinta Sejati
11 Membicarakan Tentang Apa, ya?
12 Dua Garis Merah
13 Kita Bukan Lagi Sahabat!
14 Semoga Oma Baik-baik Saja
15 Menjauhlah, Mela
16 Kenapa dengan Oma?
17 Tatapan Dingin Yudhistira
18 Diabaikan dan Tidak Dianggap
19 Menjauhlah, Ra ...
20 Membawa Yudhis Pulang ke Rumah Kita
21 Menghindar dan Menjadi Pecundang
22 Indera Perasa Cinta
23 Aku Segera Meluncur
24 Meninggalkan Yudhistira Seorang Diri
25 Calon Suami Non Maira
26 Tindakan Amputasi
27 Kenapa dengan Den Yudhis?
28 Ngebet Pengin Nikah
29 Maafkan Aku, Dik
30 Menanti Jawab
31 Jalan Menuju ke Hati Mas Yudhis
32 Serakah Sekali Istri Papa
33 Pesan dari Oma
34 Mereka 'Kan Sudah Besar
35 Bahas Pernikahan Kalian
36 Pernikahan Massal
37 Salah Mengartikan Makna
38 Ayo, Daddy! Jawab!
39 Sabar ya, Dik ...
40 Latihan Berdiri
41 Kekasih yang Halal
42 Si Tampan Rupawan
43 Rumah Impianku
44 Jangan Percaya
45 Mie Setan
46 Mati Dengan Tenang
47 Melupakan Kisah Kelam
48 Apapun Untukmu
49 Ibu dari Anak-anakku
50 InsyaAllah Kami Siap
51 Calon Menantu
52 Calon Imamku
53 Aku Sayang Sama Mas Yudhis
54 Mengabulkan Permintaanku
55 Sak Senengmu, Mas
56 Enggak Gendut, Tetapi Montok
57 Papa Kenapa?
58 Papa Harus Sehat
59 Surga Dunia Miliknya
60 Tidak Akan Berpangku Tangan
61 Menagih Janji Sang Istri
62 Aku Tidak Mau Kalian Berdua Kenapa-napa
63 Papi Akan Menjaga Kalian Berdua (End)
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Saya Bukan Gadis Kecil
2
Mobil Girly
3
Dik Mela dan Mas Yudhis
4
Jangan Pernah Bermimpi
5
Kisah Yudhistira
6
Pertama dan Terakhir
7
Gadis Comel
8
Semoga Tidak Ada yang Jahil
9
Cowok yang Lemah
10
Pejuang Pencari Cinta Sejati
11
Membicarakan Tentang Apa, ya?
12
Dua Garis Merah
13
Kita Bukan Lagi Sahabat!
14
Semoga Oma Baik-baik Saja
15
Menjauhlah, Mela
16
Kenapa dengan Oma?
17
Tatapan Dingin Yudhistira
18
Diabaikan dan Tidak Dianggap
19
Menjauhlah, Ra ...
20
Membawa Yudhis Pulang ke Rumah Kita
21
Menghindar dan Menjadi Pecundang
22
Indera Perasa Cinta
23
Aku Segera Meluncur
24
Meninggalkan Yudhistira Seorang Diri
25
Calon Suami Non Maira
26
Tindakan Amputasi
27
Kenapa dengan Den Yudhis?
28
Ngebet Pengin Nikah
29
Maafkan Aku, Dik
30
Menanti Jawab
31
Jalan Menuju ke Hati Mas Yudhis
32
Serakah Sekali Istri Papa
33
Pesan dari Oma
34
Mereka 'Kan Sudah Besar
35
Bahas Pernikahan Kalian
36
Pernikahan Massal
37
Salah Mengartikan Makna
38
Ayo, Daddy! Jawab!
39
Sabar ya, Dik ...
40
Latihan Berdiri
41
Kekasih yang Halal
42
Si Tampan Rupawan
43
Rumah Impianku
44
Jangan Percaya
45
Mie Setan
46
Mati Dengan Tenang
47
Melupakan Kisah Kelam
48
Apapun Untukmu
49
Ibu dari Anak-anakku
50
InsyaAllah Kami Siap
51
Calon Menantu
52
Calon Imamku
53
Aku Sayang Sama Mas Yudhis
54
Mengabulkan Permintaanku
55
Sak Senengmu, Mas
56
Enggak Gendut, Tetapi Montok
57
Papa Kenapa?
58
Papa Harus Sehat
59
Surga Dunia Miliknya
60
Tidak Akan Berpangku Tangan
61
Menagih Janji Sang Istri
62
Aku Tidak Mau Kalian Berdua Kenapa-napa
63
Papi Akan Menjaga Kalian Berdua (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!