Nama Yang sama

"kak itu papaku" maura memperkenalkan barra pada wanita penolongnya

"sayang kamu baik-baik saja kan? ada yang luka?" barra melihat bagian tubuh maura dan tak ada yang luka sedikitpun membuatnya lega

disisi lain maura terlihat sedih pria tampan yang ditolongnya sudah punya keluargaa, pupus harapannya seketika

"kak!" maura memanggil maura besar dan menggoyangkan tangannya namun maura tak bergeming dan masih melamun

"mba? mba kenapa" tanya barra aneh melihat maura

"ehh,, ohh iya pak maaf tadi kaca mobil saya pecahin, hehe" maura meringis takut yang punya akan marah dan meminta ganti rugi padanya

"astaga! " barra sudah hampir emosi

"pa, kacanya dipecahin buat tolongin aku" ucap maura dengan lembut ia lega setelah bertemu papanya

"terima kasih ya kak, udah tolongin aku" lanjut maura

"iya sayang sama-sama, kalau gitu kakak pulang dulu ya. pak sekali lagi maaf atas kerusakan mobolnya" maura beranjak meninggalkan anak dan ayah yang masih saling memeluk

***

"kenapa sih yang ganteng-ganteng udah punya istri" gumam maura sambil berjalan menuju rumahnya

"bu, pak aku pulang" maura menyapa bapak dan ibunya tak ada sahutan lalu ia masuk begitu saja dan ternyata rumahnya sudah ramai

"sini nak, ayo duduk sini" ajak bu ratih yang ternyata dirumahnya sudah ada para warga dan juga pak kades melanjutkan musyawarah tak ketinggalan ada tama dan juga barra yang lebih cepat tiba dirumah maura yang berjalan kaki

maura ikut duduk dan mendengarkan diskusi yang membuatnya mengantuk lalu ia putuskan untuk mengajak main anak kecil yang ditolongnya tadi

"hai... kita main saja yuk disana" tunjuk maura pada ruang keluarga menghindar dari kericuhan

"kenapa anak kecil ikut ke desa jauh-jauh. padahal kan di kota lebih enak?" tanya maura besar pada maura kecil

"ingin ikut papa saja" jawab maura sambil bermain boneka yang dibawanya dari rumahnya

"kamu mau biskuit?"

"mau kak"

keduanya bermain hingga para warga mulai meninggalkan rumah maura perlahan dan mulai sepi

"Maura sayang!" panggil barra

"iya"

"iya pa!"

keduanya baru menyadari dan saling menatap

"kakak namanya siapa?"

"maura yasmin, dipanggil maura" jawab maura besar

"nama kita sama kak!" maura kecil tertawa kegirangan

"pantas saja!" ucap maura besar

"kenapa?" barra tiba-tiba muncul

"pa, nama kita sama pa. iya nama kakak juga maura" celoteh maura pada papanya

barra tersenyum penuh arti lalu kembali pada mode datar

"sudah malam kita harus kehotel sayang, nanti keburu gelap ayo" ajak barra tanpa basa-basi

"kakak maura mau ikut kami?" ajak maura

"engga sayang, ini kan rumah kakak" jawab maura besar

"oke, sekarang ayo kita ke hotel" ajak barra yang sudah lelah dengan masalah seharian ini

karena rumah dinas sudah terbakar terpaksa barra dan tama pergi ke hotel yang cukup jauh dari perkebunan

dan akan kembali lagi besok untuk menanggkap langsung siapa dalang yang membuat warga marah padanya

****

sampai dihotel barra membersihkan diri dan melihat anakanya sudah terlelap setelah makan malam

"olif, kamu kemana? apa tak rindu dengan anakmu yang kini sudah besar dan merindukanmu" barra memandang wajah cantik mantan istrinya

hatinya tak bisa membenci ibu dari anaknya.

barra pun tak mau larut lagi dalam kesedihan tiga tahun sudah cukup lama baginya untuk melupakan mantan istrinya dan mealnjutkan hidup membesarkan anaknya

baginya tak akan ada ibu yang mampu menggangtika olif untuk maura anaknya

Terpopuler

Comments

itanungcik

itanungcik

lanjut bestie..

2023-05-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!