"Siapa Pria itu?" ucap Airin pada diri sendiri.
Airin yang tidak tahu siapa sosok Pria tampan tersebut lantas hanya bisa menatap pertarungan keduanya dengan tatapan bertanya sekaligus memantau segala situasinya. Meski Airin hanyalah orang awam, tapi Airin tahu bahwa adanya kesenjangan kekuatan antara sosok genderuwo tersebut dengan sosok Pria tampan itu. Sosok Pria tampan tersebut tampak mendominasi pertarungan membuat Airin semakin terpesona akan sosok Pria tampan tersebut.
Sampai beberapa menit kemudian, sosok Pria tampan tersebut berhasil memukul telak sosok genderuwo, membuat sosok itu lantas terlihat mundur beberapa langkah sebelum pada akhirnya menghilang dari sana karena sudah tidak sanggup untuk berhadapan dengan sosok Pria tampan tersebut.
Melihat sosok genderuwo tersebut menghilang, lantas membuat Airin semakin kagum akan sosok Luke yang berhasil mengusir sosok genderuwo tersebut hanya dalam beberapa kali serangan tanpa tahu bahwa Luke adalah seorang Vampir, sosok makhluk lain yang juga menginginkan darah milik Airin.
Setelah mengetahui ia berhasil memukul mundur sosok genderuwo tersebut lantas membuat Luke mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah dimana Airin berada dengan langkah kaki yang perlahan. Luke mengulurkan tangannya ke arah Airin, membuat Airin lantas terdiam sambil menatap uluran tangan tersebut seakan bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan oleh Luke saat ini.
"Ayo kita pergi dari sini, aku akan melindungi mu." ucap Luke kemudian yang lantas membuat Airin terdiam seketika.
Airin benar-benar terpesona akan sosok Luke hingga membuat kelopak matanya sama sekali tak berkedip ketika menatap Luke. Airin yang memang sedang dalam posisi membutuhkan sebuah perlindungan, tanpa ia sadari perlahan-lahan tangannya mulai naik dan menggenggam dengan erat tangan Luke yang sedari tadi menunggu persetujuan dari Airin. Luke tersenyum ketika melihat tangan Airin menyambut tangannya dengan baik. Seakan bagai gayung yang disambut dengan gerakan yang lembut Luke mulai menarik tangan Airin dan membantunya berdiri dari sana.
***
Area depan minimarket
Setelah kata-kata perlindungan keluar dari Luke, Airin lantas mengikuti kemanapun Luke membawanya pergi. Saat ini Luke dan Airin terlihat tengah duduk di depan minimarket dengan posisi Luke yang sedang mengobati luka-luka Airin. Ada sebuah perasaan bergejolak di dalam tubuh Luke ketika mengobati beberapa luka yang terdapat di tangan dan juga tubuh Airin, sebuah bau harum tercium dengan jelas di indra penciuman Luke yang berasal dari bau darah dan juga tubuh Airin. Membuat manik matanya berkali-kali berubah warna menjadi merah darah, namun karena posisi Luke yang memang dalam posisi menunduk lantas membuat Airin tidak terlalu menyadari dan tidak terlalu tahu akan perubahan manik mata milik Luke.
"Ssss"
Luke mendesis mencoba untuk menahan perasaan ingin meminum darah tersebut, Luke benar-benar harus menjaga sikap kali ini atau Airin akan ketakutan ketika bertemu dengannya. Luke yang baru saja selesai mengobati Airin lantas mulai menggenggam kapas yang tadi ia gunakan untuk membersihkan noda darah milik Airin kemudian ia letakkan ke dalam saku celananya secara perlahan.
"Mengapa tidak kamu membuangnya saja? Itu kotor loh..." ucap Airin yang tahu akan tindakan Luke yang mengantongi kapas bekas membersihkan lukanya.
Mendengar hal tersebut Luke nampak terdiam sejenak seakan merutuki kebodohannya yang mengundang beragam spekulasi di kepala Airin saat ini.
"Tak apa aku akan membuangnya nanti." ucap Luke mencoba beralasan.
Airin yang mendengar jawaban tersebut hanya manggut-manggut tanda mengerti tanpa memikirkan lebih dalam lagi alasan Luke mengantongi kapas tersebut.
Ditatapnya raut wajah Luke yang begitu pucat namun masih terlihat tampan saat itu dengan tatapan yang bertanya-tanya, bagaimana bisa Luke tiba-tiba datang dan muncul di area itu? Membuat berbagai pertanyaan langsung muncul dan berputar di kepalanya. Luke yang tahu Airin saat ini tengah menatap ke arahnya lantas kemudian mendongak dan menatap balik Airin, membuat Airin menjadi salah tingkah ketika tatapan keduanya tak sengaja bertemu.
"Terima kasih banyak, jika boleh aku tahu... Bagaimana bisa kamu tiba-tiba berada di sana dan menolong ku? Apakah kamu sesosok makhluk astral atau siluman?" ucap Airin dnegan nada yang terdengar ragu-ragu karena takut menyinggung Luke.
Luke yang mendapat pertanyaan tersebut lantas terdiam sejak seakan berusaha memutar otaknya tentang jawaban apa yang akan Luke berikan untuk pertanyaan dari Airin barusan.
"Aku hanya sedang lewat dan kebetulan melihat mu tengah kesusahan, jika pertanyaan mu mengarah kepada siapa aku... Kamu bisa mendefinisikannya sendiri, jika aku adalah siluman mana bisa aku bergaul dengan manusia seperti membeli obat-obatan ini?" ucap Luke dengan nada yang datar namun kembali membuat Airin manggut-manggut ketika mendengarnya.
"Maaf" ucap Airin kemudian yang merasa tak enak kepa Luka.
Hanya saja entah mengapa Airin masih merasa belum puas akan jawaban dari Luke tentang pertanyaannya. Airin bahkan tidak sebodoh itu sampai ia tidak menyadari kekuatan besar yang dimiliki oleh Luke, hingga Luke bisa memukul mundur sosok genderuwo yang tadi ingin mendekatinya dengan mudah dan hanya dengan beberapa kali serangan saja.
****
Setelah mengantarkan Airin pulang hingga sampai ke area Apartemennya, malam itu juga Luke lantas langsung berteleportasi ke tempat di mana kediaman Lisa berada. Luke benar-benar tidak bisa jika harus menunggu esok hari karena apa yang baru saja ia dapati lantas membuatnya menjadi penasaran.
Luke yang baru saja sampai di Mansion Lisa, lantas langsung melangkahkan kakinya dengan bergegas memasuki Mansion tersebut sambil mengedarkan pandangannya dan mencari keberadaan Lisa disekitaran sana.
"Apa yang membuat mu begitu terburu-buru datang kemari Luke? Ini bahkan masih malam tapi kamu sudah berada di sini dengan raut wajah aneh mu itu." ucap Lisa yang terdengar menggema di ruangan tersebut.
Mendapat pertanyaan tersebut lantas langsung membuat Luke mengedarkan pandangannya ke arah sekitar mencari keberadaan Lisa di sekitaran sana.
"Ayolah Lis jangan bermain petak umpet aku sudah lelah dan ingin segera pergi dari sini!" ucap Luke dengan nada yang kesal karena Lisa tidak menampakkan wujudnya namun suaranya terdengar dan membuat Luke harus mencari keberadaannya di area Mansion ini.
Mendengar perkataan dari Luke barusan yang terdengar begitu kesal kepadanya, lantas membuat Lisa langsung tersenyum dengan simpul. Sambil menatap ke arah Luke, Lisa kemudian memilih untuk berteleportasi lebih dekat dengan Luke.bSampai beberapa detik kemudian Lisa lantas tiba-tiba muncul tepat dihadapan Luke, membuat Luke langsung menghela napasnya dengan panjang begitu mengetahui hal tersebut.
"Apakah ada sesuatu yang penting?" ucap Lisa kemudian bertanya perihal kedatangan Luke kemari tengah malam seperti ini, benar-benar sangat mengganggunya.
"Aku menemukannya... Aku menemukannya..."
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments