Kehidupan berat aluna

Setelah keadaan asih mulai pulih, asih pun dipersilahkan untuk pulang. aluna sangat bahagia dan ia sangat semangat untuk membawa neneknya pulang.

"terimakasih dok sudah merawat nenek saya" ucap aluna pada dokter bayu. dokter bayu tersenyum dan mengusap pucuk kepala aluna. ia sangat salut melihat sifat dan kedewasaan aluna. walaupun aluna usianya masih sangat kecil namun ia bisa mengatasi masalah keluarganya. ia anak yang sangat pemberani.

aluna dan asih pun pergi meninggalkan rumah sakit.

*

setelah sampai dirumah, aluna pun bersiap siap membuatkan makanan untuk asih. asih yang baru pulang dari rumah sakit pun tidak bisa makan sembarangan. ia hanya bisa makan yang lembut seperti bubur dan juga tepung kanji atau tapioka untuk mengisi perutnya. dengan telaten aluna memasakkan bubur untuk asih. walaupun ia masih kelas 6 sd tapi ia sangat pandai dalam memasak. mungkin inilah bakatnya yaitu memasak.

"nek itu makanannya. nenek harus makan agar cepat sembuh" ujar aluna sambil menyuapkan bubur pada asih. asih tersenyum dan menerima suapan dari cucu nya.

"nak, sebentar lagi kamu akan mengikuti ujian nasional dan kamu harus belajar. maka mulai sekarang kamu harus fokus untuk belajar. jangan khawatirkan nenek" ucap asih kepada aluna.

"tapi nek, nenek sekarang dalam keadaan tidak baik biarkan aku merawat nenek. aku akan bekerja keras untuk mencari uang untuk kita " jawab aluna

asih menggeleng "tidak nak. bagaimanapun keadaan kita sekarang kamu tidak boleh meninggalkan sekolah atau putus sekolah. kamu harus tetap sekolah setidaknya tamat SMA. dan ini perintah maka lakukanlah jika kamu sangat menyayangi nenek"

aluna pun mengangguk "baiklah nek. aku akan tetap bersemangat untuk sekolah tapi aku juga akan bekerja sepulang sekolah. ku mohon boleh ya nek" pinta aluna memohon. melihat cucunya asih pun mengangguk.

"berjanjilah kamu tidak boleh sampai kelelahan" sambung asih diikuti anggukan senang aluna.

**

kriingg.. kring.. kring..

bel sekolah pun telah berbunyi itu menandakan bahwa proses belajar dan mengajar telah usai.

"una kita ke mall dulu ya" ajak dinda pada aluna. dinda memanggil nama aluna dengan sebutan una. ia memeliki nama panggilan yang lain untuk sahabatnya itu.

aluna tersenyum dan menggeleng "maaf ya din, aku gak bisa ikut. aku harus memberikan nenek ku makan dan setelah itu aku harus bekerja" ujar aluna sambil mengelus pipi cubby milik dinda.

dinda pun tersenyum dan ia sangat mengerti akan keadaan aluna.

"yaudah kalau begitu, kamu jaga kesehatan ya na. kamu ga boleh sampai sakit dan jangan dipaksain untuk melakukan sesuatu yang berat" ujar dinda memperingati sahabatnya itu

"oh iya jika butuh bantuan aku akan selalu ada untuk kamu. bye aluna" sambung dinda dan segera meninggalkan aluna. supirnya telah menjempunya.

Dinda sering menawarkan untuk pulang dengannya namun aluna selalu menolak.

melihat dinda yang memasuki mobil sedan, aluna pun tersenyum dan melambaikan tangan.

setelah pulang sekolah ia segera menyiapkan makanan untuk asih dan berangkat kerja. aluna diterima bekerja dipabrik pembuatan roti yang tidak jauh dari rumahnya. meskipun pabriknya tidak terlalu besar namun pekerjanya juga lumayan banyak. yang kebanyakan merupakan ibu ibu. dan hanya aluna yang memiliki usia sangat muda.

walaupun begitu ibu ibuk sangat baik kepadanya. bahkan setiap bulannya mereka memberikan sedikit dari gajinya untuk kebutuhan sekolah aluna. awalnya aluna terus menolak namun mereka terus memaksa aluna.

aluna sangat bersyukur ia selalu dikelilingi orang yang sangat baik kepadanya.

Hai gaes.

yuk dibantu votenya biar author makin semangat buat up terus cerita ini. jangan lupa tinggalkan juga komentar yang baik jika menyukai cerita author ini. please jangan yang negativ ya coment nya. author ga kuat bacanya

huhuhuhu thanks ya gaess

love you more

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***