Arkana

Arkana

Bab 1. Prolog

"Tolong! Tolooonggg!!" seorang wanita berpakaian seragam putih abu-abu tengah berlari menjauh dari kejaran tiga orang pria di belakangnya, ia tampak sangat ketakutan dan terus menoleh ke belakang untuk memastikan apakah pria-pria tersebut masih mengejarnya atau tidak.

Ia terus berteriak sekeras mungkin untuk meminta bantuan pada orang di sekitar, tetapi mereka semua hanya menatapnya dengan wajah ketakutan dan tak berniat menolongnya sama sekali. Ya mungkin saja mereka tidak berani membantu wanita itu, sebab saat ini yang mengejarnya adalah tiga orang anggota gangster ternama di kota mereka yang memang selalu berbuat ulah disana.

Akibatnya, wanita itu kini terus dikejar-kejar oleh ketiga pria tersebut. Ia tidak punya banyak pilihan selain melarikan diri, meskipun tenaganya sudah terkuras habis akibat berlari dari jarak yang sangat jauh. Sedangkan pria-pria di belakangnya itu tampak tidak kehabisan energi, mereka masih terus mengejar si wanita yang kabur dari markas mereka dan seolah tidak ingin melepasnya.

Sampai akhirnya wanita itu sudah tidak tahu harus kemana lagi, ia terjebak dalam sebuah gang buntu yang sepi dan tidak terlihat siapapun disana. Tentu saja ia semakin panik, apalagi ketiga pria itu malah mendekatinya sambil tertawa puas seolah meledeknya. Wanita itu masih berusaha menjauh dengan melangkah perlahan dan mengacungkan dua telapak tangannya.

"Jangan, jangan mendekat! Tolong kalian jangan siksa saya, saya ini tidak punya apa-apa! Saya cuma seorang siswi biasa, kalian gak akan dapetin apa-apa dari menangkap saya!" ucap wanita itu memohon sambil terus melangkah mundur.

"Hahaha, terus kamu pikir kita perduli? Kamu itu salah satu perempuan tercantik yang pernah kita temui, dan kita tidak akan melepaskan kamu begitu saja sayang!" ujar si pria.

Deg!

Jantung wanita itu berdetak semakin kencang, ia tidak bisa melangkah kemana-mana lagi karena kini punggungnya sudah menyentuh dinding. Tiga pria itu pun mempercepat langkahnya mendekati si wanita dan berhasil menangkapnya, sontak wanita itu mencoba berontak, tetapi usahanya sia-sia sebab tenaganya kalah jauh dibandingkan ketiga pria yang kini memegangi tubuhnya itu.

"Akh lepas, lepasin saya! Kalian mau ngapain? Saya gak mau!" teriak si wanita meronta-ronta.

"Sssttt kamu diam aja cantik! Kita cuma mau tubuh kamu kok, sudah lama kita gak menikmati tubuh wanita cantik seperti kamu. Kayaknya enak deh kalo kamu melayani kita sekarang ini," ujar si pria.

"Apa? Maksud kalian apa? Saya bukan perempuan seperti itu, tolong lepasin saya!" geram si wanita.

"Gak bisa! Ayo kita bawa dia ke markas!" perintah si pria, panglima gangster itu.

"Tidak, tidak! Mmpphh.." ketiga pria itu langsung membawa si gadis secara paksa sembari membekap mulutnya agar dia tidak berteriak.

Akhirnya ketiganya menggendong tubuh si wanita seperti karung beras dan kembali menuju markas, tampak mereka terus tertawa puas karena berhasil menaklukkan gadis itu. Sungguh malang nasib si gadis, niatnya ingin pulang ke rumah setelah lelah bersekolah seharian, tapi justru ia malah bertemu dengan tiga orang gangster yang ganas dan mesum.

Sesampainya di markas, mereka langsung menaruh tubuh si gadis ke atas ranjang yang sudah mereka siapkan. Tak lupa mereka mengikat kedua tangan serta kaki gadis itu dan menutupi matanya menggunakan kain hitam, lalu mereka mulai melucuti satu persatu pakaian si gadis hingga tubuhnya polos tanpa tertutupi apapun.

"Bos, kita sikat dia ramai-ramai apa gimana nih?"

"Tidak, biar gue duluan yang cobain tubuhnya. Kalau dia masih perawan, kan gue bakal jadi yang pertama. Baru abis itu kalian boleh ikut cobain."

"Sip bos!"

Tanpa basa-basi lagi, pimpinan mereka yang bernama Agam itu langsung melepas pakaiannya dan mendekati si wanita yang masih tergeletak pingsan disana. Ia pun mulai mencicipi tubuh polos si gadis yang sangat mulus dan indah, tentu saja membuat siapapun merasa ingin sekali mencicipinya juga.

Singkat cerita, seluruh anggota gangster di markas tersebut sudah mencicipi tubuh perawan si gadis yang amat seksi itu. Bahkan mereka sampai membuat si gadis jadi sangat berantakan dan melemah, tubuhnya juga sudah dipenuhi oleh cairan para gangster itu yang benar-benar bersemangat menikmati tubuh si gadis.

Setelah puas dengan tubuhnya, mereka langsung membuang si gadis begitu saja ke jalan yang kosong pada malam hari. Sontak saja si gadis pun merasa benar-benar diperlakukan sebagai seorang wanita murahan, bahkan lebih buruk sebab ia tak menerima uang sepeserpun dari mereka. Kini gadis itu hanya bisa menangis meratapi nasib sedihnya sambil memeluk dirinya sendiri.

"Hiks hiks... kehidupan ku sekarang sudah hancur, aku wanita kotor dan aku tidak pantas lagi pulang ke rumah." wanita itu terus berjalan sembari terisak di malam yang kelam nan sunyi.

9 bulan kemudian...

"Eeuungghh... eeuungghh.."

"Ayo Bu, terus kuatkan lagi ambil nafasnya yang kuat dan tahan ya Bu! Ayo Bu sedikit lagi!" sang dokter terus menuntun seorang wanita yang tengah berusaha melahirkan itu.

"Eengghh.." wanita itu mengerang kuat sembari memejamkan mata dan berpegangan kuat pada selimut yang menutupi tubuhnya.

"Ooeee ooeee.." tak berselang lama, suara tangis seorang bayi mulai terdengar dan wanita itu pun ambruk seketika setelah melahirkan bayinya.

Dokter itu pun menggendong bayi tersebut dan menunjukkannya pada si wanita, "Selamat ya Bu, bayinya perempuan dan dia sangat cantik sekali!" ucapnya sambil tersenyum.

Ya wanita yang baru saja melahirkan seorang bayi itu adalah Tiffany, perempuan yang beberapa bulan lalu dijadikan alat pemuas oleh para anggota gangster. Dan kini Tiffany telah melahirkan seorang bayi yang merupakan anak dari hasil pemerkosaan itu, tapi dia sendiri tak tahu anak siapakah yang dia lahirlah saat ini. Karena kala itu, ia diperkosa hampir lebih dari dua puluh orang.

Tiffany tampak sangat lemas setelah berhasil melahirkan putrinya, namun ia begitu senang karena putrinya dapat lahir dengan sehat dan cantik. Kini Tiffany tengah menggendong bayi mungil itu sambil terus tersenyum dan mengusapnya, sungguh ia amat menyayangi anaknya itu, meskipun ia tahu bayi itu merupakan hasil pemerkosaan yang dilakukan para anggota gangster dengan sangat keji.

"Nak, kamu cantik sekali. Mama akan menamai kamu, Kanaya Nur Elonica. Semoga hidup kamu bisa lebih bahagia daripada mama ya sayang!" ucap Tiffany sembari mengecup kening putrinya.

Cup!

Setelahnya, Tiffany memutuskan kabur dari rumah sakit itu walau dalam kondisi sakit. Ia turut membawa Kanaya dan pergi secara diam-diam tepat pada tengah malam, alasannya tentu adalah Tiffany tidak dapat membayar biaya rumah sakit yang sangat besar. Memang sejak peristiwa kelam yang menimpanya, Tiffany sudah tak memiliki keluarga lagi, sebab ia malu pulang ke rumah dan memilih tinggal seorang diri pada sebuah gubuk.

Tiffany pun berhasil melarikan diri, kini ia terus melangkah dengan menahan sakit yang amat sangat pada bagian tubuh bawahnya. Rintihan kecil semakin terdengar dari mulut wanita itu, tanpa disadari darah mengalir di bawah sana yang semakin lama makin deras. Namun, Tiffany tak mau menyerah begitu saja karena ia ingin merawat dan membesarkan putrinya itu walau sulit.

"Kamu harus bertahan ya sayang, mama akan selalu ada disisi kamu!" ucap Tiffany pada putrinya.

Cup!

Dia kembali mengecup putrinya dan terus memeluknya, namun bayi itu terus menangis seolah tahu penderitaan yang dirasakan ibunya saat ini. Tiffany pun mempercepat langkahnya agar ia bisa lebih cepat sampai di gubuk tempatnya tinggal selama ini, tapi tanpa diduga ia ternyata tidak sanggup lagi menahan kesakitan itu. Akibatnya, Tiffany terjatuh dan terduduk di pinggir jalan sembari membawa putrinya dalam gendongan.

"Awhh sakit sekali! Enggak, ini gak boleh terjadi. Aku harus tetap kuat demi Kanaya, aku yakin aku pasti bisa melewati ini semua! Nak, kamu yang sabar ya! Mama pasti akan selalu jagain kamu, tenang ya cantik!" ucap Tiffany lirih.

Tiba-tiba saja, pancaran sinar dari lampu mobil menerangi pandangannya. Tiffany reflek menutupi wajahnya dengan tangan untuk menghindari sinar tersebut, tapi kemudian seseorang turun dari mobil itu dan tampak menghampiri Tiffany disana dengan perlahan-lahan. Sontak Tiffany ketakutan, dengan sisa-sisa tenaganya ia berusaha menjauh dari pria itu sambil memegangi putrinya.

"Ja-jangan! Jangan mendekat! Sana kamu jauh-jauh, aku gak punya apa-apa! Kumohon, jangan dekati aku!" pinta Tiffany yang ketakutan.

Namun, pria itu malah berjongkok di depannya dan tampak syok ketika melihat Tiffany. Dia menatap wajah Tiffany dari jarak dekat dan perlahan menyentuhnya, wanita itu masih memejamkan mata karena ketakutan sembari melindungi putrinya agar tidak kenapa-napa.

"Tiffany, ini benar kamu sayang? Aku gak lagi mimpi kan? Akhirnya aku bisa temuin kamu, Tiffany." pria itu terlihat amat bahagia begitu mengetahui Tiffany lah yang ada di depannya.

Sontak Tiffany membuka matanya dan langsung syok ketika melihat pria tersebut, "Joshua?" lirihnya seolah tak percaya sembari tersenyum.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Bundanya Robby

Bundanya Robby

mampir ya Thor kayak nya asyik ceritanya

2023-05-31

1

Fenti

Fenti

aku mampir kak 😁

2023-05-02

2

Fenti

Fenti

apakah ini jadi penyelamat Tiffany nanti

2023-05-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!