Bab 5: Persiapan pernikahan

Udara pagi terasa segar, menyertai suasana pesantren Nurul Huda yang menenangkan. Naureen terlihat sedang duduk di teras kamar tamu, menikmati secangkir teh hangat yang diberikan oleh Ummi Maryam.

"Naureen, kamu sudah menelepon Kak Faiz dan Kak Bayu?" tanya Ummi Maryam dengan suara yang lembut.

"Sudah, Mi," jawab Naureen. "Alhamdulillah, mereka berdua senang mendengar kabar ini. Kak Faiz bahkan berjanji akan segera pulang untuk menghadiri pernikahan ku."

"Alhamdulillah," jawab Ummi Maryam. "Semoga segalanya berjalan lancar."

"Amiin," jawab Naureen dengan senyum yang lebar.

Naureen menikmati suasana tenang di pesantren. Ia merasa lega karena semuanya telah berjalan dengan baik. Ia berharap pernikahannya dengan Gus Azmi akan berjalan dengan lancar dan diberkahi oleh Allah SWT.

Sejak direstui oleh Bunda Naureen, persiapan pernikahan Naureen dan Gus Azmi pun dimulai. Kiyai Rahman dan Ummi Maryam begitu antusias dalam mengatur segala sesuatu. Mereka ingin memberikan yang terbaik untuk pernikahan putra kesayangan mereka.

"Naureen, kamu sudah memilih baju pernikahanmu?" tanya Ummi Maryam.

"Belum, Mi," jawab Naureen. "Naureen ingin memilih baju pernikahan yang sesuai dengan keinginan Gus Azmi."

"Baguslah, kalau begitu," jawab Ummi Maryam. "Nanti Ummi temani kamu memilih baju pernikahan. Kita akan memilih baju yang cantik dan sopan."

"Terima kasih, Mi," jawab Naureen. "Naureen senang bisa memilih baju pernikahan bersama Ummi."

Naureen dan Ummi Maryam kemudian berencana untuk memilih baju pernikahan di Jakarta. Mereka berencana untuk memilih baju pernikahan yang sesuai dengan keinginan Naureen dan Gus Azmi.

Di sisi lain, Gus Azmi sedang berbicara dengan ayahnya tentang persiapan pernikahan. "Abi, kapan kita akan mengadakan akad nikah?" tanya Gus Azmi.

"Insyaallah, kita akan mengadakan akad nikah satu minggu lagi," jawab Kiyai Rahman. "Kita akan mengadakan akad nikah di pesantren ini saja. Dan, setelah itu, kita akan mengadakan resepsi di Jakarta."

"Baik, Abi," jawab Gus Azmi. "Gus akan menyiapkan segalanya."

Gus Azmi kemudian berencana untuk mencari catering dan lokasi resepsi di Jakarta. Ia ingin memberikan yang terbaik untuk pernikahannya dengan Naureen.

Hari-hari berlalu dengan cepat. Persiapan pernikahan Naureen dan Gus Azmi pun makin siap. Naureen dan Gus Azmi terlihat sangat bahagia menjalani masa-masa persiapan pernikahan mereka. Mereka saling mendukung dan saling menyayangi.

Naureen dan Gus Azmi menikmati setiap momen persiapan pernikahan mereka. Walaupun di awal hubungan mereka diwarnai kebingungan dan rasa takut, seiring berjalannya waktu, kasih sayang mulai tumbuh di antara mereka.

Hari pernikahan pun tiba. Suasana pesantren Nurul Huda terasa meriah. Para santri dan tamu undangan berdatangan dari berbagai penjuru untuk merayakan pernikahan Gus Azmi dan Naureen.

Naureen terlihat cantik dengan balutan baju pernikahan warna putih yang sopan. Wajahnya terpancar kebahagiaan dan ketenangan. Gus Azmi terlihat gagah dengan baju kokoh warna biru kecoklatan. Ia menatap Naureen dengan tatapan yang penuh kasih dan kekaguman.

Acara akad nikah dimulai. Kiyai Rahman bertindak sebagai wali nikah. Gus Azmi dengan tegas mengucapkan ijab qabul. Suasana khusyuk menyelimuti ruangan. Semua tamu undangan berdoa agar pernikahan Naureen dan Gus Azmi diberkahi oleh Allah SWT.

Setelah akad nikah selesai, resepsi pernikahan diadakan di Gedung Serbaguna di Jakarta. Suasana resepsi meriah dihiasi dengan dekorasi bunga yang indah. Tamu undangan berdatangan dari berbagai kalangan, termasuk keluarga besar Gus Azmi dan Naureen.

Naureen dan Gus Azmi terlihat sangat bahagia menyambut tamu undangan yang datang. Mereka bersikap sopan dan ramah kepada semua tamu yang datang.

"Mas, terima kasih sudah menikah dengan ku," ucap Naureen dengan suara yang lembut sambil menatap Gus Azmi dengan tatapan yang penuh kasih.

"Naureen, aku yang harus berterima kasih padamu," jawab Gus Azmi sambil memeluk Naureen erat. "Aku sangat mencintai mu."

Naureen menangis terharu di pelukan Gus Azmi. Ia merasa sangat bahagia dan beruntung bisa menikah dengan Gus Azmi. Ia berharap pernikahan mereka akan berjalan dengan bahagia dan diberkahi oleh Allah SWT.

Acara resepsi pernikahan berlangsung meriah. Tamu undangan terhibur dengan hidangan yang lezat, musik yang menyenangkan, dan suasana yang hangat.

Naureen dan Gus Azmi menikmati setiap momen resepsi pernikahan mereka. Mereka saling mendukung dan saling menyayangi. Mereka berharap pernikahan mereka akan menjadi awal dari kebahagiaan yang abadi.

Usai resepsi pernikahan, Naureen dan Gus Azmi berangkat menuju pondok pesantren Nurul Huda. Mereka akan menjalani hidup berumah tangga di pesantren itu.

"Naureen, aku sangat bahagia bisa menikah denganmu," ucap Gus Azmi dengan suara yang lembut sambil menatap Naureen dengan tatapan yang penuh kasih.

"Aku juga, Mas," jawab Naureen dengan suara yang lembut sambil menatap Gus Azmi dengan tatapan yang penuh kasih.

Naureen dan Gus Azmi menjalani hidup berumah tangga di pondok pesantren Nurul Huda. Hidup mereka berbeda dari bayangan Naureen sebelumnya. Naureen harus belajar menyesuaikan diri dengan kehidupan baru sebagai istri seorang tokoh agama.

Naureen banyak mendapat bimbingan dari Ummi Maryam. Ummi Maryam mengajarkan Naureen tentang cara menjadi istri yang sholehah, menjalankan peran sebagai pendamping suami yang baik, dan menjalankan tugas-tugas rumah tangga dengan ikhlas.

Gus Azmi pun selalu memberikan dukungan dan bantuan kepada Naureen. Ia selalu siap membantu Naureen dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Ia juga selalu memberikan motivasi dan nasehat kepada Naureen agar tetap kuat dan tabah dalam menjalani kehidupan barunya.

Kehidupan Naureen di pondok pesantren Nurul Huda tidak selalu mudah. Naureen harus beradaptasi dengan suasana baru dan aturan-aturan baru. Ia juga harus berhadapan dengan tantangan baru sebagai istri seorang tokoh agama.

Namun, Naureen selalu mencoba untuk tetap kuat dan tabah. Ia selalu mengingat nasehat Bunda Naureen dan Ummi Maryam. Ia juga selalu mendapatkan dukungan dan cinta dari Gus Azmi.

Naureen dan Gus Azmi selalu mencoba untuk menjalani kehidupan rumah tangganya dengan bahagia dan harmonis. Mereka selalu saling menyayangi, saling menghormati, dan saling mendukung.

Hubungan mereka semakin kuat seiring dengan jalannya waktu. Naureen semakin mengerti dan menyayangi Gus Azmi. Ia menikmati perannya sebagai istri dan pendamping hidup Gus Azmi.

Gus Azmi pun semakin menyayangi dan menghormati Naureen. Ia menikmati kehidupan rumah tangganya dengan Naureen. Ia merasa sangat beruntung bisa menikah dengan Naureen.

Naureen dan Gus Azmi mencoba untuk menjalani hidup berumah tangganya dengan baik dan bermakna. Mereka ingin menjadikan rumah tangga mereka sebagai surga dunia yang penuh dengan kebahagiaan, ketenangan, dan keharmonisan.

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!