Khawatir

Sebelum Putri turun, Johan meminta pada pada Luthfi agar di segerakan, setidaknya menikah dulu. agar ia tidak Khawatir. namun di tolak Luthfi secara halus.

" Maaf Mas. saya tidak ingin lagi kecolongan. sebaiknya kita nikah kan juga Putri dengan Luthfi secepatnya. aku kecewa dengan kenyataan ini. walau mereka tidak sepenuhnya salah." Ucap Johan yang merasa gagal menjaga anaknya.

" Om.. jangan khawatir. saya dan Putri biarlah untuk sementara jadi mahasiswa saya saja dulu. Karena saat ini ia sangat kecewa. jika di paksakan malah tidak baik. Saya akan menjaganya dengan baik.."Janji Luthfi pada calon mertuanya.

" Benar itu Johan. nggak baik terburu-buru. kita doa kan saja yang baik-baik. biar anak kita di jaga oleh Alloh SWT. amin.. " Yang juga di amin kan semua.

"Kalau begitu. saya agak lega. Jika kalian memang berencana ingin menikah cepat. katakan saja, kami selalu siap." Ucap Johan kembali semangat.

Luthfi pun mengangguk. ia sadar. kondisi Putri saat ini mungkin sangat labil. Dan Putri pun turun yang di bantu Dian mamanya Luthfi.

" Cantik kamu ingat nggak dengan Mas Luthfi..? " Tanya Dian. Putri diam membeku. yang ia tahu Luthfi adalah dosennya. apa hubungannya dengan tante Dian. pikir Putri.

Ia menggeleng. Dian tertawa... Membuat Putri makin heran. " Saya nggak ingat tante.." Jawab Putri polos.

" Itu. ada anak SMA yang bersedia mengambilkan kucing di pohon mangga yang banyak semut nya. akhirnya ia mendapati kucing. namun juga jatuh bersaman dengan kucing.. ha.. ha.. " Cerita Dian. Luthfi mengulum senyum. mamanya tega sekali mempermalukan nya di depan calon mertuanya.

Putri memejamkan mata. saat itu ia masih SD. sedangkan kakak yang bantunya saat itu sudah SMA. waktu itu kucingnya lari ke pohon mangga. di depan rumah Dian. Luthfi yang baru pulang sekolah, bersedia memanjat namun malah ia juga ikut jatuh karena di gigit semut yang merayap di tubuhnya.

" Oh.. aku ingat.. tapi kok beda..? " Tanya Putri polos.

" Beda.. tanya Luthfi spontan.

" Iya. kalau dulu kan polos. sekarang berjambang. kayak bapak-bapak... " Jawab Putri terkekeh. Luthfi memerah. semuanya tertawa. Hanya Luthfi yang bermuka masam.

" Awas ya.." Ancam Luthfi dalam hati.

Setelah tawa yang di timbulkan Putri. akhirnya keluarga Ginanjar pun pulang. karena sudah larut.

*****

Paginya. Luthfi mencukur jambang nya tipis. karena ia tidak ingin di bilang seperti bapak-bapak oleh Putri.

Dian yang melihat anaknya yang sudah rapi, dengan muka yang berseri dan bersih

pun tersenyum.

" Waduh ganteng nya anak mama. keliatan lebih muda dari kemarin. nggak kayak bapak-bapak lagi.. " Goda Dian sambil tertawa.

Ginanjar hanya tersenyum. ia menggeleng kan kepalanya melihat tingkah istri dan anaknya.

" Ma. udah deh. jangan menggoda ku terus.." Ucap Luthfi pasrah.

Dian pun menghentikan tawanya. ia memberikan sesuatu bungkusan pada Luthfi.

" Ini bawain buat mantu mama ya. dia suka sekali puding buatan mama.. " Ucap Dian semangat

" Tapi ma. apa katanya nanti jika aku memberikan ini..? " Tanya Luthfi ragu.

Dian menepuk pundak anaknya pelan." Kamu dalam bidang akademik memang pintar. tapi mengambil hati cewek terlihat bodoh.." Sindir Dian. Luthfi mendesah pasrah. Yang di katakan mamanya memang benar.

Entah kenapa, dari dulu ia tidak pernah dekat dengan wanita secara intim. hanya sekedar cerita dan tegur sapa. Entah kenapa. Tapi saat mamanya menelpon kalau ia jodohkan dengan anak sahabat kakeknya anak dari Johan. ia langsung beraksi. Namun tidak dengan Sonya.

Mamanya meminta untuk memilih salah satu dari anaknya Johan. dan ia memilih Putri sebagai istri nya. Karena ia suka melihat tawa Putri yang natural. waktu ia terjatuh dulu. Sakit ia derita waktu itu. tak terasa kala melihat Putri yang tertawa terpingkal-pingkal memegang perutnya.

Flashback.

Sembilan tahun yang lalu. Putri di kejar anak laki-laki seusianya menggendong seekor kucing, namun lepas dan manjat pohon mangga di depan rumahnya. ia menangis dan segera memanjat pohon yang ada di depan rumahnya.

Luthfi yang melihatnya, merasa kasihan. dia dengan suka rela memanjat pohon mangga tersebut. dan saat kucing telah di tangannya. tubuhnya di kerumunan semut. ia merasa gatal dan geli. tangannya terlepas. dan jatuh ke bawah. untung ia hampir sampai bawah.

Putri yang melihat Luthfi terjatuh dengan menggosok pinggulnya, tertawa lepas. sambil memegang perutnya ia menunjuk Luthfi.

Dian yang datang menengok pun tertawa. semenjak itulah. Putri pertama sekali menginjak kan kakinya di rumah Dian.

Dian mengajak Putri masuk. kebetulan ia buat sup buah dan puding. ia langsung memberikan pada Putri. Putri sangat senang. ia melahapnya dengan rakus. sampai mulutnya belepotan.

Luthfi yang melihat nya pun tersenyum. dari situlah, ia merasa suka dengan Putri yang lucu. imut dan manja.

****

"Hai.. ngapain melamun.. " Tanya Dian pada Luthfi dan terkejut.

" Mama kebiasaan mengagetkan aku.. " Kesal Luthfi.

Dian tersenyum melihat anaknya yang semata wayang. " Kamu masih ragu untuk memperistri Putri..? " Tanya Dian lembut.

Luthfi menggeleng. " Aku bukan ragu ma. hanya saja, saat ini ia sedang kecewa.. keliatan sekali kalau kemarin tawanya di paksakan ma.." Dian duduk menghadap anaknya.

" Ini saat yang tepat nak. ibarat orang yang sedang hanyut, nah apa pun ia pegang agar ia selamat. Jadi ini kesempatan bagi mu untuk mengisi kekosongan hatinya.." Nasehat Dian.

" Ma. apa aku bisa.. aku nggak tega ma.." Keluh Luthfi sendu.

Dian mengakui, kondisi Putri memang sangat tidak bak, orang yang dia cintai malah menikah dengan kakaknya sendiri. di saat mereka masih berhubungan. Gimana tidak kecewa.

****

Pagi ini, terlihat sekali Putri tidak semangat untuk kuliah, Karena ia tidak ingin bertemu dengan mantan kekasih yang sekarang jadi iparnya.

Namun Siska dan Rama sudah siap menunggu nya di parkiran. Karena Luthfi memintanya untuk selalu mendampingi Putri. agar ia tidak melamun sendiri.

" Halo my Husband. gue udah karatan menunggu. ternyata Putri baru sampai. apa tadi kamu dorong motornya hingga baru sampai.. " Siska memeluk Putri yang terus bicara kayak beo.

"Eh kunti. lu makan apa semalam, sampai kayak gini..? " Putri melepaskan pelukan sahabatnya.

Siska pun cengengesan yang di sorak in Rama. " Dia ke makan karet Put.. " Rama bicara lambat. Namun membuat Putri tertawa.

Siska mengejar Rama yang menganggapnya ayam yang kemakan karet. Putri tertawa melihat tingkah dia sahabatnya itu.

Dari jauh Luthfi tersenyum melihat Putri yang sudah bisa tertawa lagi. Mereka pun masuk kelas sambil berpegangan.

" Mau nyebrang cin.. pakai pegangan segala.."

ucap Lisa si julit di kelasnya. Lisa dan teman-temannya pun tertawa.

Ketiga nya cuek dan terus melangkah masuk. Tak lama bel pun berbunyi. semuanya pun duduk di tempat masing-masing.

Luthfi masuk kelas dengan langkah santai. walau dalam hati ada rasa canggung.

" Selamat pagi.. " Ucap Luthfi dengan suara beratnya.

" Pagi pak... wah makin ganteng saja Pak Luthfi. mau dong jadi calon istri... " Goda Lisa.

membuat suasana kelas jadi heboh.

Luthfi melihat Putri yang tersenyum, membuat hatinya senam jantung.

" Saya sudah bilang. kalau saya sudah ada yang punya.. dan kalian coba kumpulkan tugas.. " Ucapan Luthfi membuat suasana hening. Karena tak satu pun membuat tugas.

" Maaf Pak. emang kita ada tugas.. kok saya nggak tau..? " Tanya Putri yang di anggukan lainnya.

" Ada.. laporan tentang acara amal kemarin.." Jawab Luthfi santai. padahal memang dia belum memberikan tugas tersebut. namun ia tidak ingin terlihat grogi.

" Tapi.. kan bapak belum bilang pada kami..? " Protes Siska yang tidak mau kalah.

Luthfi diam, ia berjalan mengelilingi mahasiswanya.. Dan berdiri tepat di samping Putri.

" Jadi selama kalian kegiatan amal. tidak ada laporan sama sekali. lantas apa pegangan kalian untuk nilainya. gimana cara dosen menilai jika tidak ada laporan. atau dari foto selfie kalian gitu..? " Tanya Luthfi yang membuat Mahasiswa nya terdiam.

" Pak. apakah laporan individu atau kelompok. ..? " Tanya Putri. sebab ia bingung.

" Hm.. Maunya gimana.. terserah kalian. saya tunggu setengah jam. laporan sudah masuk ke email saya.. " Tantang Luthfi.

Dengan spontan Putri Siska dan Rama duduk melingkar. mereka asyik berbicara dan Putri dengan lincah mengetik. Begitu juga kelompok lain. semuanya sibuk bekerja.

Luthfi memperhatikan Putri dari balik letop yang sengaja ia berdiri kan. hingga seorang dosen menemuinya.

" Pak Luthfi.. anda melamun.. ? " Tanya Pak Reza yang datang untuk minta tanda tangan. karena Pak Reza sebagai TU di kampus ini.

" Oh.. ada apa ya Pak Reza mencari saya.. " Jawab Pak Luthfi yang grogi.

Pak Reza tersenyum dan menyerahkan map yang ada di tangan nya. " Silahkan Pak.. " Pak Reza kembali setelah urusannya selesai.

" Hampir saja.. " Gumam Pak Luthfi lirih.

"Bagaimana apa sudah ada yang siap. waktu tinggal 5 menit lagi." Ucap Pak luthfi berdiri melihat pada sibuk.

Kelompok Putri mengangkat tangan. " Kita sudah kirim ke email bapak." Ucap Putri semangat.

Pak Luthfi pun duduk dan membuka letopnya, dan melihat sejenak. di sana juga ada foto kegiatan Putri dan teman-temannya yang sedang goro. dan ada satu foto dimana ada dia yang berdiri berdampingan saat pembukaan. Luthfi tersenyum. ia menyimpan nya.

" Oh. ya.. nanti kelompok yang menang akan saya traktir makan bersama saya di luar.." Ucap Luthfi membuat semuanya heboh..

Episodes
1 Salah
2 Selidik
3 Pertemuan tidak terduga
4 Pesta yang merusak
5 Khawatir
6 Pengakuan
7 Kenangan
8 Berusaha
9 Pandangan
10 Lamaran Dadakan
11 Nikah Dengan Musuh Masa Kecil
12 Menghindari
13 Hamil
14 Kabar bahagia Putri dan Sonya
15 Sikembar
16 Kelahiran si kembar
17 Suprise
18 Pagi Yang Heboh
19 Obat kesal
20 Lutfi Yang Bingung
21 Hari bahagia
22 Rencana
23 Kejutan Wisuda
24 Kalah Juga
25 Kejutan dan Terkejut
26 Pulang Ke Kampung
27 Kehamilan Yang Lemah
28 Delema
29 Detik-detik Melahirkan
30 Kelahiran yang Prematur
31 Tiga karakter
32 Keusilan Rafiq
33 Bahagia
34 Tragedi Ais
35 Menyesal
36 Ketegangan
37 Penyesalan selalu datang di akhir
38 Nasehat untuk si Kembar
39 Tidak di sangka
40 Tunangan Pengganti
41 Kekecewaan Sonya
42 Curhat athor
43 Bukti
44 Terungkap
45 Jalan Hidup
46 Mengalah
47 Ungkapan Aryo
48 Ulah Hani
49 Kesal
50 Dadakan
51 Pernikahan yang di Inginkan
52 Pesta yang Tak di Prediksi
53 Bahagia bersama Orang yang di Cintai
54 Sesi wanita yang terobsesi
55 Kisah lama terobati
56 Hari bahagia
57 Menyadari
58 Alergi Kacang
59 Pemberontakan
60 Ulah Rafiq
61 Penyelesaian
62 Karena Sayang.
63 Galuh bikin baper
64 Dua Jagoan
65 Kecelakaan Lutfi
66 Ide bagus
67 Penasaran
68 Perselisihan
69 Maaf
70 novel baru Pura-pura Cupu Demi Mengejar Cinta Sejati
71 Masa Lalu Lutfi
72 Ulang tahunnya Rafiq
73 Novel Baru Promo Berpura-pura Demi Mengejar Cinta Sejati
74 Tujuan
75 Ais yang Pingsan
76 Pengakuan Nino
77 Pertemuan lagi
78 Di balik Idenya Lutfi
79 Kenyataan Nino
80 Ulah Vidio
81 Hari Wisuda Nino.
82 Mengantarkan Nino ke Surabaya
83 Kisah Kafe Dian
84 Rindu
85 Rindu
86 Rasa
87 Masalah
88 Masa lalu
89 Penyakit Dian
90 Pernikahan dan kepergian Dian
91 Ais yang gugup
92 Nino Yang Pengertian
93 Mengerti
94 Terlaksana
95 Kebahagiaan Pasutri Baru
96 Gadis Ganjen
97 Keinginan Rafiq
98 Keanehan
99 Pertemuan
100 Menerima
101 Pasrah tapi tak Rela
102 Kesedihan Putri
103 Kesepian
104 Kehamilan Ais
105 Abiyan
106 Kedatangan tamu
107 Rasa
108 Tantangan Hani
109 Kehadiran Sesi
110 Kecewa
111 Rafiq di Belgia
112 Ini lah aku.
113 Pernikahan Abiyan.
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Salah
2
Selidik
3
Pertemuan tidak terduga
4
Pesta yang merusak
5
Khawatir
6
Pengakuan
7
Kenangan
8
Berusaha
9
Pandangan
10
Lamaran Dadakan
11
Nikah Dengan Musuh Masa Kecil
12
Menghindari
13
Hamil
14
Kabar bahagia Putri dan Sonya
15
Sikembar
16
Kelahiran si kembar
17
Suprise
18
Pagi Yang Heboh
19
Obat kesal
20
Lutfi Yang Bingung
21
Hari bahagia
22
Rencana
23
Kejutan Wisuda
24
Kalah Juga
25
Kejutan dan Terkejut
26
Pulang Ke Kampung
27
Kehamilan Yang Lemah
28
Delema
29
Detik-detik Melahirkan
30
Kelahiran yang Prematur
31
Tiga karakter
32
Keusilan Rafiq
33
Bahagia
34
Tragedi Ais
35
Menyesal
36
Ketegangan
37
Penyesalan selalu datang di akhir
38
Nasehat untuk si Kembar
39
Tidak di sangka
40
Tunangan Pengganti
41
Kekecewaan Sonya
42
Curhat athor
43
Bukti
44
Terungkap
45
Jalan Hidup
46
Mengalah
47
Ungkapan Aryo
48
Ulah Hani
49
Kesal
50
Dadakan
51
Pernikahan yang di Inginkan
52
Pesta yang Tak di Prediksi
53
Bahagia bersama Orang yang di Cintai
54
Sesi wanita yang terobsesi
55
Kisah lama terobati
56
Hari bahagia
57
Menyadari
58
Alergi Kacang
59
Pemberontakan
60
Ulah Rafiq
61
Penyelesaian
62
Karena Sayang.
63
Galuh bikin baper
64
Dua Jagoan
65
Kecelakaan Lutfi
66
Ide bagus
67
Penasaran
68
Perselisihan
69
Maaf
70
novel baru Pura-pura Cupu Demi Mengejar Cinta Sejati
71
Masa Lalu Lutfi
72
Ulang tahunnya Rafiq
73
Novel Baru Promo Berpura-pura Demi Mengejar Cinta Sejati
74
Tujuan
75
Ais yang Pingsan
76
Pengakuan Nino
77
Pertemuan lagi
78
Di balik Idenya Lutfi
79
Kenyataan Nino
80
Ulah Vidio
81
Hari Wisuda Nino.
82
Mengantarkan Nino ke Surabaya
83
Kisah Kafe Dian
84
Rindu
85
Rindu
86
Rasa
87
Masalah
88
Masa lalu
89
Penyakit Dian
90
Pernikahan dan kepergian Dian
91
Ais yang gugup
92
Nino Yang Pengertian
93
Mengerti
94
Terlaksana
95
Kebahagiaan Pasutri Baru
96
Gadis Ganjen
97
Keinginan Rafiq
98
Keanehan
99
Pertemuan
100
Menerima
101
Pasrah tapi tak Rela
102
Kesedihan Putri
103
Kesepian
104
Kehamilan Ais
105
Abiyan
106
Kedatangan tamu
107
Rasa
108
Tantangan Hani
109
Kehadiran Sesi
110
Kecewa
111
Rafiq di Belgia
112
Ini lah aku.
113
Pernikahan Abiyan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!