...Ketahuilah :...
...“Agar kau hidup bahagia, hiduplah dengan caramu sendiri, dengan cara yang engkau sukai....
...Bukan dengan cara yang di sukai orang lain....
...Selama hal itu masih dalam hal yang wajar, tidak melampaui batas dan tidak menyakiti orang lain.”...
Happy reading💗😘
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tepat pukul 07.15 waktu setempat pesawat yang di naiki oleh Kezia dan Damian take off. Untuk penerbangan mereka memakan waktu yang cukup lama sekitar 19 jam 45 menit.
Kezia melirik sekilas di luar jendela ketika pesawat yang mereka naiki sudah lepas landas, “Pemandangan yang sangat cantik” ucapnya tanpa sadar. Kezia begitu menyukai awan yang begitu putih cerah seakan mengungkapkan perasaannya sekarang.
Damian yang melihat itu hanya tersenyum dan membiarkan Kezia mengekspresikan bahagianya sendiri.
“Indah sekali.” Batin Kezia kembali berucap. Bahkan Ia tak lupa mengabadikan panorama yang memanjakan matanya. Beberapa potret ia ambil lewat kamera ponselnya. Setelah itu, ia membuka tasnya mengambil macbook-nya untuk mengisi kegiatan selama pesawat mereka flight.
Kezia mulai memainkan jarinya di papan keyboard macbook miliknya, Ia menuliskan sebuah kutipan pada file senja miliknya. Ya, rupanya Kezia merupakan anak senja yang sangat hobi membuat beberapa kutipan kata-kata diksi, serta juga ungkapan tentang perasaan.
“Pada akhirnya selalu ada batas untuk setiap sebuah perjalanan. Dan selalu ada kata selesai untuk sesuatu yang di mulai” tulis Kezia pada macbook-nya. Cukup lama Ia habiskan waktunya untuk membuat tulisan senja yang rencana akan ia terbitkan lewat buku cetak.
Damian yang semula sibuk dengan ponselnya, perhatiannya teralihkan dengan apa yang Kezia lakukan sekarang.
“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Damian ingin tahu karena dari tadi Kezia begitu fokus dengan apa yang di kerjakan nya.
“Hanya sedang mengisi waktu luang Om” balasnya dengan tawa kecil yang keluar dari mulutnya.
“Haiss.. rupanya kau sangat bahagia. Dari tadi senyuman mu tidak pernah pudar” goda Damian yang sedikit gemas lantaran Kezia yang terus mengembangkan senyumnya.
“Ya, aku sangat bahagia. More” balasnya dengan sangat antusias.
“Hem, baiklah Nona muda. Bahagialah selalu” ucap Damian tulus.
Mendengar itu, Kezia mengangguk pelan, “Oh iya, Om mau lihat beberapa quote yang aku buat tidak?.” Kezia pikir tidak ada salahnya kan menunjukkan hasil kutipan yang selama ini dia rangkai pada Damian. Mungkin saja dengan Damian melihat karyanya, Damian bisa memberi saran apa yang kurang dari karya yang Ia buat.
“Quote? Kau suka menulis Kezia?” tanya Damian sedikit kaget, karena Ia sendiri baru tahu Kezia suka menulis.
Kezia sendiri hanya tersenyum menampilkan rentetan gigi putihnya, “Lihatlah, dan jangan lupa komentari ya Om” ucapnya sembari menyerahkan macbook miliknya pada Damian. Tanpa pikir panjang Damian langsung menerima macbook yang di berikan Kezia padanya. Ia langsung menggerakkan kursor dan membaca satu per satu kutipan yang di buat dari Kezia.
Cukup lama Damian membacanya, Damian hanya mengulas senyum tipis membaca setiap untaian kata yang di buat Kezia.
“Bagaimana, bagus tidak?” tanya Kezia tidak sabaran karena sedari tadi Damian hanya diam membaca setiap untaian kata yang di buatnya.
“Bagus, sangat bagus. Sepertinya quote yang kau buat ini sangat mewakili perasaanmu Kezia” tebak Damian melempar senyum tipis.
Kezia hanya tersipu malu mendengar ucapan Damian barusan dan segera merebut macbook-nya dari Damian.
“Tidak masalah kan, aku hanya mengekspresikan perasaan ku lewat sebuah kalimat” ucapnya pelan.
“Tentu saja tidak masalah. Setiap orang punya versi masing-masing mengungkapkan perasaannya” terang Damian.
“Apa kau berencana untuk menerbitkan karyamu itu nanti?” tanya Damian lagi.
“Hum, sepertinya. Tapi tau lah, lihat nanti saja” balas Kezia dengan tidak serius di ikuti tawa kecilnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Waktu terus berjalan, hingga tiba waktunya Kezia dan Damian sudah sampai di bandara internasional Indonesia. Mereka lalu keluar dari pintu keluar bandara seraya menarik koper mereka masing-masing.
“Apa kau gugup Kezia?” tanya Damian yang sepintas melirik Kezia yang nampak cemas jika di lihat dari manik matanya.
“Em, tidak gugup hanya gerogi saja” balas Kezia dengan candaan.
“Sudah, santai saja. Nikmati saja” balas Damian yang mengerti bagaimana perasaan Kezia sekarang.
Tak jauh dari mereka melangkah, seorang pria yang tidak asing di mata Kezia sedang melambai ke arah mereka. Melihat itu, mata Kezia langsung memanas bahkan kakinya langsung berhenti melangkah untuk menghampiri sosok pria yang tengah melambai ke arahnya dan sedang tersenyum senang. Perasaannya langsung campur aduk, tergugu dan tidak menyangka hari ini, di detik ini Ia benar-benar bertemu dengan sosok lelaki yang sudah lama Ia rindunya. Ya, pria itu adalah William, Papanya Kezia.
Yang lebih membuat Kezia tergugu, kala Willim merentangkan tangannya seakan menyambut Kezia untuk masuk dalam dekapannya.
“Papa” batin Kezia dengan mata yang berulang kali berkedip lebih cepat.
“Pa-pa…” ucap Kezia begitu pelan dengan suara bergetar.
“Papa…” teriak Kezia dan sekarang Ia bahkan berlari menyambut tangan terbuka dari William, menyambut pelukan yang sudah lama tidak Ia dapatkan karena jarak yang di buat oleh William sendiri.
...----------------...
Next💗😘?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
🥀⃟ʙʀRos🥀
kayak lagu kerinduan di chapter ini semangat kakak author nya
2023-05-15
2
Mommy Lingling
ayo datang dan peyukk😆🏃
2023-05-06
1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 Butter ᝯׁ֒ꫀᥣᥣіᥒᥱ༅
sudahi menulis Chrisnie, mari healing lagi wakakaka🤙🤙🤙
2023-05-02
2