pertama kali

.

.

.

selama 15 jam di atas pesawat menuju London, akhirnya negara tujuan Cashel dan Lionel sampai juga.

11 malam di Jakarta sedangkan di London sekitar jam 5 pagi, perbedaan kedua negara itu 6 jam.

"kemana kamu Cashel?". tanya Lionel.

"aku mau menghubungi Bunda". jawab Cashel.

"nanti saja anak Bunda". ledek Lionel dan Cashel menatapnya kesal.

"ayolah Cashel..! kita bisa menghubunginya nanti saat tiba di Kos-an kita". jelas Lionel dengan santainya seolah tidak ada takutnya pada Cashel.

Cashel dan Lionel memiliki kekuatan, mereka sangat terlatih berkat didikan Crystal dan Jessica yang keras, namun semua yang Crystal dan Jessica ajarkan tidaklah sia-sia.

"ayo...!". ajak Lionel.

Cashel pun terpaksa kembali menyimpan ponselnya, Ia menyesal memberi tau Lionel tentang keinginannya hidup mandiri di London, karna saat ini Ia merasa tidak berbeda jauh di Indonesia yaitu di atur padahal Ia ingin mengatur hidupnya sendiri.

.

sesampainya di Kos-an sederhana di London, kategori Kos-an Sederhana di London malah masih terkesan mewah bagi anak Kos di Indonesia.

"begini tempat kos yang paling murah?". tanya Lionel.

"diamlah Kak..! kalau kau tidak suka silahkan cari yang lain". dumel Cashel.

Lionel mendengus. Rumah itu sudah langsung Cashel sewa di saat Crystal memberi izin padanya untuk hidup mandiri, Cashel begitu bersemangat sampai sudah mempersiapkan segalanya dengan cepat.

"apa kamu sudah mendaftar Cashel?". tanya Lionel.

Cashel menatap tajam Lionel yang sangat berisik, sedangkan Lionel malah tidak terlihat takut sama sekali sambil melangkah pergi. Cashel mendengus saat Lionel sudah tak terlihat di matanya, Ia segera menghubungi Bunda nya yang ternyata memang menunggu panggilannya.

"berhati-hatilah sayang...! jangan perlihatkan mata serta kekuatanmu pada siapapun". peringatan Crystal.

"iya Bunda, Bunda sangat hebat sudah membuatkan passport samaran untukku". puji Cashel sambil tersenyum.

"heii...! Papa yang melakukannya". sungut Alex di sebelah Crystal.

Cashel memutar bola matanya dengan malas, "iya-iya, terimakasih Pa..!". ucap Cashel pasrah.

Cashel tercengang seketika mendengar suara ribut di sana, "apa kalian semua belum tidur?". tanya Cashel.

"bagaimana kami bisa tidur cucuku? kamu berada di atas pesawat hampir 15 jam, tentu kami harus memastikan kamu selamat baru kami bisa tidur". cerocos Dewi Par.

Cashel menggeleng kepalanya, Ia tidak tau harus bahagia atau sedih memiliki keluarga yang Over protektif padanya, tapi jujur saja Cashel memang bahagia dengan hidupnya itu ditengah Keluarga Asiantama, jika Cashel tidak punya Crystal mungkin Cashel sudah terjerat pergaulan bebas tapi berkat didikan keras Crystal yang selalu ada 24 jam dimasa pertumbuhan anaknya membuat mereka semua tumbuh disiplin dan tidak pernah mencoba mendekati pergaulan bebas itu, namun masih punya sisi dimanja oleh Keluarganya.

.

.

Cashel tersenyum lalu menyimpan ponselnya, Ia beranjak ke Kamar mandinya dan membersihkan diri.

sekitar jam 6 pagi, Cashel berlari santai di sekeliling kompleks perumahan Kampus terbaik London, Ia tampak sedang mengenali letak sudut area sekitar tanpa ada yang tertinggal.

"kenapa tidak ajak aku?". tanya Lionel tiba-tiba muncul di depan Cashel.

Cashel terhenti dan menggeleng kepalanya dengan tingkah Lionel, terkadang Ia merasa sedang berhadapan dengan Bubby yang bawel padahal adiknya yang satu itu lelaki.

mereka berlari mengelilingi kompleks kampus, cukup menguras tenaga sebab kampus baru mereka sekarang sangatlah luas dan megah, sepertinya akan ada sistem kasta di kampus itu.

"kapan kamu mendaftar ulang Shel?". tanya Lionel.

"sudah aku bilang jangan panggil Shel? tapi Cashel, atau El". peringatan Cashel dengan lirikan tajam sebab nama nya seperti nama perempuan padahal Ia lelaki.

"hmm? bagaimana dengan Chas?". tanya Lionel menawar.

"hmm". jawab Cashel berdehem saja.

"udah daftar ulang apa belum?". tanya Lionel berlari sejajar dengan Cashel.

Lionel mendelik saat Cashel mengatakan bahwa Ia sudah mendaftar dan tidak mendaftarkan ulang Lionel dikampus itu.

"seperti biasa kau sama sekali tidak ada romantisnya, aku rasa Bubby yang duluan punya kekasih dibanding dirimu". dumel Lionel.

Cashel mengabaikan saja perkataan Lionel, sebenarnya Ia tidak berniat juga mencari perempuan, karna sebelumnya Ia ingin hidup mandiri saja dan kata Perempuan hanya sebuah pelarian saja supaya diberi izin, lagian dizaman sekarang dimana Cashel bisa menemukan gadis cantik yang berhasil mengusik pikirannya? semua wanita sama saja dimatanya.

sekitar jam 8 pagi, Cashel di seret paksa oleh Lionel mendaftar ulang di Kampus ternama itu dan setelah selesai dengan biaya transaksinya selama 1 tahun penuh untuk gelar S3 di bidangnya masing-masing.

Lionel mengambil jurusan Bisnis Internasional, sedangkan Cashel mengambil jurusan Arsitek kelas dunia yaitu pendidikan termahal di kampus itu namun dengan modal beasiswa tapi kampus itu memiliki standar nilai nya, jika nilai Cashel menurun walau hanya 0,01 saja maka beasiswa itu akan dicabut tanpa basa-basi.

di luar gedung,

"kau beasiswa Cash?". tanya Lionel.

Cashel menganggukkan kepalanya sambil memperhatikan sebuah mobil mewah warna hitam melewatinya, entah mengapa Ia tertarik melihat mobil itu.

"apa yang kau lihat?". tanya Lionel mengayunkan tangannya di wajah Cashel.

"tidak ada". jawab Cashel lalu melangkah pergi meninggalkan Lionel.

"oh Tuhan..! kenapa aku punya keponakan yang tidak ada sopannya sama sekali denganku". gerutu Lionel pelan nyaris tak didengar padahal Ia sendiri yang tidak mau dipanggil Om.

Lionel melihat ke arah mobil yang di lihat Cashel tadi, sebuah kursi roda dikeluarkan dari dalam mobil itu dan Lionel pun berpaling mengejar Cashel karna Ia merasa tidak tertarik dengan kursi roda itu, tiba-tiba Lionel merangkul bahu Cashel, Cashel melirik sekilas tangan Lionel.

"kita harus terlihat sebagai sahabat baik Cash...! sekarang beritau aku kenapa kau memilih jalur beasiswa?". tanya Lionel penasaran.

"karna aku Jenius". jawaban telak Cashel membuat Lionel geleng-geleng kepala saja.

mendengar jawaban Cashel tentu Lionel tak lagi bertanya.

seorang gadis di gendong dari dalam mobil dan diletakkan di atas kursi roda tadi, terdengar helaan nafas dari bibir mungilnya yang sangat berat seolah ia tau bahwa dirinya kini baru saja memasuki neraka di dunia yang baru, gadis itu sebenarnya sangat cantik hanya saja memiliki kekurangan jadi karna kekurangannya itu secantik apapun parasnya hal itu tidak ada gunanya jika ada yang kurang dalam hal fisik.

"Nona?". panggil pelayan dari gadis itu memandang Nona nya dengan raut wajah sedih.

"tidak apa". jawab gadis itu tanpa suara dengan pandangan kosong yang tak ada pancaran kehidupan lewat sorot matanya itu.

Cashel dan Lionel sudah menjauh dari mobil itu, Lionel tak berhenti bertanya pada Cashel yang kebanyakan diam tanpa menjawab tapi Lionel terus saja mengoceh, alhasil Cashel menjawab juga supaya mulut cerewet itu tak lagi merusak telinganya dengan melontarkan pertanyaan yang sama.

.

.

.

Terpopuler

Comments

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 Nurliana 🦂🍃

Masih nyimak

2024-05-22

0

Kania Rahman

Kania Rahman

akhir nya aku ingat 😁😁 pokoknya semangat selalu tuk author,

2023-05-18

2

lihat semua
Episodes
1 keinginan
2 berangkat
3 pertama kali
4 kursi roda
5 di taman
6 menjauh
7 beda
8 Putri Awan
9 pemikiran lain
10 malah menjerumuskan
11 sedikit merasa bersalah
12 hanya karena
13 berhari-hari
14 terganggu
15 sebatas kasihan
16 akting
17 takut
18 salah?
19 melamun
20 belahan jiwa?
21 suka?
22 si bodoh
23 misteri kalung
24 menunggu
25 merasa sama
26 mendengar
27 pisahkan
28 menyembuhkan
29 pintar
30 terlihat
31 sama
32 dari jauh
33 masalah kecil
34 dia bodoh?
35 mengira
36 bujukan (Part.1)
37 bujukan (Part. 2)
38 tidak sengaja
39 berani
40 balasan
41 melawan
42 luas
43 bergerak cepat
44 penting
45 mencarinya
46 berpikir
47 mengerti
48 diam-diam
49 dilema
50 kedatangan Lionel
51 gosip
52 hati yang tidak cacat
53 salah
54 memenuhi
55 meminta?
56 memohon
57 alasan saja
58 sungguh?
59 jadi pertama
60 datang
61 tidak suka terlibat
62 kencan pertama
63 teringat
64 ternyata
65 berterimakasih
66 manis
67 di hukum
68 baru tau
69 pusing
70 popularitas yang kembali
71 pria romantis
72 kejutan lagi
73 mesra
74 tidak malu
75 menyambut
76 kebaikan
77 kenali
78 gugup
79 meleset
80 lupa
81 beruntung
82 berangkat
83 bukan salah Diana juga
84 sabar
85 siapa sih?
86 masalah
87 tau aturan juga
88 lebih cerdik
89 diawasi
90 emang begitu
91 mimpi?
92 ketahuan
93 nambah
94 bertemu dewi mistis
95 pernikahan (Part. 1)
96 pernikahan (Part. 2)
97 siapa dia?
98 persiapan
99 membuat lupa
100 kurir paketan
101 datang
102 lembur
103 perubahan
104 balasan
105 ringan
106 salah faham
107 bersalah
108 sentilan
109 orang baik
110 mengajak
111 kesederhanaan
112 desain Rumah masa depan
113 sudah
114 ancaman Diana
115 Lion Madhava
116 kehilangan kalung
117 baru
118 lahir
119 bohong sedikit
120 memuji
121 memenuhi janji
122 rekrut anggota baru
123 pengawal baru
124 pulang
125 berkumpul
126 masih ketergantungan
127 rindu masakan
128 kaget
129 kenapa?
130 kesibukan
131 ditangkap
132 menikah saja?
133 terpancing
134 menikah
135 istimewa
136 yakin
137 hari-hari
138 masalah Erika
139 penyihir
140 bukan
141 hasil kerja
142 menikah
143 bahagia
Episodes

Updated 143 Episodes

1
keinginan
2
berangkat
3
pertama kali
4
kursi roda
5
di taman
6
menjauh
7
beda
8
Putri Awan
9
pemikiran lain
10
malah menjerumuskan
11
sedikit merasa bersalah
12
hanya karena
13
berhari-hari
14
terganggu
15
sebatas kasihan
16
akting
17
takut
18
salah?
19
melamun
20
belahan jiwa?
21
suka?
22
si bodoh
23
misteri kalung
24
menunggu
25
merasa sama
26
mendengar
27
pisahkan
28
menyembuhkan
29
pintar
30
terlihat
31
sama
32
dari jauh
33
masalah kecil
34
dia bodoh?
35
mengira
36
bujukan (Part.1)
37
bujukan (Part. 2)
38
tidak sengaja
39
berani
40
balasan
41
melawan
42
luas
43
bergerak cepat
44
penting
45
mencarinya
46
berpikir
47
mengerti
48
diam-diam
49
dilema
50
kedatangan Lionel
51
gosip
52
hati yang tidak cacat
53
salah
54
memenuhi
55
meminta?
56
memohon
57
alasan saja
58
sungguh?
59
jadi pertama
60
datang
61
tidak suka terlibat
62
kencan pertama
63
teringat
64
ternyata
65
berterimakasih
66
manis
67
di hukum
68
baru tau
69
pusing
70
popularitas yang kembali
71
pria romantis
72
kejutan lagi
73
mesra
74
tidak malu
75
menyambut
76
kebaikan
77
kenali
78
gugup
79
meleset
80
lupa
81
beruntung
82
berangkat
83
bukan salah Diana juga
84
sabar
85
siapa sih?
86
masalah
87
tau aturan juga
88
lebih cerdik
89
diawasi
90
emang begitu
91
mimpi?
92
ketahuan
93
nambah
94
bertemu dewi mistis
95
pernikahan (Part. 1)
96
pernikahan (Part. 2)
97
siapa dia?
98
persiapan
99
membuat lupa
100
kurir paketan
101
datang
102
lembur
103
perubahan
104
balasan
105
ringan
106
salah faham
107
bersalah
108
sentilan
109
orang baik
110
mengajak
111
kesederhanaan
112
desain Rumah masa depan
113
sudah
114
ancaman Diana
115
Lion Madhava
116
kehilangan kalung
117
baru
118
lahir
119
bohong sedikit
120
memuji
121
memenuhi janji
122
rekrut anggota baru
123
pengawal baru
124
pulang
125
berkumpul
126
masih ketergantungan
127
rindu masakan
128
kaget
129
kenapa?
130
kesibukan
131
ditangkap
132
menikah saja?
133
terpancing
134
menikah
135
istimewa
136
yakin
137
hari-hari
138
masalah Erika
139
penyihir
140
bukan
141
hasil kerja
142
menikah
143
bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!