SETULUS CINTA ALUNA

SETULUS CINTA ALUNA

Gelisah

" jadi apa rencana kamu dan suami kamu untuk kedepannya nak? " ujar Asih kepada anaknya Ida dan menantunya Ardi.

mereka sedang berbincang diruang keluarga. Rumah tua asih yang tak begitu besar itu pun sekarang menjadi tempat berteduh bagi anak sematawayangnya yaitu ida dan keluarga kecilnya untuk sementara waktu. mengingat keadaan anaknya yang sangat kesulitan saat ini. anak dan menantunya itu sedang mengalami kebangkrutan akibat terlilit hutang dikota tempat dia mengadu nasibnya dulu. ia harus kembali kekampung halamannya ini karna tak tau lagi akan tinggal dimana. hutangnya yang begitu banyak itu telah menyita rumah dan mobil hasil dari kerja kerasnya dan suaminya.

Ida menghela nafas panjang " hhhuuff untuk saat ini rencana kami berdua ingin kembali kekota bu untuk memulai usaha lagi " jawab Ida sambil menatap ibunya dan sekali kali melirik suaminya. suaminya menyetujui apa pendapat istrinya itu.

"iya bu untuk sementara waktu kami akan titipkan Aluna dulu pada ibu. apa ibu keberatan? " sambung Ardi tengah membelai pucuk kepala anaknya yang terlelap itu.

asih tersenyum " sama sekali tidak keberatan nak. pergilah ibu akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian bertiga" ujar asih.

mereka semua tersenyum dan ada rasa semangat yang terpancar pada malam itu. mereka akan memulai kembali usaha walaupun harus memulainya dari nol lagi.

*

"baiklah bu kami pergi dulu ya" pamit ida dan ardi. tak lupa ia mengucapkan kata perpisahan kepada anak sematawayangnya itu untuk beberapa bulan kedepan ini.

"Aluna sayang kamu baik baik ya sama nenek disini. kamu ga boleh nakal dan jaga nenek disini mama sama papa harus pergi dulu untuk beberapa bulan kedepan ini. setelah semuanya baik kami akan menjemputmu dan nenek ya sayang" pesan ida kepada aluna sambil mengecupnya begitu pun dengan ardi.

Aluna yang berusia 8 tahun itu mengangguk dan sudah mengerti tentang kondisi keluarganya saat ini. ia pun rela pindah sekolah dan tinggal bersama neneknya.

ia dan asih melambaikan tangan pada kedua orang tuanya itu. meskipun ia tak dapat menahan kesedihan dan tangisnya.

"yuk sayang kita masuk " ujar asih dan diikuti anggukan oleh Aluna.

mereka yang hanya tinggal berdua itu pun sangat kesepian "nenek apakah sudah ada kabar dari mama dan papa" ucap aluna yang saat ini mulai resah. ia sangat khawatir kepada orang taunya itu.

Asih yang sedang mengusap kepala Aluna pun sama khawatirnya "belum nak, belum ada telfon dari ibumu " ujar asih sambil menenangkan Aluna yang berada didekapannya itu.

aluna yang mendengar jawaban asih hanya diam dan terus menatap langit atap kamar mereka berdua. mereka berdua sibuk dengan pemikirannya masing masing.

aluna adalah anak yang sangat penurut dan mandiri. ia tidak cengeng seperti anak seusianya. ia sangat dewasa meskipun usianya yang masih sangat kecil.

mereka berdua terus menunggu kabar dari orang yang sangat ia sayangi itu. mereka berharap tak terjadi apa apa kepada orang yang sangat dicintai.

mereka pun terlelap bersama lamunan masing masing.

Hai gaes.

yuk dibantu votenya biar author makin semangat buat up terus cerita ini. jangan lupa tinggalkan juga komentar yang baik jika menyukai cerita author ini. please jangan yang negativ ya coment nya. author ga kuat bacanya

huhuhuhu thanks ya gaess

love you more

Terpopuler

Comments

Gani M Olinger

Gani M Olinger

belum selesai baca ,cuman baru setengah tapi kayaknya cerita sangat bagus

2023-04-23

0

Wiraf

Wiraf

baru ketemu dan penasaraan sama ceritanya...

2022-12-04

2

🍊🥀Forget Me 🥀

🍊🥀Forget Me 🥀

aku mampir kak

2022-06-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!