Gadis Yang Diincar si Bad Boy

“Sonya, tolong pertimbangkan kembali,” ucap sekretaris Liana.

“Tidak, dia tidak perlu pertimbangkan lagi. Dia akan mulai besok,” sahut Marina.

“Baiklah, berarti saya akan melihatnya besok di sekolah,” ucap sekretaris Liana sambil berjalan keluar dan diantar oleh Marina.

“Apapun yang terjadi, saya akan mengirimnya ke sekolah,”

“Tolong pastikan itu terjadi,”

Sekretaris Liana pun pulang dengan wajah tersenyum.

Marina pun kembali ke dalam dengan hati gembira. Mereka sekeluarga sangat kegirangan kecuali Sonya.

“Kamu harus pergi ke Paradise International School. Apa kamu tahu berapa biaya uang sekolah mereka?”

“Ma, aku benar-benar tidak mau!”

“Orang lain walaupun mereka punya uang dan pintar, mereka tidak bisa masuk. Dan kamu menolaknya?”

“Apapun yang kalian katakan, aku tidak akan pergi. Kalian mengerti?” ucap Sonya lalu berjalan ke kamarnya.

“Tapi, kamu suka melukis! Kamu bilang kamu ingin bersekolah yang memiliki ruang lukis dan peralatan melukis yang lengkap,” ucap Marina.

“Apa aku seperti anak kecil yang mudah dibujuk dengan ruang lukis? Aku tidak mau pergi,” balas Sonya.

Keesokan harinya, Sonya pergi ke sekolah dengan seragam Paradise International School karena dipaksa oleh ayah dan ibunya. Sonya pun dikawal oleh beberapa mobil utusan dari Paradise Group.

Di halaman Paradise International School yang luas, mendaratlah sebuah helicopter. Jackson turun dari helicopter tersebut.

Sonya memasuki gedung sekolah Paradise. Langkahnya terhenti begitu melihat seorang pemuda yang memainkan biola dengan indahnya. Menyadari Sonya menontonnya dari jarak dekat, laki-laki itu pun berhenti bermain.

“Hmm, kamu tahu dimana letak ruang melukis?” tanya Sonya.

Laki-laki itu pun hanya menunjuk arah dengan menggunakan stik biolanya.

“Oh, disana. Terima kasih. Maaf Mengganggu, silakan lanjutkan,” ucap Sonya.

Sonya pun berjalan memasuki sekolah Paradise. Di dalam, dia mendengar sebuah seruan, “Itu The Olympians!”

Para murid berbondong-bondong berlarian hanya untuk melihat The Olympians.

Empat pemuda berjalan memasuki sekolah. Jackson sebagai pemimpin melangkah lebih maju dan tiga lainnya mengikuti di belakang. Sonya pun tidak ketinggalan untuk melihat The Olympians. Dia melihat seorang pemuda yang bermain biola tadi berjalan bersama tiga pemuda lainnya.

Namun tiba-tiba langkah Jackson terhenti karena melihat seorang siswa yang terlihat lemah dan berpenampilan culun.

“Ada yang bisa aku bantu?” tanya siswa itu.

Jackson menarik kerah siswa itu. “Tristan, masih ada sisa susu?”

Tristan menjawab, “Ya. Kamu mau?”

Tristan memberikan sebotol susu ke Jackson. Jackson pun menuangkan susu tersebut ke kemeja seragam yang dikenakan siswa itu. siswa itu hanya terdiam pasrah hingga susu itu habis dari botol.

Jackson pun pergi setelah itu.

Semua kerumunan siswa pun bubar.

“Dasar baj*ngan gila. Kenapa mereka hanya berdiri di sana dan tidak melakukan apapun?” ucap Sonya monolog.

Tiga wanita datang dan mendengar Sonya.

“Apa katamu barusan?” tanya Rachel."

“Kalian siapa?” tanya Sonya.

“Kamu bertanya kita siapa? Oh, ya, kami belum memperkenalkan diri. Kami adalah tiga orang paling cantik di Paradise. Tadi siapa yang kamu sebut gila, murid baru? The Olympians?” balas Rachel.

“Maksudmu orang yang membully itu adalah The Olympians yang memiliki reputasi jelek?”

“Reputasi jelek? Mereka itu terkenal! Kalau kamu tidak berhati-hati dengan mulutmu, kamu akan berada dalam masalah besar.” sahut Paula.

“Aku dengar kamu memiliki perusahaan jasa membersihkan pakaian?” tanya Rachel. Yang lainnya tertawa.

“Apa salahnya dengan itu?” tanya Sonya.

“Ini pertama kalinya aku melihat anak pemiliki jasa pembersih sangat menantang,” ucap Amanda.

“Kamu tidak tahu sedikitpun tentang The Olympians? Karena ini hari pertamamu bersekolah, kita akan membiarkan kamu,” ucap Rachel.

Sepulang sekolah, Sonya dan adiknya mencari informasi tentang anggota The Olympians.

“Tristan, adalah penerus perusahaan konstruksi terbesar, Sky Construction. Brian, ahli keramik, dan berasal dari keluarga yang memiliki museum seni terbesar, museum Amazing Art Gallery. Lucas, cucu dari wakil presiden yang memiliki yayasan kebudayaan, tim sepak bola Inggris, dan tim baseball Korea Selatan. Dan terakhir, Jackson, adalah penerus perusahaan Paradise Group dan pemimpin The Olympians,”

“Jadi, empat orang itu adalah The Olympians?”

Di atap sekolah, Sonya melampiaskan emosinya dengan berteriak.

“The Olympians, kalian seharusnya bersyukur karena hidup enak, sejak kalian lahir kalian sudah menggunakan sendok emas di mulut kalian. Penerus perusahaan Paradise sepertimu benar-benar bencana untuk negara! Kalau kalian memintamu memanggil kalian ‘kakak’, aku akan terjun dari atap ini!”

“Haahh… kamu juga bencana. Kamu Mengganggu tidur siangku,” ucap Lucas.

“Ma-maaf… aku kira tidak ada orang,” ucap Sonya.

“Apa itu benar? Soal terjun dari atap?” tanya Lucas.

“Maksudku… apa kamu dengar semua yang aku katakan?” ucap Sonya.

“Iya,”

Rina, salah seorang siswi yang sedang minum susu sambil berjalan dan tersandung. Dan akhirnya dia terjatuh dan susunya tidak sengaja mengenai sepatu Jackson.

“Maafkan aku! Maafkan aku!” ucap Rina.

Sonya dari kejauhan melihat Rina yang tidak sengaja terjatuh dan susunya tumpah mengenai sepatu Jackson.

“Kamu minta maaf? Jika dengan kata maaf bisa menyelesaikan semuanya? Lalu kenapa masih ada penjara dan polisi?” balas Jackson.

“Ini salahku. Aku minta maaf. Aku akan membelikan sepatu yang baru,”

“Kamu memangnya lebih kaya dariku?”

“Apa?”

“Kamu tidak akan bisa membeli sepatu ini.”

“Aku benar-benar minta maaf. Aku akan melakukan apa yang kamu minta,”

“Apapun?”

Rina mengangguk.

“Bersihkan sepatu dengan mulutmu,” ucap Jackson.

“Apa?”

“Jilat ini. Bukankah kamu akan melakukan apapun?”

Sonya menghampiri mereka. “Bisakah kamu berhenti? Hey, memangnya dia jatuh atas keinginannya?”

“Sepertinya belum lama kamu pindah ke sini,” ucap Jackson.

Tristan membisikkan sesuatu pada Jackson.

“Ah, jadi kamu gadis penyelamat yang terkenal itu? apa kamu memang suka mencampuri urusan orang lain?”

“Dia bukan orang lain, dia temanku!”

“Buktikan kalau dia temanmu. Jilat sepatuku. Jika kamu menjilat ini, aku akan melupakan hal ini,”

Sonya terdiam sejenak. Hingga akhirnya dia pun turun berjongkok ke bawah untuk mengambil botol susu yang di tanah dan menyiramnya ke Jackson. Jackson pun terkejut hingga terjatuh ke bawah.

“Kamu lebih kaya? Apa kamu menghasilkan uang sendiri?” ucap Sonya.

“Apa?”

“Aku tidak suka mencampuri urusan orang lain. Aku lebih suka berurusan dengan anak kaya dan manja yang menggunakan kekuasaan orang tuanya! Kenapa?”

Sonya mengeluarkan uang di dalam sakunya dan melemparkannya ke wajah Jackson.

“Uang ini lebih dari cukup untuk membeli tisu, kalau masih belum hilang, kamu bisa membawanya padaku,” ucap Sonya lalu dia juga menempelkan kartu nama toko laundrynya di dahi Jackson.

Lucas, Brian, dan Tristan tertawa.

“Laundry Sonya, tamat riwayatmu sekarang,” Jackson membaca kartu nama yang Sonya tempelkan di dahinya.

Keesokan harinya, Sonya datang ke sekolah dan hendak membuka lokernya. Namun sesaat dia menyadari banyak orang yang sedang memperhatikannya. Perasaannya jadi tidak enak. Segera dia buka lokernya dan melihat ada kartu berwarna merah.

“Dia telah mendapatkan kartu merah dari The Olympians,” Mereka tertawa.

“Memangnya ini pertandingan sepak bola? Kartu merah apaan,” ucap Sonya lalu membuang kartu merah itu ke lantai dan menginjak-injaknya.

Mendapat kartu merah pertanda bahwa menjadi incaran The Olympians.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Khanya

Khanya

goo jun pyo

2023-06-01

1

Ddek Aish

Ddek Aish

f4ny novel toon

2023-05-06

1

Yulia Prihatin91#SoLo#

Yulia Prihatin91#SoLo#

semangat kakak salken dari solo

2023-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!