"Aku adalah Vira sama seperti namamu karena kita adalah satu. Aku tidak bisa terlihat namun Aku bisa melihatmu dan mengenai siapa Victor? Tuan Victor adalah pria yang menciptakan Aku." Jawab Vira.
"Terakhir yang Aku ingat ketika Aku di keroyok oleh Ibu tiriku dan ke dua Kakak tiriku. Aku ingin membalaskan atas apa yang telah mereka lakukan padaku." Ucap Vira.
"Tunggu sampai Tuan Victor datang, namun sebelum Tuan Victor datang ubahlah penampilan mu terlebih dahulu." Jawab Vira.
"Di mana Aku mencari pakaian?" Tanya Vira sambil melihat sekeliling ruangan.
"Tekan pelipis nanti terlihat semua jenis pakaian dan tinggal pilih yang Kamu suka. Untuk saat ini tanpa menggunakan point alias gratis." Ucap Vira.
Walau bingung Vira tetap melakukannya, Vira mengarahkan tangannya ke arah pelipis kemudian menekan pelipisnya. Tiba-tiba muncul gambar dan beberapa tulisan membuat Vira sangat terkejut.
"Kenapa jadi seperti ini?" Tanya Vira sambil menurunkan tangannya dan gambar serta tulisan otomatis langsung menghilang.
"Itu terjadi karena ke dua bola matamu dan wajahmu sudah rusak parah di tambah ke dua kaki, ke dua tanganmu lumpuh dan beberapa tulang patah akibat ulah jahat mereka. Tuan Victor memasukkan alat-alat canggih agar Kamu bisa hidup kembali karena nyawamu sudah di ujung tanduk." Jawab Vira.
"Apa kegunaan alat-alat canggih ini?" Tanya Vira.
"Kamu bisa bela diri dan tidak akan bisa terkalahkan kecuali satu orang yang bisa mengalahkan dirimu yaitu Tuan Victor yang membuat alat-alat canggih ini." Jawab Vira.
"Berarti sekarang Aku robot?" Tanya Vira.
"Setengah robot dan setengah manusia." Jawab Vira.
Vira memejamkan matanya, dalam hati yang terdalam dirinya sebenarnya tidak menerima karena dirinya setengah robot dan setengah manusia namun setelah beberapa saat berpikir dirinya harus menerimanya untuk membalas kejahatan mereka.
"Dengan kemampuanmu sekarang ini, Kamu bisa membalaskan dendam ke orang-orang yang telah menyakitimu." Ucap Vira.
Brak
"Baik, Aku akan membalaskan dendam ke mereka yang telah tega menyakitiku." Ucap Vira sambil membuka matanya dan memukul meja untuk melampiaskan amarahnya.
Gubrak
Meja itupun langsung patah dan hancur ketika Vira memukul meja tersebut membuat Vira sangat terkejut.
"Kenapa meja itu jadi patah dan hancur?" Tanya Vira dengan wajah terkejut.
"Itu dikarenakan Kamu menggunakan tenagamu dengan kekuatan penuh." Jawab Vira.
"Adakah cara untuk mengembalikannya?" Tanya Vira.
"Ada, silahkan bayar 100 poin." Jawab Vira.
"Poinku sekarang ada berapa?" Tanya Vira.
"Kosong." Jawab Vira.
"Bisakah ngutang?" Tanya Vira sambil jari telunjuk kanan dan kiri di satukan lalu dipisahkan begitu terus. Seperti ini contohnya 👉👈
"Untuk hari ini boleh ngutang, tekan pelipis kembali lalu tekan meja dan jangan lupa tekan pakaian lalu pilih pakaian yang Kamu suka." Jawab Vira.
"Ok." Jawab Vira singkat.
Vira mengarahkan tangannya ke pelipis kemudian menekan tombol meja dan ajaib meja tersebut menghilang lalu berganti dengan meja yang baru.
Vira kemudian menekan tombol pakaian lalu mulai memilih pakaian. Vira akhirnya memilih dress dan ajaib pakaian Vira berubah di tambah wajahnya semakin bertambah cantik dan tubuhnya semakin seksi.
Vira berjalan ke arah cermin dan matanya membulat sempurna melihat betapa cantik dirinya.
"Setiap Kamu menekan pakaian secara otomatis wajahnya sudah di rias jadi Kamu tidak perlu merias diri." Jawab Vira yang mengerti kenapa Vira bingung.
"Baguslah, karena Aku tidak bisa dandan." Ucap Vira.
"Sekarang Aku mau pergi ke tempat mansion orang tuaku untuk membalas atas semua yang mereka lakukan padaku." Ucap Vira sambil berjalan ke arah pintu.
"Apakah tidak ijin dulu dengan Tuan Victor?" Tanya Vira.
"Tidak perlu, nanti Aku kembali ke sini lagi jika sudah membalaskan dendamku." Jawab Vira sambil membuka pintu tersebut.
Vira keluar dari mansion besar tersebut dengan menggunakan petunjuk yang ada di matanya dengan cara menekan pelipisnya.
"Apakah Aku bisa menggunakan mobil?" Tanya Vira ketika dirinya sampai di garasi mobil.
"Bisa, walau Kamu masih amatir dengan kemampuan alat canggih yang ada ditubuhmu menjadi sangat amatir." Jawab Vira.
"Ok. Bagus." Ucap Vira sambil membuka pintu mobil.
Vira masuk ke dalam mobil kemudian mengendarai mobil dengan kecepatan sedang hingga dirinya sampai di mansion milik orang tuanya. Vira menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang kemudian Vira keluar dari mobil.
"Selamat siang Paman." Sapa Vira.
"Nona Vira, Nona Vira kan?" Tanya bodyguard tersebut seakan tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.
"Benar Paman, Aku Vira tolong bukakan pintu Paman." Ucap Vira.
"Nona, mereka sangat jahat dengan Nona jadi lebih baik Nona pergilah karena Kami tidak ingin Nona terluka lagi." Ucap salah satu bodyguard tersebut.
"Apa yang dikatakan oleh temanku benar, mereka sangat jahat Nona." Sambung temannya.
"Paman jangan kuatir sekarang Aku datang untuk membalas perlakuan mereka jadi tolong bukakan pintu." Pinta Vira.
"Baik Nona." Jawab ke dua bodyguard tersebut.
Bodyguard itupun menekan tombol gerbang dan otomatis gerbang yang sangat tinggi tersebut terbuka dengan lebar sedangkan Vira masuk ke dalam mobil mewah milik Victor.
"Apa pun yang terjadi jangan masuk ke dalam mansion karena Aku ingin membalas perbuatan mereka. Aku janji tidak akan mempersulit Paman semuanya dan berjanji akan bertanggung jawab." Ucap Vira ketika mobilnya masuk ke dalam mansion.
"Baik Nona." Jawab bodyguard tersebut.
"Nona Vira kok mendadak berubah, ya?" Tanya salah satu bodyguard ketika melihat mobil Vira menjauh dan tidak kelihatan.
"Iya, perasaan tadi pagi Nona Vira tidak sadarkan diri apalagi tubuh dan wajahnya lebam - lebam plus berdarah - darah tapi kenapa wajahnya sama sekali tidak lebam-lebam malah mulus tanpa cacat." Sambung bodyguard ke dua.
"Sekarang tambah cantik dan seksi." Sambung bodyguard ke tiga yang tiba-tiba tertarik dengan tubuh Vira.
"Hilangkan pikiran mesummu." Ucap bodyguard ke empat yang tahu temannya mempunyai hasrat yang sangat tinggi.
"Apakah kalian tidak tertarik dengan tubuhnya?" Tanya bodyguard ke tiga.
"Tertarik tapi Aku tidak berani." Jawab bodyguard ke empat yang sifatnya hampir sama sebelas dua belas namun dirinya tidak berani melakukannya dengan orang yang statusnya lebih tinggi darinya.
Berbeda dengan bodyguard ke tiga yang tidak takut sama sekali termasuk melakukannya bersama Kakak tirinya Vira yang diam-diam saling memberikan memuaskan.
Di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana Vira masuk ke dalam ruang mansion setelah dua orang bodyguard membuka pintu utama dengan lebar.
Vira berjalan dengan santai hingga di ruang keluarga dirinya menghentikan langkahnya dan melihat Kakak tiri pertamanya sedang berciuman dengan kekasihnya sambil membuka satu persatu pakaian milik kekasihnya.
"Kalau melakukan itu di hotel jangan di sini." Ucap Vira dengan nada dingin.
Deg
Sepasang kekasih yang belum menikah langsung menghentikan kegiatan panasnya dengan jantung berdetak kencang.
"Siapa Kamu?" Tanya mereka berdua.
"Apakah Kak Alex lupa denganku?" Tanya Vira sambil tersenyum manis namun dalam hatinya ingin memukulnya tapi tidak asyik rasanya jika langsung membuatnya cacat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments