Kembali Bersama

Dimana Lex sudah merapatkan, jari jemarinya sudah membuat El melepas berkali kali, nafas beraturan dan kekesalan El seolah melebur menjadi satu, dimana aksi tegang mereka berdua dengan kerinduan sudah memuncak, hanya karena emosi sesaat dan kata kata menyakitkan, mampu membuat El runtuh begitu saja.

Decitan seluruh suara El, membuat Lex nampak tengah bersemangat. Entah sejak kapan mereka sudah liar memadu kasih, membuat kamar suite duke .. berisik dengan suara El dan lex yang sedang menyatu, sehingga dalam beberapa jam, mereka telah mandi keringat, menatap jendela menuju pemandangan malam.

Dimana El saat ini sudah lemas, dan melupakan perdebatan mereka yang ingin berpisah. "Jangan mengatakan dengan mudah, untuk kita pisah. Elena sayang!"

El yang kini tengah menarik selimut, dan berbalik badan, sudah ada Lex yang miring menatapnya intens, dan El pun tersenyum.

"Baiklah suami tampanku, aku pegang janjimu untuk kekacauan ini kamu selesaikan, aku minta maaf karena seolah diriku saja yang merasa hina dan pedih akan masa lalu, dibuang dan paling menderita." menunduk El.

"Banyak dari kita alami yang menderita El sayang, tapi mereka cukup diam dan selesaikan dengan kepala dingin, sisanya ia lebih banyak berdoa dengan tangan tangan Tuhan."

Bukan tanpa alasan, El merangkul leher lex, dimana El kembali nakal yang membuat lex berhasrat kembali.

Akan tetapi saat lex sudah mulai berada diatasnya, hal itu membuat El ingin muntah, terasa mual mual. Dimana lex menghentikan aksinya yang sudah On.

"Sayang, kamu sakit, atau salah makan?" teriak lex, kala melihat El sudah polosan ke arah kamar mandi.

"Kayaknya aku telah makan." sendu El.

Hingga Esok Harinya.

El saat ini menggulung rambutnya, dimana kini ia meletakkan perhiasan dari jenjang lehernya, dan lilitan melingkar dari pergelangan tangan kirinya ke meja rias. Dimana kini lex sudah melingkarkan kembali kedua tangannya di samping.

"Sayang, bagaimana jika kelak ada baby disini?"

"Aku tidak yakin, sebab ini pasti karena telat makan saja, asam lambung ku pasti kumat. Ya benar, ini pasti asam lambung. Aku tinggal minum obat cair putih saja, pasti kembali pulih."

"Bagaimana kita cek sekarang ke dokter? aku khawatir ini ..."

"Kamu belum menjawab pertanyaan Ku, suamiku kenapa kamu pulang. Dari mana uang semua ini, jangan lagi berlebihan menghamburkan uang!"

El nampak memutar tubuhnya 40° hingga kini, mereka saling bertatapan dengan amat dalam.

"Mimpi Ku adalah memastikan momen kamu mengandung anakku sayang, sudah cukup momen si kembar aku tidak ada di sisimu, jadi jangan biarkan kita menjauh lagi."

"Suami tampan, aku belum mendengar kamu menjawab pertanyaan aku tadi, kenapa kamu pulang lebih awal, dan uang dari mana semua ini. Aku tahu berapa gaji pilot mu, setidaknya kamu menghabiskan dua bulan gajian yang aku tidak sukai ini, kamu benar benar boros."

"Aku tidak akan boros, aku janji. Soal uang, aku sudah mendapatkan gaji dari Miss Ely, sebab kontrak kerjaku setahun lagi, dan kedepannya akan di potong 40%, maaf ya. Aku begini karena ingin mengejar istri yang selalu aku rindu, sulit jika kamu abai. Aku tidak fokus."

"Gombal."

"Aku tidak gombal sayang."

El pun kembali memakai piyama sutra, dimana setelah mandi mereka turun ke anak tangga, dimana meja terhias di kamar suite guede.

Kali ini El dan lex benar benar berdua saja, dimana mereka tak ada si kembar. Rupanya momen sang Ayah membawa kedua anak anak tour acara sekolah, membuat El dan lex mempunyai waktu berdua. El sempat terpukau, dimana lex terus saja merebut hatinya.

"Lalu besok kita akan pulang?"

"Ya, besok siang. Aku sudah menelepon perancang gaun untuk ke mansion ayah mertua ku Ini, jadi bersiaplah kita akan resepsi. Ta-tapi besok kita harus ke dokter dulu sayang. Sebab aku khawatir kamu .." memijit hidung mancung El karena lex gemas.

"Baiklah, istrimu setuju." senyum El, yang sudah tidak tahan ingin melahap burger cheese, dimana aksi gemas itu membuat lex ingat Bimasa, yang suka Burger makan dengan lahap, apalagi jari jari keju menempel di tangan tanpa tersisa.

Setelah makan malam, El dan Lex kembali ke kamar, dimana mungkin lex sudah mengeluarkan meja dorong makanan tadi, dengan beberapa banyak desert dan makanan telah kosong, di depan pintu. Dimana mungkin waiters akan membersihkannya.

Setelah di rasa El tenang, nampak sekali ia menyalakan AC dengan full, belum lagi itu membuat lex sedikit kedinginan, dan ingin sekali memeluk El.

"Apa yang kamu tonton?"

"Entahlah, tapi aku ingin menonton film dracin, apa kamu suka?"

"Apapun yang kamu tonton, aku akan ikut."

Saat itu El pun bersandar, dimana saat ini lex membelai rambut El. Dengan banyak harapan, kedepannya ia akan selalu bahagia dan bersama sama baik suka maupun duka, El pun berjanji akan lebih sabar dan tidak mudah tersulut emosi, apalagi mengambil keputusan yang membuat egonya tinggi, dimana itu akan membuat kedua anak anak kembali terluka.

"lex, bagaimana dengan kasus Shela?"

"Sedang dalam proses, karena dia ada penjara luar negeri, maka pengacara bilang. Jika Shela akan terlihat depresi dengan kondisi wajah rusak dan kulit tangan yang mengelupas, tapi itu tidak termasuk potongan hukuman, dimana hukumannya juga berlipat. Negara sana tidak ada diskon hukuman apapun dia gila atau depresi sayang, hukuman ya tetap hukuman berat. Mencelakai Aku, kecelakaan delapan bulan lalu, itu ulah Shela yang ingin membuat aku tewas, agar tidak ada yang memiliki wanita manapun, kasus penipuan genk nya, dan ada dua kasus lagi ia berpartisipasi pada dokter gadungan, yang bicara ingin cantik operasi di dokternya secara gratis, namun dari mereka wajahnya rusak melepuh, hanya karena mereka tidak punya banyak uang untuk membayar polisi, jadi dugaan mall praktek dokter gadungan itu jelas kelibatan Shela, benar benar wanita psikopat."

"Ah, banyak sekali. Kenapa dia seperti itu, kasihan sekali korban yang tidak melapor."

"Itu karena mereka dari kalangan menengah yang ingin cantik, tapi sayangnya kulit elastis mereka di jual, kamu tahu kulit kita ada beberapa lapisan collagen, jika semua hancur ditarik maka akan menua, kerutan dan melepuh karena infeksi yang mungkin bisa jadi kangker kulit." jelas lex membuat El tak percaya tingkah Shela benar benar gila.

"Lalu saat ini bagaimana dengan bibi Roh dan pak Supra sayang, maaf aku melupakan itu." kembali lex menatap wajah istrinya.

"Besok kita sempatkan menjenguk ya, aku kasihan. Karena aku merasa bersalah, belum sempat membalas budi. Mereka jadi korban rampok."

"Tentu sayang." balas lex.

lex memeluk El, dimana ia akan selalu berada disisinya, dengan masalah El itu adalah masalah lex yang harus terlibat untuk menyelesaikan.

Tredeeth.

Getar ponsel lex, kala itu ia meraih benda pipih itu dan membaca akan pesan yang tampil, membuat wajah lex jadi berubah.

"Kenapa ...?" tanya El, dimana lex sedikit pucat.

Tok Tok.

[ Permisi Nona Ellena dan Tuan Alexs .. Buka pintunya!! ]

Dimana panggilan nama lengkap mereka, terdengar dari arah pintu luar.

TBC.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!