Untuk apa kau bekerja?

▪︎▪︎▪︎▪︎

Brakk

Bugh

Auryn sedikit terpental karena menabrak sesuatu, ia yang sedari tadi tidak begitu fokus karena tak kunjung mendapat pekerjaan.

"Auh…" ringisnya, dilihatnya telapak tangannya yang perih karena menumpu berat tubuhnya saat terjatuh tadi. Tidak hanya sekedar perih, tangannya juga berdarah karena tergores aspal jalanan.

"Maaf Tuan, maaf." Setelah bangkit dari jatuhya, segera saja ia meminta maaf takut akan menimbulkan masalah karena sekarang ia sedang di negara yang asing baginya.

"….." sementara, pria yang ditabraknya hanya diam saja tanpa reaksi.

"Ternyata dia lagi. Bagus, bersiaplah untuk menjadi milikku Nona banyak bicara." Senyum miring terpatri di wajah tampan pria itu.

"Sekali lagi maaf Tuan, saya permisi." Merasa tidak merugikan pria itu, Auryn bersiap untuk pergi melanjutkan kembali langkahnya.

Hap

Baru akan melangkah, Ryn merasa tubuhnya tertarik ke belakang. Bukan hanya itu saja, ia juga mendapati Pria itu dengan kurang ajarnya menyentuh bibirnya dengan bibir pria itu.

"Hmpp-" terkejut juga takut, sekuat tenaga ia mendorong tubuh tegap itu tapi sayang tenaganya tidaklah sebanding dengan pria itu.

Tes

Pria yang masih menikmati bibirnya tersadar saat merasakan rasa asin di bibirnya.

"Shitt. Dia menangis." Rutuknya dalam hati, lalu dengan sangat berat ia melepas tautan paksa itu.

"Hikss... anda jahat Tuan." Usai berkata penuh gemetaran, segera saja ia beranjak dari sana takut pria itu akan melakukan hal sama lainnya.

▪︎▪︎▪︎▪︎

"Kau sudah pulang?" Melodi menyambut kedatangan putrinya dengan wajah yang bisa dikatakan sedang cemas.

"Ya Bu, maaf Ryn perginya lama." Ucapnya lesu.

"Ada apa? Kau kenapa? Apa ada yang mengganggu mu di luaran sana?" Tanyanya tanpa jeda.

"…."

"Tidak apa-apa Bu, tadi di jalan Ryn merindukan Ibu." Imbuhnya berbohong.

"Kau pikir Ibu akan percaya begitu saja? Kenapa kau menangis?" Ujarnya penuh selidik.

"Sungguh. Ryn tidak apa-apa." Seyakin mungkin ia meyakinkan Ibunya.

"Baiklah."

Malam menjelang, matahari pun beringsut kembali ke peraduannya. Saat ini Auryn tengah menikmati makan malam sederhana bersama Ibunya.

"Bu, ada yang mau Ryn bicarakan."

"Apa?"

"Sebenarnya tadi Ryn keluar untuk mencari pekerjaan."

"Untuk apa kau bekerja? Ibu yang akan memenuhi kebutuhan kita, dan Ibu sudah berencana untuk kembali berjualan." Bantahnya.

"Tidak Bu, biarkan Ryn yang melakukannya. Sudah saatnya Ibu istirahat, lagi pula Ryn melakukannya karena Ryn mau menyambung pendidikan." Ujarnya serius.

"Kau tau Ibu tidak suka kau bekerja!" Bentakan Melodi mengakhiri pembicaraan mereka malam ini.

"Bu, Ibu…" dengan mengeraskan suara Auryn memanggil Ibunya yang saat ini sudah mengunci diri di kamar.

Memberi ruang untuk Ibunya, gadis itu memilih keluar rumah untuk menikmati udara malam di teras rumah kecilnya. Ia menengadahkan pandangannya ke langit malam, menyaksikan bulan dan bintang.

"Kenapa Ibu selalu melarang ku bekerja?" Pertanyaan itu entah sudah berapa ratus kali menyerang pikirannya.

Tanpa di ketahuinya di sudut yang gelap diujung jalan, sepasang mata mengintainya.

"Harusnya menjadi lebih mudah saat kau mengingatku di pertemuan kita yang kedua sayang. Tapi sepertinya kau harus di hukum karena tidak mengingat ku. Untuk pertemuan kita yang ke tiga ku pastikan kau akan selalu mengingat ku baby." Seulas senyum miring ditampilkan pria yang tadi berlaku kurang ajar terhadap Auryn.

^^^^

"Dari mana Al? Tidak biasanya pulang malam, sudah makan malam nak?" Aldric baru saja masuk kedalam rumah yang lansung disambut Mommynya, Celo.

"Momm, belum tidur?" Bukannya menjawab ia malah bertanya balik.

"Jawab dulu kau dari mana?" Bukannya melarang, hanya saja Celo heran tidak biasanya putra sulungnya itu pulang larut tanpa ada kabar.

"Ada lah Momm." Ujarnya tersenyum.

"Ya sudah sana istirahat." Suruhnya.

"Oke Momm, hehe." Sebelum berlari ke arah kamarnya di lantai dua, ia mencuri kecupan singkat di pipi wanita nomor satu dalan hidupnya itu.

"Dasar anak-anak nakal. Kapan mereka akan dewasanya?" Gumam Celo pada diri sendiri.

Hampir saja Celo lupa niatnya untuk mengambil air putih untuk suaminya. Bergegas ia beranjak ke dapur sebelum Zach menghampirinya karena pria itu sering kehausan saat tengah malam.

Usai mengambil apa yang dibutuhkannya, Ibu tiga anak itu kembali melangkah ke arah kamarnya. Masih ditempat yang sama ia melihat Aldric pulang, kini terlihat pula Archie yang baru saja memasuki rumah besar itu.

"Astaga! Ar, Mommy terkejut nak." Tegur Celo setengah terpekik karena terkejut.

"Maaf Momm. Mommy sedang apa? Kenapa belum tidur?" Kali ini Archie yang lebih dahulu bertanya.

"Mommy lupa membawa minum Daddy mu saat akan tidur tadi." Jelasnya singkat.

"Mm…" ia melenggang hendak pergi dari sana.

"Mau sampai kapan kau akan pulang larut terus seperti ini nak? Tidak baik untuk kesehatan mu."

"Sampai Ar menikah." Jawabnya singkat disertai senyum. Sama seperti Aldric, sebelum ke kamar ia juga mengecup sekilas kening Mommynya.

"Ah…ternyata begini punya anak laki-laki semua." Keluh Celo, bukannya mengeluh hanya saja anak laki-laki sedikit sulit untuk di atur.

"Apa sebaiknya Ar di jodohkan dengan Cerry saja?" Tiba-tiba saja pemikiran seperti itu hinggap di otaknya.

"Sebaiknya ini dibicarakan dulu dengan Mas." Tidak mau pusing Celo kembali melanjutkan langkahnya ke kamar.

^^^^

Pagi ini, suasana rumah Auryn begitu sepi. Bukan karena Ibunya tidak ada di rumah melainkan karena wanita yang sudah melahirkannya itu masih mendiamkannya.

"Bu, sarapan dulu. Ryn sudah masak sarapan kesukaan Ibu." Ia menyapa Ibunya untuk diajak sarapan bersama.

"…." Bukan jawaban yang didapat, Melodi malah pergi begitu saja.

"Bu, maafkan Ryn. Semua Ryn lakukan karena sayang pada Ibu, Ryn tidak mau Ibu kelelahan dan sakit lagi. Hanya Ibu satu-satunya yang Ryn punya hiks.." tak tahan dengan kediaman Ibunya, gadis itu berlari keluar rumah.

Sementara Melodi yang mendengarnya juga ikut menangis. Bukannya ia tidak mau putrinya bekerja, tapi ia tak mau sesuatu yang buruk akan menimpa putrinya.

"Kau tidak tau saja apa yang Ibu takut kan Ryn. Ibu takut terjadi sesuatu pada mu, sama seperti mu hanya kau satu-satunya milik Ibu paling berharga." Derai air mata tak bisa lagi di bendungnya.

"Ibu sangat menyayangi mu nak, melebihi apapun itu." Ya, ia sangat menyayangi anak semata wayangnya itu, namun tidak memperlihatkannya.

Disisi lain, Auryn yang terus berlari tanpa mempedulikan sekitarnya, sampai-sampai ia kembali menabrak seseorang.

Brakk

"Astaga! Kalau jalan lihat sekitar Nona!!" Maki wanita yang baru saja di tabraknya.

"Maaf, maaf Nona." Ucapnya penuh sesal, Auryn menegakkan kepalanya.

"Auryn…" "Kak Kate.." ujar mereka bersamaan. Kate ialah tetangga Auryn, dan wanita itu sudah menganggapnya sebagai adiknya sendiri.

Disinilah mereka sekarang, wanita yang bernama Kate itu mengajak Auryn ke sebuah cafe untuk bicara sekaligus menemaninya sarapan.

"Pasti Ibu mu punya alasan untuk itu, jangan di ambil hati." Usai menceritakan segalanya, Kate memberi saran dan Auryn mendengarkannya.

"Tapi Kak-"

"Begini saja, apa kau mau ikut Kakak bekerja?"

▪︎▪︎▪︎▪︎

Terpopuler

Comments

@ Teh iim🍒🍒😘

@ Teh iim🍒🍒😘

Kate tetengga Auryn yg d mana ya...???

2020-10-19

0

Wiwik Jaya Kartika

Wiwik Jaya Kartika

masi mnyimak..tp ttp like..

2020-09-06

0

Nhae

Nhae

kayanya archi kali ya yg tabrakan ama auryn

2020-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Karena anda pendatang
3 Untuk apa kau bekerja?
4 Kau tau apa janjiku jika kita bertemu lagi?
5 Mohon bantu dengan doa
6 Jangan seperti gadis kuno
7 Calon menantu
8 Dia itu jelamaan malaikat
9 Membenci tipe wanita seperti diri mu
10 Tidak suka jika milik ku diganggu
11 Tidak akan mengusik
12 Bingung dengan perasaannya
13 Pergolakan batin
14 Tinggalkan Auryn
15 Rahasia yang selama ini disimpan
16 Tidak bohongkan?
17 Persiapkan dirimu
18 Harusnya dia mati
19 Kenapa mengatai ku seperti itu?
20 Mereka mau mengenal kekasihku
21 Mengingatkan ku pada masa lalu kita
22 Pertanyaan
23 Jadi saudari
24 Selamat menikmati karma mu
25 Gadis bodoh
26 Pasti akan menemukannya
27 Memutar otak
28 Jangan sekali-sekali kau lukai perasaannya
29 Tidak mau dia menjadi menantu kita
30 Saling mengulang ucapan
31 Hanya tidak ingin gadis itu terluka
32 Belum bisa memenuhi
33 Flashback
34 Auryn atau Cerry
35 Mempersiapkan pernikahan
36 Memintamu menjadi putri sekaligus menantu
37 Itu Aku bukan Aldric
38 Berat, panas..
39 Tidak bisa memenuhi permintaan
40 Salah menilai
41 Beruntung bisa memperistri
42 Dibanding tidak sama sekali
43 Karena kau menantunya
44 Maldives
45 Honeymoon
46 Tetaplah disisi ku
47 Akan ku tambahkan racun agar kau bisa diam
48 Jangan-jangan hamil?
49 Punya banyak waktu
50 Dejavu
51 Mau kau berjanji
52 Benarkah Auryn seperti itu?
53 Rumus
54 Kali ini boleh gagal
55 Teror
56 Sempat meragukan
57 Menyayangi
58 Flashback. Hasutan
59 Tidak bisa diterima dengan cepat
60 Minta bantuan
61 Sendiri dalam kegelapan
62 Juga butuh Ayah
63 Hamil
64 Masih peduli
65 Rahasia Archie
66 Apa kau tidak menyukai ku?
67 Tolong
68 Aku menyayangi kalian
69 Beraninya dia
70 Rahasia lagi
71 Temani aku
72 Diary
73 Diary 2
74 Diary 3
75 Jadi ragu
76 Mau bicara sesuatu
77 Pertengkaran
78 Nasehat
79 Membongkar rahasia
80 Pergilah
81 Mengakui perasaan
82 Melepas nama Alterio
83 Meminta maaf
84 Masih orang terdekat
85 Rencana terakhir
86 Auryn
87 Menerima ganjaran
88 Sudah lama tau
89 Terima kasih
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Karena anda pendatang
3
Untuk apa kau bekerja?
4
Kau tau apa janjiku jika kita bertemu lagi?
5
Mohon bantu dengan doa
6
Jangan seperti gadis kuno
7
Calon menantu
8
Dia itu jelamaan malaikat
9
Membenci tipe wanita seperti diri mu
10
Tidak suka jika milik ku diganggu
11
Tidak akan mengusik
12
Bingung dengan perasaannya
13
Pergolakan batin
14
Tinggalkan Auryn
15
Rahasia yang selama ini disimpan
16
Tidak bohongkan?
17
Persiapkan dirimu
18
Harusnya dia mati
19
Kenapa mengatai ku seperti itu?
20
Mereka mau mengenal kekasihku
21
Mengingatkan ku pada masa lalu kita
22
Pertanyaan
23
Jadi saudari
24
Selamat menikmati karma mu
25
Gadis bodoh
26
Pasti akan menemukannya
27
Memutar otak
28
Jangan sekali-sekali kau lukai perasaannya
29
Tidak mau dia menjadi menantu kita
30
Saling mengulang ucapan
31
Hanya tidak ingin gadis itu terluka
32
Belum bisa memenuhi
33
Flashback
34
Auryn atau Cerry
35
Mempersiapkan pernikahan
36
Memintamu menjadi putri sekaligus menantu
37
Itu Aku bukan Aldric
38
Berat, panas..
39
Tidak bisa memenuhi permintaan
40
Salah menilai
41
Beruntung bisa memperistri
42
Dibanding tidak sama sekali
43
Karena kau menantunya
44
Maldives
45
Honeymoon
46
Tetaplah disisi ku
47
Akan ku tambahkan racun agar kau bisa diam
48
Jangan-jangan hamil?
49
Punya banyak waktu
50
Dejavu
51
Mau kau berjanji
52
Benarkah Auryn seperti itu?
53
Rumus
54
Kali ini boleh gagal
55
Teror
56
Sempat meragukan
57
Menyayangi
58
Flashback. Hasutan
59
Tidak bisa diterima dengan cepat
60
Minta bantuan
61
Sendiri dalam kegelapan
62
Juga butuh Ayah
63
Hamil
64
Masih peduli
65
Rahasia Archie
66
Apa kau tidak menyukai ku?
67
Tolong
68
Aku menyayangi kalian
69
Beraninya dia
70
Rahasia lagi
71
Temani aku
72
Diary
73
Diary 2
74
Diary 3
75
Jadi ragu
76
Mau bicara sesuatu
77
Pertengkaran
78
Nasehat
79
Membongkar rahasia
80
Pergilah
81
Mengakui perasaan
82
Melepas nama Alterio
83
Meminta maaf
84
Masih orang terdekat
85
Rencana terakhir
86
Auryn
87
Menerima ganjaran
88
Sudah lama tau
89
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!