Haloooo.... akuh balik lagi....
jangan bosen2 ya baca nya hahaa
dan.....
HAPPY READING !!
..._____...
"Saya mohon Laras " Ucap Renata seraya mengambil kedua tangan Laras dan menggenggam nya erat.
"Apa tidak ada pilihan lain selain harus menikah dengan suami ibu. Dan mengapa harus menikah dengan suami ibu ? Lalu bagaimana dengan ibu ?" tanya Laras dengan menatap Renata penuh dengan pertanyaan.
"Aku akan menjelaskan nya pada mu." Ucap Renata lalu melepas genggaman tangan dan mengalihkan pandangan nya menatap jauh kedepan
"Aku sudah hampir lima belas tahun menikah dengan suamiku, namun sampai saat ini kami belum juga di beri kepercayaan tuhan dengan menitipkan seorang anak pada kami. Aku tidak akan pernah bisa mengandung Laras" Jelas Renata dengan suara yang melemah. Tatapan nya sendu, mengingat betapa menyedihkan nya dia menjadi seorang wanita yang tidak akan pernah bisa memiliki keturunan
Ya, Renata memang sudah di vonis dokter bahwa dia tidak akan pernah bisa mengandung. Karena kekurangan nya itulah, dia merasa sangat tidak pantas untuk suami nya.
"Sedangkan suami ku, dia begitu sangat menginginkan seorang anak." ucap Renata lirih, ada genangan air di pelupuk mata nya yang siap meluncur kapan saja.
"Aku menyuruhmu menikah dengan suamiku, agar dia bisa mempunyai keturunan. Membuat mu hamil, dan melahirkan anak nya." Imbuh wanita itu.
Pedih memang. wanita mana yang rela membagi suami nya dengan wanita lain. Namun yang ada di pikiran nya saat ini adalah, bagaimana caranya membahagiakan suaminya, ya walau mungkin dengan cara yang salah menurut orang lain.
"Aku...hanya ingin membahagiakan suamiku Laras, Aku ingin mewujudkan keinginan suamiku, walau kebahagian nya nanti bukan aku yang memberikan nya. Aku sangat ingin melihat nya bahagia."
Dan akhirnya air matanya yang sejak tadi ia tahan pun, akhirnya jatuh membasahi pipi mulus nya.
Kembali menghadap Laras yang sejak tadi menatap nya dengan mata yang berkaca-kaca , meraih kembali kedua tangan nya, dan menggenggam nya dengan erat,
"Aku mohon.... Jika kau mau menerima persyaratan ku, maka aku akan segera membiayai ibu mu.
Maaf... jika permintaan ku ini mungkin sangat tidak masuk akal bagimu. Tapi jika kau menerimanya maka aku akan sangat bahagia, dan... kita harus segera menyelamatkan ibu mu yang sedang berjuang untuk hidup Laras !"
Laras yang sedari tadi hanya terdiam pun menarik nafas nya dalam dan membuang nya perlahan. Menatap Renata dengan iba,
namun ia juga bingung untuk memutuskan hal yang sangat sulit baginya.
Jika ia menolak, bagaimana dengan mamanya. Hidup mamanya sekarang ada pada pilihan nya. Jika dia salah mengambil keputusan, maka dia akan kehilangan satu satu nya orang yang dia punya di dunia ini.
"Apa aku terima saja syarat dari Bu Renata ! tapiiii.... jika aku menolak, bagaimana dengan mama. dan harus kemana lagi aku meminta bantuan, ohh tuhaannnn... tolong beri aku petunjuk, aku tidak mau kehilangan mama. hanya mama yang aku punya saat ini, mama segalanya bagiku.... ucap Laras dalam hati.
Menatap Renata penuh keraguan, ia coba memberanikan untuk bicara.
"Ba...baiklah Bu.. Aku menerima persyaratan dari ibu" ucap nya lirih, namun masih bisa di dengar Renata.
Renata tersenyum tak percaya, ia genggam tangan Laras lebih erat lagi,
"Benarkah, benarkah apa yang kamu ucapkan Laras" Ucap Renata tak percaya, lalu ia menangkup kedua pipi Laras dengan tangan lentik nya. Menarik tubuh Laras dalam pelukan nya.
"Aku sangat bahagia mendengar nya, terimakasih Laras, karena kamu akan mengabulkan keinginan suamiku. Dan kamu memilih keputusan yang sangat tepat." Ujar wanita itu dengan antusias
Melepaskan pelukan nya dan mengusap air mata yang tadi menurut nya sangat perih, namun keputusan Laras adalah yang ia harapkan dari rencana nya ini.
"Kalau begitu, sesudah tidak ada kelas lagi, kita pergi ke rumah sakit dimana mama mu dirawat. Aku akan segera melunasi semua biaya nya."
"Baik bu... aku akan menunggu mu di perpustakaan" Ucap Laras pasrah
"Baiklah... sekali lagi terimakasih Laras" Ucap Renata dengan bahagia, dan kembali memeluk tubuh mungil mahasiswanya itu sebentar, lalu Renata pun segera bangkit dan pergi meninggalkan Laras dengan senyum yang tak pernah henti mengembang di bibir nya.
"Aku harap, keputusanku ini benar tuhan.." Gumam Laras dengan lirih. Dia terpaksa, terpaksa menerima syarat dari dosen nya itu. Tidak ada pilihan lain selain menerima nya, semua dia lakukan hanya lah demi bisa menyelamatkan sang mama.
..._____...
Jangan lupa like, komen, dan vote ya man teman...
Mon maaf jika ada yang salah salah ya...hihi😀😀
lop yuuu buat kalian semua. ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Defi Andriani
adopsi anak saja renata
2021-07-22
0
Evi Kismiati
sdh tua lah suami ibu renata menikah udh 15 thn..berarti uh 40an
2021-07-11
0
Irma Sari
lanjut menarkjuga
2021-07-01
0