Tidak tahan dengan apa yang di lakukan oleh Bram pada dirinya. Dea pun sudah merencanakan untuk kabur dari rumah Bram. Mungkin ini akan berat untuk dirinya, tapi ini adalah sebuah keputusan yang telah di ambil oleh Dea. Dia siap menanggung segala resiko yang mungkin akan datang pada dirinya. Dia siap dengan apapun yang akan terjadi pada dirinya dengan keputusan yang di ambilnya tersebut.
Pagi ini Bram libur masuk kantor, sehingga dia tidak bangun pagi seperti biasanya. Ini akan jadi kesempatan emas bagi seorang Dea untuk bisa kabur dari rumah Bram. Apalagi semalam Bram tidak menaruh kunci rumah menggantung di atas pintu. Tentu kesempatan kabur seorang Dea semakin besar lagi. Dea pun sudah siap kabur dari rumah Bram untuk ke rumah orangtuanya.
Dea turun dari atas ranjangnya dengan begitu hati-hati. Di mana dia khawatir Bram akan tahu jika dirinya akan kabur dari atas kasur tersebut. Dea harus benar-benar bisa membuat Bram tidak curiga akan dirinya yang akan melarikan diri dari rumahnya tersebut.
Dea sudah berhasil turun dari atas ranjangnya, kini dia harus berjalan dengan pelan untuk tidak membangunkan Bram. Namun ujian paling berat dari Dea adalah mencari kunci kamar yang di simpan oleh Bram. Dia harus mencari kunci kamar tersebut. Sehingga dia bisa keluar dari dalam kamar.
Dea membuka laci yang biasa di jadikan Bram untuk menyimpan beberapa peralatan kecilnya. Namun dia tidak menemukan kunci yang dia cari. Hingga Dea bingung untuk mencari keberadaan dari kunci tersebut. Dea benar-benar bingung untuk mendapatkan kunci yang saat ini di cari oleh dirinya. Bukan tidak mungkin Dea akan kebingungan untuk mencari kunci yang memang selama ini di cari oleh dirinya tersebut.
Dea yang sudah mencari ke segala tempat yang mungkin bisa di jadikan tempat Bram menyimpan kunci kamar, namun dia tidak menemukan keberadaan dari kunci tersebut. Ada sedikit rasa putus asa dari seorang Dea dalam mencari keberadaan dari kunci tersebut. Namun saat Dea menoreh ke arah celana kerja dari Bram. Dea pun mulai melihat gantungan kunci yang terlihat dari salah satu saku celana Bram. Sontak Dea langsung mencoba mengambil celana tersebut. Sehingga Dea langsung mengambil celana itu.
Benar saja, kunci kamar itu ada di dalam saku celana kerja Bram. Dea pun begitu bahagia saat menemukan kunci kamar yang ada. Dia begitu bersemangat untuk segera keluar dari dalam kamar itu. Ini adalah jadi awal bagi Dea untuk bisa kabur dari neraka yang selama ini dia rasakan.
Namun satu tantangan masih harus di lewati oleh Dea. Dia harus bisa membuka kunci kamar itu secara perlahan. Dia tidak boleh membuka kunci itu dengan keras, sebab itu akan membuat Bram mengetahui Dea pergi.
Dea pun memutar kunci kamar itu dengan begitu pelan. Dia tidak ingin suara kunci yang dia putar akan membuat Bram terbangun. Akan sangat bahaya jika Bram tahu apa yang di lakukan oleh Dea. Sehingga dia harus benar-benar bisa memutar kunci itu secara perlahan.
Akhirnya Dea pun mampu membuka kunci kamar itu dengan begitu baiknya. Dea sukses tidak membangunkan Bram yang sudah tertidur dengan begitu pulasnya. Bagaimana juga ini adalah trik yang cukup jitu bagi seorang Dea saat dia akan kabur dari dalam kamar tersebut.
Dea menarik napas sedalam mungkin saat dia sudah keluar dari dalam kamar tersebut. Dia siap untuk pergi dari rumah Bram, meninggalkan semua kenangan pahit yang Dea rasakan selama ini. Mungkin ini akan menjadi hari yang paling menyenangkan bagi Dea.
Begitu sudah berada di luar rumah Bram, Dea segera mencari angkutan untuk membawa dirinya pergi dari rumah tersebut. Dea sudah tidak sabar untuk segera pergi dari rumah itu. Dia pun memesan taksi daring di depan rumah Bram.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments