Morgan dan Brandon menghempaskan tubuh mereka di kursi kantin. Membuat tatapan lima orang yang berada dimeja yang sama beralih pada mereka.
Seorang cewek cantik-Cerry, seketika memasang wajah asemnya. Ia mendelik tidak suka pada Brandon.
"Loe bikin masalah lagi pasti!" ujarnya kepada sang kakak. Brandon hanya mendelikan matanya.
"Mau loe laporin ke dady?" tanyanya kemudian.
"Iyalah!"
"Anak manja!"
"Kakak gak tau diri!"
"Anak pungut loe!"
"Loe tuh anak angkat!"
"Masih mending gue anak angkat. Lah, elu dapet mungut!"
"Enak aja loe!"
"Perang saudara nih!" Morgan menggeleng melihat kelakuan dua saudara itu.
"Ngalah sedikit sih, Brand, sama gue. Gak bisa banget kayaknya!" gerutunya yang membuat Brandon hanya mencebikan bibir.
Sementara teman-teman keduanya yang sangat sudah hafal karakter dua saudara itu hanya tersenyum sambil menggeng saja.
"Kita ada rapat guru ya?" Agyan menghentikan perdebatan dengan mengalihkan topik obrolan.
Yang lain mengangguk.
"Gue balik duluan deh, sama Gavin. Mau ke sirkuitnya dia!"
"Ngapain?" tanya Vanesh setelah melegut minumannya.
"Main aja!"
Gadis itu mencebikan bibir sambil mengangguk-anggukan kepala. Agyan mulai beranjak.
"Sendirian aja, Gyan?" tanya Morgan.
"Sama Gavin!"
"Homo!"
Agyan tidak menyahut, ia hanya mendorong kepala Morgan dan berlalu dari sana.
"Gue laporin papi Andreas nih!" ancamnya.
"Itu bokap Agyan, bro!" Brandon menyadarkan. Morgan nyengir saja.
**
Sudah satu minggu ini Agyan datang ke sirkuit milik Gavin. Sekedar bermain dan melatih hobynya saja. Kebetulan ia berteman baik dengan Gavin sejak kecil. Selain karena, sejak sekolah mereka sudah bersama. Pun, orang tua mereka berteman dan sering bertemu, bahkan Gavin pernah pindah rumah, tepat disamping rumah Agyan. Tapi tidak lama, untuk alasan tertentu Danu dan keluarganya pindah setelah menghuni rumah tersebut selama lima tahun lamanya.
Gavin hanya duduk, menatap orang-orang yang sedang berpacu dengan hobynya itu di tribun sambil menumpukan tangannya pada pembatas tribun. Sampai tak lama, seorang gadis yang tiba tiba saja datang mengalihkan perhatiannya.
"Loe bolos?" tanyanya saat gadis itu berdiri disampingnya.
"Izin!"
Gavin terkekeh. Seorang Freya, izin? Kenapa terdengar begitu mustahil.
Freya hanya melipat tangannya didada. Ia memang bolos setelah tadi dipanggil guru BK. Dan ia memutuskan untuk datang ke sirkuit Gavin, saudara sepupunya.
Meski Freya yakin jika esok hari, ia pasti akan kena marah para guru karena membolos. Tapi sumpah demi Tuhan, seandainya bukan papi Freya pemilik yayasan Starlight-pun, Freya akan tetap seperti ini. Toh ini adalah wataknya, jangan dikait-kaitkan dengan kehidupan glamournya. Apalagi kekuasaan sang papi.
"Loe habis dipanggil BK?"
Gavin mengamati penampilan Freya dari bawah sampai atas. Yah, memang bukan Freya namanya jika tidak selalu menarik perhatian orang-orang. Gadis itu seksi sekali. Gavin pun kadang suka khilaf melihatnya.
Lantas Freya langsung duduk saat sadar dengan tatapan Gavin padanya.
"Mesum mata loe!" sungutnya dengan kesal. Gavin mengusap wajahnya.
"Jangan salahin gue. Salahin seragam loe yang kekurangan bahan itu!"
Freya tidak menggubris. Matanya sibuk menatap mobil-mobil mewah di lintasan sirkuit, dan mobil sport berwarna putih, adalah yang paling mencuri perhatiannya.
"Agyan, temen gue!"
Gavin seperti sadar dengan tatapan Freya meski gadis itu tidak bertanya. Freya hanya mengangguk tanpa minat, ia tidak tertarik.
"Bokap loe udah balik dari luar negri?" tanya Gavin, mengalihkan pembicaraan.
"Gak tau. Gak perduli juga!"
Sejak kelas tiga SMP, kedua orang tua Freya memang bercerai karena papihnya yang kerap kali bermain api dibelakang maminya. Mami Freya pergi ke luar kota, sementara Freya tinggal dengan sang papih, Warry. Freya tidak tau mengapa ia lebih memilih untuk tinggal dengan Warry, seingatnya dulu ia memang dilarang oleh Warry untuk ikut dengan sang mami.
Meski hidup bergelimang harta. Setelah kedua orang tuanya bercerai, Freya tidak pernah benar-benar bahagia.
Mungkin itulah yang membuat dia tumbuh menjadi anak yang nakal, pembangkang, dan sering bersikap dingin.
"Loe kenapa sih?" tanya Gavin setelah mengamati keanehan diwajah saudara sepupunya itu.
"Gak tau lah. Gue mau balik aja!" Freya beranjak dari duduk.
"Mau gue bantuin?"
"Bantuin apa?"
"Gue anterin pulang!"
"Gak usah!" sahutnya sambil berjalan meninggalkan Gavin yang menggeleng heran.
Freya menuruni tangga tribun. Ia berpapasan dengan Agyan yang dimaksud Gavin adalah temannya. Tapi Freya tidak melihat wajahnya karena kepalanya masih ditutupi helm.
Freya melangkahkan kakinya lagi dengan cuek. Berlalu menuju parkiran. Sementara Agyan hanya menatap kepergiannya dengan tatapan penasaran.
Siapa cewek cantik itu?
Sudah genap satu minggu ia sering berkunjung ke sirkuit Gavin, tapi belum pernah melihatnya. Atau dia anak baru, yang baru saja mendaftarkan diri? Entahlah.
"Dia siapa?" tidak mau mati penasaran, akhirnya Agyan bertanya pada Gavin setelah melepas helmnya. Kemudian tatapannya jatuh pada mobil sport merah yang keluar dari gerbang.
"Sodara sepupu gue, tadinya mau gue kenalin ke loe. Tapi dia buru-buru." terang Gavin. Sementara Agyan hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.
Dengan senyum dibibirnya.
**
Selepas dari sirkuit Gavin, Agyan pulang. Ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa panjang ruang tamu. Grrycia, hanya mengernyit menatap putra tunggalnya yang nampak tersenyum.
"Kenapa?" tanyanya yang kemudian duduk disamping Agyan.
"Mi,"
"Hmm."
"Jatuh cinta itu indah yah, rasanya?"
"Kamu jatuh cinta, Gyan?" tanya Andreas yang tiba tiba saja muncul entah darimana. Kemudian duduk disamping Grrycia dan menggandengnya dengan posesif.
"Mm. Aku nggak tau, Pi. Makannya nanya sama Mami."
"Mana Mami tau, Mami enggak pernah jatuh cinta,"
Agyan mengernyit heran mendengar ucapan Andreas.
"Sama Papi?"
"Mami sama Papi itu bangun cinta, bukan jatuh cinta. Terus buat cinta. Nah, makannya ada kamu!" celetuknya dengan asal yang mendapat cubitan dari Grrycia. Agyan hanya menggeleng, merasa ditipu dan dibodohi oleh papinya sendiri.
"Gak ngerti sama omongan Papi," sahutnya sambil beranjak, meninggalkan Grrycia yang nampak sedang digoda oleh Andreas.
"Kamu ini apa-apaan sih!" Grrycia menggerutu setelah Agyan benar-benar berlalu ke kamarnya.
"Yang, Agyan udah dewasa. Mungkin dia sedang jatuh cinta,"
"Ngomong kamu tuh sembarangan, Mas."
"Apanya, Grrycia?"
"Au ah, males!" Grrycia beranjak. Tapi Andreas menarik tangannya hingga ia jatuh dipangkuan suaminya.
"Mas Andre," semburat merah muncul dipipi putihnya yang mulus, bagaimana jika nanti Agyan melihat mereka?
"Sayang, kayaknya Gyan tuh butuh temen deh!"
Grrycia membulatkan matanya.
"Kamu ini, enggak-enggak. Awas ahh, aku mau telpon Mama Dea dulu!"
Andreas mendesah pasrah, membiarkan istrinya berlalu meninggalkannya dengan begitu saja.
Sementara Agyan dikamarnya, ia hanya duduk terdiam sambil mengerjakan PR. Tapi fikirannya dipenuhi oleh gadis yang ditemuinya di sirkuit tadi siang.
Diam sebentar, lantas ia menggeser buku dan kemudian membuka laptopnya, jari-jari tangannya dengan lihai mengetikan sesuatu diatas keyboard. Ia melihat Ig Gavin, mencari hal yang membuat dirinya dilanda penasaran selama beberapa jam ini. Sampai kemudian senyum miring tercetak diwajahnya begitu menemukan sesuatu yang sedang ia cari.
"ADZANA FREYA MAHESWARI!"
Agyan menemukannya saat Gavin mengunggah foto lawas mereka berdua. Dan Freya memberikan komen disana.
"Model?" lirih Agyan begitu ia melihat deretan foto Freya dalam akun instagram gadis itu, terlihat cantik dan modis.
"Freya, Freya. Kita lihat, siapa kamu sebenarnya!" sahutnya yang kemudian melipat kedua tangannya ke belakang kepala, menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi dengan mata yang menatap layar laptopnya. Dimana foto cantik Freya, terpampang dengan jelas disana.
TBC
Mohon dukungannya dengan like dan vote:")❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 342 Episodes
Comments
Saradila
bangun cinta kta pak andreas.. pake apa pondasinya pak? bahannya apa aja tuh..
2022-01-20
1
Milaronirobyladam91
apa ini critax pk adreas guru istrix greass. muridx dulu.trus zean anakx,..
2022-01-16
1
Yani Nurhasanah
dapet kata2 dari mana si thor pinter banget
2021-04-23
1