Pagi harinya asih pun bangun untuk menyiapkan perlengkapan sekolah aluna. ya hari ini adalah hari pertama sekolah nya aluna dikampung neneknya ini.
asih sangat bersemangat untuk membuatkan sarapan Aluna dan sedikit melupakan kekhawatiran kepada anaknya yang belum sama sekali mengirimkan kabar ataupun pesan melalui ponsel.
setelah semuanya selesai asih pun kembali kekamar dan membangunkan cucu kesayangannya itu. sudah beberapa tahun ini asih tidak sesemangat pagi ini. ia biasanya tak pernah bangun sepagi ini karna ia hanya tinggal sendiri.
"Aluna sayang, ayuk bangun udah pagi. ini hari pertama kamu sekolah loh" ujar asih lembut
Aluna yang merasa terganggu akhirnya membuka matanya dan tersenyum. ia bahagia karna ia akan sekolah hari ini. dengan semangatnya ia segera kekamar mandi dan bersiap.
setelah selesai ia pun menghampiri asih dimeja makan.
"kamu sudah siap sayang? " tanya asih
aluna mengangguk dan segera duduk. asih pun memberikan sepiring nasi goreng yang dilengkapi telur mata sapi diatasnya.
"nenek apa ibu sudah ada kabar?" tanya aluna
asih menggeleng " nantik sehabis mengantarkanmu ke sekolah nenek akan menghubungi ibumu" jawab asih menengkan aluna. aluna pun mengangguk dan segera memakan sarapannya itu.
*
"kamu yang rajin ya nak sekolahnya. nenek pulang dulu " ujar asih sambil mengecup kening cucunya itu.
aluna hanya mengangguk dan melambaikan tangan pada asih.
setelah melambaikan tangannya aluna segera memasuki kelas bersama wali kelasnya itu.
sementara itu, asih yang sangat khawatir akan keadaan anak dan menantunya itu. ia terus menghubungi anak nya tapi sama sekali tak mendapat jawaban dari sebrang sana. kekhawatirannya pun terus menjadi jadi. ia mondar mandir diteras rumahnya itu. tak beberapa lama terdengar suara panggilan dari ponselnya dan iya segera menghampiri dan tertulis nomor yang tak dikenal.
"Hallo, apa ini dengan ibu nya Ida? " ujar seseorang didalam telfon
"iya saya sendiri. ada apa dengan anak saya pak" jawab asih yang sangat khawatir
"begini buk kami dari kepolisian ingin menyampaikan kabar duka kepada ibu bahwa anak ibu dan suaminya telah mengalami kecelakaan dan meninggal dunia"
"deg" jantung asih memompa sangat kencang. ia terjatuh duduk akibat tulangnya seketika melemas sendirinya.
"Idaaa anakkuuu idaaa yaallah anakku" pekik asih ditelfon
"ibu harap tenang ibu. sekarang anak ibu berada dirumah sakit x. dan kami menunggu kedatangan ibu terimakasih "
"hikkss hiikkss hiikkks makasih pak polisi " ujar asih dan telfon pun terputus. ia sangat terpukul akan kepergian anaknya itu. tanpa pikir panjang ia menjemput aluna yang sedang sekolah.
disekolah aluna, asih yang telah memberitahukan kabar duka ini kepada wali kelas aluna pun segera menghampiri aluna yang sedang belajar. ia memeluk aluna dan membawanya kepada asih.
"nenek kenapa kok nangis? " tanya aluna yang merasa sangat kebingungan dengan sikap neneknya itu.
asih pun langsung memeluk aluna " sayang kamu yang sabar ya nak. kamu yang tabah hikss hiikss hiikss"
"nenek kenapa? " tanya aluna sangat heran
"orang tua kamu kecelakaan dan meninggal dunia hiikk hikkkss hiiiksss" jawab asih yang tak mampu menyembunyikan lagi dari aluna.
aluna sangat terkejut dan terduduk lemas. aluna yang saat ini duduk dibangku kelas dua sd hanya bisa menangis dan terus menangis.
untuk ukuran anak seusianya yang masih sangat kecil menerima kenyataan yang sangat pahit didalam hidupnya. ia harus kehilangan orang tuanya untuk selama lamanya.
Hai gaes.
yuk dibantu votenya biar author makin semangat buat up terus cerita ini. jangan lupa tinggalkan juga komentar yang baik jika menyukai cerita author ini. please jangan yang negativ ya coment nya. author ga kuat bacanya
huhuhuhu thanks ya gaess
love you more
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments