Malam harinya
Setelah pesta penyambutan karyawan baru di kantornya, Airin yang saat ini dalam posisi setengah mabuk lantas terlihat melangkahkan kakinya secara perlahan menyusuri area taman kota menuju ke arah Apartemennya sekaligus menyadarkan dirinya dari mabuk akibat pengaruh alkohol yang tadi ia minum.
Sambil melangkahkan kakinya secara sempoyongan Airin terus melangkahkan kakinya secara perlahan sambil menikmati suasana malam itu. Berjalan sebentar seperti ini mungkin akan mengembalikan sedikit moodnya.
"Ah sejuknya..." ucap Airin sambil mengambil napasnya dalam-dalam selama beberapa kali.
Sayangnya Airin yang dalam posisi setengah mabuk nyatanya sama sekali tidak menyadari akan kehadiran sebuah sosok hantu perempuan di dekat pohon mangga yang terletak di taman tersebut. Sosok hantu wanita itu benar-benar tergiur akan bau khas yang keluar dari dalam tubuh Airin, membuat sosok tersebut lantas tanpa sadar mulai mengikuti langkah kaki Airin.
Sosok itu tampak melayang mengikuti setiap langkah kaki Airin tanpa Airin sadari sedikitpun. Sampai kemudian sosok itu tanpa sadar malah tiba-tiba muncul di depan Airin dan mengejutkannya, membuat Airin yang tidak terlalu sadar karena pengaruh alkohol begitu melihat sosok berambut panjang dan menutupi wajahnya lantas terkejut seketika hingga membuatnya terhuyung dan jatuh dalam posisi terduduk di sana.
"Aw..." ucap Airin dengan nada yang lirih sambil meringis kesakitan.
Airin yang merasakan rasa perih menjalar di area telapak tangannya, lantas perlahan-lahan mulai mengangkat tangannya untuk melihat apakah tangannya terluka atau tidak. Ada sebuah perasaan terkejut begitu ia mengangkat tangannya dan ada noda darah pada telapak tangannya, membuat Felia yang melihat hal tersebut lantas langsung berusaha untuk membersihkan noda darah tersebut dengan rok yang ia gunakan.
"Sial! Mengapa aku malah membersihkannya kemari? Jika sampai ada beberapa makhluk yang mendekati ku karena noda darah ini aku pastilah akan tamat!" ucap Airin dengan nada yang terdengar panik.
Disaat rasa panik menghampiri dirinya ketika sebuah noda darah terlihat jelas pada area telapak tangannya, sebuah kilatan bayangan yang begitu gelap lantas mendadak terlihat berseliweran dihadapannya. Membuat Airin yang melihat hal tersebut lantas langsung menelan salivanya dengan kasar.
"Matilah aku!" ucap Airin ketika melihat kilatan bayangan hitam berkeliling tepat di sekitarnya.
Airin yang tidak ingin menyerahkan dirinya begitu saja pada makhluk-makhluk yang mengincar darah dan juga jiwanya, lantas terlihat bangkit dari posisinya kemudian berlari sekuat tenaganya. Sebisa mungkin Airin mencoba berlari menjauh dari sana walau sepanjang perjalanannya melalui ekor matanya ia melihat begitu banyak bayangan hitam dan juga beberapa penampakan yang terlihat menatap dirinya dengan tatapan yang ingin.
Hahahaha
Mengapa kamu berlarian seperti itu ...
Serahkan saja dirimu secara baik-baik maka kamu akan menuju ke alam baka dengan lebih tenang lagi..
Hahaha
Suara beberapa bisikan terdengar dengan jelas menggema di telinga Airin seiring dengan langkah kaki Airin yang terus berlarian tanpa melihat ke arah kanan dan kiri, karena yang ada di kepalanya Airin saat ini ia akan mati jika Airin menghentikan langkah kakinya barang sebentar saja. Hal itulah yang membuat Airin memutuskan untuk terus berlari dan berlari tanpa henti sebelum ia merasa situasinya aman baginya.
"Tolong aku siapapun... Tolong aku..." ucap Airin dengan nada yang lirih.
Disaat Airin mencoba untuk mencari pertolongan kepada beberapa orang ataupun makhluk lain yang mengasihaninya, sebuah sabetan yang berasal dari makhluk astral nampak menjegal tepat di area kaki Airin hingga membuatnya jatuh tersungkur beberapa meter dari tempatnya. Tepat setelah Airin terjatuh barusan beberapa luka terlihat mulai berdarah dan terasa perih ketika Airin harus kembali mendapati tubuhnya yang mendarat tepat di plataran taman kota kala itu.
Airin terdiam di tempatnya sambil memejamkan matanya karena begitu banyaknya makhluk tak kasat mata yang saat ini tengah berkerumun tepat dihadapannya, semua makhluk yang ada di atasnya seakan tengah berebut untuk mencuri beberapa tetes darah yang berjatuhan dari tubuh Airin karena akibat dari terjatuh dalam posisi tengkurap barusan.
"Siapapun tolong aku.. Jika ada yang menolong ku kali ini aku berjanji akan mengikutinya kemanapun ia pergi dan selalu berada di sisinya!" ucap Airin dalam hati seakan tengah bernazar tentang sesuatu yang mungkin terdengar sangat mustahil namun sangat berarti bagi seorang Airin saat ini.
Sesosok hantu dengan tubuh tinggi besar dan juga bulu di sekujur tubuhnya nampak mulai mendekat ke arah dimana Airin berada, beberapa makhluk lain nampak melipir bahkan ada yang sampai menghilang dari sana ketika tawa yang khas terdengar menggema di telinga Airin saat itu, membuat Airin yang tahu betul jenis hantu apa barusan lantas langsung menelan salivanya dengan kasar.
"Mengapa harus ada genderuwo disaat-saat seperti ini?" ucap Airin dalam hati dengan nada yang kesal namun sama sekali tidak bisa berbuat apapun untuk menghajarnya.
Hahahaha bersiaplah untuk menjadi ratu ku...
Suara sosok genderuwo tersebut terdengar dengan jelas menggema di telinga Airin kala itu, membuat Airin semakin bingung harus berbuat apa dan meminta tolong kepada siapa disaat-saat seperti ini.
Hingga kemudian di kala rasa frustasi sekaligus pasrah yang ada dalam diri Airin mulai bergejolak, sesosok pemuda tampan nan gagah nampak melangkahkan kakinya mendekat ke arah dimana Airin berada dan langsung mencegah sosok genderuwo tersebut menyentuh tubuh Airin barang sejengkal pun.
"Jauhkan tangan kotor mu itu dari tubuhnya!" pekik sosok pemuda tampan tersebut yang tak lain adalah Luke.
Mendengar sentakan yang berasal dari Luke lantas membuat genderuwo tersebut tertawa dnegan kencang. Genderuwo tersebut benar-benar meremehkan sosok Luke, disaat semua makhluk tak kasat mata lari ketika melihatnya, Luke malah menantangnya dan mengatakan kepadanya untuk tidak menyentuh Airin, bukankah itu sesuatu lelucon yang menyebalkan?
"Jangan pernah bermain-main dengan ku..." ucap genderuwo itu dengan nada yang terdengar begitu angkuh.
Seulas senyum lantas terbit dari wajah Luke ketika ia mendengar perkataan sosok dihadapannya yang begitu terasa menggelikan bagi Luke.
"Jangan hanya berkata-kata saja, buktikan kalau kau memang mampu mengalahkan ku!" ucap Luke dengan nada yang santai membuat bola mata sosok itu lantas terlihat semakin menajam.
Pada akhirnya pertarungan antara Luke dan juga sosok genderuwo tersebut sama sekali tidak bisa terhindarkan, antara Luke dan juga genderuwo tersebut sama-sama tidak ada yang mau mengalah antara satu sama lain. Sedangkan Airin yang mendengar sekaligus melihat apa yang sedang terjadi lantas menatap keduanya dengan tatapan yang bingung seakan bertanya-tanya siapa sosok Pria tampan yang saat ini tengah melawan sosok genderuwo tersebut.
"Siapa Pria itu?" ucap Airin pada diri sendiri.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments