Tetangga Baruku Vampir?
Vampir adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain. Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno, istilah Vampir sendiri baru populer pada awal abad ke 18 setelah masuknya legenda Vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur. Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti Vampir, misalnya vrykolakas di Yunani dan strigoi di Rumania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa.
Hanya saja, kisah kali ini bukanlah menceritakan makhluk Vampir pada umumnya yang terdapat di dalam mitos dan juga beberapa legenda kebanyakan. Vampir di dalam kisah ini merupakan seorang Vampir yang telah mengembara selama beratus-ratus tahun lamanya untuk mencari keberadaan pemilik darah suci yang bisa mengubahnya untuk menjadi seorang manusia seutuhnya.
Pada zaman kuno untuk bertahan hidup Vampir harus mengigit tubuh korbannya dan menghisapnya hingga habis dan si korban akan menjadi Vampir begitu ia terkena gigitannya. Namun sesuai dengan perkembangan zaman dan juga kebudayaan Vampir yang modern pada akhirnya Vampir bisa bertahan hidup hanya melalui sebuah ciuman dengan disertai beberapa gigitan di area bibir si korban. Melalui gigitan tersebut tidak akan membuat sang korban berubah menjadi Vampir, melainkan akan membuatnya melupakan semua kenangan yang telah ia alami bersama si Vampir. Hanya saja sebuah ciuman tidak akan bisa merubah dirinya menjadi manusia sepenuhnya namun hanya untuk bertahan hidup dan menyambung kehidupannya.
Dan disinilah segala kisahnya bermula, Luke Theo Oliver yang berasal dari keluarga Oliver mengembara dan mencari keberadaan gadis berdarah suci yang bisa membuatnya menjadi manusia seutuhnya.
***
Disalah satu gang yang bersebelahan dengan tempat hiburan malam, terlihat Luke tengah mencumbu bibir seorang gadis malam dengan rakus. Keduanya nampak bermain dan saling bertaut menjelajah area dalam mulut masing-masing. Sampai kemudian ketika dirasa cukup, barulah Luke menggigit tepat di area bibir bawah di bagian tengah milik perempuan itu dan menghisap beberapa darah yang keluar dari sana, membuat perempuan tersebut yang tadinya begitu bernafsu dan ganas perlahan-lahan mulai diam mematung dan membiarkan Luke menghisap sesuka hatinya.
Luke tersenyum dengan simpul begitu ia berhasil menyerap beberapa tetes darah milik perempuan tersebut sekaligus menghisap ingatan bersama dengannya. Baru setelah itu Luke melepas tautan bibirnya kemudian mengelap bibirnya yang terdapat noda darah di sana. Ditatapnya sekilas perempuan tersebut kemudian tersenyum dengan cerah.
"Selamat tinggal..." ucap Luke sambil mengedipkan salah satu kelopak matanya ke arah perempuan tersebut.
Perempuan itu yang seperti orang kebingungan nampak menatap ke arah Luke dengan tatapan seperti orang yang linglung. Membuat salah seorang temannya yang mengetahui perempuan tersebut tengah terbengong sambil menatap kosong ke arah depan lantas langsung memukul area pundak perempuan itu, sehingga membuat perempuan itu kemudian dengan spontan mendongak ke arahnya.
"Apa yang kamu lakukan di sini ha? Awas kesambet lu!" ucap temannya dengan nada yang menakut-nakuti.
Mendengar perkataan temannya membuat perempuan itu semakin kebingungan kemudian secara perlahan mengusap area bibirnya yang terasa basah saat ini.
"Darah? Apa mulut ku terluka?" ucap Perempuan tersebut yang lantas membuat temannya langsung menatap ke arah bibir perempuan tersebut.
"Habis ciuman sama siapa lu sampai berdarah gitu? Gila lu... Sadis!" ucap teman perempuan tersebut sambil tertawa dengan terkekeh kemudian berlalu pergi masuk ke dalam tempat hiburan malam tersebut.
Sedangkan perempuan tersebut yang mendengar perkataan dari temannya tentu saja dibuat semakin bingung dan tidak mengerti. Di garuknya rambut miliknya yang tidak gatal itu sambil menatap ke arah sekitar seakan mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi kepada dirinya.
"Apa aku hanya berhalusinasi tadi?" ucap Perempuan tersebut sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam tempat hiburan malam masih dengan raut wajah yang kebingungan.
***
Sementara itu tepat setelah perempuan itu masuk ke dalam tempat hiburan malam tersebut, seorang Pria dengan wajah tampan dan juga blasteran dengan manik mata berwarna biru laut terlihat memunculkan dirinya di area gang tersebut. Sambil melangkahkan kakinya dengan perlahan Luke nampak tersenyum dengan gembira seakan ia telah berhasil mengecoh mangsanya kembali kali ini.
Ditatapnya sekilas ke area langit malam saat itu, sebuah pemandangan bulan purnama yang terlihat sempurna di atas langit malam kala itu membuat manik matanya yang berwarna biru laut itu terlihat mengkilap secara sekilas begitu terkena cahaya sinar rembulan malam itu.
Auuuuu auuuu
Suara lolongan serigala yang terdengar begitu kuat malam itu lantas membuat Luke mendesis ketika mendnegarnya. Malam ini adalah malam bulan purnama penuh yang tentu saja malam dimana para siluman serigala saling bersahutan dan keluar dari tempat persembunyiannya.
"Mengapa harus malam ini?" ucap Luke berdecak dengan kesal ketika baru menyadari bahwa saat ini adalah malam bulan purnama penuh.
Luke yang baru menyadari bahwa saat ini adalah malam bulan purnama penuh, lantas terlihat melesat dari sana dan detik berikutnya menghilang dan berpindah tempat.
***
Malam itu di sebuah jalanan Ibukota, terlihat Airin tengah melangkahkan kakinya secara perlahan menyusuri area bahu jalan menuju ke unit Apartment miliknya. Sebuah unit Apartment sewa yang ia pilih sebagai tempat berteduh dari teriknya sinar mentari dan dinginnya suasana malam hari.
Malam itu karena Airin harus bekerja lembur untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya yang akan jatuh deadline Minggu ini, lantas membuatnya kembali harus pulang malam di suasana yang begitu dingin kali ini. Ditatapnya bulan purnama penuh yang terlihat dengan jelas di langit malam itu, membuat Airin lantas berdecak dengan kesal begitu mengetahui malam ini adalah malam bulan purnama penuh.
"Mengapa harus saat ini sih?" ucap Airin dengan nada yang kesal sambil mempercepat langkah kakinya berharap dengan begitu ia bisa cepat sampai ke Apartemennya.
Dengan langkah kaki yang bergegas Airin mulai melangkahkan kakinya menyusuri area bahu jalan. Suasana malam itu benar-benar sudah sepi tanpa terlihat seorang pun melintasi di jalanan itu kecuali satu dua mobil yang nampak berlalu lalang di jalanan tersebut.
Disaat langkah kaki Airin semakin bergegas pergi dari sana, dari arah sudut lampu jalanan terlihat sebuah asap hitam membumbung memenuhi area tersebut dan perlahan-lahan membentuk sebagai sosok makhluk tak kasat mata dengan manik mata yang berwarna hitam pekat. Aroma darah milik Airin benar-benar memancing beberapa makhluk halus dan juga makhluk jadi-jadian mendekat ke arahnya apalagi di saat malam bulan purnama penuh seperti malam ini.
"Darah suci..." ucap sosok tersebut dengan senyum yang menyeringai menatap ke arah Airin yang saat ini tengah melangkahkan kakinya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments