Bab 3. Kanaya remaja

10 tahun kemudian...

Sepuluh tahun pasca kecelakaan yang menimpa mobil Joshua dan Kanaya, kini tampak gadis yang kala itu mengalami luka parah di dalam mobil tengah mengunjungi makam kedua orangtuanya. Ya tentu saja itu adalah makam dari Tiffany dan juga Joshua yang harus tewas karena kenakalan para gangster jalanan, mereka berdua telah tidak bisa lagi menjaga dan melindungi Kanaya saat ini.

Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-tujuh belas, Kanaya memang memilih mendatangi makam mereka untuk memberi doanya. Sambil menangis gadis itu terus memanjatkan doa dan memohon pada Tuhan untuk memberi kebahagiaan pada kedua orangtuanya itu, meski sulit tapi Kanaya juga akan mencoba bertahan hidup di tengah segala cobaan yang menimpanya.

Ya sejak kepergian Joshua beberapa tahun lalu, Kanaya kini tinggal dan diasuh oleh nenek serta kakeknya, yang merupakan orang tua dari Joshua tentunya. Namun, Kanaya tak pernah mendapatkan kasih sayang dari mereka. Justru malah cacian serta hinaan lah yang ia dapatkan, sebab nenek dan kakeknya itu merasa bahwa Kanaya adalah penyebab dari kematian putra mereka, yakni Joshua.

Beruntung Kanaya masih bertemu dengan orang baik di rumah itu, ya dialah Kinara alias adik dari Joshua yang bisa dibilang merupakan tantenya. Kinara adalah sosok yang baik dan selalu membela Kanaya disaat gadis itu mendapat perlakuan buruk dari kakek neneknya, Kinara juga tak segan melawan orangtuanya sendiri demi bisa membela Kanaya karena tampaknya Kinara amat menyayangi Kanaya sesuai amanat yang diminta oleh kakaknya dahulu.

Setelah selesai mendoakan kedua orangtuanya, Kanaya pun pamit dan mencium papan nisan Tiffany serta Joshua secara bergantian. Lalu, ia bangkit dan melambaikan tangan sambil tersenyum seolah menandakan perpisahan yang panjang. Barulah ia mulai melangkah ke tempat parkir yang mana disana sudah terdapat Kinara, ya Kinara memang sejak tadi menunggu Kanaya disana sampai gadis itu selesai mendoakan orangtuanya.

"Eh Kanaya, udah selesai doanya? Langsung mau ke Jakarta sekarang?" tanya Kinara saat melihat Kanaya yang berjalan keluar dari pemakaman itu.

Kanaya manggut-manggut lesu, "Iya tante, aku tadi juga udah ucapin selamat tinggal ke ibu sama ayah. Aku sebenarnya gak mau pindah keluar kota, karena aku jadi jauh sama mereka. Tapi, ini semua demi cita-cita aku," jawabnya.

"Iya itu bagus sayang, kamu harus gapai cita-cita kamu dan bikin bangga ibu sama ayah kamu di atas sana! Tante yakin, kamu pasti bisa sayang!" ucap Kinara menyemangati ponakannya.

"Makasih tante, selama ini tante selalu sayang sama aku!" ucap Kanaya sambil tersenyum.

"Sama-sama Kanaya, itu sudah jadi tugas tante karena kamu kan amanah dari kak Joshua yang harus tante jaga baik-baik," ucap Kinara.

Tanpa diduga, Kanaya maju dan memeluk erat tubuh tantenya itu. Ia membenamkan wajahnya dalam-dalam dan menikmati hangatnya pelukan itu, tentunya Kinara tak merasa risih dan malah senang saat Kanaya memeluknya seperti itu. Kinara seolah merasakan ada hadirnya Joshua di sekitar mereka, yang membuatnya makin menyayangi Kanaya.

"Aku sayang banget sama tante, aku gak akan pernah lupain jasa tante buat aku selama ini! Makasih ya tante!" ucap Kanaya.

"Iya Kanaya, tante juga sayang banget sama kamu!" balas Kinara.

Setelah puas saling memeluk satu sama lain dan memberi kasih sayang, Kanaya serta Kinara pun memilih masuk ke dalam mobil agar bisa segera pergi menuju Jakarta. Kanaya memang sudah menyiapkan semuanya, sehingga mereka tidak perlu kembali ke rumah kakek serta neneknya yang galak dan tak perduli padanya itu.

Waktu demi waktu berlalu, tibalah saatnya bagi Kanaya pergi sekolah untuk pertama kalinya di Jakarta setelah pindah dari Bandung. Kanaya pun diantar Kinara alias tantenya yang memang masih berada disana menemani Kanaya selama beberapa hari, sebab Kinara khawatir kalau Kanaya akan sulit beradaptasi jika sendirian di Jakarta tanpa ada yang menemani dirinya.

Gadis itu langsung turun dari mobil dan tampak begitu terpukau dengan megahnya sekolah yang akan ia tempati, sungguh Kanaya tak menyangka dirinya akan bisa bersekolah di tempat yang begitu megah dan indah. Kanaya pun tak henti-hentinya mengagumi keindahan bangunan tersebut, yang baru pertama kali ia lihat dan datangi.

"Wah tante, sekolahnya bagus banget! Ini sih jauh beda sama sekolah aku di Bandung, kayaknya aku bakal betah deh sekolah disini lama-lama," ucap Kanaya pada tantenya.

Kinara tersenyum lalu mendekati ponakannya itu, "Baguslah kalau kamu suka sayang, tante sengaja pilihkan sekolah ini untuk kamu karena tante rasa disini kamu akan banyak belajar dan bisa menggapai cita-cita kamu," ucapnya.

"Makasih ya tante? Tapi, apa biayanya gak mahal? Sekolahnya aja kayak begini, pasti bayaran buat bisa masuknya mahal banget kan?" ujar Kanaya.

"Udah, kamu gausah mikirin soal biaya! Yang penting kamu sekolah aja yang rajin, karena semuanya udah diurus sama tante. Pokoknya kamu harus bikin tante bangga, okay?!" ucap Kinara.

"Siap tante! Aku gak akan kecewakan tante, aku bakal belajar dengan giat!" ucap Kanaya lantang.

"Nah itu baru ponakan tante yang cantik," ucap Kinara seraya mengusap wajah Kanaya.

"Hehe, makasih tante. Kalo gitu aku masuk ke dalam dulu ya tante?" ucap Kanaya.

"Iya sayang, selamat belajar ya cantik! Tante harus pergi, nanti kamu pulangnya bisa sendiri kan? Soalnya mungkin tante gak bisa jemput kamu," ucap Kinara.

"Gapapa tante, aku udah hafal jalan ke tempat kost kok. Lagian aku juga gak mau ngerepotin tante terus," ucap Kanaya.

Kinara tersenyum dan kemudian berbalik menuju mobilnya, sedangkan Kanaya terlihat melambaikan tangan sambil tersenyum ke arah tantenya seolah memberi tanda perpisahan. Barulah Kanaya melanjutkan langkahnya memasuki area sekolah dengan perlahan-lahan, tampaknya Kanaya ingin menikmati sejenak pemandangan di sekitarnya.

"Waw emang keren banget sekolah ini! Gak salah tante Kinara milih gue buat sekolah disini," gumam Kanaya lirih.

Gadis berusia tujuh belas tahun itu pun telah berada di lorong sekolahnya, ia langsung disambut dengan pemandangan para murid yang berlalu lalang disana dan cukup ramai. Ia berdiam diri selama beberapa saat sembari memandangi mereka satu persatu, Kanaya cukup senang dan tidak sabar ingin segera bisa mengenal mereka semua.

Namun, tanpa diduga secara tiba-tiba tubuhnya disenggol oleh seseorang dari arah belakang yang membuat Kanaya nyaris terjatuh jika tidak bisa menahan dirinya. Sontak Kanaya merintih sembari memegangi bahunya, ia menoleh ke samping dan menemukan sosok lelaki yang tadi menabraknya dengan tatapan jengah.

"Eh sorry sorry, gue gak sengaja! Lu gapapa kan?" ujar lelaki itu merasa bersalah.

Kanaya yang kesal pun tak semudah itu memaafkan pria tersebut, "Gapapa gapapa, lihat nih gue hampir jatuh gara-gara lu! Pundak gue sakit tau, lu kalo jalan tuh lihat-lihat dong!" ucapnya tegas.

"Iya iya, kan gue dah bilang kalo gue gak sengaja. Gue juga udah minta maaf sama lu," ucap pria itu.

"Haish, yaudah sana pergi!" ketus Kanaya.

"Eh tunggu deh, gue perasaan baru kali ini ngeliat lu disini. Lu anak baru ya?" ucap pria itu.

"Kalau iya kenapa?" ucap Kanaya dengan dingin.

Pria itu mengembangkan senyumnya, "Gapapa, kenalin nama gue Wahyu dan gue idola di sekolah ini!" ucapnya seraya mengulurkan tangan ke arah Kanaya.

Kanaya masa bodo dengan tindakan lelaki itu, menurutnya laki-laki sama sekali tidak menarik dan Kanaya akan tetap teguh pada prinsipnya yakni menjaga jarak dari para lelaki buaya. Meskipun Kanaya baru pertama kali melihat pria bernama Wahyu itu, tetapi Kanaya yakin kalau lelaki itu adalah sosok yang suka mempermainkan hati wanita.

"Gue Kanaya," singkat gadis itu memperkenalkan diri tanpa menggubris tangan Wahyu yang terus mengarah ke tubuhnya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

aku mampir 😁

2023-09-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!