▪︎▪︎▪︎▪︎
"Auryn!! Hah hah hah.." Melodi tersentak dari tidur siangnya. Ibu satu anak itu terbangun dengan peluh membasahi pelipis juga lehernya.
"Ah..kenapa nyeri sekali rasanya." Ia menekan kuat perut bagian atasnya nya yang terasa menyesakkan saat ia bernafas, jantungnya juga berdetak sangat cepat.
"Argh..ini lebih menyesakkan dari biasanya. Apa sudah waktunya? Tidak. Jangan bawa aku sekarang Tuhan, izinkan aku melihat putri ku bahagia sebelum kau membawa ku." Doanya, Melodi tak minta banyak ia hanya ingin Auryn anak satu-satunya itu bahagia.
"Ryn…tolong Ibu nak. Hikss.." karena terlalu sakit, Melodi hanya bisa merangkak untuk meraih ponselnya bermaksud untuk menghubungi anaknya.
Sayang, sudah beberapa kali ia menghubungi Auryn tetap saja tidak ada jawaban. Mungkin putrinya sedang sibuk saat ini pikirnya. Disisa-sisa kesadarannya, Melodi kembali mengingat semua kenangannya bersama sang putri. Meski tak banyak kebahagiaan disana, tetap ia lah yang paling bahagia karena dikarunia seorang putri seperti Auryn.
"Ibu sangat menyayangi mu nak, semoga masa lalu Ibu tidak membawa hal buruk di masa depan mu." Itulah ucapan terakhir sebelum ia benar-benar hilang kesadaran.
^^^^
"Heumpp…" Auryn terus saja memberontak, sekuat tenaga ia mencoba terlepas dari kungkungan pria yang kini menghimpitnya di ranjang. Satu tangan besarnya membekap mulut Auryn sementara satunya lagi mencoba melepas kancing seragam gadis itu. Tangannya yang terbebas tentu saja tidak tinggal diam, berbagai cara sudah ia lakukan tapi tetap saja tak berpengaruh apa-apa terhadap pria itu.
"Eummph…"
"Arghh!! Beraninya kau mengigit ku!!" Pekik pria itu saat Auryn berhasil menggigit tangannya sehingga cekalan itu terlepas.
Plakk
Satu tamparan diterima wajah manis yang sebelumnya belum pernah tersentuh pukulan oleh siapapun termasuk Ibunya sendiri.
"Berlaku manislah sayang, kita akan bersenang-senang. Bukan untuk bertengkar huem..." penuh seringai iblis, pria itu menatap tajam pada gadis lemah itu.
"Leppass kan saya **-uan. Ampuni saya jika sudah mengganggu anda. Hiks.." tak sedikit air mata yang mengalir membasahi wajah manis yang kini terdapat sedikit lebam disudut bibirnya karena tamparan barusan. Auryn yang sudah sedikit berjarak dari pria itu merapikan pakaiannya yang nyaris saja terbuka.
"Tidak semudah itu sayang. Oke, begini aturan mainnya, Aku puas dan kau senang. Bagaimana? Masalah uang tidak masalah." Ucapan itu sangatlah melukai harga diri Auryn, meski miskin dan hidup sering kekurangan ia tidak akan pernah melakukan pekerjaan hina seperti itu.
"Maaf Tuan, uang bukanlah segalanya. Karena harta yang paling berharga adalah kehormatan bagi seorang perempuan." Tolaknya dengan tubuh bergetar hebat.
"Heh. Jangan coba berdiskusi dengan ku menggunakan bahasa yang puitis sayang." Ia kembali meraih Auryn bermaksud untuk melanjutkan kembali niat hatinya.
Dor dorr dor
Lagi, kegiatan yang tadi tertunda kembali harus terganggu karena suara gedoran pintu yang cukup keras dan kasar. Itu membuat si pria bangkit dari posisinya dengan wajah memerah.
"Shitt!!" Umpatnya di sela melangkah menuju pintu.
"Kate. Kau mengganggu saja!" Geramnya, begitu mendapati sepupu jauhnya lah yang mengganggu kegiatannya.
"Apa Au- astaga!! Apa yang sudah kau lakukan padanya Ar?" Kate terpekik melihat keadaan Auryn yang sangat berantakan dan berurai air mata.
"Apa?" Tanyanya balik dengan tampang innocent nya.
^^^^
"Hik..hik.." aneh, saat Ibunya dirumah sakit Ryn sudah tidak lagi menangis hanya saja ia sesenggukan.
"Ryn, mama ku bilang saat di bawa ke rumah sakit tadi, Ibu mu sudah tidak sadarkan diri. Beliau juga mengigau bahwa ia sangat menyayangi mu." Kate dengan setia menemani Auryn, selain ia menganggap gadis itu sebagai adiknya rasa bersalah kini menggerogoti hatinya. Bagaimana tidak, sepupu jauh yang juga Bos mereka sudah me*****kannya bahkan hampir saja mem*******nya jika saja ia datang terlambat sedetik saja.
"Maafkan Ryn Bu." Disinilah ia kembali menangis.
"Tenanglah, Bibi pasti baik-baik saja heum.." Kate coba menguatkan gadis itu.
"Aku sungguh tidak berguna kak. Disaat Ibu membutuhkan ku, aku malah tidak menjawab panggilannya. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi? Hanya Ibu satu-satunya yang ku punya Kak." Ucapan frustasi itu sarat akan penyesalan yang mendalam.
Sudah dua jam Dokter menangani Melodi, harap-harap cemas Auryn menunggu penjelasan Dokter.
"Bagaimana keadaan Ibu saya Dokter?" Walaupun takut, dengan tidak sabaran ia menanyakan keaadan Ibu yang sangat dicintainya itu.
"Pasien menderita maag kronis dan ini sudah berlansung cukup lama dan tanpa adanya perawatan atau pengobatan yang tepat. Apa pasien sering mengeluhkan nafas pendek, mudah lelah atau nafsu makan berkurang?" Penjelasan Dokter barusan sukses membuat nafas Auryn tercekat.
"Ibu tidak pernah mengeluhkan apapun, beliau selalu mengerjakan semuanya sendiri. Tapi Ibu saya bisa sembuhkan Dokter?" Wajahnya yang tadi ketakutan bertambah pucat saat ini.
"Maaf Nona, saat ini pasien sudah mengalami pendarahan lambung. Kami akan mengupayakan kesembuhan pasien sebisa kami, mohon bantu dengan doa." Ujar Dokyer sebelum berlalu dari hadapan Auryn juga Kate. Sementara di disudut lain pria yang di panggil Ar oleh Kate ikut mendengar dan menyaksikan segalanya.
"Ib-"
Brakk
Mungkin karena terlalu banyak tekanan juga kejadian tak terduga yang hari ini dialaminya, Auryn jatuh pingsan.
"Ar, Archie bantu Auryn." Pekik Kate memanggil Archie. Ya, Archie lah Bos Auryn juga orang yang sudah berlaku mesum pada gadis itu
^^^^
Karena paksaan Kate, jadilah Archie menemani Auryn di kamar ia dibawa tadi. Dengan seksama di perhatikan secara lekat wajah gadis manis yang sudah menarik perhatiannya dari awal pertemuan mereka.
"Eungh…" terdengar ringisan kecil dari bibir tipis nan menggoda menurut Archie itu. Perlahan Auryn bangun dari tidurnya, ia menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang dan ia masih belum menyadari keberadaan Archie diaana.
"Sudah baikan sayang?" Tanyanya sarkas.
Deg
Secepat kilat Auryn menoleh, lalu detik setelahnya ia berubah ketakutan. "Tinggalkan saya Tuan. Jangan ganggu saya." Mohonnya mengiba.
"Kau milikku dan tidak akan pernah ku tinggalkan." Tegasnya dalam satu tarikan nafas saja.
"Ap-"
Tok tokk
Nampak Kate yang masuk dari pintu yang baru saja diketuk itu. Ia menatap nyalang pada Archie lalu setelahnya berjalan memdekati Auryn.
"Bibi mencari mu." Ujarnya singkat.
"Ibu sudah sadar kak?"
"Mm… rapikan duku penampilan mu. Jangan sampai Bibi kepikiran melihat kau berantakan begini." Ia membantu gadis incaran sepupu jauhnya itu menyisir rambut halusnya.
"Kau! Jangan kemana-mana, kita harus bicara!!" Ketus Kate pada Bosnya itu.
"Mm.." bukannya takut ia malah menggumam saja.
Setiap gerakan yang dilakukan Auryn tak lepas sedikit pun dari pandangannya. Entah apa sebenarnya yang diinginkannya dari gadis itu.
"Sebentar lagi sepenuhnya kau akan menjadi milikku sayang, dan tidak akan pernah aku lepaskan." Tekadnya sedikit mengerikan bagi yang melihatnya.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Hai hai…
Ini merupakan lanjutan dari judul sebelumnya ya. Stay read dan jangan lupa dukungannya.
Tekan LIKE dan tinggalkan COMMENT tapi sebelumnya tambahkan ke FAVORITE ya dear.
Semoga masih ada yang suka
TERIMA KASIH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Desak Reni
janganlah sampe diperkosa kasian
2021-06-28
0
Neng Lya
Archie ko jd seperti itu TDK bermoral...kalau celo ibunya tau pasti dia sedih sekali
2020-11-29
0
@ Teh iim🍒🍒😘
Archie ternyata... hadeuhhhh 🤦🤦😀😀
suka bngt Thor ma novelmu 🥰🥰🥰🥰
2020-10-19
0