Setelah dari pesantren, Pak Imam Husein dan bu Halimah pulang ke rumah mereka.
Sementara Anisa memilih tetap untuk tinggal di pondok pesantren itu. Karena rencananya dua minggu lagi pernikahannya dengan Reyfan akan diselenggarakan di pondok pesantren haji Abdullah.
Baru saja beberapa jam yang lalu mereka tiba di rumah.
Jini Pak Imam Husein dan bu Halimah kedatangan seorang tamu.
"Assalamualaikum," suara salam terdengar dari arah luar rumah.
Sang tuang rumah pun membalas salam tersebut, sambil berjalan menghampiri pintu.
Ternyata yang bertamu adalah pak Ilham, yang merupakan sahabat karib Pak Imam Husein dan haji Abdullah sendiri.
Tak hanya pak Ilham dan sang istri. Mereka juga membawa Putra mereka yang bernama Adam.
"Wah ada Nak Adam," ucap pak Imam Husein.
"Iya Pak, Adam baru saja pulang dari Mesir menyelesaikan kuliah S2 nya."
"Alhamdulillah."
"Kalau begitu silakan masuk Pak," ucap pak Imam Husein.
"Oh ya karena Adam baru saja pulang dari Mesir, dia membawa oleh-oleh, Tolong diterima dengan baik," ucap pak Usman.
"Wah terima kasih sekali,"jawab Pak Imam Husein sambil menerima paper bag.
Tamu mereka dipersilakan duduk oleh tuan rumah.
Setelah duduk, mereka berbancang dan berbasa-basi. Kebanyakan perbincangan mereka membicarakan tentang Adam yang kini sudah menjadi dosen di salah satu universitas Islam di kota tersebut.
Setelah berbasa-basi dan bercerita banyak hal, pak Ilham menyatakan maksud kedatangannya.
"Begini Pak, kedatangan saya kemarin untuk melamar Anisa, untuk Adam anak saya," ucap pak Ilham.
Pak Ilham dan putranya bukannya tidak tahu tentang status Anisa yang sudah dua kali menjanda. Namun mereka juga tahu jika Anisa gadis yang baik-baik Karena itulah mereka bersedia melamar Anisa untuk Adam, Putra mereka. Meskipun Adam merupakan salah satu mahasiswa lulusan terbaik di salah satu universitas di Mesir.
Pak Imam Husein memperlebar pupil matanya.
"Melamar Anisa?"
Sungguh ia tidak pernah menyangka, jika Putra pak Ilham itu akan melamar anak gadisnya,tapi Sayangnya
dia juga sudah terlanjur menerima pinangan dari pak Wisman yang juga merupakan sahabat dari saudaranya haji Abdullah.
Jika saja Pak Imam Husein bisa memilih, tentu dia akan memilih Adam sebagai calon menantunya.
Kecantikan Anisa terkenal di seluruh daerah itu. Banyak sekali pria lajang maupun duda yang menginginkan Anisa.
Anisa pernah diperebutkan oleh beberapa pemuda hingga menimbulkan beberapa masalah seperti konflik di antara beberapa pemuda.
Karena tak ingin terjadi fitnah dan pertikaian para pemuda di kampung mereka, Pak Imam Husen bersedia menerima lamaran Pak Wisman. Dan membiarkan Anisa untuk tetap tinggal di pondok pesantren itu sampai dia menikah.
Karena kecantikan jugalah, Anisa memilih memakai cadar sebelum pulang ke rumahnya.
"Bagaimana Pak? Apa Anda menerima lamaran kami?" tanya pak Ilham ketika melihat Pak Imam Husein terlihat bingung.
Pak Imam Husein kembali tersadar dari lamunannya.
"Bagaimana ya Pak, kami baru saja pulang dari pondok pesantren haji Abdullah. Kebetulan tadi pagi Anisa sudah dilamar dan kami sudah menerima lamaran tersebut. Dan dalam waktu 2 minggu Annisa akan menikah," tutur pak Imam Husein dengan hati-hati.
Wajah Adam terlihat begitu kecewa mendengar berita tersebut. Padahal Ia berharap Setelah kepulangannya dari Kairo, dia bisa mempersunting Anisa. Gadis yang sejak dulu menjadi pujaan hatinya.
Ini bukanlah lamaran pertama Adam, dulu dia pernah melamar Anisa sebelum Anisa lulus dari madrasah Aliyahnya.
Sayangnya, sejak kecil Anisa sudah di jodohkan dengan seorang pria. Lamaran Adam pun terpaksa tidak diterima saat itu.
Dua tahun yang lalu Adam pernah mendengar jika Anisa menikah untuk kedua kalinya dan kedua suaminya meninggal.
Dia pun berharap setelah menyelesaikan kuliahnya S2, dia akan segera meminang Anisa.
Namun, ternyata Adam kembali ditikung oleh seseorang.
Meski tampak kecewa ,pak Ilham masih berpikir jernih.
Tidak apa-apa, itu berarti Anisa dan Adam tidak berjodoh.
Adam menghempaskan nafas beratnya.
Kecewa, Adam sangat kecewa. Namun sebagai orang yang memiliki pendidikan, Adam juga pasrah atas jalan hidup dan takdir yang telah Tuhan tentukan untuknya.
Untuk yang ketiga kalinya Adam kehilangan kesempatan untuk menikahi Anisa.
***
Setelah pulang dari melamar Anisa, Reyan pergi ke salah satu tempat hiburan.
Pikirannya begitu kacau, dia berkali-kali dia merutuki kata-katanya yang tidak sengaja ingin mempercepat pernikahannya dengan Anisa.
"Bodohnya aku kenapa aku bisa sampai tercetus kata-kata itu! Sialan!" Umpat Reyfan.
Berkali kali dia mendengus kesal, sambil minum minuman keras di botolnya.
"Bagaimana mungkin seorang Reyfan Sanjaya menikahi seorang wanita yang dua kali menjanda. Pasti aku akan jadi bahan olok-olok dari teman-temanku."
"Apalagi gadis itu menutup wajahnya dengan cadar, pasti wajahnya sangat jauh dari harapan ku," gumam Reyfan.
Reyfan terus meminum minumannya. Dia Stress atas pilihan hidupnya kini.
Jika saja dia tidak menikahi wanita itu, bisa saja dia kehilangan kesempatan untuk mewarisi harta pak Wisman yang sangat dermawan itu.
Mungkin saja ayahnya akan menghibahkan seluruh hartanya kepada yayasan panti sosial atau panti asuhan dan pondok pesantren.
Dan hal itu tidak diinginkan oleh Revan sama sekali.
Reyfan meremas rambutnya. Dia frustasi karena harus menikah dengan wanita yang sama sekali tidak masuk dalam kriterianya.
Untuk menghilangkan tekanan dan stress yang di rasakannys, setiap hari Reyfan menghabiskan waktunya dengan minum-minuman keras setelah pulang dari kantor.
Bersambung gengs, mohon dukungan untuk karya author ini ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Neulis Saja
belum apa udah prustasi apa tdk mencari tahu latar belakangnya
2023-10-07
0
fajar Rokman.
blm tau aj lo bang.. janda rasa perawan ..
2023-08-26
0
Suminah Latara
itu namanya janda rasa perawan😅😅😅lanjut thoor
2023-08-12
1