"Gimana? setuju gak?" Tanya Daffa pada Elin yang tampak sedang berfikir.
"Heem...ya sudah aku setuju, asal jangan bawa masalah ini ke jalur hukum" Ujar Elin.
"Oke, diel...nanti kamu ngerawat aku di rumah sampai aku benar-benar sembuh, dan ingat gak ada tapi-tapi ya, aku gak nerima tapi-tapi dari kamu" Ucap Daffa tegas.
"Heemm...oke diel" Ucap Elin sembari menghela nafas panjang.
"Sekarang kamu silakan pulang dulu, nanti kita ketemu di rumahku, aku minta nomor ponselmu, kalau aku sudah keluar dari Rumah Sakit dan sudah di rumah, aku akan menghubungimu" Ujar Daffa dan memberi ponselnya kepada Elin agar Elin bisa memasukkan nomor ponsel ke ponsel Daffa.
Setelah memasukkan nomor ponselnya, Elin mengembalikan ponsel Daffa, kemudian Daffa melakukan missed call ke ponsel Elin.
"Itu nomor ponselku, silakan di save, nanti aku akan menghubungimu lagi" Ujar Daffa.
"Baik, terima kasih. Kalau begitu, saya pamit dulu, takut orang tua saya khawatir" Ucap Elin sembari menyalami semua yang ada di ruangan tersebut.
"Terima Kasih pak sudah memahami perasaan dan kondisi saya" Ucap Elin kepada Barata. Dan Barata pun memberi senyuman ramahnya kepada Elin.
"Terima kasih Bu, maaf kalau kejadian ini membuat ibu marah dan kecewa terhadap saya, saya benar-benar gak sengaja Bu" Ujar Elin kepada Hani, tapi Hani masih memperlihatkan wajah cuek dan tak ramahnya.
"Maaf dan terima kasih ya dek..." Ucap Elin kepada Dimas, adik dari Daffa.
"Mas Daffa, saya pamit dulu, nanti hubungi aja kalau Mas sudah ada di rumah" Ujar Elin yang mendapatkan tatapan penuh arti dari Daffa.
Setelah berpamitan, Elin pun keluar dari kamar itu, dan saat sudah berada di depan pintu kamar, Elin membuang nafas kasarnya dan lega karena telah menyelesaikan permasalahan ini tanpa harus dilanjutkan ke jalur hukum.
Elin pun segera ke lokasi dimana dia menyerempet pria tampan itu untuk mengambil motornya yang sudah dia titipkan kepada pemilik Toko Sembako yang ada disana.
"Terima Kasih banyak ya Bu, kalau gitu saya jalan dulu mau nyari bengkel terdekat" Ucap Elin berterima kasih kepada Ibu pemilik toko tersebut.
"Ya, sama-sama neng, untung motornya gak rusak parah ya, cuma lecet-lecet dikit aja, kalau mau ke bengkel, eneng lurus aja nih sekitar 200 meter, trus belok kiri, nah di situ ada bengkel motor neng" Tukas pemilik toko sembako.
"Iya, Alhamdulillah Bu, memang pada saat nabrak pembatas jalan itu, gak terlalu kuat Bu, karena saya sempat ngerem, jadi gak terlalu parah rusaknya motor saya. Baik Bu, nanti saya coba lihat ke bengkel yang sudah Ibu tunjukkan, kalau gitu saya pamit dulu ya Bu. Semoga dagangan Ibu Laris manis ya" Ujar Elin.
"Aamiin...terima kasih Do'anya neng, semoga Eneng juga selalu dilancarkan semua urusan dan rezekinya" Ibu pemilik Toko tersebut pun balik mendo'akan Elin.
"Aamiin...terima kasih Bu" Ucap Elin.
Elin pun membawa motornya ke bengkel yang sudah di tunjukkan oleh Ibu pemilik toko tersebut.
"Mbak, ini yang rusak segitiga motornya, trus spakbor depan patah, handle remnya juga bengkok" Kata mekanik bengkel itu memberi tahu Elin tentang kerusakan motornya.
"Kira-kira berapa ya biayanya mas?" Tanya Elin.
"Sekitar 250 ribu mbak totalnya" Jawab mekanik tersebut.
"Ya udah, tolong di perbaiki ya mas. Kira-kira lama gak?" Tanya Elin lagi.
"Gak juga mba, gak sampai satu jam kok mba" Jawab Mekanik itu.
"Oke mas, kalau gitu saya tunggu aja disini" Tukas Elin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
warno siip
kasihan elin motornya rusak
2024-08-18
0