kursi roda

.

.

.

"kau mau kemana Cash?". tanya Lionel.

"cari pekerjaan untuk biaya hidup". jawab Cashel.

"wooww...! aku juga". jawab Lionel.

"apa kau tidak punya kegiatan lain kak? kenapa aku merasa kau sengaja mengikutiku?". tanya Cashel dengan wajah andalannya yaitu datar.

Lionel tertawa, "aku hanya penasaran siapa gadis yang bisa membuatmu gelepar-gelepar seperti ikan tidak dapat air". jawab Lionel dengan santai.

"bahkan kata-katamu mirip sekali dengan Bubby". dengus Cashel melangkah pergi meninggalkan Lionel yang terkikik tapi mengikuti Cashel juga.

di depan kampus ada Restaurant, ternyata Cashel lancar dengan bahasa asing negara itu begitu juga Lionel, mereka menguasai beberapa bahasa negara namun dengan berat hati mereka menolak Cashel dan Lionel sebab Restaurant mereka memang tidak ada lowongan pekerjaan, sebenarnya mereka mau saja menerima kedua Pria tampan itu tapi mau bagaimana lagi, sesama pekerja tidak bisa menerima karyawan baru kecuali Bos.

"apa kau yakin Cash? mau bekerja?". tanya Lionel berbisik setelah keluar dari Restaurant berbintang itu.

"ya". jawab Cashel singkat.

"bagaimana dengan kuliahmu?". tanya Lionel.

Cashel yang sedang berjalan menghentikan langkah kakinya dan menatap datar Lionel, hal itu membuat Lionel mengerti bahwa Cashel adalah si jenius gila.

"cepatlah..! sudah jam 11 siang". ajak Lionel pun bersemangat.

Cashel melanjutkan langkah kakinya, Lionel sangat heran dengan Cashel yang tak mengambil mobil atau setidaknya motor saja malah hanya sepeda saja di Kos-an mereka, awalnya Lionel merasa Cashel hanya bercanda saat bilang ingin hidup sederhana tapi sekarang Ia melihat langsung bahwa perkataan Cashel selama ini tidaklah omong kosong belaka.

mereka berdua mencari pekerjaan dengan bermodalkan kemampuan dan kartu khas mahasiswa Kampus ternama London, dengan kartu Diamond (mahasiswa) itu sudah jelas menandakan bahwa Cashel dan Lionel memiliki kualitas kerja yang memadai sebab tidak sembarang orang bisa kuliah di kampus itu.

Cashel dan Lionel diterima bekerja sebagai karyawan di toko roti terkenal, Cashel sebagai Chef baru, sebab kebetulan sekali Toko itu baru saja buka mencoba mencari Chef baru karna Chef sebelumnya sudah mengundurkan diri, kemampuan memasak Cashel sangat pantas di juluki Chef kelas dunia.

"kenapa aku jadi OB?". bisik Lionel.

"kalau begitu kakak saja yang memasak". jawab Cashel dengan enteng.

Lionel berdecak pelan, "kau menang".

Cashel menyunggingkan senyum tipis nan penuh kemenangannya.

"aku ingin bertanya bagaimana kau bisa sehandal ini sekarang? bukankah kamu belajar jadi Chef hanya mengisi jam kosong mu saja?". tanya Lionel.

"hmm". jawab Cashel melewati Lionel.

Lionel menarik nafas berat, "memang sulit punya teman kaku dan kikuk, aku penasaran siapa gadis yang mau menyukai Pria kikuk sepertinya". gumam Lionel.

hari itu juga Cashel dan Lionel bekerja di Toko itu, sementara pemilik Toko kembali pulang dengan senang hati karna sudah dapat pengganti Chef di Tokonya, Cashel sangat berbakat bahkan di janjikan gaji 3 kali lipat jika berhasil mengembalikan pelanggan toko nya yang sudah berkurang.

.

jam 11 malam,

"kenapa kita lama sekali pulangnya?". tanya Lionel dengan kesal.

Cashel menoleh ke Lionel, "Kak? kalau kau tidak sanggup silahkan jalani hidupmu sendiri, aku tidak minta kau mengikuti apa yang aku kerjakan".

"baiklah, aku tidak akan protes". sungut Lionel.

"tidak asik sama sekali, memang berbicara dengan pria kikuk tidak kenal namanya bercanda, otaknya serius meluluk, geger otak tuh kepala kalau tidak ada humornya sedikitpun". dumel Lionel.

"berisik". ketus Cashel dan Lionel hanya mencibir.

sebenarnya Lionel tidak lelah, hanya saja Ia berbasa-basi supaya situasinya dengan Cashel tidak seperti kuburan alias sunyi dan senyap, tapi pada nyatanya butuh kesiapan mental, sabar dan stok jantung kalau berbicara dengan Cashel.

.

pagi-pagi,

Cashel berangkat ke kampus, Ia berpenampilan sederhana tidak seperti Lionel yang berpakaian lumayan mewah dari Brand ternama.

"kapan kau beli mobil kak?". tanya Cashel melihat ke arah Lionel.

saat keluar dari Kos-annya adalah sebuah mobil, siapa lagi yang punya jika bukan Lionel.

"aku tidak mau berpenampilan sederhana sepertimu, disini bermodalkan Kasta setidaknya aku tidak terlalu di injak-injak berada di kampus Elit". jawab Lionel dengan santai.

Cashel mengangguk saja, Ia menaiki sepeda nya.

"ayo naik..!". ajak Lionel.

"aku naik sepeda saja, sekalian melatih otot perut dan paha". jawab Cashel.

"terserahmu saja, lain kali aku berlatih sepertimu". balas Lionel yang tak heran lagi dengan Cashel suka menjaga bentuk tubuhnya itu supaya tetap atletis dan seksi.

Cashel satu-satunya Pria berkendara dengan Sepeda dikampus itu membuatnya menjadi tatapan banyak para mahasiswa/i berbagai negara, mereka mencibir Cashel yang miskin, namun yang di cibir tidak peduli sama sekali dan berjalan melewati mereka semua.

wushhh...!!

para wanita di kampus itu memejamkan mata mencium aroma tubuh Cashel yang wangi khas, entah wangi apa tubuh Cashel tapi jelas tidak ada parfum seperti itu di dunia ini.

"wangi". gumam para wanita itu mengipas-ngipasi wajah mereka sendiri melihat postur tubuh belakang Cashel.

para lelaki kalangan atas di kampus itu tidak menyukai Cashel, kabar itu sampai ketelinga Lionel.

"sudah aku tebak, baru masuk sudah dapat musuh si Cashel". batin Lionel tersenyum tipis sambil geleng-geleng kepala, Ia tidak perduli sebab Lionel tau batasan amarah Cashel dan kemampuan Cashel tidaklah rendah.

di Ruangan kampus Cashel, tidak ada yang menghargai Cashel termasuk dosennya berkata santai dan tidak hormat pada Cashel tapi hal itu tidak membuat Cashel sedih sebab memang itulah tujuannya tidak dianggap, Cashel suka ketenangan karna Ia tidak suka ditempeli oleh ulat keket.

jam istirahat telah tiba,

Cashel memakan bekalnya di taman, Ia menoleh melihat sebuah mobil yang sama saat Cashel menemani Lionel mendaftar di kampusnya.

"ada apa denganku? kenapa dengan mobil itu?". gumam Cashel segera membuang muka.

Cashel heran dengan dirinya seolah mata hitamnya (mata samaran warna asli mata Cashel Violet) itu betah melihat mobil itu padahal Cashel tidak tertarik ingin memiliki mobil itu.

"wooiii". Lionel tiba-tiba muncul tapi Cashel tidak terkejut sama sekali.

"bagaimana hari pertama mu? pusing diabaikan?". ledek Lionel sambil mengambil alih makanan Cashel.

"lumayan tapi pikiran mereka berisik". jawab Cashel.

"yahh...! merepotkan punya kekuatan mendengar pikiran orang". keluh Lionel.

Cashel mengangguk saja lalu mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada adiknya Tyara.

mobil mewah yang Cashel lihat tadi berhenti di belakang kampus tak jauh dari Cashel dan Lionel berada, Kursi Roda dikeluarkan dan seperti biasa pengawal menggendong seorang gadis dengan tatapan kosong dan diletakkan di kursi roda.

"hati-hati, tolonglah...!". pinta seorang gadis berumur 23 tahun bernama Irina dalam bahasa Inggris dengan cemas melihat Nona nya di perlakukan seperti benda tak berharga.

namun kata-kata pelayan itu tidak dihiraukan oleh pengawal itu, tak ada penghormatan para pengawal pun meninggalkan gadis di atas kursi roda itu bersama pelayannya.

"Nona?". bisik Irina dengan sedih bersimpuh di kaki gadis dengan raut wajah yang berhasil membuat Irina menangis.

"tidak apa". jawabnya tanpa mengeluarkan suara sambil tersenyum perih.

.

.

.

Terpopuler

Comments

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Hhhmmm 🥰🥰🥰🥰

2024-05-23

0

Sitiiy Utariy Fiillah

Sitiiy Utariy Fiillah

kyknya putri diana deh

2023-06-26

1

cowok

cowok

jangan jangan Irina putri yang dibuang:(

2023-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 keinginan
2 berangkat
3 pertama kali
4 kursi roda
5 di taman
6 menjauh
7 beda
8 Putri Awan
9 pemikiran lain
10 malah menjerumuskan
11 sedikit merasa bersalah
12 hanya karena
13 berhari-hari
14 terganggu
15 sebatas kasihan
16 akting
17 takut
18 salah?
19 melamun
20 belahan jiwa?
21 suka?
22 si bodoh
23 misteri kalung
24 menunggu
25 merasa sama
26 mendengar
27 pisahkan
28 menyembuhkan
29 pintar
30 terlihat
31 sama
32 dari jauh
33 masalah kecil
34 dia bodoh?
35 mengira
36 bujukan (Part.1)
37 bujukan (Part. 2)
38 tidak sengaja
39 berani
40 balasan
41 melawan
42 luas
43 bergerak cepat
44 penting
45 mencarinya
46 berpikir
47 mengerti
48 diam-diam
49 dilema
50 kedatangan Lionel
51 gosip
52 hati yang tidak cacat
53 salah
54 memenuhi
55 meminta?
56 memohon
57 alasan saja
58 sungguh?
59 jadi pertama
60 datang
61 tidak suka terlibat
62 kencan pertama
63 teringat
64 ternyata
65 berterimakasih
66 manis
67 di hukum
68 baru tau
69 pusing
70 popularitas yang kembali
71 pria romantis
72 kejutan lagi
73 mesra
74 tidak malu
75 menyambut
76 kebaikan
77 kenali
78 gugup
79 meleset
80 lupa
81 beruntung
82 berangkat
83 bukan salah Diana juga
84 sabar
85 siapa sih?
86 masalah
87 tau aturan juga
88 lebih cerdik
89 diawasi
90 emang begitu
91 mimpi?
92 ketahuan
93 nambah
94 bertemu dewi mistis
95 pernikahan (Part. 1)
96 pernikahan (Part. 2)
97 siapa dia?
98 persiapan
99 membuat lupa
100 kurir paketan
101 datang
102 lembur
103 perubahan
104 balasan
105 ringan
106 salah faham
107 bersalah
108 sentilan
109 orang baik
110 mengajak
111 kesederhanaan
112 desain Rumah masa depan
113 sudah
114 ancaman Diana
115 Lion Madhava
116 kehilangan kalung
117 baru
118 lahir
119 bohong sedikit
120 memuji
121 memenuhi janji
122 rekrut anggota baru
123 pengawal baru
124 pulang
125 berkumpul
126 masih ketergantungan
127 rindu masakan
128 kaget
129 kenapa?
130 kesibukan
131 ditangkap
132 menikah saja?
133 terpancing
134 menikah
135 istimewa
136 yakin
137 hari-hari
138 masalah Erika
139 penyihir
140 bukan
141 hasil kerja
142 menikah
143 bahagia
Episodes

Updated 143 Episodes

1
keinginan
2
berangkat
3
pertama kali
4
kursi roda
5
di taman
6
menjauh
7
beda
8
Putri Awan
9
pemikiran lain
10
malah menjerumuskan
11
sedikit merasa bersalah
12
hanya karena
13
berhari-hari
14
terganggu
15
sebatas kasihan
16
akting
17
takut
18
salah?
19
melamun
20
belahan jiwa?
21
suka?
22
si bodoh
23
misteri kalung
24
menunggu
25
merasa sama
26
mendengar
27
pisahkan
28
menyembuhkan
29
pintar
30
terlihat
31
sama
32
dari jauh
33
masalah kecil
34
dia bodoh?
35
mengira
36
bujukan (Part.1)
37
bujukan (Part. 2)
38
tidak sengaja
39
berani
40
balasan
41
melawan
42
luas
43
bergerak cepat
44
penting
45
mencarinya
46
berpikir
47
mengerti
48
diam-diam
49
dilema
50
kedatangan Lionel
51
gosip
52
hati yang tidak cacat
53
salah
54
memenuhi
55
meminta?
56
memohon
57
alasan saja
58
sungguh?
59
jadi pertama
60
datang
61
tidak suka terlibat
62
kencan pertama
63
teringat
64
ternyata
65
berterimakasih
66
manis
67
di hukum
68
baru tau
69
pusing
70
popularitas yang kembali
71
pria romantis
72
kejutan lagi
73
mesra
74
tidak malu
75
menyambut
76
kebaikan
77
kenali
78
gugup
79
meleset
80
lupa
81
beruntung
82
berangkat
83
bukan salah Diana juga
84
sabar
85
siapa sih?
86
masalah
87
tau aturan juga
88
lebih cerdik
89
diawasi
90
emang begitu
91
mimpi?
92
ketahuan
93
nambah
94
bertemu dewi mistis
95
pernikahan (Part. 1)
96
pernikahan (Part. 2)
97
siapa dia?
98
persiapan
99
membuat lupa
100
kurir paketan
101
datang
102
lembur
103
perubahan
104
balasan
105
ringan
106
salah faham
107
bersalah
108
sentilan
109
orang baik
110
mengajak
111
kesederhanaan
112
desain Rumah masa depan
113
sudah
114
ancaman Diana
115
Lion Madhava
116
kehilangan kalung
117
baru
118
lahir
119
bohong sedikit
120
memuji
121
memenuhi janji
122
rekrut anggota baru
123
pengawal baru
124
pulang
125
berkumpul
126
masih ketergantungan
127
rindu masakan
128
kaget
129
kenapa?
130
kesibukan
131
ditangkap
132
menikah saja?
133
terpancing
134
menikah
135
istimewa
136
yakin
137
hari-hari
138
masalah Erika
139
penyihir
140
bukan
141
hasil kerja
142
menikah
143
bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!