Hari-hari berlalu begitu saja, layaknya ombak yang terus menabrak karang, tanpa hal baru ataupun hal unik untuk sekedar tontonan. Sebuah kehidupan yang di dalamnya hanya ada "Me and My Self."
"Kayaknya gua udah habisin keberuntungan gua pas kejadian di lab deh!" Batin Akira yang sedang tidur di kursi panjang taman.
"Apa yang terjadi ya kalo hari itu Erika nggak datang? Apa gua akan mati sendirian? Beruntung juga jadi figuran gua nggak jadi mati, tapi lebih baik nggak sih kalo gua..." overthinking hingga berimajinasi berlebihaan, itulah tanda-tanda kurang kasih sayang, Akira menutup matanya dari balik kacamata hitam itu namun batinnya tidak bisa berhenti bicara.
Matahari semakin panas, serasa kulitnya mulai terbakar walau wajahnya ditutupi buku namun tetap saja panas. Ini adalah hari kelima Akira nongkrong sendirian di taman sejak diskors dari sekolah. Tentu saja, karena tidak punya tempat tujuan ataupun seseorang yang dapat diajak bicara, gadis itu menderita sendirian.
"Apa udah 8 jam gua tidur ya?" Gadis itu mengangkat buku dari wajahnya lalu melirik jam di tangannya, kemudian bangun dan duduk.
Beberapa lembar kertas jatuh dari pangkuannya, saat menyadarinya sontak Akira melebarkan bola matanya.
"Huh? Duit? Dari mana datangnya nih? Punya siapa?" Akira semakin tertegun saat menemukan selembaran pink di pangkuannya yang masih tertinggal di saat yang terjatuh hanyalah uang receh kembalian.
"Kerjaan siapa ini? Dari mananya gua terlihat kayak pengemis? Jelas-jelas gua pakek seragam sekolah gini!" Batin gadis itu menggerutu.
Dua jam yang lalu
Seorang pemuda memulai operasi usil-nya. Ia sengaja berhenti dan turun dari mobilnya hanya untuk menaruh uang di perut gadis yang tertidur di taman dengan seragam sekolah, iyap Akira. Sejak beberapa hari Ratara selalu melirik taman saat berangkat dan pulang sekolah, dan orang yang ia anggap pengemis itu selalu terbaring di kursi yang sama.
Inisiatif membantunya bangkit, efeknya orang-orang yang melewati Akira ikut menaruh pundi-pundi rupiah karena mengira gadis itu benar-benar pengemis. Sedangkan oknum yang tertidur tidak tahu apa-apa.
...
Tanpa pikir panjang, gadis itu mengumpulkan uang yang jatuh itu lalu pulang ke rumahnya.
...
Keesokan harinya hal yang sama terulang. Akira kembali menemukan rupiah di atas perutnya, namun hari ini lebih banyak dari sebelumnya. Dan ternyata hal itu diawali oleh orang usil yang sama, yaitu Ratara.
Begitupun keesokan harinya lagi, saat bangun hendak pulang, seolah diberkati oleh uang receh, Akira mengumpulkan uang tersebut lalu pergi ke warung untuk sarapan sekaligus makan siang.
"Kalo gini terus, apa gua cosplay jadi pengemis aja? Mudah banget, nggak usah sekolah tetep dapet duit!" Batin Akira sembari menunggu makanan yang ia pesan diantar sambil duduk di meja warung.
Tak lama pesanannya datang, namun jal lain juga datang bersamaan. Saat menoleh ke arah jalan, Akira mendapati sesosok yang ia kenal.
"Lah kok dia lagi sih? Kenapa gua terus-terusan ketemu Ratara sih?" Gadis dengan rambut sebahu itu mengalihkan pandangannya lalu melahap nasi goreng di depannya.
Namun seolah di putar otomatis, Akira kembali menatap Ratara dan ia menyadari kali ini pemuda itu bersama gadis cantik yang ia lihat saat di taman hari itu.
"Kenapa gua penasaran banget sih sama tuh cowo? Eh tapi mereka nggak akan ke warung ini kan?" Batin Akira lalu ia melirik kiri-kanan di mana semua meja penuh.
Dan kekhawatiran Akira terjadi, begitu datang Ratara langsung duduk di samping Akira dan gadis cantik bersamanya duduk di depan Ratara.
Akira menarik topinya ke depan lagi agar menutupi wajahnya begitupun kacamata hitamnya supaya tidak dikenali. Ia juga mempercepat makannya agar bisa segera pergi dari sana.
"Katanya mau makan, kok ke sini sih?" Tanya gadis cantik, putih berambut panjang, hidung mancung, mulut kecil dengan bibir yang manis.
"Kita makan di sini!" Sahut Ratara santai lalu mengeluarkan hp dari sakunya dan memainkan jemarinya di atas sana.
"Apa? Kok di sini sih? Loe yakin? Ke resto aja yok, gua nggak suka tempat beginian!" Ucap gadis cantik bernama Salma sambil melirik sekitar dengan risih dan jijik.
Di sisi lain, Akira yang terburu-buru makan malah tersedak tepat setelah Salma menyelesaikan kalimatnya.
"Ukhuk ukhuk!" Akira mengepalkan tangannya lalu menumbuk dadanya beberapa kali sambil batuk.
Tentu hal itu mengundang perhatian dua orang di meja yang sama itu. Akira berpaling ke sisi lain agar mereka tidak melihat wajahnya, setelah itu ia meraih botol air mineral miliknya dan berusaha membukanya namun entah mengapa sangat sulit membukanya disaat terdesak.
Seorang pemuda meraih botol itu lalu membukakan untuk gadis yang masih batuk itu.
"Nih! Minumnya pelan-pelan!" Ucap pemuda yang baru datang itu lalu duduk di depan Akira.
Akira langsung meminum air lalu batuk dua kali dan sembuh.
"Makasih ya!" Ucap Akira lalu bangkit dari kursinya dan pergi.
Setelah membayar makanannya, Akira melirik pemuda yang baik padanya tadi.
"Tuh cowo ganteng juga rupanya!" Gadis itu membatin lalu tersenyum malu dan tersipu. Pertama kali dirinya mendapat perhatian dari seseorang yang tidak ia kenal. Namun hanya bertahan beberapa detik saat realita menampar dirinya sekali lagi.
"Mereka bertiga saling kenal rupanya! Tentu saja cyrcle cantik dan ganteng, ada pemeran utama dan second lead-nya juga ganteng, sukses deh bikin drama aja sekalian." Akira hanya membatin ringan sembari berjalan kembali ke rumahnya.
***
Di taman, seorang pemuda yang ketagihan tindakan usilnya sendiri diam-diam mengamati Akira dari dalam mobilnya. Selama ini ia hanya menaruh uang lalu pergi, kali ini Ratara penasaran bagaimana reaksi gadis itu saat terbangun.
Di sisi lain, kejadian Akira menjadi pengemis terus berulang hingga hari ini di mana terakhir dirinya diskors. Gadis itu terbangun dari tidur karena panas matahari, namun rezeki berupa pundi rupiah sudah terkumpul lagi di atas perutnya. Begitulah Akira juga sudah terbiasa langsung mengambil uangnya dan menghitungnya.
"Hmm.. makan apa ya hari ini?" Ucap gadis itu sambil tersenyum.
Dari dalam mobil, Ratara tanpa sadar menggores ukiran indah dengan di bibirnya hingga wajah rupawan itu terlihat sempurna. Namun tak bertahan lama saat ia menemukan gadis dengan kacamata hitam dan topi tiba saja bersembunyi.
"Loh itu Erika? Ngapain dia di situ?" Ucap Ratara dan kehilangan senyumnya.
"Akiraaa! Loe di mana? Di mana lagi gua harus nyariin loe?" Teriak Erika yang saat ini memanyunkan wajahnya namun tetap terlihat cantik.
"Tunggu! Kenapa tuh cewe pengemis ngendap-ngendap gitu pas Erika datang? Lah sekarang dia lari?" Batin Ratara.
.
.
.
Tbc
Jangan lupa Like and coment nya!
Happy Reading:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Indriharteu
ini si Ratara tau gak sih si kacamata hitam itu Akira? Rada aneh kelakuannya
2023-05-11
2