Pak Luthfi memperlihatkan tugas yang tidak ada namanya di cover luar. namun di dalam ada nama Arjuna.
" Silahkan kamu periksa dengan baik. ini sebenarnya tugas siapa ?" Tanya Pak Luthfi menyindir.
Putri pun maju. ia melihat tugas tersebut. dan matanya terbelalak saat melihat ada nama Arjuna di cover bagian dalam di tugasnya. keningnya berkerut. dan teringat akan sesuatu.
" Bagaimana. apakah kamu akui. kalau ini tugas jiplakan..? " Tanya Pak Luthfi jutek.
Putri menoleh, ia bingung mau jawab apa. ia membuat sendiri tugasnya. namun... pikiran teringat dengan kejadian malam.
" Oh maaf Pak. sebenarnya tugas yang saya kumpul salah bawa. mungkin ini tertukar. kalau bapak beri saya kesempatan. nanti saya kumpulkan ke kantor bapak." Jawab Putri meyakinkan.
" Ah sudahlah. saya tidak terima alasan. kalau begitu. nilai tugas anda saya kurangi.." Jawab Pak Luthfi cuek. ia pun meminta Putri duduk.
" Jadi ini calon ku. ah tidak masuk dalam kategori ku. apa papa nggak salah..? " Tanya Pak Luthfi dalam hati. ia memperhatikan Putri yang berjalan menuju kursinya.
Siska menggosok punggung sobatnya. nggak biasanya Putri se ceroboh itu, dalam belajar Putri selalu perfek. hanya manja nya saja yang ketulungan.
" Pak.. biasanya Putri nggak begitu.. " Bela Rama yang duduk di sebelah kursinya.
Pak Luthfi pun memandang Rama tajam." Jadi saya yang salah..? " Tanya nya yang membuat Rama terdiam pucat.
Putri akhirnya menggosok lengan Rama. Pak Luthfi melotot kan matanya melihat sikap Putri pada Rama.
" Wah. jadi dia mudah sekali pada lelaki lain.." Monolog Pak Luthfi dalam hati.
Pelajaran pun berlangsung dengan tenang. walau ada adegan di awal. Pak Luthfi sengaja memberi pertanyaan yang mengarah tentang tugas mereka.
" Jika benar kamu membuat tugas sendiri. coba kamu jawab pertanyaan saya tentang ringkas apa itu Humas..? " Tanya Pak Luthfi mengejek.
Dengan santai Putri menjawabnya. membuat Pak Luthfi diam sejenak. kemudian ia tepuk tangan yang juga di ikutin temannya.
" Lumayan bagus. saya tunggu tugasnya di ruangan saya." Ucap Pak Luthfi berlalu. mengakhiri pertemuan mereka.
Putri melonjak bahagia dan berpelukan dengan Siska. Rama yang berencana ikut di tendang Putri hingga Rama terduduk di kursi. yang lain tertawa melihat adegan tersebut. Pak Luthfi yang masih di pintu mengulum senyum dan berlalu ke ruangannya.
Ia sudah mengumpulkan nomor telpon siswanya saat ia mengumpulkan data.
Sampai di ruangannya. Pak Luthfi pun menghubungi Putri.
Putri kaget, ada nomor yang tak di kenalnya. awalnya ia ragu namun di angkat segera,
" Halo Assalamu'alaikum.. " Ucap Putri santai.
" Wa'alaikumsalam. kapan tugas nya di kumpul..? " Tanya Pak Luthfi tegas.
" Hm. oh bapak. maaf Pak. saya lagi di koperasi, lagi nge print.. 10 menit lagi saya sampai." Jawab Putri gugup setelah mengetahui kalau dosen juteknya menelpon.
" Siapa Put..? " Tanya Siska yang menemani nya print tugas nya.
" Tuh si dosen jutek..? " Jawab Putri asal.
Ia sudah selesai tinggal men jilid nya aja lagi.
Sedangkan Siska mengerutkan keningnya.
" Beb. apa Pak Luthfi menyukai mu nggak? ' Tanya Siska bingung.
Putri memukul kepala sobatnya dengan kertas. Siska nyengir kuda mendapati kekesalan Putri.
Mereka pun ke ruangan Pak Luthfi. namun di jalan mereka bertemu Arjuna. " Halo sayang. kantin yuk..? " Ajak Arjuna pada kekasih nya.
" Duluan aja ya. aku lagi antar tugas nih. ntar nyusul.. " Jawab Putri tersenyum. Arjuna pun membelai rambut kekasihnya dan mengangguk.
Putri melanjutkan langkahnya ke ruangan Pak Luthfi dengan Siska. Sedangkan Luthfi sudah berdiri di depan pintu. ia melihat interaksi Putri dengan Arjuna.
" Hm. sepertinya bukan gadis baik.." Ucap Luthfi lirih.
Putri mengetuk pintu. dan di buka kan nya langsung. Putri terkejut karena ia baru saja mengetuk pintu.
" Assalamualaikum. permisi Pak.. " Ucap Putri sungkan.
Pak Luthfi menjawab salam dengan cuek. ia langsung mengulurkan tangan dan meminta tugas Putri.
" Sini, saya mau lihat. oh ya. saya mau kamu bantu saya. untuk mengganti nilai mu yang jelek tadi..! " Ucap Pak Luthfi memerintah.
" Tapi Pak. kan saya sudah kumpulkan. tugas apalagi pak. saya mau istirahat juga pak. tadi nggak sempat sarapan.. " Protes Putri panjang lebar.
Pak Luthfi mengerutkan keningnya. ia menatap Putri tajam. Siska yang melihatnya jadi takut.
" Oh. ya... kalau begitu saya pamit dulu pak. Sob. nanti gue beliin aja ya. ntar gue antar lagi ke sini. lanjutkan aja.. ok.! " Ucap Siska meninggalkan Putri yang kurang suka dengan kepergiannya.
Pak Luthfi tersenyum menyeringai. " Peka juga gadis itu. oj kita lihat bagaimana sikap kamu pada saya.. " Ucap Luthfi dalam hatinya.
" Ok.. sekarang kamu di duduklah. saya akan ambilkan letop dan kamu ketikan nama dan data, semuanya." Perintah Luthfi memberikan lembaran biodata siswanya.
" Apa..? " Tanya Putri tak percaya.
" Kenapa. masih kurang, atau saya tambah lagi..? " Tanya Pak Luthfi membuat Putri menggeleng.
Pak Luthfi memindahkan letop di depan Putri. ia duduk di sampingnya, dan sengaja meleleh Putri. Putri sangat risih. namun Luthfi cuek saja.
' Maaf Pak. bapak tidak perlu duduk dekat saya. saya nggak bisa ngetik kalau begini.." Jawab Putri gugup.
" Hm.. jadi saya harus duduk di mana menjelaskan pada kamu..? " Tanya Pak Luthfi mengerutkan keningnya. seolah ndak paham kegelisahan Putri...
" Maaf maksud saya. bapak cukup menjelaskannya saja. atau bapak beri contoh biar saya ketik di rumah. ntar saya kirim ke bapak.. gimana.? " Tanya Putri menghilang ke gugupannya.
Pak Luthfi yang melihat tersenyum mengulum. ' Data ini harus selesai sekarang juga. sementara saya harus kerjakan tugas lain. kalau begitu kamu Ketik lah.
saya duduk di sana. " Ucap pak Luthfi santai kembali kemejanya.
Putri pun mengetik sesuai arahan dosennya. ia harus menyelesaikan cepat, rasanya ia tidak nyaman berdua dengan dosennya ini. perkenalan mereka di awal. menimbulkan kesan yang tak baik bagi putri.
Setengah jam kemudian. putri selesai mengerjakan nya." Pak sudah selesai. apakah saya boleh keluar..? ' Tanya putri lambat. Ia takut nanti singa di depannya mengamuk.
Pak Luthfi melihat hasil yang di buat Putri. " Bagus terimakasih. kalau begitu kita ke kantin. kamu lapar kan..? " Tanya Pak Luthfi mengagetkan Putri.
" Ah.. iya. eh nggak. maksudnya.. saya pergi sendiri." Jawab Putri gugup. dan berlalu meninggalkan ruangan tersebut.
Putri memegang dadanya" Ah sial. kenapa aku grogi tadi...! " Tanya lirih. ia bergegas pergi ke kantin.
Pak Luthfi pun menyusul santai di belakangnya. sapaan demi sapaan ia tanggapi dengan senyuman.
Putri tidak memperhatikan. ia terus melangkah cepat. hingga Arjuna mendekatinya.
" Sayang.. kok lama.. aku udah karatan menunggu.. " Ucap Arjuna .
Putri hanya tersenyum. tidak mungkin kan ia mengakui kalau ia di beri tugas tambahan okeh dosennya yang menyebalkan.
" Maaf... " Jawab Putri cengengesan. Siska yang melihat Pak Luthfi berada di belakang Putri memberi kode. namun Putri tidak paham. ia langsung duduk di dekat Siska dan di ikuti Arjuna dan Pak Luthfi. Putri terkejut saat melihat Pak Luthfi duduk di depannya.
" Eh. bapak.." ucap Putri dan Siska tersenyum kikuk. Putri dan Siska saling tendang kaki di bawah.. karena mereka kesal.
" Oh. jadi bapak dosen. maaf saya tidak tahu.. ' Ucap Arjuna sungkan pada Pak Luthfi.
" Ia kebetulan mereka berdua mahasiswa saya. dan minggu depan kita ada kunjungan ke panti makanya saya butuh Putri tadi. menyiapkan data.." Jawab Pak Luthfi santai.
Putri dan Siska saling pandang. dan mengangkat bahu kecewa.
" Ooh. maaf. kalau saya mengganggu tadinya.." Jawab Arjuna.
" Put. gue pesan ini makanan lu dulu ya. oh ya Pak Luthfi sekalian mau saya pesan kan apa..? " Tanya Siska menghindari cubitan Putri yang telah menyiksanya tadi.
" Oh boleh. saya samakan saja.. " Jawab Pak Luthfi santai.
Putri makin grogi. hidupnya tidak bebas. Arjuna menatap keduanya. ia bingung dan mengirim pesan ke Putri yang ada di depannya. Putri yang mendapat pesan segera melihat.
Arjuna. ( Sayang.. aku lihat ada yang aneh pada dosen nya..?)
Putri. ( tau ah..)
Arjuna ( Kok nggak tahu yang..?)
Putri. ( dosennya pertama kali masuk hari ini. kan kita nggak kenal gimana dia..)
Arjuna ( Oh..)
Putri (Hm)
Siska kembali duduk. ia. ia agak menjauhkan diri sedikit dari Putri. Tak lama pesanan Putri dan Pak Luthfi oun datang. Karena Siska dan Arjuna sudah duluan makan. Tadinya mereka makan terpisah. Dan bahkan tidak mengetahui sebelumnya.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments