Rencana ibu-ibu

Alena dan Sandra sengaja bertemu sore ini di sebuah cafe yang tidak jauh dari kantor Dave. Mereka bertemu untuk sebuah misi penting. Semalam Sandra sudah ia beritahu walaupun tidak sejelas ketika mereka bertemu nanti. Sebuah acara misi kemanusiaan akan mereka lakukan. Alena pernah melakukan misi kemanusiaan ke daerah bencana ketika muda. Dan ketika salah satu teman dokternya mengajaknya untuk mengikuti misi itu, ia teringat pada Sandra seketika. Alena memiliki maksud. Kenalan Sandra banyak dari pihak media. Jika mereka mengangkat berita tentang misi ini, ia bisa mendapatkan bantuan sejumlah relawan.

Alena melihat sekeliling café. Ia teringat pernah memiliki café di lahan milik neneknya dulu. Tapi sayangnya ia tidak bisa melanjutkannya semenjak hilangnya Firly. Dari dalam Ia melihat Sandra sedang berjalan masuk dari luar cafe. Ia melambaikan tangannya. Ketika ia datang setengah jam yang lalu, cafe itu ramai sekali. Ia bahkan harus menunggu beberapa menit untuk bisa masuk kedalam. Ia sudah memesan minuman pada waitress. Kali ini ia memilih duduk diluar cafe. Hanya beberapa meter saja dari tempatnya duduk, terdapat jalan raya dengan intensitas mobil yang lumayan sering melintas. Tapi itulah tempat favorit mereka berdua. Sejak Sandra pindah kembali ke kota ini, ia sering menghabiskan waktunya di cafe ini berdua saja.

Tak lama seorang waitress mengantarkan dua gelas minuman berwarna warni ke mejanya. Mereka berdua sudah tidak muda lagi tapi gaya mereka dapat mengganggu fokus orang-orang disekitarnya.

"Ada kabar apa hari ini?" tanya Alena ketika Sandra duduk didepannya.

“Calvin berencana buat cari rumah deket kantor.” jawab Sandra ketika memulai pembicaraan.

“Bagus. Kamu gak perlu jauh-jauh buat ketemuan sama aku. Trus rumah diatas bukit itu buat apa?”

“Masih rencana. Kita lagi pikirin. Mungkin kalo Vino udah lulus mau kita bikin studio tempat dia kerja nanti.”

“Sandra, anak kamu gak nolak waktu kamu suruh dia nerusin kerjaan papanya?”

Sandra menggelengkan kepalanya. “Vino anaknya nurut banget. Ya, walaupun nyebelin sih.” Jawab Sandra sambil tersenyum.

Alena pun mengeluarkan proposal yang sudah dibuat oleh teman-teman dokternya. “Ini San, misi ini bagus. Gak salah kok kita jadi relawan. Aku juga terakhir kali jadi relawan waktu masih muda. Setelah itu aku dilarang keras sama Dave. Nah, berhubung tempatnya disini, aku gak susah buat minta ijin.”

Sandra mengambil proposal itu dan membukanya. Ia membacanya sekilas. “Butuh dana?” Tanya Sandra.

“Butuh manusia. Kalo donator udah ada beberapa. Aku juga udah bilang Dave. Dia mau jadi donator. Aku cuma perlu bantuan tenaga. Makanya aku manggil kamu. Kamu kan kenal sama orang-orang dari media, kenapa enggak bikin berita aja yang bisa bikin relawan pada datang?” Tanya Alena bersemangat.

“Oh, bisa diatur kalo gitu. Aku nanti suruh anak aku aja buat jadi relawan. Selama dia belum dapet kerjaan disini lebih baik dia punya kegiatan.”

“Anak kamu yang mana? Yang laki-laki itu?”Tanya Alena

Sandra menggelengkan kepalanya. “Yang perempuan. Kakaknya.”

Alena mengambil gelas dan meminum minuman yang tinggal setengah itu “ Kalo gak salah namanya Erika ya?”

“Ya. Hari ini dia pulang ke sini.” Jawab Sandra bersemangat.

“Waktu terakhir kali kita ketemu di rumah Clara, dia pendiem ya?”

Sandra tersenyum. “Dia kurang peka. Dia belum pernah pacaran. Stress gak? Aku sempet curiga dia punya kelainan”

Alena tertawa kencang. “Sama kayak Andi. Tadi pagi dia digodain Dave gara-gara belum pernah pacaran. Katanya pacarnya banyak tapi kita berdua liat belum ada yang serius."

Sandra tersenyum. Ia kemudian melihat handphonenya. Erika belum menghubunginya.

Alena mengaduk minumannya.

“Kalo kita jodohin mereka berdua gimana? Kamu inget gak gimana kita berdua bikin nama mereka sampai senarsis itu.” ucapnya sambil tertawa.

Sandra ikut tertawa ketika membayangkannya. Kenapa saat itu ia memberikan nama Ojo pada anaknya. “Ya aku inget. Aku sampe kasih nama Ojo. Aku inget waktu itu ada dua nama Erika yang sama lahir diwaktu yang sama. Yang kasih nama Ojo juga orang jepang yang emang kebetulan datang ke rumah sakit buat nengok sepupunya. Aku gak tau harus kasih nama apa lagi buat ngebedain mereka berdua.”

Alena tertawa. “Iya, waktu itu aku pikir kamu asal-asalan ngasih nama itu. Ternyata artinya princess. Makanya aku ngebayangin mereka berdua. Denger cerita kamu kalo Erika belum pernah pacaran, aku inget Andi. Mereka memang udah ditakdirkan bersama.”

“Aku gak setuju kalo kita ngejodohin mereka. Ini udah gak zaman, Al. Kalo kita dorong mereka, aku setuju. Cuma kalo kita jodohin itu kesannya kita terlalu memaksa.” ucapnya.

Alena mengangkat kedua tangannya dan menyimpannya dimeja. Ia berfikir. “Jadi cuma aku yang setuju mereka dijodohin?” Tanya Alena lemas.

“Biar mereka yang langsung menentukan. Kamu gak inget pengalaman kita menikah? Mending kalo kita berdua langsung cinta sama suami kita. Aku gak mau pengalaman itu menimpa anak-anak kita.” Jawab Sandra bijak. Ia menatap jam tangannya. “Al, aku pergi duluan ya. Aku harus jemput Erika di bandara. Sore ini dia pulang dari jepang” ucap Sandra sambil berdiri.

Alena langsung menarik lengan Sandra untuk kembali duduk.

“Kesempatan bagus. Kamu bilang tadi mau dorong mereka kan? Aku pikir mereka harus kenal dulu. Aku suruh Andi buat jemput Erika di bandara.” Jawab Alena sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

Bintang Gatimurni

Bintang Gatimurni

Haloo tjor, aku baca novel ini utk kedua kali nya, berasa banget jadi tokoh lintas usia, jadi ortu nya Ojo. Keren lho, mesem2 aku baca nya.

2022-10-08

0

🎼shanly_keys

🎼shanly_keys

firly, kemana?

2021-12-22

0

anie

anie

emek emak rempong

2021-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Perkenalan
3 Erika Ojo
4 Rencana ibu-ibu
5 Pertemuan Kedua
6 Kidnapped
7 New Friend
8 Panggilan Alena
9 Facto
10 My mom my hero
11 Heart Trouble
12 Interview
13 Pertemuan tidak terduga
14 It's ok
15 Sibuk
16 Tega
17 Patah Hati
18 Move
19 Bertemu orangtua
20 Rindu Erika Ojo
21 Ijin Bakti Sosial
22 Bertemu Tante Sandra.
23 Bertemu dengan Ojo
24 Bumi pembuat onar?
25 Menyusul Ojo
26 Butuh Alasan
27 Penjelasan
28 Pantaskah untuk cemburu?
29 Double attack
30 Sisi Bumi
31 Pelukan mama
32 Dingin
33 Bergosip
34 Kabar buruk
35 Awan mendung
36 Vino
37 Deserve better
38 Rumah Sakit Brussel
39 Hari kedua
40 surat peringatan
41 Bad day
42 Papa Dave sadar
43 Persiapan meeting
44 Fast Action
45 Makan Malam Romantis
46 Penasaran
47 Breaking News
48 Move to London
49 Terlambat?
50 truth
51 End
52 The Story has Begin
53 belahan dunia lain
54 berbincang
55 Beauty Princess
56 Davi dan Viar
57 After 5 years
58 Finnaly meet
59 Oregano
60 modus
61 Bandara
62 Pengumuman
63 Keraguan Ojo
64 Pra wedding
65 Wedding Day
66 Tamu tak diundang
67 Sweet like Candy
68 Kejutan Davi
69 Awas Baper !
70 Tamu kedua
71 Bertemu Kenalan
72 Manchester City
73 Pertengkaran pertama
74 Lose control
75 Pertemuan dengan Firly
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Epissode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Epilog
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Prolog
2
Perkenalan
3
Erika Ojo
4
Rencana ibu-ibu
5
Pertemuan Kedua
6
Kidnapped
7
New Friend
8
Panggilan Alena
9
Facto
10
My mom my hero
11
Heart Trouble
12
Interview
13
Pertemuan tidak terduga
14
It's ok
15
Sibuk
16
Tega
17
Patah Hati
18
Move
19
Bertemu orangtua
20
Rindu Erika Ojo
21
Ijin Bakti Sosial
22
Bertemu Tante Sandra.
23
Bertemu dengan Ojo
24
Bumi pembuat onar?
25
Menyusul Ojo
26
Butuh Alasan
27
Penjelasan
28
Pantaskah untuk cemburu?
29
Double attack
30
Sisi Bumi
31
Pelukan mama
32
Dingin
33
Bergosip
34
Kabar buruk
35
Awan mendung
36
Vino
37
Deserve better
38
Rumah Sakit Brussel
39
Hari kedua
40
surat peringatan
41
Bad day
42
Papa Dave sadar
43
Persiapan meeting
44
Fast Action
45
Makan Malam Romantis
46
Penasaran
47
Breaking News
48
Move to London
49
Terlambat?
50
truth
51
End
52
The Story has Begin
53
belahan dunia lain
54
berbincang
55
Beauty Princess
56
Davi dan Viar
57
After 5 years
58
Finnaly meet
59
Oregano
60
modus
61
Bandara
62
Pengumuman
63
Keraguan Ojo
64
Pra wedding
65
Wedding Day
66
Tamu tak diundang
67
Sweet like Candy
68
Kejutan Davi
69
Awas Baper !
70
Tamu kedua
71
Bertemu Kenalan
72
Manchester City
73
Pertengkaran pertama
74
Lose control
75
Pertemuan dengan Firly
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Epissode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!